Anda di halaman 1dari 34

PENGATURAN KONDISI DAN

PENCIPTAAN IKLIM BELAJAR


YANG MENUNJANG
Pengaturan Kondisi dan Penciptaan
Iklim Belajar yang Menunjang

A. Kondisi dan Situasi B. Kondisi Fisik Kelas


Pembelajaran

1. Kondisi sosio-
Pengertian emosional

2. Kondisi
organisasional
Kondisi belajar
3. Kondisi
administrasi teknik
Faktor yang
memengaruhi 4. Prinsip penataan
lingkungan kelas

Faktor intern Faktor ekstern 5. Pola tempat duduk


A. KONDISI DAN SITUASI PEMBELAJARAN
Gagne ( Condition of learning :
1977) menyatakan “The
occurrence of learning is inferred
from a difference in human
Kondisi belajar adalah being’s performance before and
suatu keadaan yang dapat after being placed in a learning
memengaruhi proses dan situation.”
hasil belajar peserta didik.

Kondisi internal Kondisi eksternal


Kondisi
internal
Kemampuan yang telah ada pada diri
individu sebelum ia mempelajari sesuatu
yang baru.

Kondisi
eksternal
Situasi perangsang di luar diri si belajar.
Misal : motivasi dari guru dan kedua orang
tua.
Kondisi Belajar untuk
Berbagai Jenis Belajar

1.
Keterampilan 4. Sikap
intelektual

3.
Strategi
kognitif

2. 5. Keterampilan
Informasi motorik
verbal
1. Keterampilan intelektual
Kondisi belajar yang dibutuhkan adalah pengambilan
kembali keterampilan-keterampilan yang sebelumnya dengan
memberi balikan atau review kepada siswa.

2. Informasi verbal
Kondisi belajar yang dibutuhkan adalah pengambilan
kembali konteks dari informasi yang bermakna dan dari
pengetahuan baru yang direkontruksikan, kemudian
memberikan balikan (review).

3. Strategi kognitif
Kondisi belajar yang dibutuhkan adalah pengambilan
kembali aturan-aturan dan konsep yang relevan, penyajian
masalah baru, dan pendemonstrasian solusi oleh siswa.
4. Sikap
Kondisi belajar yang dibutuhkan adalah pengingatan kembali
model manusia yang dihormati, penguatan tindakan pribadi
dengan pengalaman langsung dengan mengamati orang yang
dihormati.

5. Keterampilan motorik
Kondisi belajar yang dibutuhkan adalah pengingatan
kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan, pelatihan keterampilan
motorik siswa.
Faktor yang Memengaruhi Situasi Belajar
1. Faktor
jasmaniah
Faktor Intern
2. Faktor
psikologis

a. Intelegensi d. Bakat

b. Perhatian e. Motif

c. Minat f. Kematangan

g. Kesiapan

3. Faktor
kelelahan
Faktor Ekstern 1. Faktor keluarga

a. Cara orang tua mendidik


b. Hubungan antaranggota keluarga
c. Suasana rumah
d. Keadaan ekonomi keluarga
e. Sikap dan perhatian orang tua
f. Latar belakang kebudayaan
orang tua.

2. Faktor sekolah

3. Faktor
masyarakat
Faktor yang Memengaruhi Situasi Kelas
1.Tingkatpenguasaanmateriolehpesertadidikdidalamkel
as. >>
Gurudiharapkanmampumenyesuaikanmateriyangak
andiberikan,sehinggatingkatpenguasaanmaterisiswa
meningkat.

2.Fasilitasyangdiperlukan.
>>Ketikakelas/sekolahtidakmampumemenuhif
asilitas,makaguruprofesionalharusmampumenyiasati
haltersebut,sehinggapembelajarantetapberjalandenga
nefektif.

3.Kondisipesertadidik. >>
Guruharusmampumenyesuaikankeadaansiswadenga
nmateriyangdisampaikan.
Gurudapatmenyisipkanceritamotivasi,ceritalucu,sehi
nggamenarikperhatiansiswauntuktetapfokuspadama
teri.

4.Metodepembelajaran.
>>Pendidikharusmampumenguasaisituasike
lassehinggadapatmemadukanmetodepembelajaran
yangcocokdenganmateridankondisikelas.
Strategi Menciptakan Iklim Belajar yang
Kondusif
 Menurut E. Mulyana yang dilakukan pendidik, yaitu :

1.Memberikanpilihanbagisiswayanglambatmaupun
cepatdalammelakukantugaspembelajaran.

2.Memberikanpembelajaranremedialbagisiswayan
gkurangdalamakademik.

3.Mengembangkanorganisasikelasyangefektif,men
arik,nyaman,danamanbagiperkembanganpotens
isiswa.
4.Menciptakankerjasamasalingmenghargai,ant
arsiswadengansiswa,siswadengangurudansta
flain.

5.Melibatkansiswadalamprosesperencanaanbel
ajardanpembelajaran.

6.Mengembangkanprosespembelajaransebagait
anggungjawabbersamaantaragurudansiswa.

7.Mengembangkansistemevaluasibelajardanpe
mbelajaranyangmenekankanpadaevaluasidir
i.
Peran Pendidik dalam Upaya Menciptakan dan
Memelihara Kondisi Belajar yang Optimal

2.Pengembang
1. Model
Pendidiksukamengad 3.Perencana
Pendidikberperanseb
akanpenilaianterhad
agaimodeluntuksiswa Pendidikmengaturke
apsegalabidangyangd
nya.Disinidiharapka lassebagaitataruangb
ikerjakansiswa.Sehin
n,pemodelanyangdita elajar,memilikipenge
ggadapatmemperbai
mpilkandapatmembe tahuandanwawasany
kidanmengembangka
rikanpengalamandan angluas,danmenghar
napayangmenjadikek
keantusiasanbelajars gaisetiapsiswanya.
urangandiwaktuyang
iswa.
lalu.
Peran Pendidik dalam Upaya Menciptakan dan
Memelihara Kondisi Belajar yang Optimal

4.Pembimbing
5.Fasilitator
Pendidikmengharap
Pendidikmenyadaribahwap
kanadainteraksibela
ekerjaannyamerespontujua
jarantaradirinyaden
nparasiswanya.Iamenyukai
gansiswanya,iameng
apabilaadasiswayangbertan
ajardenganmengem
yapadanya.Iamenginginkan
bangkansuasanasali
siswadapatbelajardanmenc
ngpercayadanterbuk
apaitujuansesuaiharapan.
a.
B. Kondisi Fisik Kelas
Kondisi fisik kelas merupakan lingkungan fisik tempat belajar yang
mempunyai pengaruh penting terhadap hasil pembelajaran.
Lingkungan fisik meliputi :
1. Ruang tempat berlangsung proses belajar mengajar.
Ruang tempat belajar harus memungkinkan semua peserta didik
bergerak secara leluasa, tidak berdesak-desakan, bersih, rapi, dan
membuat belajar nyaman. (Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen,
1996 : 45) Ruangan tersebut meliputi :
a) Ruang kelas
b) Ruang laboratorium
c) Ruang aula/serba guna
2. Pengaturan tempat duduk
Hal yang penting adalah memungkinkan terjadinya tatap muka,
sehingga pendidik dapat mengontrol tingkah laku siswa.

3. Ventilasi dan pengaturan cahaya


Suhu, ventilasi, dan penerangan adalah hal penting untuk
mendukung kenyamanan siswa dalam kegiatan pembelajaran di
kelas.

4. Pengaturan penyimpanan barang


Barang dalam ruangan hendaknya disimpan dalam tempat khusus
yang mudah dicapai bila dipergunakan.
Kriteria dalam Melakukan Penataan Fasilitas
Ruang Kelas ( Suhaena Suparno) :

1. Penataan ruangan dianggap baik apabila menunjang efektifitas proses


pembelajaran.
2. Penataan ruang kelas bersifat fleksibel (luwes).
3. Adanya fasilitas yang dapat memperjelas suatu konsep pembelajaran.
Misalnya berupa gambar, maupun media pembelajaran.
4. Penataan ruangan harus mampu membantu siswa meningkatkan
motivasi untuk belajar. Misal dengan memberikan hiasan yang berisi
motivasi-motivasi dari para tokoh besar.
1.KondisiSosio-Emosional. 2.KondisiOrganisasional

3.KondisiAdministrasiTeknik 4.PrinsipPenataanLingkunganKelas

5.PolaTempatDudukuntukMendukungSituasiBelajaryangKondusif
1. Kondisi Sosio-Emosional.

1) Tipe kepemimpinan
tipe kepemimpinan pendidik yang lebih menekankan kepada sikap
demokratis lebih memungkinkan terbukanya sikap persahabatan
pendidik dan peserta didik dengan dasar saling memahami dan
mempercayai.

2) Sikap Pendidik.
Sikap pendidik dalam menghadapi peserta didik yang melanggar
aturan hendaknya tetap sabar, dan tetap bersahabat. Berlaku adil
dalam bertindak dan menciptakan kondisi agar peserta didik mampu
memperbaiki kesalahannya.
3) Suara Pendidik.
Suara yang relatif rendah tetapi cukup jelas dengan volume suara
yang penuh dan rileks akan mendorong siswa memperhatikan
pelajaran.

4) Pembinaan Hubungan Baik.


Dengan terciptanya hubungan baik siswa diharapkan senantiasa
gembira, penuh gairah dan semangat, bersikap optimistik, realistik
dalam belajar serta terbuka.
2. Kondisi Organisasional

Kegiatan rutin yang secara organisasional dilakukan baik tingkat


kelas maupun sekolah akan dapat mencegah terjadinya masalah
manajemen kelas. Misal upacara bendera.

Kegiatan rutin lainnya :


1. Menanyakan kesehatan dan kehadiran peserta didik.
2. Penyampaian peraturan sekolah yang baru.
3. Kegiatan yang bersifat rekreasi dan sosial, seperti pesta
ulang tahun sekolah, pekan seni dan olahraga, dll.
3. Kondisi Administrasi Teknik

d. Tempat sampah
a. Daftar presensi Mendorong peserta didik
Dicek secara periodik untuk hidup sehat dan
untuk mengetahui menjaga kebersihan
kehadiran peserta didik. lingkungan .

c. Tempat
baca/perpustakaan
Perpustakaan sangat penting
untuk menunjang belajar
peserta didik.
b. Ruang bimbingan siswa
Sebaiknya disediakan e. Catatan pribadi peserta
ruang khusus untuk didik
keperluan bimbingan Berisi kehadiran, catatan
peserta didik. akademik, dan sebagainya.
4. Prinsip Penataan Lingkungan Kelas
Menurut Loisell (dalam Winataputra, 2003) prinsip yang perlu
diperhatikan pendidik dalam menata lingkungan fisik kelas :

1. Visibility

2.Accesibilit
5.Keindahan
y

4.Kenyamanan 3.fleksibilita
s
5. Pola Tempat Duduk untuk Mendukung Situasi Belajar yang Kondusif

EmpatKriteriadalamPenataanTempatDuduk

4.Variasikegiatan,
3.Interaksi,untuk
1.Mobilitas,untuk 2.Aksesibilitas,un untukmemudahk
memudahkansisw
memudahkansisw tukmemudahkans ansiswadalammel
adalamberinterak
adalambergerakd iswadalammenga akukankegiatanb
sidengansesamate
arisatutempatket ksessumberdanal eragam,misalberd
mandanataupend
empatlain. atbantubelajar. iskusi,presentasi,
idik.
dll.
Beberapa Variasi Pola Penataan Tempat Duduk

1. Formasi Tradisional (Konvensional)


Merupakan formasi yang biasa kita temui dalam kelas-kelas
tradisional, yang memungkinkan para siswa duduk berpasangan
dalam satu meja dengan dua kursi.
Beberapa Variasi Pola Penataan Tempat Duduk

2. Formasi Auditorium
Merupakan formasi ruang kelas yang mirip dengan
auditorium. Meskipun formasi ini menyediakan ruangan yang
sangat terbatas untuk belajar aktif, namun hal ini dapat dicoba
untuk mengurangi kebosanan siswa yang terbiasa dalam penataan
ruang secara konvensional.
Beberapa Variasi Pola Penataan Tempat Duduk

3. Formasi Huruf U
Dalam formasi U ini, siswa dapat melihat pendidik dan/atau
media visual dengan mudah, dan mereka dapat saling berhadapan
langsung satu sama lain. Pendidikpun akan mudah dalam
membagikan bahan pelajaran kepada siswa.
Beberapa Variasi Pola Penataan Tempat Duduk

4. Formasi Corak Tim


Dalam formasi ini, pendidik mengelompokkan meja-meja
membentuk setengah lingkaran agar memungkinkan siswa untuk
melakukan interaksi tim. Pendidik meletakkan kursi mengelilingi
meja untuk susunan yang paling akrab.
Beberapa Variasi Pola Penataan Tempat Duduk

5. Formasi Meja Konferensi


Formasi ini paling baik dilakukan jika meja berbentuk
persegi panjang dan berukuran besar. Formasi ini memiliki
kelemahan yaitu, siswa yang duduknya jauh dari tempat duduk
pendidik maka akan merasa tertutup oleh badan temannya.
Beberapa Variasi Pola Penataan Tempat Duduk

6. Formasi Lingkaran
Formasi ini tentunya berbentuk lingkaran. Formasi ini ideal
untuk diskusi kelompok penuh. Dapat dilakukan dengan meja
ataupun tanpa meja dan tempat duduk.
Beberapa Variasi Pola Penataan Tempat Duduk

7. Formasi Kelompok untuk Kelompok


Formasi ini cocok untuk berdiskusi, menyusun permainan
peran, berdebat atau observasi dari kreatifitas kelompok.
Beberapa Variasi Pola Penataan Tempat Duduk

8. Pola Tempat Kerja (Workstation)


Susunan ini tepat untuk lingkungan tipe laboratorium,
dimana siswa duduk pada tempat untuk mengerjakan tugas tepat
setelah didemonstrasikan.
Beberapa Variasi Pola Penataan Tempat Duduk

9. Pola Pengelompokan Terpisah (Breakout groupings)


Pola ini dilakukan untuk kelas cukup besar atau jika
ruangan memungkinkan. Pendidik dapat menempatkan susunan
pecahan kelompok saling berjauhan sehingga tim-tim itu tidak
saling mengganggu. Namun, jaraknyapun jangan terlalu jauh, agar
hubungan antar siswa tetap terjaga.
Beberapa Variasi Pola Penataan Tempat Duduk

10. Pola Chevron (Huruf V)


Susunan V mengurangi jarak antar siswa, pandangan lebih
baik dan lebih memungkinkan melihat siswa lain. Pola ini cocok
untuk kelas yang siswanya banyak tetapi hanya tersedia beberapa
meja.

Anda mungkin juga menyukai