Kadar serum vitamin D yang rendah : meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit
neurodegeneratif seperti alzheimer, parkinson, multiple sklerosis dan lainnya
• Trombosis : terbentuk pada arteri intrakranial dan ekstrakranial ketika lapisan intima
menjadi kasar menyebabkan plak terbentuk di sepanjang vaskular yang terluka.
Aterosklerosis adalah salah satu penyebab obstruksi pada vaskular yang berakibat
stroke.
• Emboli : terbentuk dari gumpalan darah, udara, lipid, tumor atau metastasis,
gumpalan bakteri, dan benda asing yang dapat menuju sirkulasi sentral. Stroke
emboli biasanya terdapat defisit neurologis maksimal saat onset
• Global iskemik (hipotensi) stroke : Hipoperfusi sistemik akibat turunnya tekanan
arteri pada sistem sirkulasi biasanya disebabkan oleh henti jantung akibat infark
miokard dan atau aritmia atau hipotensi berat. Iskemik global berdampak lebih
buruk daripada kondisi hipoksia, hipoglikemia, dan kejang
STROKE
Patogenesis Stroke Iskemik
STROKE
Faktor Resiko Stroke
STROKE
Mekanisme Kematian Sel Akibat Iskemik Otak
• Vitamin D memiliki dua bentuk yang berbeda, vitamin D3 (cholecalciferol) dan vitamin
D2 (ergocalciferol) yang diturunkan melalui jalur yang berbeda :
o Vitamin D2 (ergocalciferol) disintesis secara fotokimia pada tanaman
o Vitamin D3 (cholecalciferol) disintesis di kulit setelah terpapar sinar matahari,
khususnya radiasi ultraviolet B (UVB) pada panjang gelombang 280-320 nm
• Vitamin D adalah hormon steroid yang secara biologis disintesis dari 7-
dehydrocholesterol ketika kulit terkena sinar UVB atau diperoleh dari makanan.
• Jalur metabolisme sintetik vitamin D melibatkan 25-hidroksilasi [25(OH)D] dan 1α-
hidroksilasi [1,25(OH)2D] masing-masing merupakan prekursor vitamin D2 dan D3 di
hati dan ginjal.
• Enzim 24-hidroksilase mengubah 1,25(OH)2D (calsitriol) menjadi 1,24,25(OH)3D yang
berikatan secara signifikan pada reseptor vitamin D (VDR)
VITAMIN D
Sumber vitamin D
• Sumber utama vitamin D adalah vitamin D3 yang dihasilkan melalui konversi 7-
dehydrocholesterol dari membran sel kulit dimediasi oleh sinar ultraviolet (UV)
• Vitamin D3 juga dapat diperoleh dalam sumber makanan hewani (misalnya daging,
minyak ikan, kuning telur dan hati) melalui penyerapan saluran pencernaan. Sebaliknya,
vitamin D2 berasal dari jamur atau ragi dan hanya dapat diperoleh secara eksogen
melalui asupan makanan.
• Suplementasi vitamin D2 (ergocalciferol) dan vitamin D3 (cholecalciferol) tersedia
berbagai suplemen makanan dan keduanya efektif dalam mempertahankan kadar
25(OH)D serum
• Waktu paruh D3 yang lebih lama dibanding D2 menunjukkan diperlukannya dosis yang
lebih jarang.
• Pemberian suplementasi vitamin D dosis hingga 10.000 IU/hari, menghasilkan
konsentrasi serum 25(OH)D di bawah tingkat toksisitas
VITAMIN D
Sumber vitamin D
VITAMIN D
Pemeriksaan kadar vitamin D
• Vitamin D merupakan vitamin yang larut dalam lemak dan banyak terdistribusi pada
jaringan lemak tubuh.
• Status vitamin D dikategorikan ke dalam konsentrasi 25(OH)D <30 nmol/L dianggap
defisiensi, konsentrasi 25(OH)D 30-50 nmol/L dianggap insufisiensi, dan konsentrasi
25(OH)D >50 nmol/L dianggap cukup berdasarkan pedoman vitamin D dari Institute
of Medicine
• Vitamin D yang tinggi merupakan faktor protektif untuk menurunnya fungsi kognitif
pasien stroke dengan gejala ringan, sehingga kadar serum vitamin D merupakan
target yang perlu diintervensi untuk mencegah gangguan kognitif post stroke.
• Vitamin D berperan dalam fungsi kognitif pasien stroke dengan cara mempengaruhi
regulasi cerebrovaskular dan homeostasis otak, mengacaukan regulasi faktor
jaringan, biosintesis neurotransmitter dan melambatkan jalur detoksifikasi di dalam
otak.
HUBUNGAN VITAMIN D & STROKE ISKEMIK
Pemeriksaan kadar vitamin D
• Kadar vitamin D yang rendah menunjukkan nilai intensitas white matter yang lbih
tinggi, yang berarti meningkatkan keadaan vascular cognitif impairment (VCI)
• Bagian white matter sangat sensitif terhadap penyakit iskemik cerebral, dan
defisiensi vitamin D akan membuat oligodendrosit lebih sulit unutuk matang
sehingga menginduksi lesi bagian white matter yang akan nampak sebagai gambaran
hiperintensitas di hasil MRI
• Vitamin D merupakan nutrisi yang esensial untuk proliferasi dan diferensiasi sel
oligodendrosit, yang membungkus axon neuron untuk membungkus selubung
mielin.
• Reseptor vitamin D (VDR) yang ada di dalam neuron dan sel glia, sangat diperlukan
untuk terjadinya remielinasi atau penyelubungan kembali setelah kejadian gangguan
kognitif vaskular.
HUBUNGAN VITAMIN D & STROKE ISKEMIK
• Kadar vitamin D berkorelasi signifikan dengan besarnya lesi stroke iskemik pada
pasien lansia. Pasien yang memiliki kadar serum vitamin D di atas 30 ng/mL
memiliki lesi yang lebih kecil dibandingkan yang memiliki kadar serum vitamin D
di bwah 30 mg/dl ketika terkena stroke iskemik.
• Pasien dengan kadar vitamin D >30 ng/ml menunjukan hasil yang lebih baik dalam
performa jalan, skor aktivitas hidup sehari hari, kekuatan otot panggul dan ekstensor
lutut, serta hasil pemeriksaan status mental
HUBUNGAN VITAMIN D & STROKE ISKEMIK
• Pada pasien stroke dan perokok cenderung ditemukan kadar vitamin D yang rendah
dibandingkan dengan yang tidak merokok, dah hal ini diketahui meningkatkan juga
kejadian depresi.
• Terdapat peran lain dari vitamin D yang diketahui berkaitan dengan stroke, yaitu
sebuah keadaan yang disebut apathy, yaitu sebuah gangguan perilaku yang
ditunjukan dengan hilangnya motivasi karena gangguan kognitif dan depresi setelah
serangan stroke. Terdapat hubungan antara rendahnya vitamin D dengan peningkatan
keadaan aphaty pada pasien stroke.
HUBUNGAN VITAMIN D & STROKE ISKEMIK
Rekomendasi
• Pemberian suplementasi vitamin D perlu dipertimbangkan untuk diberikan pada
pasien stroke, pasien yang sedang dalam rehabilitasi pasca stroke dan populasi yang
memiliki faktor resiko stroke.
• Pemeriksaan kadar vitamin D dapat dilakukan untuk menentukan pemberian
suplementasi vitamin D yang diperlukan
• Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan rekomendasi nilai laboratorium
vitamin D, tetapi nilai laboratorium lebih besar dari 30 ng/L (>75 nmol/L) termasuk
ke dalam kategori sufficient dan menunjukan outcome yang lebih baik daripada nilai
dibawah kadar tersebut.
• Pemberian vitamin D diharapkan dapat memperbaiki luaran pada pasien stroke,
mempercepat rehabilitasi, memperbaiki fungsi kognitif, psikologi, imunitas,
gambaran radiologis, pencegahan rekurensi, dan bahkan pencegahan stroke pada
populasi yang sehat.
Mohon Arahan dan Bimbingan
Terima Kasih