Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK III

TIMBUL DAN TERHAPUSNYA UTANG PAJAK

DI Susun Oleh:

1. Nurul Triana Harsan 21910208


2. Cici Yatun Wulandari 22010094
3. Yusman 22010128
4. Aldin 22010121
5. Defi 22110009
Timbul dan Terhapusnya Utang Pajak
1. Timbunya Utang Pajak
Mengenai timbulnya utang pajak terdapat perbedaan pendapat atau persepsi di
kalangan ahlihukum pajak karena sudut pandang yang dijadikan sebagai pokok bahasan
yang berbeda pula. Pembaruan Hukum Pajak BAB 8: Utang Pajak 155 156 Pembaruan
Hukum Pajak BAB 8: Utang Pajak 157 timbulnya secara khusus, karena negara (kreditor)
terikat dantidak dapat memilih secara bebas, siapa yang akan dijadikan debiturnya. Hal ini
terjadi karena utang pajak timbul karena undang-undang. Kapan timbulnya utang pajak
merupakankajian dari hukum pajak untuk menentukannya, tetapi dalam hal ini terdapat dua
teori yang membicarakannya, yakni teori materil dan teori formil.
Lanjutan
2. Terhapusnya Utang Pajak
Dihapusnya utang pajak dapat disebabkan beberapa hal:
a) pembayaran yang dilakukan ke kas Negara.
b) Pembayaran dengan cara lain
c) Kompensasi
d) Daluwarsa
e) PembebasanUtang pajak tidak berakhir

f) Penghapusan / Peniadaan
Lanjutan

3. Tata Cara Penghapusan

a) Wajib Pajak atau kuasanya datang sendiri ke kantor pelayanan pajak atau ke kantor
penyuluhan pajak.

b) Formulir Penghapusan NPWP dan NPKP dapat di isi oleh petugas kantor pelayanan
pajak dimana wajib pajak terdaftar dalam beberapa hal.

c) Menyertakan lampiran :
Hambatan Pemungutan Pajak
1. Perlawanan pasif
Perlawanan pasif terdiri dari hambatan-hambatan yang erat hubungannya dengan
struktur ekonomi, perkembangan intelektual dan moral penduduk, serta sistem pemungutan
pajak itu sendiri.Misalnya antara negara industri dengan negara agraris, akan berbeda dalam hal
melaksanakan pencatatan pembukuan.
Sebagai contoh, masyarakat semakin memiliki pengetahuan dengan adanya
penyuluhan maupun konsolidasi pada masyarakat tentang pajak tersebut.Hal ini mengakibatkan
pemerintah harus hati-hati dalam memungut pajak. Berkaitan dengan hal ini, pemerintah pun
menetapkan tiga sistem pemungutan pajak di Indonesia, yakni self assessment system, official

assessment system, dan withholding system.


Lanjutan
2. Perlawanan aktif
Ini adalah usaha atau perbuatan nyata yang secara langsung maupun tidak langsung
ditujukan terhadap pemungut pajak (Fiskus) dan bertujuan untuk menghindari pajak. Usaha-usaha
yang dimaksud, antara lain:
a) Menghindari pajak
b) Melalaikan pajak
c) Mengelak atau menyelundupkan pajak
Tarif Pajak Impor dan Ekspor
1. Pajak Impor
Definisi dari pajak impor adalah pungutan yang dilakukan oleh pemerintah melalui
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atas komoditas atau barang-barang impor. Pajak Dalam
Rangka Impor (PDRI) tersebut terdiri dari beberapa jenis pajak antara lain Pajak Pertambahan
Nilai (PPN), Pajak Penghasilan Pasal 22 (PPh 22) serta Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM).
Perhitungan bea masuk barang impor menggunakan acuan nilai pabean sedangkan PDRI
dihitung berdasarkan pada nilai impor barang.
Peraturan Pajak Impor
Menurut PMK Nomor 199/ PMK. 01/ 2019 tersebut barang kiriman impor dikenakan bea yang
rinciannya adalah sebagai berikut :
a) FOB kurang dari USD3 akan dibebaskan bea masuk dan dikenakan PPN 10%.
b) FOB USD 3 hingga USD 1500 dikenakan bea masuk sebesar 7,5% dan PPN 10%.
c) FOB lebih dari USD 1500 dikenakan biaya tambahan
d) Perhitungan dalam peraturan pajak impor nomor 1- 3 di atas tidak berlaku untuk jenis barang
khusus yaitu sepatu, tas, buku dan produk tekstil.
e) Barang kiriman yang berupa jenis barang kena cukai berlaku pembebasan tarif cukai dengan
beberapa syarat
f) Jika barang kiriman melebihi dari ketentuan seperti disebutkan di atas maka terhadap sisa atau
kelebihan barang tersebut akan dilakukan pemusnahan oleh pejabat Bea CukaiJika barang
kiriman melebihi dari ketentuan seperti disebutkan di atas maka terhadap sisa atau kelebihan
barang tersebut akan dilakukan pemusnahan oleh pejabat Bea Cukai
Lanjutan
2. Tarif Pajak Ekspor

Salah satu jenis objek pajak adalah komoditas, Sesuai dengan namanya, pajak
ekspor merupakan pajak yang dikenakan untuk barang-barang yang akan diekspor ke luar
negeri. Lebih lengkapnya, pajak ekspor didefinisikan sebagai sejumlah dana yang ditarik
pemerintah pada kegiatan penjualan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak ke luar negeri.
Dari definisi tersebut, kamu bisa mengetahui bahwa yang dikenakan pajakk ekspor tidak hanya
barang saja.Jasa yang dijual ke pembeli luar negeri pun sebenarnya dikenakan pajak juga
Barang (komoditas) kena pajak ekspor
Dilansir dari laman Kementerian Perdagangan, berikut ini adalah beberapa komoditas yang
dikenakan pungutan pajak barang ekspor:
1. Rotan, yang terdiri dari :
 Kulit rotan  Kulit
 Hati rotan  Kulit jangat serta kulit mentah atau kulit pickled
 Rotan yang dipoles halus dari sapi, kerbau, maupun jenis hewan lain
 Rotan asalan yang telah melalui tahap  kulit yang disamak (wet blue) dari sapi, biri-biri,
pengolahan (dirunti, dicuci, diasap hingga kerbau, dll.
dibelerangi)  Kelapa sawit
 Kayu  Tandan buah kelapa sawit
 Veneer  Inti kelapa sawit (biji)
 Kayu olahan  Crude Palm Oil (CPO)
 Bahan kayu serpih  Crude Olein (CRD)
 Refined bleached deodorized palm oil
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai