CBD TB Paru - Jane Josephine - 112019134
CBD TB Paru - Jane Josephine - 112019134
Jane Josephine
11.2019.134
Stase Ilmu Penyakit Dalam RSUD Cengkareng
Periode 19 April 2021 – 26 Juni 2021
Identitas pasien
◦ Nama: Tn. N
◦ Tanggal lahir: 04 Juni 1974 (47 tahun)
◦ Suku Bangsa: Jawa
◦ Agama: Islam
◦ Status Perkawinan: Duda
◦ Pekerjaan: Tukang parkir / Orang terlantar
◦ Alamat: Kali Anwar, Jakarta Barat
Pasien datang ke IGD RSUD Cengkareng pada hari Jumat, 4 Juni
2021
Keluhan utama &
tambahan
Autoanamnesis pada tanggal 5 Juni 2021, rekam medis
Keluhan utama
● Pasien mengeluhkan batuk berdarah sejak 2 hari SMRS
Keluhan tambahan
● Mual muntah (+) sejak 1 hari SMRS
● Nyeri perut & dada kiri, terutama Ketika batuk (+)
● Demam meriang, keringat dingin terutama malam (+)
● Sesak (+)
● Penurunan BB (+)
Riwayat penyakit
RPS
Pasien ditemukan oleh dinas kesehatan dan dibawa ke RSUD Cengkareng. Pasien mengeluhkan batuk
berdarah sejak 2 hari yang lalu. Keluhan batuk berdahak sudah dirasakan sejak 5 bulan yang lalu.
Batuk disertai meriang, keringat dingin, serta penurunan berat badan.
Pasien juga merasakan sesak dan nyeri pada perut dan dada sebelah kiri. 1 hari SMRS pasien
mengeluhkan mual dan muntah
RPD
Pasien pernah di diagnosa TB paru pada tahun 2019 dan telah menjalani pengobatan. Namun obat hanya
diminum 1 minggu karena pasien merasa sudah lebih baik.
Pasien memiliki riwayat gastritis. Riwayat DM dan Hipertensi tidak diketahui.
Riwayat pribadi
• Pasien memiliki riwayat merokok sejak usia 20 tahun, berhenti 2 tahun yang lalu. (25
tahun merokok)
• Jadwal makan tidak teratur, pasien lebih sering meminum kopi daripada makan berat.
• Teman sekitar pasien memiliki gejala yang sama.
• Saat ini pasien tinggal sendiri, tidak ada anak maupun sanak saudara.
Pemeriksaan fisik
STATUS GENERALIS
Mobilisasi Bed rest
Kulit Teraba hangat, terdapat tato pada tangan kanan & kiri
Jantung Ictus cordis tidak terlihat, bunyi jantung I-II murni regular, Gallop (-), Murmur (-)
Abdomen Nyeri tekan (+), bising usus normal, hepar dan lien tidak teraba
Inspeksi Palpasi
• Vokal fremitus melemah
• Sela iga tidak tampak melebar
• Frekuensi nafas 17x / menit
• Hemitoraks kanan-kiri simetris
Perkusi Auskultasi
Oral:
Codein 3 x 10 mg
Injeksi:
• Cefoperazone 2x1 gr
• Ondancetrone 3x4 gr
• Omeprazole 1x1 gr
• Kalnex 3x500 mg
prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Follow up
07 Juni 2021
S O A P
batuk berdarah (+) TD: 120/70 mmHg TB paru Oral
sesak (+) HR: 112x / menit Codein 3x10 mg
demam meriang di RR: 18x/menit Injeksi
malam hari S: 36,6 C Cefoperazone 2x1
keringat dingin (+) SpO2: 89% gr
nyeri dada & perut Paru: rhonki kasar Ondancentrone
kiri pada basal paru kiri 3x4gr
sakit kepala (+) Jantung: takikardi, Omeprazole 1x1 gr
mual (+) murni reguler Kalnex 3x500 ml
Follow up
08 Juni 2021
S O A P
Batuk berdarah sudah TD: 110/65 mmHg TB paru Oral
berkurang, lendir hijau HR: 95 x / menit Codein 3x10 mg
dengan bercak darah. RR: 18 x/menit 4FDC OAT 3-0-0
Sesak (+) S: 37 C Injeksi
Mual (+) SpO2: 93% Cefoperazone 2x1 gr
Demam subfebris Paru: ronki kasar pada Ondancentrone 3x4gr
malam hari (+) kedua basal paru Omeprazole 1x1 gr
Nyeri perut dan dada Kalnex 3x500 ml
kiri (+)
Follow up
09 Juni 2021
S O A P
Batuk (+) tidak ada TD: 110/70 mmHg TB paru Oral
darah, dahak putih HR: 106 x / menit Codein 3x10 mg
lengket RR: 18 x/menit FDC OAT 3-0-0
Sesak (+) S: 36,4 C Injeksi
Mual (+) SpO2: 94% Cefoperazone 2x1 gr
Demam subfebris Paru: ronki kasar Ondancentrone 3x4gr
malam hari (+) pada paru kiri Omeprazole 1x1 gr
Nyeri perut dan dada Kalnex 3x500 ml
kiri (+)
Follow up
10 Juni 2021
S O A P
Batuk (+) frekuensi TD: 110/70 mmHg TB paru Oral
lebih jarang HR: 94 x / menit Codein 3x10 mg
Sesak (-) RR: 19 x/menit FDC OAT 3-0-0
Mual (-) S: 36,7 C Injeksi
Demam subfebris SpO2: 95% Cefoperazone 2x1 gr
malam hari (-) Paru: ronki kasar Ondancentrone 3x4gr
Nyeri perut dan dada pada paru kiri Omeprazole 1x1 gr
kiri (-) Kalnex 3x500 ml
Diskusi kasus
Tuberkulosis // TB PARU
Definisi:
Tuberkulosis // tbc
Merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi mycobacterium
tuberculosis, yang paling sering ditemukan menginfeksi parenkim paru, namun
memiliki kemampuan untuk menginfeksi organ tubuh lainnya seperti pleura,
kelenjar limfe, tulang, dll.
Mycobacterium tuberculosis
● Bentuk batang lurus / sedikit melengkung,
tidak berspora, tidak berkapsul
● Ukuran lebar 0,3-0,6 um, panjang 1-4 um.
Radiologi
• foto thorax PA-lat
Tatalaksana
Strategi penanggulangan TB
DOTS
(directly observed treatment short course)
Yaitu: pengobatan TB menggunakan rejimen
jangka pendek (6 bulan) dengan pengawasan
langsung
Tatalaksana – tahapan pengobatan
1. Dosis obat disesuaikan BB sehingga menjamin efektivitas obat & mengurangi efek samping
2. Mencegah penggunaan obat tunggal → menurunkan resiko resistensi obat ganda &
mengurangi kesalahan penulisan resep
3. Jumlah tablet yang ditelan jauh lebih sedikit sehingga pemberian obat lebih sederhana &
meningkatkan kepatuhan pasien
Efek samping ringan
Efek samping berat
Pencegahan
Pengobatan Pencegahan transmisi M.
pencegahan TB tuberculosis melalui pencegahan
infeksi
• Dosis mingguan rifapentin &
isoniazid untuk 3 bulan
• Dosis harian rifampicin + Vaksin BCG
isoniazid untuk 3 bulan
• Dosis harian rifapentine + Strain hidup M. bovis yang
isoniazid untuk 1 bulan dilemahkan
• Dosis harian rifampicin untuk Tujuan: untuk menimbulkan
4 bulan kepekaan terhadap M.
• Dosis harian isoniazid untuk 6 tuberculosis
bulan
Pemantauan respons obat
Respon pengobatan TB paru dipantau dengan sputum BTA.
Pada akhir fase awal:
Kasus baru: di akhir bulan kedua (2RHZE / 4RH)
Kasus pengobatan ulang: Pada akhir bulan ke3 (2RHZES / 1RHZE / 5RHE)
Bila hasil sputum BTA (+) pada bulan ke 5 / akhir pengobatan: pengobatan
gagal -> curiga TB MDR
THAnk
you !