Anda di halaman 1dari 34

R.

ERYANTO
• Pendidikan nasional berfungsi
Latar mengembangkan kemampuan dan membentuk
Belakang watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab (Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003)

• Departemen Pendidikan Nasional menjelaskan


dalam visinya bahwa kecerdasan mencakup
cerdas intelektual, cerdas emosional dan
cerdas spiritual (Renstra Kemdiknas 2010-
2014).
• Kemandirian merupakan salah satu dari
tugas perkembangan yang harus dicapai
siswa.
R. ERYANTO
2016
Sekolah dengan layanan yang dilakukan
Latar selama ini belum memberikan alternatif
Belakang yang dapat dipilih dan diambil keputusan
sebagai bentuk pengembangan kemandirian.

Disisi lain realitas menunjukkan bahwa


peserta didik memiliki karakteristik yang
beragam. Masing-masing memiliki
kebutuhan dan potensi yang berbeda.
Kecepatan belajar, potensi belajar, serta
minat peserta didik terhadap mata pelajaran
tidak sama. Padahal peserta didik akan lebih
sukses jika belajar sesuai dengan potensi
dan minatnya.

Diperlukan pola penyelenggaraan


pendidikan yang dapat secara optimal
melayani realitas tersebut.

R. ERYANTO
2016
?
?
S istem

K
redit

S emester

R. ERYANTO
2016
Dasar Hukum

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor


158 Tahun 2014
Tentang
Penyelenggaraan SKS
Pada Pendidikan Dasar dan Menengah

R. ERYANTO
2016
 Sistem Kredit Semester
SKS (SKS) adalah Pola
pembelajaran yang
memberikan kebebasan
peserta didik dalam
memilih beban belajar dan
mata pelajaran
 SKS dipandang dapat
melayani realitas yang
berkembang di dunia
pendidikan dewasa ini

R. ERYANTO
2016
 Tidak mengenal kenaikan
Keunggulan SKS
kelas
• Dalam sistem sks tidak mengenal  Kelulusan ditentukan
wali kelas tapi diganti dengan
pembimbing akademik (PA), setiap
pembimbing PA idealnya
disetiap semester untuk
menangani 20 siswa tapi bisa
disesuaikan dengan kebijakan setiap mata pelajaran
sekolah (setiap PA bisa
membimbing 30 siswa)  Untuk mapel yang tidak
lulus dapat diperbaiki di
semester pendek
 Dapat ditempuh dalam
waktu 4 – 8 semester

R. ERYANTO
2016
Pengertian
• adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan
Sistem Kredit yang peserta didiknya menentukan sendiri beban
Semester (SKS) belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap
semester pada satuan pendidikan

Beban Belajar • Beban belajar pada SKS dinyatakan dengan


(sks) satuan kredit semester ditulis dengan sks

Beban Belajar • 1 sks = 1 jam pelajaran (jp) @ 45menit (SMA)


(sks) • 1 sks = 1 jam pelajaran (jp) @ 40menit (SMP)

• 1 JP di SMA terdiri dari 45 mnt kegiatan tatap muka dan minimal 60%
(sekitar 27 menit) untuk kegiatan penguasan terstruktur dan tugas mandiri
tidak terstruktur
1 JP • Secara khusus kegiatan 1 jp tatap muka dalam beban belajar bagi peserta
didik yang memiliki kecepatan belajar diatas rata-rata, durasi satu jam
pelajaran dapat dilaksanakan selama 30 menit
R.Eryanto 2015
R. ERYANTO
2016
Prinsip Penyelenggaraan
• Fleksibilitas dalam memilih mata pelajaran dan
waktu penyelesaian
Fleksibel • Memungkinkan peserta didik mengatur
strategi belajar mandiri

• Memungkinkan kesempatan belajar lebih


Keunggulan • Pencapaian prestasi belajar lebih tinggi

• Memungkinkan mengikuti muatan dan


Maju program lebih lanjut tanpa kendala
Berkelanjutan peserta didik lainnya

• Memungkinkan kesempatan memperoleh


Keadilan perlakuan sesuai dengan kapasitas dan
prestasi belajar
R.Eryanto 2015
R. ERYANTO
2016
Tahapan Pelaksanaan

Pelaksanaan SKS
Pola phasing in/out

Tahun Ke Kelas VII / X Kelas VIII/ XI Kelas IX / XII


I SKS Sistem Paket Sistem Paket

II Sistem Paket Sistem Paket Sistem Paket

III Sistem Paket Sistem Paket Sistem Paket

R. ERYANTO
2016
Tahapan Pelaksanaan

Pelaksanaan SKS
Pola phasing in/out

Tahun Ke Kelas VII / X Kelas VIII/ XI Kelas IX / XII


I SKS Sistem Paket Sistem Paket

II SKS SKS Sistem Paket

III Sistem Paket Sistem Paket Sistem Paket

R. ERYANTO
2016
Tahapan Pelaksanaan

Pelaksanaan SKS
Pola phasing in/out

Tahun Ke Kelas VII / X Kelas VIII/ XI Kelas IX / XII


I SKS Sistem Paket Sistem Paket

II SKS SKS Sistem Paket

III SKS SKS SKS

R. ERYANTO
2016
STRUKTUR KURIKULUM DAN BEBAN BELAJAR

 Struktur Kurikulum sesuai dengan Permen No 59


Tahun 2014 (harus punya)
 Beban belajar :
• SMP minimal 228 jp,
• SMA minimal 260 jp.
 Satuan pendidikan menyusun struktur kurikulum
dan beban belajar setiap semester secara bervariasi
 Dapat digunakan dua pola :
• Pola kontinu
• Pola Diskontinu
R. ERYANTO
2016
MODEL IMPLEMENTASI PENYELENGGARAAN

Kontinu : setiap mata pelajaran muncul di setiap semester


Diskontinu : beberapa mata pelajaran tidak muncul di setiap semester

R.Eryanto 2015
R. ERYANTO
2016
Mekanisme Persiapan Penyelenggaraan SKS

Deskripsi Kegiatan
Tahapan Tim Pelaksana Out Put
Kepala Sekolah Kurikulum Guru PA/BK

Persiapan • Mempersiapkan • Mendalami dan • Memahami • Merancang Dokumen KTSP dan


dan Memahami konsep konsep SKS program Ijin Pelaksanaan
menyamakan SKS layanan
persepsi warga • Membahas
sekolah tentang • Membuat jadwal draft dokumen • Merancang
SKS kegiatan program
• Menyusun KI- konsultasi
• Sosialisasi • Membuat draft KD serial mata
internal dokumen pelajaran

Merancang sistem • Merancang


• Membentuk Tim •
Pelaksana aplikasi pendukung Silabus dan
RPP
• Mengajukan ijin • Merancang struktur
kepada Dinas kurikulum dan peta
Pendidikan pembelajaran untuk
6 semester

R. ERYANTO
2016
Deskripsi Kegiatan
Tahapan Out Put
Kepala Tim Pelaksana
Guru PA/BK
Sekolah Kurikulum

Awal • Sosialisasi • Menghimpun • Menyiapkan • Menyiapkan • Dukungan


Pelaksanaan eksternal dokumen perangkat perangkat perangkat layanan warga
kepada pembelajaran dan pembelajaran dan dan konsultasi sekolah dan
masyarakat penilaian penilaian bimbingan publik
• Menetapkan • Pembagian tugas • Meningkatkan • Kelengkapan
tugas guru, guru/PA/BK pemahaman dokumen
PA, dan BK pembelajaran SKS perangkat
• Menyusun peta
kelas X pembelajaran enam pembelaja-
semester ran dan
penilaian
• Menyusun jadwal
pelajaran
Pelaksanaan • Mengontrol • Menjamin • Melaksanakan • Melaksanakan Efektifitas
dan pelaksanaan pembelajaran layanan dan pelaksanaan
mengevaluasi pembelajaran dan Melakukan penilaian bimbingan

pelaksanaan penilaian
• Menganalisis hasil • Menganalisis hasil
• Memotivasi • Menjamin belajar layanan dan
dan penjadwalan dan bimbingan
menginspirasi pembagian tugas • Melaksanakan
tindak lanjut hasil • Menindak-lanjuti
warga sekolah mengajar hasil analisis
analisis
• Melaporkan • Melaporkan hasil
penilaian layanan dan
kompetensi peserta bimbingan
didik R. ERYANTO
2016
Pemberdayaan PA dan BK

 Pembimbing Akademik (PA) dan Bimbingan Konseling (BK)


merupakan tenaga pendidik yang memegang peranan penting
dalam pelaksanaan SKS.
 PA dan BK melayani konsultasi peserta didik dalam rangka
mendorong optimalisasi potensi dan prestasi belajar di sekolah.
 PA adalah guru yang diberi tugas untuk membimbing
perkembangan prestasi akademik peserta didik sampai akhir masa
studinya. PA membimbing peserta didik maksimal 20 orang

R. ERYANTO
2016
Pembimbing Akademik
Tugas Pembimbing Akademik :
1. Memantau dan melakukan analisis terhadap data
potensi, kebutuhan, minat, dan prestasi yang diperoleh
dari Konselor/BK, serta memberikan rekomendasi
konstruktif selama mengikuti pendidikan di sekolah agar
potensi akademik peserta didik berkembang secara
maksimal;
2. Membimbing siswa pada saat pengisian kartu rencana
studi (KRS), pemilihan jurusan, pembagian laporan
capaian kompetensi (LCK), dan/ atau melaksanakan
konsultasi akademik
R. ERYANTO
2016
Pembimbing Akademik
3. Melakukan pendampingan secara intensif sehingga
siswa dapat menyelesaikan masa studinya sesuai atau
lebih cepat dari identifikasi awal yang telah dilakukan.
4. Mengelola hasil penilaian akhlak mulia dan
kepribadian berdasarkan hasil penilaian dari guru mata
pelajaran pendidikan agama dan pendidikan
kewarganegaraan dan masukan guru mata pelajaran
lainnya;
5. Menjalin komunikasi dan kerjasama dengan orangtua,
Konselor/BK, dan guru mata pelajaran

R. ERYANTO
2016
Contoh Struktur Kurikulum dan Beban Belajar SMA
Enam Semester Sistem Kontinu
Semester/ Beban (JP)
NO Mata Pelajaran JML
1 2 3 4 5 6
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3 18
2 Pendiikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2 12

3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4 24
4 Martematika 4 4 4 4 4 4 24
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2 12
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2 12
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2 12
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 3 3 3 3 3 3 18

9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2 12


KELOMPOK C (PEMINATAN)
10 MP 1 (mtk) 3 3 4 4 4 4 22
11 MP 2 (Fisika) 3 3 4 4 4 4 22
12 MP 3 (Kimia) 3 3 4 4 4 4 22
13 MP 4 (Biologi) 3 3 4 4 4 4 22
14 MP 5 (Lintas minat) 3 3 4 4 4 4 22
15 MP 6 (lintas minat) 3 3 6
JUMLAH BEBAN BELAJAR (JP) 42 42 44 44 44 44 260

R. ERYANTO
2016
Contoh Struktur Kurikulum dan Beban Belajar SMA
Lima Semester Pola Kontinu
Semester/ Beban (JP)
NO Mata Pelajaran JML
1 2 3 4 5
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 4 4 4 18
2 Pendiikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 2 2 2 12

3 Bahasa Indonesia 4 5 5 5 5 24
4 Martematika 4 5 5 5 5 24
5 Sejarah Indonesia 3 3 2 2 2 12
6 Bahasa Inggris 3 3 2 2 2 12
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya 2 2 3 3 2 12
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 4 4 4 3 3 18

9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 3 3 2 12


KELOMPOK C (PEMINATAN) 0
10 MP 1 4 4 4 5 5 22
11 MP 2 4 4 4 5 5 22
12 MP 3 4 4 4 5 5 22
13 MP 4 4 4 4 5 5 22
14 MP 5 4 4 4 5 5 22
15 MP 6 3 3 6
JUMLAH BEBAN BELAJAR (JP) 48 53 53 54 52 260

R. ERYANTO
2016
Contoh Struktur Kurikulum dan Beban Belajar SMA
Empat Semester Pola Kontinu

Semester/ Beban (JP)


NO Mata Pelajaran JML
1 2 3 4
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 5 5 18
2 Pendiikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3 3 12

3 Bahasa Indonesia 6 6 6 6 24
4 Martematika 6 6 6 6 24
5 Sejarah Indonesia 3 3 3 3 12
6 Bahasa Inggris 3 3 3 3 12
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya 3 3 3 3 12
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 4 4 5 5 18
9 Prakarya dan Kewirausahaan 3 3 3 3 12
KELOMPOK C (PEMINATAN)
10 MP 1 5 5 6 6 22
11 MP 2 5 5 6 6 22
12 MP 3 5 5 6 6 22
13 MP 4 5 5 6 6 22
14 MP 5 5 5 6 6 22
15 MP 6 3 3 6
JUMLAH BEBAN BELAJAR (JP) 63 63 67 67 260

R. ERYANTO
2016
Pola Diskontinu (0n /0ff)
• Mata pelajaran disusun dalam bentuk serial.
• Untuk mengakomodasi peserta didik yang
cepat, maka jumlah serial maksimum adalah 4
(empat) seri.
• Satuan pendidikan menyusun peta
pembelajaran (road map) untuk enam, lima,
dan empat semester secara bervariasi.

R. ERYANTO
2016
Contoh Struktur Kurikulum dan Beban Belajar SMA
Sistem Diskontinu

Seri MP/ Beban (JP)


NO Mata Pelajaran JML
1 2 3 4
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 6 6 6 18
2 Pendiikan Pancasila dan Kewarganegaraan 4 4 4 12

3 Bahasa Indonesia 6 6 6 6 24
4 Martematika 6 6 6 6 24
5 Sejarah Indonesia 4 4 4 12
6 Bahasa Inggris 4 4 4 12
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya 4 4 4 12
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 4 4 5 5 18

9 Prakarya dan Kewirausahaan 4 4 4 12


KELOMPOK C (PEMINATAN)
10 MP 1 6 6 6 4 22
11 MP 2 6 6 6 4 22
12 MP 3 6 6 6 4 22
13 MP 4 6 6 6 4 22
14 MP 5 6 6 6 4 22
15 MP 6 6 6
JUMLAH BEBAN BELAJAR (JP) 260
R. ERYANTO
2016
Penyusunan Roadmapp (SMA)
Langkah penyusunan roadmapp pada pola diskontinu antara
lain adalah sebagai berikut.
• Mendata potensi peserta didik yang mampu menyelesaikan masa
studi 4 semester.
• Menyusun roadmapp 4 semester sebagai alternatif pertama
• Menyusun roadmapp 5 semester sebagai alternatif 2, 3, dan
seterusnya yang mengakomodir peminatan MIPA dan IPS.
• Menyusun roadmapp 6 semester sebagai alternatif, 4, 5, dan
seterusnya dengan mengakomodir peminatan MIPA, IPS, dan/ atau
Bahasa dan Sastra.
• Menghitung jumlah jam pelajaran pada semester ganjil dan genap
dan mencermati keseimbangannya.

R. ERYANTO
2016
Penetapan Rombongan Belajar pd SMA

Langkah kegiatan penetapan rombongan belajar :


1. Mengelompokan siswa dengan variasi kecepatan belajar 4
semester, 5 semester, dan 6 semester pada peminatan MIPA,
IPS, dan Ilmu Bahasa. Kriteria pengelompokan berdasarkan
nilai di SMP/MTs.
Contoh kriteria pengelompokkan berdasarakan nilai akhir
(NA: gabungan NS dan NUN) adalah sebagai berikut.
Nilai (NA) > 86  kategori 4 semester
Nilai (NA) 70 s.d 85  kategori 5 semester
Nilai (NA) < 70  kategori 6 semester

R. ERYANTO
2016
Penetapan Rombongan Belajar
2. Pada pola diskontinu, hasil pengelompokan berdasarkan
kecepatan belajar dilanjutkan pengelompokan berdasarkan
pilihan roadmapp.
3. Memberikan nama rombongan belajar dengan kelas A, B, C,
dan seterusnya sebagai kelas mayor (utama). Kelas utama ini
dapat berkembang menjadi kelas minor mulai semester dua
akibat adanya peluang menambah beban mata pelajaran pada
saat pengisian KRS.
4. Menetapkan ruang kelas jika menggunakan sistem belajar
kelas tetap. Pada sistem belajar kelas bergerak (moving
clasroom) tidak memiliki ruang kelas tertentu. Sistem moving
class merupakan sistem pendukung yang mempermudah
pelaksanaan SKS tetapi tidak mutlak untuk dilaksanakan

R. ERYANTO
2016
Konsekuensi keragaman…. (alternatif)

• Memberi kesempatan kepada siswa di semester dua


dst untuk mengambil beban sks lebih dari beban pada
struktur kurikulum di standar Isi dengan cara
mengambil mata pelajaran pada semseter di atasnya.
• Ketentuan tersebut di atas diberikan kepada siswa
yang memenuhi IP (Indeks Prestasi) yang sudah
dipersyaratkan.

R. ERYANTO
2016
Konsekuensi keragaman…. (alternatif)

Posisi Siswa di semster 2/3/4

X Ipa 1 X Ipa 2 …. X Ipa 8 X Ipa 9

PKn B.Indo Sejarah 4/5/6


4/5/6 4/5/6

Kelas Minor
R. ERYANTO
2016
Pemilihan Beban Belajar (SMA)

Kriteria Pengambilan beban belajar


 IP < 59 dapat mengambil beban belajar paling banyak 46 jam
pelajaran;
 IP 60 – 69 dapat mengambil beban belajar paling banyak 54 jam
pelajaran;
 IP 70 – 85 dapat mengambil beban belajar paling banyak 62 jam
pelajaran; dan
 IP > 85 dapat mengambil beban belajar paling banyak 70 jam
pelajaran.

Kegiatan tatap muka dalam beban belajar bagi peserta


didik yang memiliki kecepatan belajar di atas rata-rata yang
ditunjukkan dengan IP > 85 durasi setiap satu jam
pelajaran dapat dilaksanakan selama 30 menit.

R. ERYANTO
2016
h K RS
Conto

R. ERYANTO
2016
Nilai Pengetahuan dan Keterampilan
(Revisi Permendikbud N0 53 Th 2015)

KKM 75
Skala Predikat
vv 91 – 100 Sangat Baik (A)
83 – 90 Baik (B) vv
vv LULUS
75 – 82 Cukup (C)
0 – 74 Kurang (D)
vv TIDAK
vv
LULUS

32
R. ERYANTO
2016
Contoh Penghitungan Index Prestasi (SMA)
Pengetahuan Keterampilan
Beban Rerata
No Mata Pelajaran BxN
(B) Angka Predikat Angka Predikat (N)

Kelompok A (Umum)
Pendidikan Agama dan 3 80 B 82 B 81 243
1
Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2 2 80 B 80 B 80 160
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 85 A 83 B 84 336
4 Matematika 4 82 B 80 B 81 324
5 Sejarah Indonesia 2 76 B 78 B 77 154
6 Bahasa Inggris 2 78 B 80 B 79 158
Kelompok B (Umum)
7 Seni Budaya 2 72 C 76 B 74 148

Pendidikan Jasmani, Olah


8 3 83 B 85 A 84 252
Raga, dan Kesehatan

Prakarya dan
9 2 80 B 80 B 80 160
Kewirausahaan
Kelompok C (Peminatan)
10 MP 1 3 80 B 82 B 81 243
11 MP 2 3 79 B 81 B 80 240
12 MP 3 3 82 B 82 B 82 246
13 MP4 3 85 A 83 B 84 252
14 MP 5 3 80 B 80 B 80 240
15 MP 6 3 78 B 76 B 77 231
JUMLAH 42 3387

Jml ( B  N ) 3387
IP  IP   80,64  81
Jml Beban 42 R. ERYANTO
2016
Terimakasih…
R.Eryanto
+62 8122 1010 573
eryanto57@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai