Anda di halaman 1dari 9

“KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM

LAYANAN BANTUAN DAN PENDAMPING HUKUM


BAGI UMKM BERDASARKAN UU CIPTA KERJA’’
PROPOSAL

LATAR BELAKANG
P
R RUMUSAN MASALAH
O
P TUJUAN
O
TINJAUAN PUSTAKA
S
A METODE PENELITIAN
L
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kewenangan adalah kekuasaan terhadap segolongan orang-orang
tertentu atau kekuasaan terhadap sesuatu bidang pemerintahan
(atau bidang urusan) tertentu yang bulat, sedangkan wewenang
hanya mengenai sesuatu onderdil tertentu saja.

Pasal 1 ayat 2 UU No. 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah:


“Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat
daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.”
Dalam pasal 1 ayat (2) UU No. 30 tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan dijelaksan bahwa “Fungsi Pemerintahan adalah fungsi
dalam melaksanakan Administrasi Pemerintahan yang meliputi fungsi
pengaturan, pelayanan, pembangunan, pemberdayaan, dan
pelindungan.”
Salah satu bentuk implementasi dari fungsi pelayanan dari pemerintah
adalah memberi layanan bantuan dan pendamping hukum bagi UMKM.

Berdasarkan pasal 96 halaman 463 UU Cipta Kerja yang berbunyi :


“Pemerintah pusat dan pemerintah daerah sesaui dengan
kewenangannya wajib menyediakan layanan bantuan dan pendampingan
hukum bagi usaha mikro dan kecil”.
PENDAHULUAN

Rumusan Masalah :
Bagaimana kewenangan pemerintah
1 daerah dalam layanan bantuan dan
pendamping hukum bagi UMKM
berdasarkan UU Cipta Kerja ?

Bagaimana kendala yang dihadapi


2 pemerintah daerah dalam
melaksanakan layanan bantuan
dan pendamping hukum bagi
pelaku UMKM ?
PENDAHULUAN
Tujuan
1. Untuk mengkaji kewenangan
pemerintah daerah dalam layanan
bantuan dan pendamping hukum
bagi UMKM berdasarkan UU Cipta
Kerja
2. Untuk mengkaji kendala yang
dihadapi pemerintah dareah dalam
melaksanakan layanan dan
pendamping hukum bagi pelaku
UMKM
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian sebelumnya

1
Penelitian Suarni. S
• persamaan penelitian tersebut dengan penulis yaitu sama-sama mengkaji
peran atau kewenangan pemerintah daerah.
• perbedaan kajian yang lebih spesifik terletak pada fungsi yang dijalankan
pemerintah daerah. Jika penelitian tersebut mengkaji fungsi pemberdayaan
terhadap koperasi, penulis mengkaji fungsi layanan terhadap UMKM.

2
Penelitian Teguh Prasetio
• persamaan dengan penelitian yang penulis buat adalah sama-sama mengkaji
tentang kewenangan pemerintah daerah berdasarkan UU Cipta Kerja.
• Perbedaanya adalah penelitian tersebut lebih fokus terkait perizinan
industri, sedangkan penelitian yang penulis buat fokus terhadap layanan
bantuan dan pendamping hukum bagi UMKM.

Penelitian Suwari Akhmaddhian, Bias Lintang Dialog, Dikha Anugrah dan


3
Yani Andriyani.
Penelitian ini menjelaskan tentang Bantuan hukum bagi pelaku usaha yang
terkait dengan merek, paten, izin usaha, pajak, pungutan liar, perjanjian
pembiayaan atau pendanaan dengan pihak ketiga yang dapat dijadikan
sebagai tinjauan penulis dalam melaksanakan penelitian ini.
METODE

Metode 1. Jenis Penelitian : Library Research


Penelitian 2. Pendekatan Penelitian: penulis disini menggunakan pendekatan
penelitian normatif yaitu pendekatan yang dilakukan berdasarkan bahan
hukum utama dengan cara menelaah teori-teori, konsep-konsep, asas-
asas hukum serta peraturan perundang-undangan yang berhubungan
dengan penelitian ini.

dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis Metode


data secara kualitatif. Teknik analisis data secara kualitatif Pengolahan Data
yaitu metode analisis data dengan cara mengelompokkan
dan menseleksi data yang diperoleh dari penelitian
lapangan menurut kualitas dan kebenarannya kemudian
disusun secara sistematis, yang selanjutnya dikaji dengan
metode berfikir secara deduktif dihubungkan dengan teori-
teori dari studi kepustakaan (data sekunder), kemudian
dibuat kesimpulan,

Anda mungkin juga menyukai