Gagasan mengenai budaya organisasi pada awalnya merupakan konsep yang sudah digunakan pada antropologi,
selain juga dipengaruhi oleh Anthropologi. Terdapat perhatian mengenai cara penggunaan konsep konsep
tersebut dengan tepat antara para antropolog dan sosiologi, Geertz (1973) yang membedakan antara budaya dan
struktural sosial, budaya di definisikan sebagai sistem makna dan struktur sosial sebagai pola interaksi sosial
budaya atau kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia atau makhluk sosial yang
digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalaman yang menjadi pedoman tingkah laku nya. Sedangkan
ahli sosial Mengartikan konsep kebudayaan sejak akhir tahun 19 tujuh puluhan, kata budaya dikaitkan dengan
organisasi atau perusahaan. I pengkreditan kata budaya dengan kata organisasi menghasilkan istilah baru sebagai
budaya organisasi atau budaya perusahaan atau kultur perusahaan (Sulaksono, 2015)
Proses Penciptaan Budaya Organisasi
Proses penciptaan budaya organisasi yang baik pada umumnya dilakukan setelah melakukan
langkah-langkah untuk memilihi budaya organisasi yang tepat, di mana tahapannya adalah sebagai
berikuit :
Mencari persepsi-persepsi yang ada dan berkembang dalam organisasi. Mencari persepsi
mayoritas.
Menyusun kata kunci (key words) yang dihimpun dari persepsi mayoritas.
Menentukan strategi sosialisasi (disusun dari key words)
Menentukan perencanaan strategi
Membuat slogan
Proses sosialisasi budaya organisasi.
Cara Mempelajari Budaya Organisasi
Cerita
Ritual (pengulangan aktivitas yang mengekspresikan dan memantapkan nilai,
tujuan dan orang-orang yang memilki fungsi penting bagi organisasi)
Simbol materi (lukisan, bangunan, ornamen organisasi).
Bahasa (istilah teknis yang mencirikan industri organisasi).
Teknik Mempertahankan Budaya Organisasi
Cerita
Ritual atau Upacara
Simbol
Bahasa
Menciptakan Budaya Organisasi Yang Beretika
Spiritualitas di tempat kerja adalah menyadari bahwa orang-orang memiliki kehidupan batin yang memelihara
dan dipupuk oleh pekerjaan yang bermanfaat dalam konteks komunitas.Alasanalasan terhadap meningkatnya
ketertarikan pada spiritualitas suatu sikap:
Spiritualitas dapat mengimbangi tekanan dan stress dari kecepatan gejolak dalam kehidupan.
Agama yang diformalisasikan kadang tidak sesuai dengan beberapa orang, dan mereka berlanjut untuk
mencari jangkar untuk mengganti kurangnya keyakinan dan mengisi bertumbuhnya perasaan akan
kekosongan.
Tuntutan pekerjaan telah membuat tempat kerja menjadi dominan dalam kehidupan banyak orang, namun
mereka terus menerus menanyakan arti dari pekerjaan.
Orang ingin memadukan nilai kehidupan pribadinya dengan kehidupan profesionalnya.
Peningkatan jumlah orang yang menemukan bahwa pengerjaan terhadap harta yang berupa materi membuat
mereka merasa tidak terpenuhi.
Penelitian Tentang Budaya Organisasi
Secara empiris menurut pengujian statistik hasil penelitian telah ditemukan bahwa
budaya organisasi, baik secara langsung maupun tidak langsung memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas organisasi Dinas-dinas, Badan-badan,
Kantor-kantor dan Sekretariat Kabupaten Sumedang. Hasil tersebut mencerminkan
bahwa budaya organisasi secara empiris telah memberikan andil yang sangat besar
terhadap efektivitas organisasi Dinas-dinas, Badanbadan, Kantor-kantor dan
Sekretariat di Kabupaten Sumedang.
Kesimpulan
Setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda-beda. Suatu budaya organisasi mempunyai peran
penting dalam perusahaan karena mempunyai sejumlah fungsi dalam organisasi yaitu, budaya
menciptakan pembeda yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi yang lain, budaya
membawa suatu rasa identitas bagi anggota perusahaan, budaya memudahkan tercapainya komitmen
yang lebih luas terhadap kepentingan bersama dari pada kepentingan individual dan budaya
meningkatkan kemantapan sistem sosial.Budaya sebagai asumsi dasar yang berpola telah dit tentu
bukan, dipahami dan dikembangkan oleh anggota organisasi. Bahwa asumsi tersebut telah terbukti
kebenarannya ketika digunakan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh kelompok, baik
masalah adaptasi eksternal maupun masalah integrasi internal. Asumsi asumsi tersebut dianjurkan
kepada anggota anggota baru sebagai cara pandang, cara berprestasi dan pola pikir yang benar untuk
menghadapi masalah masalah yang sama di masa yang akan datang.
Saran
Tentunya pada penulis telah menyadari bahwa dalam penyusunan laporan diatas
masih banyak terdapat kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya
penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah tersebut dengan
berpedoman dari berbagai sumber serta kritik yang dapat membangun dari para
pembaca.
TERIMA KASIH