Anda di halaman 1dari 54

DINAS PARIWISATA KOTA PADANG

PERSENTASI
LAPORAN ANTARA
PEKERJAAN
DETAIL ENGINEERING DESIG (DED)
PENGEMBANGAN KAMPUNG ADAT
KURANJI

PADANG, 11 Oktober -2023


OUTLINE PEMBAHASAN

PENDAHULUAN DATA DAN ANALISIS


TEKNSI PERENCANAAN

• Latarbelakang • Bangunan
• Maksud dan • Gerbang
Tujuan • Jalan
• Sasaran • Saluran
• Dasar Hukum • Utilitas
• Ruang Lingkup •
• Keluaran

21 3 45
2
01
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
• KAMPUNG ADAT MERUPAKAN SISA
PERADABAN MASA SILAM YANG SAMPAI
SAAT INI NILAI – NILAI KETRADISIANNYA
MASIH DIPERTAHANKAN.

• MASIH TERDAPATNYA BANGUNAN KHAS


PADANG YAITU BERUPA RUMAH GADANG.
PERLUNYA PEMBUATAN
MERUPAKAN RUMAH TRADISIONAL DARI DED PENGEMBANGAN KAMPUNG
SUKU MINANGKABAU. RUMAH ADAT INI ADAT KURANJI SEBAGAI BAHAN
DISEBUT RUMAH GONJONG (RUMAH ACUAN UNTUK PEKERJAAN FISIK
BERGONJONG KAJANG PADATI) SELANJUTNYA

• BERPOTENSI SEBAGAI SALAH SATU OBJEK


WISATA BUDAYA DI KOTA PADANG

• TELAH DISUSUNYA MASTER PLAN


KAWASAN KAMPUNG ADAT
Tujuan dan Sasaran
Dalam pembuatan DED Kampung Adat Kuranji
Tujuan
ini, fasilitas yang akan dibuatkan DED nya
• Mewujudkan Fisik Bangunan dan Kawasan antara lain :
Kampung Adat Kuranji 1) Gerbang,
• Sebagai Acuan dalam pelaksanaan Fsik bagi 2) Musholla
kontraktor 3) Area Kuliner
4) Amphitheater
5) Toilet umum
Sasaran 6) Sanggar Seni out door
7) Lanscape/Taman.
Tersusunnya Dokumen Perencanaan Teknis Kawasan 8) Perbaikan/Renovasi rumah adat di depan
Wisata Kampung Adat Kuranji yang terdiri dari: dan di belakang,
1. Laporan Hasil Survey;
2. Gambar-gambar Perencanaan:
3. Rencana Kerja dan Syarat-syarat:
4. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pembangunan
Konstruksi
5. Laporan perencanaan
Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan
Peran Masyarakat Jasa Konstruksi (Lembaran Negara RI Tahun 2000 No. 63, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3955) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 92 Tahun 2010 (Lembaran Negara RI Tahun 2010 Nomor 157);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara RI Nomor 64 Tahun 2000,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3957) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 59 Tahun 2010 (Lembaran Negara RI Nomor 95 Tahun 201O);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa
Konstruksi (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 65 Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3957);
5. Peraturan Presiden No. 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
6. Peraturan Presiden No. 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara
7. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Wilayah

Lingkup Wilayah Perencanaan DED


pengembangan Kampung Adat Kuranji
berada di Keluaran Gunung Sarik
Kecamatan Kuranji Kota Padang dengan
luas kawasan lebih kurang 2 Ha

Batas Kawasan Kampung Adat


terdiri dari :
a. Utara : Area Pemukiman
b. Barat : Area Pertanian
c. Tmur : Area Pemukiman
d. Selatan : Area Pertanian
Ruang Lingkup Kegiatan BENTUK PELAPORAN
• Persiapan perencanaan 1. Laporan Pendahuluan
• Penyusunan Perencanaan, seperti rencana tapak, pra- 2. Laporan Antara
rencana bangunan termasuk program dan konsep ruang,
3. Laporan Akhir :
perkiraan biaya, dan mengurus perijinan
• Penyusunan Pengembangan Rencana a. Tahapan Konsep Perencanaan
a. Rencana arsitektur, beserta konsep dan visualisasi b. Tahap Rencana Teknis
b. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan c. Tahap Rencana Pengembangan
perhitungannya. d. Tahap Rencana Detail
c. Rencana utilitas, dan tata hijau/landscape beserta uraian • Gambar Kerja A3
konsep dan perhitungannya,
• Gambar Perspektif A3
d. Perkiraan biaya
• Spesifikasi Teknis dan Metode Pela
• Penyusunan Rencana Detail : • Dokumen RKS
a. Gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas
yang sesuai dengan gambar rencana yang telah
• Dokumen RAB
disetujui. Semua gambar arsitektur, struktur, dan utilitas • Dokumen BoQLaporan Rencana De
b. Rencana Kerja dan Syarat-sarat (RKS). d. Tahap Pelelangan
c. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, Rencana f. Tahap Pengawasan Berkala
Anggaran Biaya pekerjaan kontruksi (RAB).
d. Laporan Akhir perencanaan.
• Menyusun buku petunjuk penggunaan peralatan bangunan
dan perawatannya termasuk petunjuk yang menyangkut
peralatan dan perlengkapan mekanikalelektrikal bangunan
02
DATA DAN ANALISIS TEKNIS
PERENCANAAN
Gambaran Umum Kawasan
Perencanaan
Kampung Adat Rimbo Tarok merupakan desa
wisata yang berada di Kelurahan Gunung Sarik,
Kecamatan Kuranji,
Kampung Adat Gunuang Sariak ini terletak di
Kecamatan Kuranji dengan koordinat 0.895308
Ls dan 100.407675 Bt.

Jarak tempuh dari Kota Padang sekitar 15 m,


arahnya menuju Wilayah Timur Kota Padang
dan memiliki luas kawasan DUA (2) hektar
Kampung Adat Gunuang Sariak ini mempunyai ikon Rumah Gadang Kajang Padati, .
merupakan salah satu jenis rumah adat asal suku Minangkabau yang berada di
wilayah pesisir. Rumah Gadang ini juga menjadi rumah tradisional khas Kota Padang.

Rumah Gadang Kajang Padati juga merupakan salah satu dari 75 warisan budaya dari
Provinsi Sumatera Barat yang ditetapkan oleh Kementerian Dikbud Ristek) sebagai
Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTBI) pada tahun 2022.

Keisitimewaan Rumah Gadang ini, selain menjadi tempat hunian oleh masyarakat,
juga menjadi tempat anak-anak belajar mengaji, tempat pertemuan masyarakat,
berlatih pasambahan adat (sebuah tradisi sambutan dalam bahasa Minangkabau).

Beberapa kegiatan adat yang masih rutin dilakukan disini ialah :


• Sipak Rago, Batagak Gala, Silek Kuranji, Randai, Tari Minang, dan
sebagainya.Kampung Adat RimboTarok memiliki Sanggar Seni bertaraf
internasional, Nan Jombang, Sanggar Tari dan Sasaran Silek.

Di Kampung Adat Rimbo Tarok ini juga ada homestay yang bisa disewa oleh umum,
sehingga wisatawan bisa merasakan tinggal di kampung dengan suasananya. Selain
itu, diharapkan nanti kawasan ini bisa juga menghidangkan sejumlah makanan
tradisional dan pertujukkan khas Minangkabau
Kondisi Fisik Kawasan
Penggunaan Lahan
Kondisi Topografi Guna lahan pada kawasan perencanaan
Dilihat dari kondisi topografi kawasan berdasarkan hasil pengamatan yaitu guna
perencanaan termasuk dalam kategori datar lahan untuk bangunan rumah, untuk jalan,
dan berada pada dataran tinggi yaitu 8 -1000 drainase dan sawah, perkebunan
meter dari permukaan laut.
RENCANA BERDASARKAN MASTER PLAN TAHUN 2022

Rencana Program Pengembangan Kampung Adat :


1. Lampu Taman
2. Bangku taman
3. Tong Sampang
4. Amphiteater
5. Sanggar Seni Outdoor
6. Toilet umum
7. Musholla
8. Area Parkir kendaraan
9. Area Kuliner

CATT : DATA LUASAN MASING-MASING


FUNGSI RUANG ATAU BANGUNAN TIDAK
TERSEDIA DAM PROGRAM RUANG
Peta Site Kawasan
Item Pekerjaan DED Kawasan Kampung Adat
Beberapa bangunan yang akan direncanakan antara lain :
A. Bangunan eksisting
a. Rumah bagonjong dengan luasan = 12 m x 19,0 m = 234 M2
b. Gedung serbaguna dengan luasan = 9 m x 23 m + 5 m x 12 m = 267 M2
c. Rumah kapuk = 3,5 m x 6 m = 21 M2
d. Penginapan karim = 14 m x 16 m = 224 M2

A. Bangunan baru
a. Pembuatan Gerbang
b. Amphitheatre dengan luasan = diameter 30 m = 700 M2
c. Mushalla dengan luasan = 12 m x 12 m = 224 M2
d. Kamar mandi / WC dengan luasan = 3 m x 7 m = 21 M2
e. Rumah panggung dengan luasan = 6 m x 11,50 m = 70 M2
f. Jalan kawasan = panjang 300 m lebar 4 meter
g. Parkiran dengan luasan = 35 m x 37 m = 1.300 M2
h. Saluran kawasan dengan panjang kiri, kanan 600 M1
1. Rumah Bagonjong

Rumah Bagonjong biasanya difungsikan untuk kegiatan adat dan seni,


seperti turun Mandi, Khitan, Perkawinan, Batagak Gala (Pengangkatan
Datuak), dan Kematian. Untuk kondisi bangunan saat masih baik, dan untuk
memperindah bangunan bisa dilakukan pengecatan serta Penambahan Logo
Akrilik Bertuliskan Objek wisata tersebut, agar menjadi tempat berfoto para
pengunjung.
Luasan Bangunan = 12 m x 19,0 m = 234 M2

Tampak Depan Rumah Bagonjong

Denah Eksisting Rumah Bagonjong Tampak Belakang Rumah Bagonjong


Tampak Samping Kana Rumah Bagonjong Tampak Samping Kiri Rumah Bagonjong
Gambar Potongan B Rumah Bagonjong
Gambar Potongan A Rumah Bagonjong
Tindakan yang dilakukan terhadap bangunan
Rumah Bagonjong:
1. Pengecatan ulang
2. perbaikan lantai ruangan
3. Pengantian atap yang rusak
4. Pemasangan plafond yang belum

Rumah Adat Kajang Padati, konsep renovasi


yang dipakai dalam renovasi rumah adat tidak
jauh berubah dari eksisting rumah gadang
2. Rumah Kapuk
Saat ini rumah kapuk tidak memiliki fungsi kegiatan didalamnya. Rumah kapuk berada disamping
rumah bagonjong dengan kondisi perlu perawatan seperti melakukan renovasi pada beberapa bagian
rumah (dinding, plafon), penambahan ukiran kayu pada bagian tengah bangunan,talang air serta
penambahan list plank besi untuk melengkapi yang sudah ada. Dan melakukan pengecetan.
Tampak Depan dan Belakang
Rumah Kapuk
Luas Bangunan : 3,5 m x 6 m = 21 M2

Denah Eksisting Rumah Kapuk


Tampak Sampaing Kanan dan
Saping Kiri Rumah Kapuk
Tampak Potongan A dan B Rumah Kapuk
Tindakan yang dilakukan terhadap
bangunan Rumah Rumah kapuk :
1. Perbaikan lantai ruangan
2. Pemasangan plafond
3. Pengecatan ulang dinding
4. Perbaikan pintu dan jendela
3. Gedung Serba Guna
Gedung serba Guna di gunakan untuk acara-acara pertemuan, tempat latihan pentas seni dan
sebagainya. Kondisi bangunan secara umum masih baik, namun masih ada beberapa bagian yang
perlu dilakukan perbaikan seperti plafon yang sudah ada rusak
Desain Tampak Depan
Luas : 9 m x 23 m + 5 m x 12 m = 267 M2 Gedung Serba Guna

Tampak Belakang Gedung


Denah Gedung Serba Guna Lantai 1 dan 2 Serba Guna
Tampak Samping Kanan Gedung Serba Guna Tampak Samping Kiri Gedung Serba Guna
Desain Potongan Gedung Serba Guna

Desain Potongan A Gedung Serba Guna Desain Potongan B Gedung Serba Guna
Tindakan yang dilakukan terhadap
bangunan Serbaguna :
1. Pengantian bentuk atap gonjong
2. Perbaikan lantai ruangan
3. Pemasangan plafond
4. Pengecatan ulang dinding
5. Perbaikan pintu dan jendela
4. Rumah Penginapan Karim

Kondisi saat ini masih cukup baik, namun untuk ke depannya perlu
dilakukan Renovasi pada rumah penginapan yang permanen yang
berada di belakang Rumah Penginapan Kayu dan juga renovasi
pada rumah kayu tersebut, seperti pemasangan Keramik, Pintu,
Cat Interior, Plasteran Dinding, Serta Renovasi wc

Luas Bangunan : 14 m x 16 m = 224 M2


Desain Tampak Depan Rumah Penginapan

Desain Tampak Belakang Rumah Penginapan


Desain Tampak Kanan Rumah Penginapan Desain Tampak Kiri Rumah Penginapan
Desain Potongan A Rumah Penginapan Desain Potongan B Rumah Penginapan
Tindakan yang dilakukan terhadap
bangunan Penginapan Karim:
1. Perbaikan lantai ruangan
2. Pemasangan plafond
3. Pengecatan ulang dinding
4. Perbaikan pintu dan jendela
5. Gerbang

Gerbang berfungsi sebagai penanda masuknya


Kawasan kampung adat kuranji

KONSEP

Mengambil konsep untama dari rumah


padang/rumah gadang kajang padati yang di
ditransformasikan dengan bentuk marawa dan warna
dipakai dalam konsep juga mengambil warna dari
marawa. Dan gerbang wisata adat kuranji ini sendiri
juga banyak mengambil unsur dari bangunan rumah
gadang kuranji seperti tiang teras depan rumah dan
gonjong depan rumah gadang Kajang Padati.
Aspek Teknis Pembuatan gerbang :

1. Pondasi struktur beton bertulang


mutu beton K-250
2. Kolom, Balok struktur beton
bertulang mutu beton K-250
3. Pekerjaan arsitektur dinding
bata / fiber / Kerawang semen
4. Pengecatan dinding
5. Pemasangan finfishing pelapis luar
6. Pemasangan logo dan tulisan
6. Mushalla
Sebagai kawasan yang akan menjadai salah satu obje wisata di Secara teknis Pembuatan Mushalla, adalah

Kota Padang, kawasan ini dilengkapi dengan sebuah musahalla sebagai berikut :
1. Pondasi batu kali
Luasan Rencana = 12 m x 12 m = 224 M2.
2. Dinding batu bata
3. Struktur beton mutu K -175
4. Pintu dan jendela kayu / alluminium
5. Kuda-kuda baja ringan
6. Atap genteng
7. Lantai keramik
8. Plafond gypsum
9. Pengecatan dinding luar dalam
10. Menara kubah
7. Amphitheater
Amphiteater ini berfungsi sebagai sarana masyarakat sekitar dan juga pengunjung untuk menyelegarakan
beberapa acara dan upacara adat yang ada di Kecamatan Kuranji dan Sekitarnya. Rencana luas bangunan
dengan luasan = diameter 30 m = 700 M2.

KONSEP
Bentuk utama : Lingkran
Panggung utama berada di tengah tengah amphiteater. Pada panggung
amphiteater juga diberikan aksen motif ukiran khas minang Sirih Gadang
Konsep fasade pada amphiteater ini memadaptasi bentuk gonjong rumah
gadang kajang padati atau rumah padang. Untuk warna fasade juga
mengambil warna dari marawa (hitam, merah, dan Kuning)
Bentuk fasade amphitehater juga memasukkan unsur motif songket
minang yang bentuknya yang disederhakan. Untuk area tribun penonton
memakai bentuk tribun yang berjenjang seperti tangga
KONSEP
Aspek teknis dalam rencana Pembuatan Amphitheatre adalah :
1. Pondasi batu kali
2. Dinding batu kali
3. Struktur beton bertulang K -250
4. Plesteran adan acian dinding
5. Pengecatan sisi dinding
6. Lantai keramik motif kasar dan cat anti slip
8. Bangunan Panggung
Rumah panggung merupakan bangunan yang difungsikan untuk sanggar seni
dengan luas bangunan dengan luasan = 6 m x 11,50 m = 70 M2. Bangunan ini
untuk area wisata kampung adat ini mengambil bentuk utama dari pendopo.
Pendopo sendiri adalah bagian bangunan yang terletak di muka bangunan
utama

Aspek teknis dalam Pembuatan Rumah


panggung adalah :
1. Pondasi batu kali
2. Dinding batu bata dan kayu papan
3. Struktur beton mutu K -175
4. Pintu dan jendela kayu
5. Lantai dan dinding kayu papan
6. Plafond triplek
7. Pengecatan dinding luar dalam
9. Toilet/WC Umum
Toilet yang direncanakan :

Luasan Bangunan= 3 m x 7 m = 21 M2 yang terdiri dari 6 ruang


yang terbagi 3 untuk WC pria dan 3 (tiga) untuk WC Wanita dengan
menggunakan WC jongkok. Berikut ini gambar teknis bangunan
toilet atau WC umum yang ada dalam kwasan perencanaan. Aspek
teknis Pembuatan Kamar mandi / WC

1. Pondasi batu kali


2. Dinding batu bata
3. Struktur beton mutu K -175
4. Pintu dan jendela kayu / alluminium
5. Lantai dan dinding keramik
6. Plafond gypsum
7. Pengecatan dinding luar dalam
10. Rencana Jalan
Untuk kondisi jalan munuju kawasan wisata kampung adat kuranji sudah bisa di lewati kendaraan roda
4 dengan lebar jalan ± 4 meter, namun belum terakomodasi dengan akses kawasan yang
mememadai. Kondisi jalan baik dan perkerasan aspal. Sedangkan untuk kondisi jalan dalam kawasan
yaitu dari rumah bagonjong ke rumah penginapan masih jalan tanah.

RENCANA pengembangan dan oeningkatan jalan


dalam kawasan perencanaan adalah dengan panjang 300 m
dan lebar jalan 4 meter. Secara teknis rencana Pembangunan
jalan tersebut dengan menggunakan Coran beton K 250.
11. Rencana Saluran Drainase
Kawasan perencanaan secara umum sudah tersedia drainase dengan kondisi baik, sedang dan
buruk, walaupun masih ada yang belum memiliki jaringan drainase seperti pada Bangunan Rumah
Gonjong belum terdapat saluran drainase di sekelilingnya

Dari Hasil Survey lapanganterlihat dari kondisi drainase yang sebagian tidak berfungsi dengan
baik. Lebar drainase yang ada dalam kawasan rata-rata memiliki lebar ± 50 cm dengan
kedalaman ±70 cm dan perkerasan semen. Drainase pada kawasan ini masih mampu mengalirkan
air dan dan terbuhung dengan drainase yang lainnya di luar kawasan perencanaan.
RENCANA Untuk panjang jalan dan saluran Dari hasil perhitungan didapat disimpulkan antara
direncanakan = 350 meter dengan lebar jalan 4 meter lain : Dimensi saluran rata-rata dengan dimensi
dengan saluran 1 meter kiri, kanan. Rencana ada bawah = 60 cm, b-atas = 80 cm h = 60 cm
pekerjaan drainase disisi kiri dan kanan sepanjang jalan merupakan saluran ringan.
pedestrian tersebut. Saluran dibuat dengan mengunakan
pasangan batu kali 1:4 bagian dalam saluran dibuat Pembuatan Saluran kawasan
miring dengan perbandingan 1:6 atau (m = 0,667). 1. Pasangan batu kali
2. Plesteran dan acian

Dalam analisa perencanaan Dimensi saluran dibagi 3


Gambar Saluran Rencana
bagian yaitu :
1. Analisa perhitungan Catcment Area
2. Analisa Debit Banjir
3. Analisa perhitungan kapasitas Saluran Rencana.
Rencana
No. Keterangan Satuan
Harian Event
Kebutuhan Domestik
12. Kebutuhan Air Bersih 1 Target Penduduk Jiwa 20 150
2 % Penduduk Terlayani Saluran Rumah (SR) % 60% 60%
Pada kawasan perencanaan sumbser air 3 % Penduduk Terlayani Kran Umum (KU) % 40% 40%

bersih berasal dari sumur bor dan 4 Kebutuhan Air Bersih (SR) Liter/orang/hari 150 150
5 Kebutuhan Air Bersih (KU) Liter/orang/hari 30 30
disalurkan kedalam tangki air. Sumber air
6 Jumlah Penduduk Terlayani SR Jiwa 12 90
ini digunakan untuk kebutuhan sehari-
7 Jumlah Penduduk Terlayani KU Jiwa 8 60
hari, baik untuk mandi, kakus dan air 8 Jumlah Unit yang Diperlukan SR Unit 2 18
minum. 9 Jumlah Unit yang Diperlukan KU Unit 0 1
10 Kebutuhan Air Bersih SR Liter/detik 0,02 0,16
KEBUTUHAN Diasumsikan atau diperkirakan tiap
11 Kebutuhan Air Bersih KU Liter/detik 0,00 0,02
harinya seitar ± 5 -20 orang dan jumlah Total Kebutuhan Debit Air Domestik Liter/detik 0,02 0,18
Kebutuhan Debit Non Domestik Liter/detik 0,00 0,04
pengunjung pada event-event tertentu
Total Kebutuhan Debit Air Keseluruhan Liter/detik 0,03 0,21
diperkirakan sekitar 100 – 150 orang dengan
durasi lama menginap sekitar 2 hari, mengingat Berdasarkan hasil analisis, untuk kebutuhan air bersih di Kawasan
objek wisata Kampung Adat Rimbo Tarok
Kampung Adat Rimbo Tarok pada hari biasa sebesar 0,03 liter/detik
sedangkan untuk kebutuhan air pada event-event tertentu
merupakan wisata minat khusus dan tidak terlalu
membutuhkan air sebanyak 0,21 liter/detik
banyak peminat.
Timbulan Air Limbah
Pembuangan limbah pada kawasan berdasarkan hasil survey dimana untuk sarana
sudah tersedia septiktan dan wc leher angka. Untuk pengelolaan air limbah padat
disalurkan ke tangsi sektiktank dan untuk limbah hasil cuci dan mandi di salurkan ke
tanah dan drainase

Analisis timbulan limbah rumah tangga maupun limbah yang ditimbulkan oleh pengunjung pada
kawasan Kampung Adat Rimbo Tarok untuk timbulan harian sebanyak 1,44 M 3/hari, untuk
timbulan limbah pada event-event tertentu sebanyak 10,8 M 3/hari.

Tabel Timbulan Limbah

No Jenis Sarana Satuan Hari Normal Ivent


Proyeksi Jumlah
1 Jiwa 20 150
Penduduk Kawasan
Cakupan Terhadap
2 % 75% 75%
Pelayanan
3 Kebutuhan Air Bersih Liter/jiwa/hari 150 150
Perkiraan Pemakaian Air
4 m3/hari 1,8 13,5
Bersih Domestik
5 Volume Air Limbah m3/hari 1,44 10,8
6 Produksi Lumpur Tinja m3/hari 0,00 0,01
1Konsep Septik Tank dengan Bio Septik
keuntungan menggunakan bio septic tank
 Ramah lingkungan
 Menghindari tercemarnya air tanah
 Tidak berbau
 Memiliki daya tampung pas dan tidak
mudah bocor
13. Kebutuhan Listrik
Tabel Kebtuhan Listrik Pada
Kawasan
Untuk kondis penerangan, kawasan kampung adat Kebutuhan Energi
Listrik
kuranji sudah terlayani jaringan listrik. Hal ini No Uraian ( Satuan)
Harian Event
ditandai dengan adanya tiang-tiang listrik di tepi
1 PLN
jalan dan adanya kabel sambungan dari rumah ke a. Daya Terpasang 900 watt
tiang listrik. - Pelayanan (%) 70% 70%
- Jumlah Pelanggan 20 150
- Total Daya Terpasang (kw) 18,00 135,00
Untuk kebutuhan listrik pada kawasan perencanan
- Rata-rata Daya Terpakai (kw/bulan) 100 100
membutuhkan listrik untuk kebutuhan harian kapasistes 2200 b. Daya Terpasang 2200 Watt
- Pelayanan (%) 30% 30%
kw sebesar 2,64 Kw dan pada event-event tertentu sebesar
- Jumlah Pelanggan 1 6
13,20 kw. Untuk kondisi saat ini sumber penerangan pada - Total Daya Terpasang (kw) 2,64 13,20
c. Total Daya Terpasang 450 & 900 Watt 20,64 148,20
kawasan perencanaan bersumber dari perusahaan listrik
d. Gardu Hubung 500 kw 0,0 0,2
Negara (PLN). Sedangkan rencana estimasi untuk pemasok e. Gardu Hubung 250 kw 0,0 0,2

listrik cadangan bersumber dari Generator Listrik / mesin


Genset / Machine Engineer / Diesel. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat berikut ini:
14. Kondisi Persampahan
Untuk kondisi persampahan pada kawasan kampung adat
kuranji belum ada sistem pengelolaan persampahan dan Tabel Timbulan Sampah Pada Kawasan
sarana persampahan. Pengelolaan sampaha masih
Volume Sampah
dengan cara dibakar pada lahan kosong dan tidak (m3/hari)
No. Keterangan Satuan
tersedianya tong sampah atau bak sampah pada Harian Event
kawasan. Sebagai kawasan wisata pengelolaan dan 1 Jumlah Penduduk Jiwa 20 150
sarana persampahan sangat ditubuhkan. 2 Volume Sampah yang Liter/ 50,00 375,0
Dihasilkan orang/hari 0
3 Volume Timbulan Sampah m3/Hr 0,06 0,45
Berdasarkan analisis timbulan sampah pada kawasan yang Dipadatkan

Perkampungan Adat Rimbo Tarok berdasarkan volume


sampah harian yaitu 0,06 m3/hari dan pada event tertentu
jumlah sampah yan di timbulkan sebesar 0,45 m 3/hari.
Berdasarkan analisis kawasan tidak membutuhkan sarana
persampahan seperti tong sampah, namum kawasan
merupakan objek wisata sehingga membutuhkan sarana
persampahan seperti tong sampah atau tempat sampah yang
di letakkan di tempat-tempah mudah di capai.
15. Parkir
Pola parkir yang dipakai didalam area Kawasan kampung adat kuranji
memakai pola parkir 900 two way. Untuk dimensi parkir mobil yang
dibutuhkan untuk area parkir ini yaitu lebar 2,5 m dengan Panjang 5-6 m
dengan jarak bebas 7 m untuk pola parkir two way.

Sedangkan pola parkir yang dipakai untuk pola parkir potor untuk
Kawasan wisata ini juga memakai pola parkir 90o dengan sirkulasi
two way, dengan dimensi parkir motor yaitu dengan lebar 70-80
cm dengan Panjang 170-180 cm.

Teknis Pembuatan Parkiran


1. Timbunan tanah
2. Coran beton K 250
3. Paving block
KONSEP STRUKTUR

Seperti telah ditentukan didalam standart perencanaan struktur, struktur dari suatu
bangunan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

A. Kuat, artinya tidak ada tegangan – tegangan yang terjadi pada penampang struktur melebihi
dari tegangan izin yang disyaratkan berdasarkan jenis dan kwalitas material yang digunakan.

B. Kaku, artinya tidak ada unsur struktur ( Balok dan lantai ) yang mengalami lendutan vertikal
yang besarnya melebihi persyaratan yang diizinkan.

C. Stabil, artinya tidak ada unsur struktur yang mengalami perubahan bentuk, tekuk ataupun
penurunan pondasi melebihi persyaratan yang diizinkan.
Terima Kasih..

Anda mungkin juga menyukai