Ngajar ICU
Ngajar ICU
Novita Anggraeni
KASUS
■ Seorang wanita, usia 46 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam, bicara meracau
dan ada luka di kaki kanan. Luka sejak sebulan smrs diawali dengan terkena kayu dan
sudah diobati di puskesmas terdekat. Kondisi pasien saat datang, kesadaran apatis, TD
100/45 (63) mmHg HR 128 x/m RR 25 x/m S 38 SpO2 92% dengan udara bebas.
Ujung2 jari kaki dan tangan terlihat pucat dan teraba dingin.
SEPSIS 1 (consensus 1991)
SEPSIS
o SIRS + bukti adanya infeksi
SEPSIS BERAT
o SEPSIS dengan adanya disfungsi organ (hipotensi,
hipoperfusi, dan disfungsi organ)
SYOK SEPSIS
o SEPSIS dengan hipotensi walaupun sudah mendapat
resusitasi cairan yang cukup
SEPSIS 2 (consensus 2001)
SSC 2012 (Guidelines Management
Severe Sepsis & Septic shock)
SEPSIS 3 (consensus 2016)
Definitions for Sepsis and Septic Shock
■ Diidentifikasikan sebagai perubahan akut total SOFA score > 2 terhadap adanya infeksi.
■ Pasien dengan prediksi akan mendapat rawatan lama di ICU atau kemungkinan
meninggal di RS dapat diidentifikasi dengan qSOFA (Quick SOFA)
SYOK SEPSIS
■ Sepsis ■ Sepsis
■ Severe sepsis ■ Shock sepsis
■ Shock sepsis
REKOMENDASI KODING ICD
1. RESUSITASI AWAL
Skrining dan manajemen infeksi : kultur darah dan kultur lain sesuai
indikasi, kemudian beri antibiotik yang sesuai peta kuman dan secara
simultan lakukan pemeriksaan laboratorium untuk evaluasi adanya
disfungsi organ
Skrining adanya disfungsi organ dan manajemen sepsis (dahulu sepsis
berat) : dengan menggunakan SOFA score atau juga dapat diprediksi
akan terjadi dengan kriteria qSOFA. Bila teridentifikasi, pastikan bundle
3 jam
Identifikasi dan manajemen hipotensi awal : pada pasien dengan infeksi
ditambah hipotensi atau kadar laktat > 4 mmol/L beri 30 ml/kgBB cairan
kristaloid dan lakukan penilaian ulang respon cairan. Kemudian bundle 6
jam harus dilengkapi. Pada bundle 6 jam, jangan lupa menilai ulang nilai
laktat bila laktat awal nilainya > 2 mmol/L.
TERAPI…
2. TERAPI ANTIMIKROBA 12. VENTILASI MEKANIK PADA
ARDS AKIBAT SEPSIS
3. KONTROL SUMBER INFEKSI
13. SEDASI, ANALGESIA DAN
4. TERAPI CAIRAN
PELUMPUH OTOT PADA SEPSIS
5. VASOPRESOR
14. KONTROL KADAR GULA
6. INOTROPIK DARAH
7. KORTIKOSTEROID 15. RENAL REPLACEMENT
8. PEMBERIAN PRODUK DARAH THERAPY (RRT) PADA SEPSIS
■ Definisi…..
“An unpleasant sensory and emotional experience associated with actual or potential tissue
damage, or described in terms of such damage.”
International Association for the Study of Pain (Merskey, 1979)
Ekspresi wajah
0 : Rileks/netral
1 : Tegang
2 : Meringis/mengernyit
Gerakan tubuh
0 : Tidak ada gerakan
1 : Proteksi diri
2 : Gelisah
Ketegangan otot
0 : Rileks
1 : Tegang/kaku
2 : Sangat tegang/kaku
■ Non farmakologis
Terapi musik
Teknik relaksasi
Jadi analgetik apa untuk di ICU?
-1 Mengantuk Tidak sadar penuh, lebih banyak bangun (kontak mata pada rangsang suara > 10 detik)
-2 Sedasi ringan Bangun sesekali, kontak mata pada rangsang suara < 10 detik
-3 Sedasi sedang Gerakan/buka mata hanya dengan rangsang suara (tidak ada kontak mata)