Paparan SKS - Ery 2016
Paparan SKS - Ery 2016
ERYANTO
• Pendidikan nasional berfungsi
Latar mengembangkan kemampuan dan membentuk
Belakang watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab (Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003)
R. ERYANTO
2016
?
?
S istem
K
redit
S emester
R. ERYANTO
2016
Dasar Hukum
R. ERYANTO
2016
Sistem Kredit Semester
SKS (SKS) adalah Pola
pembelajaran yang
memberikan kebebasan
peserta didik dalam
memilih beban belajar dan
mata pelajaran
SKS dipandang dapat
melayani realitas yang
berkembang di dunia
pendidikan dewasa ini
R. ERYANTO
2016
Tidak mengenal kenaikan
Keunggulan SKS
kelas
• Dalam sistem sks tidak mengenal Kelulusan ditentukan
wali kelas tapi diganti dengan
pembimbing akademik (PA), setiap
pembimbing PA idealnya
disetiap semester untuk
menangani 20 siswa tapi bisa
disesuaikan dengan kebijakan setiap mata pelajaran
sekolah (setiap PA bisa
membimbing 30 siswa) Untuk mapel yang tidak
lulus dapat diperbaiki di
semester pendek
Dapat ditempuh dalam
waktu 4 – 8 semester
R. ERYANTO
2016
Pengertian
• adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan
Sistem Kredit yang peserta didiknya menentukan sendiri beban
Semester (SKS) belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap
semester pada satuan pendidikan
• 1 JP di SMA terdiri dari 45 mnt kegiatan tatap muka dan minimal 60%
(sekitar 27 menit) untuk kegiatan penguasan terstruktur dan tugas mandiri
tidak terstruktur
1 JP • Secara khusus kegiatan 1 jp tatap muka dalam beban belajar bagi peserta
didik yang memiliki kecepatan belajar diatas rata-rata, durasi satu jam
pelajaran dapat dilaksanakan selama 30 menit
R.Eryanto 2015
R. ERYANTO
2016
Prinsip Penyelenggaraan
• Fleksibilitas dalam memilih mata pelajaran dan
waktu penyelesaian
Fleksibel • Memungkinkan peserta didik mengatur
strategi belajar mandiri
Pelaksanaan SKS
Pola phasing in/out
R. ERYANTO
2016
Tahapan Pelaksanaan
Pelaksanaan SKS
Pola phasing in/out
R. ERYANTO
2016
Tahapan Pelaksanaan
Pelaksanaan SKS
Pola phasing in/out
R. ERYANTO
2016
STRUKTUR KURIKULUM DAN BEBAN BELAJAR
R.Eryanto 2015
R. ERYANTO
2016
Mekanisme Persiapan Penyelenggaraan SKS
Deskripsi Kegiatan
Tahapan Tim Pelaksana Out Put
Kepala Sekolah Kurikulum Guru PA/BK
R. ERYANTO
2016
Deskripsi Kegiatan
Tahapan Out Put
Kepala Tim Pelaksana
Guru PA/BK
Sekolah Kurikulum
R. ERYANTO
2016
Pembimbing Akademik
Tugas Pembimbing Akademik :
1. Memantau dan melakukan analisis terhadap data
potensi, kebutuhan, minat, dan prestasi yang diperoleh
dari Konselor/BK, serta memberikan rekomendasi
konstruktif selama mengikuti pendidikan di sekolah agar
potensi akademik peserta didik berkembang secara
maksimal;
2. Membimbing siswa pada saat pengisian kartu rencana
studi (KRS), pemilihan jurusan, pembagian laporan
capaian kompetensi (LCK), dan/ atau melaksanakan
konsultasi akademik
R. ERYANTO
2016
Pembimbing Akademik
3. Melakukan pendampingan secara intensif sehingga
siswa dapat menyelesaikan masa studinya sesuai atau
lebih cepat dari identifikasi awal yang telah dilakukan.
4. Mengelola hasil penilaian akhlak mulia dan
kepribadian berdasarkan hasil penilaian dari guru mata
pelajaran pendidikan agama dan pendidikan
kewarganegaraan dan masukan guru mata pelajaran
lainnya;
5. Menjalin komunikasi dan kerjasama dengan orangtua,
Konselor/BK, dan guru mata pelajaran
R. ERYANTO
2016
Contoh Struktur Kurikulum dan Beban Belajar SMA
Enam Semester Sistem Kontinu
Semester/ Beban (JP)
NO Mata Pelajaran JML
1 2 3 4 5 6
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3 18
2 Pendiikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2 12
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4 24
4 Martematika 4 4 4 4 4 4 24
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2 12
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2 12
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2 12
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 3 3 3 3 3 3 18
R. ERYANTO
2016
Contoh Struktur Kurikulum dan Beban Belajar SMA
Lima Semester Pola Kontinu
Semester/ Beban (JP)
NO Mata Pelajaran JML
1 2 3 4 5
KELOMPOK A (UMUM)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 4 4 4 18
2 Pendiikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 2 2 2 12
3 Bahasa Indonesia 4 5 5 5 5 24
4 Martematika 4 5 5 5 5 24
5 Sejarah Indonesia 3 3 2 2 2 12
6 Bahasa Inggris 3 3 2 2 2 12
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya 2 2 3 3 2 12
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 4 4 4 3 3 18
R. ERYANTO
2016
Contoh Struktur Kurikulum dan Beban Belajar SMA
Empat Semester Pola Kontinu
3 Bahasa Indonesia 6 6 6 6 24
4 Martematika 6 6 6 6 24
5 Sejarah Indonesia 3 3 3 3 12
6 Bahasa Inggris 3 3 3 3 12
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya 3 3 3 3 12
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 4 4 5 5 18
9 Prakarya dan Kewirausahaan 3 3 3 3 12
KELOMPOK C (PEMINATAN)
10 MP 1 5 5 6 6 22
11 MP 2 5 5 6 6 22
12 MP 3 5 5 6 6 22
13 MP 4 5 5 6 6 22
14 MP 5 5 5 6 6 22
15 MP 6 3 3 6
JUMLAH BEBAN BELAJAR (JP) 63 63 67 67 260
R. ERYANTO
2016
Pola Diskontinu (0n /0ff)
• Mata pelajaran disusun dalam bentuk serial.
• Untuk mengakomodasi peserta didik yang
cepat, maka jumlah serial maksimum adalah 4
(empat) seri.
• Satuan pendidikan menyusun peta
pembelajaran (road map) untuk enam, lima,
dan empat semester secara bervariasi.
R. ERYANTO
2016
Contoh Struktur Kurikulum dan Beban Belajar SMA
Sistem Diskontinu
3 Bahasa Indonesia 6 6 6 6 24
4 Martematika 6 6 6 6 24
5 Sejarah Indonesia 4 4 4 12
6 Bahasa Inggris 4 4 4 12
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya 4 4 4 12
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 4 4 5 5 18
R. ERYANTO
2016
Penetapan Rombongan Belajar pd SMA
R. ERYANTO
2016
Penetapan Rombongan Belajar
2. Pada pola diskontinu, hasil pengelompokan berdasarkan
kecepatan belajar dilanjutkan pengelompokan berdasarkan
pilihan roadmapp.
3. Memberikan nama rombongan belajar dengan kelas A, B, C,
dan seterusnya sebagai kelas mayor (utama). Kelas utama ini
dapat berkembang menjadi kelas minor mulai semester dua
akibat adanya peluang menambah beban mata pelajaran pada
saat pengisian KRS.
4. Menetapkan ruang kelas jika menggunakan sistem belajar
kelas tetap. Pada sistem belajar kelas bergerak (moving
clasroom) tidak memiliki ruang kelas tertentu. Sistem moving
class merupakan sistem pendukung yang mempermudah
pelaksanaan SKS tetapi tidak mutlak untuk dilaksanakan
R. ERYANTO
2016
Konsekuensi keragaman…. (alternatif)
R. ERYANTO
2016
Konsekuensi keragaman…. (alternatif)
Kelas Minor
R. ERYANTO
2016
Pemilihan Beban Belajar (SMA)
R. ERYANTO
2016
h K RS
Conto
R. ERYANTO
2016
Nilai Pengetahuan dan Keterampilan
(Revisi Permendikbud N0 53 Th 2015)
KKM 75
Skala Predikat
vv 91 – 100 Sangat Baik (A)
83 – 90 Baik (B) vv
vv LULUS
75 – 82 Cukup (C)
0 – 74 Kurang (D)
vv TIDAK
vv
LULUS
32
R. ERYANTO
2016
Contoh Penghitungan Index Prestasi (SMA)
Pengetahuan Keterampilan
Beban Rerata
No Mata Pelajaran BxN
(B) Angka Predikat Angka Predikat (N)
Kelompok A (Umum)
Pendidikan Agama dan 3 80 B 82 B 81 243
1
Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2 2 80 B 80 B 80 160
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 85 A 83 B 84 336
4 Matematika 4 82 B 80 B 81 324
5 Sejarah Indonesia 2 76 B 78 B 77 154
6 Bahasa Inggris 2 78 B 80 B 79 158
Kelompok B (Umum)
7 Seni Budaya 2 72 C 76 B 74 148
Prakarya dan
9 2 80 B 80 B 80 160
Kewirausahaan
Kelompok C (Peminatan)
10 MP 1 3 80 B 82 B 81 243
11 MP 2 3 79 B 81 B 80 240
12 MP 3 3 82 B 82 B 82 246
13 MP4 3 85 A 83 B 84 252
14 MP 5 3 80 B 80 B 80 240
15 MP 6 3 78 B 76 B 77 231
JUMLAH 42 3387
Jml ( B N ) 3387
IP IP 80,64 81
Jml Beban 42 R. ERYANTO
2016
Terimakasih…
R.Eryanto
+62 8122 1010 573
eryanto57@gmail.com