Anda di halaman 1dari 30

Pengaruh Infeksi Plasmodium berghei pada

Mencit Galur BALB/c Bunting terhadap Ekspresi


CD8 serta Korelasinya dengan Berat Badan
Fetus

‘Adilah Ulfiati
105070106111002

Penguji :Prof. Dr. dr. Edi Widjajanto, MS, SpPK (K)


Pembimbing I :Dr.dr.Loeki Enggar Fitri,M.Kes,Sp.ParK
Pembimbing II :dr.Maimun Zulhaidah A.,M.Kes,SpPK
LATAR BELAKANG
• Kematian akibat malaria  meningkat 2x lipat (1,34%  3,6%)
(Depkes, 2011)

• 80% Wilayah Endemis  45% penduduk di wilayah endemis


(Depkes, 2011)

• Populasi berisiko tinggi  wanita hamil  plasenta & sistem imun


(Trundley & Moffet, 2004; CDC, 2012)

• Akibat Malaria (Depkes, 2011)  anemia berat, malaria serebral,


edema paru, gagal
ginjal, kematian, abortus, lahir
prematur, BBLR, dan kematian janin

• Malaria Kehamilan  akumulasi pRBC & sel inflamasi  CD8


(Ordi et al., 2001)
LATAR BELAKANG

• Deplesi CD8 di otak melindungi mencit model 100% dari cerebral


malaria
(Baptista et al., 2010)

• Sel T CD8 berpotensi dalam pertahanan malaria plasenta


(Othoro et al., 2008; Kane & Andrew, 2011)

• Pengetahuan patogenesis  perkembangan terapi dan


penurunan angka kesakitan / kematian.
Rumusan Masalah

Pada plasenta mencit bunting yang diinfeksi Plasmodium berghei



1. Ekspresi CD8 >>
2. Berat Badan Fetus Mencit <<
3. Hubungan Ekspresi CD8 dan Berat Badan Fetus Mencit
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Eritrosit terinfeksi Plasmodium bhergei

Maturasi P.berghei

Parasitemia

Proses cytoadherence pada intervillous space dimediasi CSA

Stimulasi imun lokal Akumulasi eritrosit terinfeksi

Endotel rusak, plasenta barrier rusak


Inflamasi
plasenta
Lisis sel endotel
teraktivasi oleh sel T
CD8

Stimulasi dan akumulasi sel T CD8

Stimulasi sitokin sel Th Obstruksi Aliran Darah

Aliran darah plasenta

Pasokan nutrisi

Intrauterine Growth Berat badan janin rendah


Restriction (IUGR)
HIPOTESIS PENELITIAN

1. Ekspresi limfosit T CD8 pada plasenta mencit bunting galur balb/c yang diinfeksi

Plasmodium berghei lebih tinggi dibandingkan dengan mencit yang tidak diinfeksi.

2. Berat badan fetus mencit bunting galur balb/c yang diinfeksi Plasmodium berghei

lebih rendah daripada mencit yang tidak diinfeksi.

3. Terdapat hubungan antara ekspresi limfosit T CD8 dengan berat badan fetus

mencit bunting galur balb/c yang diinfeksi Plasmodium berghei.


METODE PENELITIAN
RANCANGAN & SAMPEL

Rancangan Penghitungan
Kelompok Sampel
Penelitian Sampel Penelitian
• Randomized Post • p(n-1) ≥ 16 • Kelompok
Test Only Controlled • 2(n-1) ≥ 16 Perlakuan
Group Design • n-1 ≥ 8 • Kelompok Kontrol
• n≥9
VARIABEL
Variabel
Variabel Bebas Variabel Antara Variabel Kendali
Tergantung
• jumlah dan waktu • derajat • berat badan janin • jenis mencit
inokulasi parasitemia pada mencit • umur mencit
Plasmodium • ekspresi CD8 • usia kehamilan
berghei ANKA mencit
pada mencit • primigravida
dengan kelompok • jenis kelamin
kontrol positif.
• berat badan
• pemberian diet
• kondisi lingkungan
kandang
DEFINISI OPERASIONAL
Umur kehamilan mencit
• mencit dikawinkan  dibedah pada hari ke-18 setelah pengawinan

Lama waktu infeksi


• mencit diinokulasi P. Berghei hari ke-9 pasca kawin  dibedah hari ke-18
pasca kawin

Plasmodium berghei
• Plasmodium yang menginfeksi mencit, pada manusia memberi gejala yang
sama dengan Plasmodium falciparum. Plasmodium berghei ANKA ini di
dapatkan dari Laboratorium Parasitologi Universitas Brawijaya

Derajat Parasitemia
• persentase jumlah parasit dihitung dengan 1000 eritrosit pada hapusan tipis
DEFINISI OPERASIONAL
Peningkatan Ekspresi CD8
• Sel CD8 merupakan marker dari sel limfosit T sitotoksik.
Peningkatan ekspresi CD8 ini diukur dengan cara
imunohistokimia dengan antibodi monoklonal CD8
(SP16) dari Thermo dengan pabrik NeoMarker dan nomor
katalog RM-9116-S0

Berat Badan Janin Rendah


• Deteksi intrauterine growth restriction (IUGR) 
menimbang berat badan janin menggunakan neraca
analitik. Berat badan tidak normal jika berada di bawah
berat badan janin pada kelompok kontrol.
ALUR KERJA PENELITIAN
Adaptasi mencit galur balb/c betina selama 10 hari dengan Lee-boot effect

Mencit betina dikawinkan

Hari ke-9 kebuntingan : inokulasi P. berghei

8 Mencit bunting tanpa infeksi 9 Mencit bunting dengan Parasitemia dihitung


P.berghei infeksiP.berghei

Hari ke-18 kebuntingan dilakukan pembedahan mencit dan sampel yang memenuhi syarat pada masing-
masing kelompok

Analisis data Uji Pembuatan


Komparatif dan Penimbangan janin mencit Pengambilan sampel sediaan histoPA
Korelasi untuk mendeteksi IUGR plasenta plasenta

Deparafinisasi dengan Immunohistokimia dengan Perhitungan Analisis data Uji


metode Antigen Antibodi Monoklonal CD8 Ekspresi CD8 Komparatif dan
Retrieval pada Jaringan Korelasi
Plasenta
HASIL PENELITIAN
PREGNANCY RATE

Tahap Jumlah mencit Jumlah mencit Pregnancy rate


pembuntingan yang dibuntingkan bunting (%)

Pertama 50 ekor 10 ekor


20

Kedua 40 ekor 5 ekor


12,5

Ketiga 35 ekor 2 ekor 5,7


DERAJAT PARASITEMIA
uji normalitas
Rerata Distribusi data
Saphiro-Wilk
41,9 (21,5) normal
p = 0,498

BERAT BADAN JANIN


Kel. Perlakuan
uji normalitas Saphiro-Wilk
0,6480 (0,13)
Kel. Perlakuan p = 0,105 Distribusi data normal
Kel. Kontrol
Kel. Kontrol p = 0,324
0,9392 (0,19)

EKSPRESI CD8
Kel. Perlakuan
uji normalitas Saphiro-Wilk
3,84 (1,08)
Kel. Perlakuan p = 0,201 Distribusi data normal
Kel. Kontrol
Kel. Kontrol p = 0,487
1,7 (0,54)
EKSPRESI CD8
Perbedaan Berat Badan Janin Kelompok Kontrol dan
Kelompok Perlakuan
Kode Mencit n Rerata (SD) Perbedaan Rerata P
(IK95%)
Kelompok perlakuan 9 0,64 g (0,13) 0,29 (0,45-0,13) 0,002
Kelompok kontrol 8 0,93 g (0,19)

Perbedaan Ekspresi CD8 Kelompok Kontrol dan Kelompok


Perlakuan
Kode Mencit n Rerata (SD) Perbedaan Rerata P
(IK95%)
Kelompok perlakuan 9 3,84 (1,08) 1,78 (0,88-2,68) 0,001
Kelompok kontrol 8 1,7 (0.54)
ANALISIS KORELASI BERAT BADAN JANIN DAN EKSPRESI CD8
Ekspresi CD8
r -0,663
Berat Badan
p 0,006
Janin
n 17

ANALISIS KORELASI DERAJAT PARASITEMIA DAN EKSPRESI CD8


Ekspresi CD8
r 0,275
Derajat
p 0,474
Parasitemia
n 17

ANALISIS KORELASI DERAJAT PARASITEMIA DAN BERAT BADAN JANIN


Berat Badan Janin
r -0,147
Derajat
p 0,705
Parasitemia
n 17
PEMBAHASAN
BERAT BADAN JANIN PADA MALARIA
PLASENTA
Hasil Uji independent t test p = 0,002. Rerata berat badan janin kelompok perlakuan << secara bermakna.

Analisis 14 Penelitian 1948-1988


(Guyatt & Snow, 2004)

• Persentase bayi BBLR akibat Malaria 19%


• Risiko BBLR terhadap infeksi konsisten
• Bayi dari ibu yang terinfeksi plasentanya  risiko 2x >> BBLR

Penyebab BBLR

• Akumulasi sel-sel imun materal (Poovassery et al., 2009)


• Perubahan struktur plasenta (Rogerson et al., 2007)
EKSPRESI SEL CD8 PADA PLASENTA
YANG TERINFEKSI MALARIA
Hasil Uji independent t test p = 0,001. Rerata ekspresi CD8 kelompok perlakuan >> secara bermakna.

Peningkatan sel inflamasi pada


plasenta yang terinfeksi (Ordi et al., 2001)

• Seluruh tipe sel inflamasi terlibat kecuali sel NK

Penelitian sebelumnya
• Sel CD8 PM- >> sel CD8 PM+ (Othoro et al.,2008)
• Sel CD8 berperan dalam imunitas infeksi stadium darah
(Othoro et al.,2008)
HUBUNGAN BBLR & SEL CD8 PADA
MALARIA PLASENTA
Hasil Uji korelasi pearson r = -0,663.

Penurunan transport O2  karena


obstruksi pada plasenta (Steketee et al., 2001)

• Akumulasi sel imun, sel inflamasi, dan eritrosit terinfeksi


 obstruksi pada plasenta (Ordi et al., 2001)
• Berhubungan dengan penurunan berat badan janin
• Parasit di endotel  reaksi inflamasi infiltrasi monosit,
sitokin, kemokin (Silver et al., 2011)
HUBUNGAN DERAJAT PARASITEMIA &
SEL CD8 PADA MALARIA PLASENTA
Tidak ada korelasi

Ketidaksingkronan specimen untuk perhitungan


antara ekspresi sel CD8 (jaringan plasenta) dengan
parasitemia (darah perifer)
• Penurunan Sel CD8 pada malaria plasenta (dihitung dari sampel darah)
(Davison et al., 2005)

• Perbedaan tidak bermakna antara sel CD8 plasenta dengan darah perifer
(Othoro et al., 2008)

• Sampel penelitian Othoro et al., 2008 tidak seluruh wanita dengan PM+,
derjat parasitemianya juga +
HUBUNGAN DERAJAT PARASITEMIA &
BBLR PADA MALARIA PLASENTA
Tidak ada korelasi

Tidak terdapat hubungan sebab akibat yang nyata antara


BBLR dan derajat parasitemia (Guyatt & Snow, 2004)

• Parasitemia plasenta dan anemia maternal menyebabkan BBLR (WHO, 2013)


KESIMPULAN
• Ekspresi sel CD8 pada jaringan plasenta mencit bunting galur balb/c yang
diinfeksi Plasmodium berghei lebih tinggi dibandingkan dengan mencit
bunting yang tidak diinfeksi.
• Berat badan fetus mencit bunting galur balb/c yang diinfeksi Plasmodium
berghei lebih rendah daripada fetus mencit bunting yang tidak diinfeksi.
• Terdapat hubungan antara jumlah sel CD8 dan berat badan fetus mencit
bunting galur balb/c yang diinfeksi Plasmodium berghei.
SARAN

• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap pengaruh derajat


parasitemia dan ekspresi sel CD8 pada janin dengan sampel yang lebih
banyak.
• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui mekanisme peran
sel CD8 terhadap endotel di plasenta.
• Untuk penelitian selanjutnya diperlukan metode pengambilan sampel yang
dapat membedakan sel CD8 maternal dan sel CD8 yang bersal dari fetus.
TERIMA KASIH
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
• Untuk membuktikan apakah ada pengaruh infeksi
Plasmodium berghei pada mencit bunting terhadap
peningkatan ekspresi CD8 pada plasenta serta
kolerasinya dengan berat badan fetus.

Tujuan Khusus
• Membuktikan bahwa ekspresi limfosit T CD8 >>
• Membuktikan bahwa berat badan fetus <<
• Menganalisis hubungan antara ekspresi limfosit T
CD8 dengan berat badan fetus mencit
Manfaat Penelitian
Manfaat Akademik
• Pembuktian secara ilmiah dan dasar
pengembangan teori

Manfaat Praktis
• Dapat digunakan sebagai dasar teori dan dasar
perkembangan terapi untuk mencegah
terjadinya restriksi pertumbuhan fetus pada
malaria plasenta.
• Sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut
mengenai patofisiologi malaria plasenta.

Anda mungkin juga menyukai