Anda di halaman 1dari 25

DKD (Diabetic Kidney Disease)

DKD (Diabetic Kidney Disease)

Diabetic Kidney Disease (DKD) atau dikenal juga nefropati diabetik adalah
penyakit ginjal yang disebabkan oleh diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2. Makin
lama seseorang menderita diabetes, makin tinggi pula risikonya terkena
nefropati diabetik.
Manifestasi Klinis
1. Tekanan darah tinggi
2. Oliguria
3. Lemah serta sulit tidur
4. Kehilangan nafsu makan
5. Sakit kepala
6. Gatal
7. Sesak
8. Mual & muntah
9. Bengkak, terutama pada kaki dan pergelangan kaki, serta pada kelopak
mata waktu pagi hari
KASUS
Tn. K Usia 61 Tahun datang keruang HD dengan keluhan Batuk
sejak hari Sabtu malam tgl 30 Juni 2023, Tidak bisa keluar dahak,
sesak tidak ada.
Pasien HD Reguler 2x/Minggu (Tiap senin dan kamis).
Kesadaran : CM
GCS : 456
TD: 120/67 mmHg
HR: 80 X/menit
RR: 21X/menit
S: 36,5 C
SPO2 99 %
Berat Badan PRE HD: 78 Kg , BB Post HD YLL : 74 Kg, BB kering:
67 Kg.
Edema extremitas dan Pitting Edema : Tidak ada
Assesment Keperawatan
Keluhan masuk ke Rumah Sakit : Pasien mengatakan batuk sejak hari Sabtu
malam tgl 30 Juni 2023, Tidak bisa keluar dahak, sesak tidak ada. Pasien HD
Reguler 2x/Minggu (Tiap senin dan kamis)
Kesadaran :Compos Mentis
GCS : 15. E: 4 V: 5 M: 6
Tanda-tanda vital :TD: 120/67 mmHg, HR: 80 X/menit , RR: 21X/menit , S: 36,5
C , SPO2 99 %
Tinggi badan : 160 cm,
Berat Badan PRE HD: 78 Kg , BB Post HD YLL : 74 Kg, BB kering: 67 Kg
Edema extremitas dan Pitting Edema : Tidak ada
Wawancara / Observasi
WAWANCARA / OBSERVASI
Riwayat penyakit dahulu : Hipotensi, DM
Riwayat Operasi : Operasi Pemasangan Av Shunt di Vena Brakialis Sinistra tahun 2021 dengan Dr. Henry
Sp. BTKV
Riwayat penyakit keluarga :Hipertensi
Alat kesehatan yang terpasang dari luar RS :Tidak ada
Riwayat transfusi darah : Pernah Tahun 2021
Riwayat kemoterapi :Tidak ada
Riwayat radioterapi :Tidak ada
Riwayat merokok, minuman keras dan penyalahgunaan obat : Pasien tidak pernah merokok, Minum
minuman keras dan Penyalagunaan obat
Riwayat kehamilan : Tidak ada
Riwayat imunisasi : Pasien Lupa
PEMERIKSAAN FISIK
RESPIRASI
Pola nafas : Brokovesikuler
Suara nafas : ronchi +/+
Gerakan dada : Simetris
Retraksi otot bantu nafas : Tidak ada
Irama nafas : Teratur
Kesulitan bernafas : Tidak ada
Batuk : Ada, secret tidak bisa keluar
KARDIOAVASKULER
Warna kulit : Sawo Matang
Denyut nadi : Teratur, Reguler
Sirkulasi : Akral hangat, CRT: <2 detik
Pulsasi : Kuat
3.GIT
Mulut : Tidak ada kelainan
Nafsu makan : Baik, frekuensi makan 3x/har, Minum 600 - 700 cc/hari
Gigi : Tidak ada kelainan
Tenggorakan : Tidak ada kelainan
Tonsil : Normal (T1)
Leher : Kelenjar Tyroid: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, KGB : Teraba
Abdomen : Supel, BU : 11x/mnt
POLA ELIMINASI
BAB : Normal , Frek : 1x/hari
BAK : Oliguria 2-3x/hari
REPRODUKSI
Laki-laki : Skrotum tdk ada kelainan
INTEGUMEN
Warna kulit : Normal, Sawo matang
Turgor : Elastis
Kebersihan kulit : Berrsih
Integritas kulit : Normal
Luka : Tidak ada
Resiko luka tekan : Tidak ada
Terpasang Av Shunt di Vena Brakialis Sinistra

NEUROLOGI
Penglihatan : Tidak ada kelainan, pupil : Isokor +2/+2 , Refleks Cahaya +/+, Menggunakan alat
bantu penglihatan : tdk ada
Pendengaran : Tidak ada kelainan
Bicara : Jelas
Sensori : Tidak ada kelainan
Motorik : Tidak ada kelainan
Kekuatan otot : Extremitas atas 5/5 , bawah 5/5
ANALISA DATA
DS : Retensi natrium dan H2O Bersihan
Pasien mengatakan batuk sejak hari Sabtu jalan nafas
malam, Tidak bisa keluar dahak, sesak tidak ada. Edema paru tidak efektif
DO : D.0001
TTD: 120/67 mmHg, Produksi mukus meningkat
HR: 80 X/menit
RR: 21X/menit Bersihan jalan nafas tidak
S: 36,5 oC efektif
SPO2 99 %
Batuk (+) sekret (+)
Ronkhi +/+

DS : Suplai darah ke ginjal turun Risiko Perfusi


Pasien mengatakan batuk sejak hari Sabtu malam, Renal Tidak
Tidak bisa keluar dahak, sesak tidak ada Resistensi insulin Efektif
DO : D.0016
TTD: 120/67 mmHg, HR: 80 X/menit Glukagen meningkat
RR: 21X/menit S: 36,5 oC SPO2 99 %
PRE HD: 78 Kg , BB Post HD YLL : 74 Kg Suplai O2 Menurun
Kenaikan BB dari HD yll (4 Hari) 4 Kg
Oliguria Risiko Perfusi Renal tidak Efektif
DS :- Penatalaksanaan HD Resiko perdarahan
DO : D.0012
TTD: 120/67 mmHg,
HR: 80 X/menit Anti koagulan heparin
RR: 21X/menit
S: 36,5 oC
SPO2 99 % Resiko perdarahan
HB 12,2
Pasien terpasang heparin
maintenance
Terpasang av shunt di Vena
Brakialis Sinistra
DS : - Cairan dan elektrolit terganggu Kesiapan Peningkatan
DO : keseimbangan cairan
TTD: 120/67 mmHg, Difusi, filtrasi D.0025
HR: 80 X/menit
RR: 21X/menit Gangguan keseimbangan cairan
S: 36,5 oC
SPO2 99 % Edukasi
membran mukosa lembab, turgor
jaringan baik, tidak ada edema Kesiapan Peningkatan
keseimbangan cairan
DS : - Gangguan keseimbangan Kesiapan Peningkatan
DO : cairan Pengetahuan
TTD: 120/67 mmHg, D.0113
HR: 80 X/menit Edukasi
RR: 21X/menit
S: 36,5 oC Kesiapan Peningkatan
SPO2 99 % Pengetahuan
Pasien menunjukkan perilaku
sesuai dengan pengetahuan,
ingin mengetahui penyakitnya

DS : Pasien mengatakan rutin Suplai darah ke ginjal turun Risiko Ketidakstabilan Kadar
minum Obat diabet Glukosa Darah
DO : Resistensi insulin D. 0038
TTD: 120/67 mmHg,
HR: 80 X/menit Glukagen meningkat
RR: 21X/menit
S: 36,5 oC Risiko Ketidakstabilan Kadar
SPO2 99 % Glukosa Darah
GDS pagi tadi 110 mg/dl
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Berhubungan Dengan Sekresi yang tertahan
dibuktikan dengan batuk sejak hari Sabtu malam, Tidak bisa keluar dahak, sesak tidak ada.
Batuk (+) sekret (-), Ronkhi +/+
2. Risiko Perfusi Renal tidak Efektif Berhubungan dengan Hiperglikemia, Disfungsi ginjal
ditandai dengan Peningkatan Kadar glukosa dalam darah
3. Risiko Perdarahan berhubungan dengan efek agen Farmakologis ditandai dengan HB
12,2, Pasien terpasang heparin maintenance, Terpasang av shunt di Vena Brakialis
Sinistra
4. Kesiapan Peningkatan keseimbangan cairan dibuktikan dengan membran mukosa
lembab, turgor jaringan baik, tidak ada edema, asupan adekuat untuk kebutuhan harian.
5. Kesiapan Peningkatan pengetahuan dibuktikan dengan Menjelaskan pengetahuan
tentang suatu topik, Menggambarkan pengalaman sebelumnya yangs esuai dengan topik,
Perilaku sesuai dengan pengetahuan
6. Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukossa Darah berhubungan dengan Penambahan berat
badan, ketidak tepatan pemantauan glukosa darah
INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN LUARAN KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN

Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Setelah di lakukan tind kep selama 5 jam Latihan batuk efektif
Berhubungan Dengan Sekresi yang bersihan jalan nafasmeningkatditandai
tertahan dibuktikan dengan : dengan kriteria hasil : Observasi:
DS : - Batuk efektif meningkat - Identifikasi kemampuan batuk
Pasien mengatakan batuk sejak hari - Produksi sputum dapat menurun - Monitor adanya retensi sputum
Sabtu malam, Tidak bisa keluar - Frekuensi nafas membaik - Monitor tanda dan gejala infeksi saluran napas
dahak, sesak tidak ada - Ronchi dapat menurun - Monitor input dan output cairan
DO :
TTD: 120/67 mmHg, Terapeutik:
HR: 80 X/menit - Atur posisi semi fowler atau fowler
RR: 21X/menit
S: 36,5 oC Edukasi:
SPO2 99 % - Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
Batuk (+) sekret (+) - Anjurkan tarik nafas dalam melalui hidung selama 4
Ronkhi +/+ detik, ditahan selama 2 detik, kemudian keluarkan dari
mulut dengan bibir mecucu (dibulatkan) selama 8 detik
- Anjurkan mengulangi tarik nafas dalam hingga 3 kali
- Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik
nafas delam yang ke 3

Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran,
jika perlu
DIAGNOSA LUARAN KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
2.Risiko Perfusi Renal tidak Efektif Setelah di lakukan tind kep Perawatan Sirkulasi
Berhubungan dengan Observasi :
Hiperglikemia, Disfungsi ginjal
selama 5 jam perfusi renal 1.Periksa sirkulasi perifer
ditandai dengan Peningkatan Kadar meningkat ditandai dengan 2.Indentifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi
glukosa dalam darah kriteria hasil : 3.Monitor panas, kemerahan, nyeri / bengkak pada
DS : - Jumlah Urine Meningkat ekstremitas
Pasien mengatakan batuk sejak Terapeutik :
hari Sabtu malam, Tidak bisa keluar - TDS membaik 1.Hindari pemasangan infus / pengambilan darah di
dahak, sesak tidak ada - TDD membaik area keterbatasan perfusi
DO : 2.Hindari mengukur TD pada ekstremitas dengan
TTD: 120/67 mmHg, keterbatasan perfusi
HR: 80 X/menit 3.Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada
RR: 21X/menit area yang cedera
S: 36,5 oC 4.Lakukan pencegahan infeksi
SPO2 99 % 5.Lakukan perawatan kuku dan kaki
PRE HD: 78 Kg , BB Post HD YLL : 6.Lakukan Hidrasi
74 Kg Edukasi :
Kenaikan BB dari HD yll (4 Hari) 4 1.Anjurkan berhenti merokok
Kg 2.Anjurkan berolahraga rutin
Oliguria 3.Anjurkan menggunakan obat penurun TD,
Antikoagulan dan penurun kolesterol jika perlu
4.Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus
dilaporkan
DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI KEPERAWATAN
KEPERAWATAN KEPERAWATAN
3.Risiko Perdarahan berhubungan Setelah di lakukan tind kep Pencegahan perdarahan
dengan efek agen Farmakologis selama 5 jam kontrol risiko Observasi :
ditandai dengan : perdarahan meningkat ditandai - Monitor tanda dan gejala perdarahan
DS :- dengan kriteria hasil : - Monitor tanda-tanda vital
DO : - Kemampuan mencari informasi Terapeutik :
TTD: 120/67 mmHg, tentang faktor resiko meningkat - Batasi tindakan invasif
HR: 80 X/menit - Kemampuan menghindari Edukasi :
RR: 21X/menit faktor resiko meningkat - Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
S: 36,5 oC - Anjurkan segera melapor jika terjadi perdarahn
SPO2 99 % Kolaborasi :
HB 12,2 - Kolaborasi pemberian cairan dan produk darah jika perlu
Pasien terpasang heparin
maintenance
Terpasang av shunt di Vena
Brakialis Sinistra

Kesiapan Peningkatan Setelah di lakukan tind kep Edukasi Terapi Cairan


keseimbangan cairan dibuktikan selama 5 jam keseimbangan Observasi :
dengan cairan meningkat ditandai - Indentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
DS : - dengan kriteria hasil : Terapeutik :
DO : - Kemampuan mencari informasi - Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
TTD: 120/67 mmHg, tentang faktor resiko meningkat Edukasi :
HR: 80 X/menit - Kemampuan menghindari - Jelaskan masalah yang timbul jika tubuh kekurangan atau
RR: 21X/menit faktor resiko meningkat kelebihan cairan
S: 36,5 oC Kolaborasi :
SPO2 99 % - Konsul ahli gizi untuk diet dan cairan jika perlu
membran mukosa lembab, turgor
jaringan baik, tidak ada edema
DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI KEPERAWATAN
KEPERAWATAN KEPERAWATA
N
Kesiapan Peningkatan Setelah di lakukan Edukasi Kesehatan
pengetahuan dibuktikan tind kep selama 5 Observasi :
dengan Menjelaskan jam tingkat 1.Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
pengetahuan tentang suatu pengetahuan 2.Indentifikasi faktor - faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan
topik, Menggambarkan membaik ditandai motivasi PHBS
pengalaman sebelumnya dengan kriteria Terapeutik :
yangs esuai dengan topik, hasil : 1.Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
Perilaku sesuai dengan - Perilaku sesai 2.Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakaten
pengetahuan anjuran meningkat 3.Berikan kesempatan untuk bertanya
DS : - - Kemampuan Edukasi :
DO : menjelaskan 1.Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
TTD: 120/67 mmHg, pengetahuan tetang 2.Ajarkan PHBS
HR: 80 X/menit suatu topik Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan PHBS
RR: 21X/menit meningkat
S: 36,5 oC - Perilakunya sesuai
SPO2 99 % dengan
Pasien menunjukkan perilaku pengetahuan
sesuai dengan pengetahuan, membaik
ingin mengetahui penyakitnya - Perilaku membaik
Risiko Ketidakstabilan Setelah di lakukan Manajemen hiperglikemia
Kadar Glukossa Darah tind kep selama 5 Observasi:
berhubungan dengan jam Kestabilan 1.Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
Penambahan berat badan, kadar glukosa 2.Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin meningkat
ketidak tepatan pemantauan darah membaik (mis. Penyakit kambuhan)
glukosa darah ditandai dengan 3.Monitor kadar glukosa darah jika perlu
DS : Pasien mengatakan kriteria hasil : 4.Monitor tanda dan gejala hiperglikemia (mis. Poliuria, polidipsia,
rutin minum Obat diabet - Jumlah urine polivagia, kelemahan, malaise, pandangan kabur, sakit kepala)
DO : membaik 5.Monitor intake dan output cairan
TTD: 120/67 mmHg, - Kadar glukosa 6.Monitor keton urin, kadar analisa gas darah, elektrolit, tekanan darah
HR: 80 X/menit dalam darah ortostatik dan frekuensi nadi
RR: 21X/menit membaik Terapeutik :
S: 36,5 oC 1.Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap ada
SPO2 99 % atau memburuk
GDS pagi tadi 110 mg/dl 2.Fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi ortostatik
Edukasi :
1.Anjurkan menghindarai olehraga saat kadar glukosa darah > 250 mg/dl
2.Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
3.Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
4.Ajarkan indikasi dan pentingnya pengujian keton urin
5.Ajarkan pengelolaan diabetes (mis. Penggunaan insulin, obat oral,
monitor asupan cairan, panggantian karbohidrat, dan bantuan profesional
kesehatan)
Kolaborasi :
1.Kolaborasi pemberian insulin
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari dan DIAGNOSA IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Tanggal KEPERAWAT KEPERAWATAN
AN

Senin, 03 1.Bersihan Jalan Latihan batuk efektif S : Pasien mengatakan


Juli 2023 Nafas Tidak Observasi: batuk masih ada
Jam 12:00 Efektif Identifikasi kemampuan batuk : Pasien mampu melakukan batuk efektif O : TD : 122/76 mmHg
Berhubungan Monitor adanya retensi sputum: Sputum / sekret tidak dapat keluar N: 89 x/menit, RR: 20
Dengan Sekresi Monitor tanda dan gejala infeksi saluran napas : Adanya Ronchi pada paru x/menit, S: 36
yang tertahan kanan kiri(+) Sekret tidak bisa keluar,
dibuktikan Monitor input dan output cairan: UF Sesuai kenaikan BB + Cairan yg Pasien sudah diberikan
dengan batuk masuk saat HD, Minum dan makan saat HD 500 cc obat mukolitik N-Ace
sejak hari Sabtu Terapeutik: 200 mg 3dd1 selama 5
malam, Tidak Atur posisi semi fowler atau fowler : Memberikan pasien posisi semi fowler hari, tidak ada sesak,
bisa keluar Edukasi: Ronchi masih ada
dahak, sesak Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif : Pasien sudah mengerti tujuan A : Bersihan jalan napas
tidak ada. Batuk dan prosedur batuk efektif teratasi
(+) sekret (-), Anjurkan tarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik, ditahan selama P : Intervensi dihentikan,
Ronkhi +/+ 2 detik, kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir mecucu (dibulatkan) pasien diijinkan pulang
selama 8 detik : Pasien mampu melakukan
Anjurkan mengulangi tarik nafas dalam hingga 3 kali : Pasien mampu
melakukan
Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik nafas delam yang ke
3 : Pasien mampu melakukan
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran, jika perlu : Pasien
mendapatkan terapi N-Ace 200 mg 3dd1 selama l5 hari
Hari DIAGNOS IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
dan A KEPERAWATAN
Tangg KEPERAW
al ATAN
Senin, Risiko Perawatan Sirkulasi S : Pasien
03 Juli Perfusi Observasi : mengatakan batuk
2023 Renal tidak 1.Periksa sirkulasi perifer : CRT < 2 detik masih ada
Jam Efektif 2.Indentifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi : Tidak ada gangguan sirkulasi O : TD : 122/76 mmHg
12:00 Berhubung 3.Monitor panas, kemerahan, nyeri / bengkak pada ekstremitas : ada edem pada kedua N: 89 x/menit, RR: 20
an dengan tungkai x/menit, S: 36
Hiperglikem Terapeutik : Sekret tidak bisa
ia, 1.Hindari pemasangan infus / pengambilan darah di area keterbatasan perfusi : keluar,
Disfungsi Penusukan av shunt dilakukan ditangan kiri UF 3500 ml, Durante
ginjal 2.Hindari mengukur TD pada ekstremitas dengan keterbatasan perfusi : Pengukuran TD HD pasien stabil
ditandai dilakukan pada tangan yg tdk terpasang av shunt A : Risiko Perfusi
dengan 3.Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada area yang cedera ; Tidak Renal tidak efektif
Peningkata dilakukan penekanan dan pemasangan pada area yg cedera teratasi
n Kadar 4.Lakukan pencegahan infeksi : Penusukan av shunt diolakukan dengan teknik aseptik P : Intervensi
glukosa 5.Lakukan perawatan kuku dan kaki : Tidak ada kuku panjang dihentikan, pasien
dalam 6.Lakukan Hidrasi : Belum perlu dilakukan karna status cairan pasien baik diijinkan pulang
darah Edukasi :
PRE HD: 1.Anjurkan berhenti merokok : Pasien tidak merokok
78 Kg , BB 2.Anjurkan berolahraga rutin : Pasien rutin olahraga
Post HD 3.Anjurkan menggunakan obat penurun TD, Antikoagulan dan penurun kolesterol jika
YLL : 74 perlu : Pasien mengkonsumsi obat obatan jantung
Kg, 4.Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan : Pasien sudah mengerti
Kenaikan tanda dan gejala darurat yg harus dilaporkan
BB dari HD
yll (4 Hari) 4
Kg, sesak
tidak ada,
Hari DIAGNOSA IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
dan KEPERAWATAN KEPERAWATAN
Tangg
al
Senin, Risiko Perdarahan Pencegahan perdarahan S : Pasien mengatakan
03 Juli berhubungan dengan efek Observasi :Monitor tanda dan gejala perdarahan : Pasien mengatakan tidak batuk masih ada
2023 agen Farmakologis ada perdarahan, selama HD juga tdk ada perdarahanMonitor TTV : Selama O : TD : 122/76 mmHg
Jam ditandai dengan HB 12,2, HD TD antara 100 - 130 mmHg, Nadi antara 70 - 90 x/menit, Suhu 36, 5, RR N: 89 x/menit, RR: 20
12:00 Pasien terpasang heparin antara19 - 20 x/menit, x/menit, S: 36
maintenance, Terpasang Terapeutik :Batasi tindakan invasif : Tindakan yg dilakukan penusukan av Sekret tidak bisa
av shunt di Vena Brakialis shunt 1x tusuk tanpa manipulasi keluar,Tidak ada perdarahan
Sinistra Edukasi :Jelaskan tandadan gejalaperdarahan: Pasien mengerti tanda dan / rembesan pada av shunt
gejala perdarahanAnjurkan segera melapor jika terjadi perdarahan : Pasien A : Risiko Perdarahan
akan memberitahu perawat apabila terjadi perdarahan teratasi
Kolaborasi :Kolaborasi pemberian cairan dan produk darah jika perlu: Belum P : Intervensi dihentikan,
perlu diberikan cairan dan produk darah, karna HB 12 pasien diijinkan pulang

Senin Kesiapan Peningkatan Edukasi Terapi Cairan S : Pasien mengatakan


, 03 keseimbangan cairan Observasi : batuk masih ada
Juli dibuktikan dengan  Indentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi: O : TD : 122/76 mmHg
2023 membran mukosa lembab, Pasien mampu berkomunikasi dan menerima informasi dengan baik N: 89 x/menit, RR: 20
Jam turgor jaringan baik, tidak Terapeutik : x/menit, S: 36
ada edema, asupan Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan : Ada leaflet Pasien telah mengerti
12:00 adekuat untuk kebutuhan mengenai batasan minum dan pantangan makan di Ruang HD edukasi tentang kelebihan
harian Edukasi : dan kekurangan cairan
Jelaskan masalah yang timbul jika tubuh kekurangan atau A : Peningkatan
kelebihan cairan : Pasien sudah mengerti masalah yang timbul akibat keseimbangan cairan
kekurangan / kelebihan cairan teratasi
Kolaborasi : P : Intervensi dihentikan,
Konsul ahli gizi untuk diet dan cairan jika perlu : Tidak dilakukan pasien diijinkan pulang
karna status gizi pasien masih baik
Hari DIAGNOSA IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
dan KEPERAWATAN KEPERAWATAN
Tangg
al
Senin, Kesiapan Peningkatan Edukasi Kesehatan S : Pasien mengatakan
03 pengetahuan dibuktikan Observasi : batuk masih ada
Juli dengan Menjelaskan 1.Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi : O : TD : 122/76 mmHg
2023 pengetahuan tentang Pasien sudah siap dan mampu menerima informasi N: 89 x/menit, RR: 20
Jam suatu topik, 2.Indentifikasi faktor - faktor yang dapat meningkatkan dan x/menit, S: 36
12:00 Menggambarkan menurunkan motivasi PHBS : Pasien mampu meningkatkan PHBS Sekret tidak bisa
pengalaman sebelumnya Terapeutik : keluar,Tidak ada
yangs esuai dengan topik, 1.Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan : Terdapat perdarahan / rembesan
Perilaku sesuai dengan leaflet diruang HD tentang PHBS pada av shunt
pengetahuan 2.Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakaten : A : Kesiapan Peningkatan
Pendidikan kesehatan dilakukan saat pasien HD Pengetahuan teratasi
3.Berikan kesempatan untuk bertanya : Pasien mampu bertanya P : Intervensi dihentikan,
disaat ada yang tidak dimengerti pasien diijinkan pulang
Edukasi :
1.Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan :
Sudah dijelaskan
2.Ajarkan PHBS : Pasien mampu menjalankan PHBS
3. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan PHBS
: Pasien sudah mampu menjalankan strategi PHBS
Hari DIAGNOSA IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
dan KEPERAWATAN KEPERAWATAN
Tanggal
Senin, Risiko Manajemen hiperglikemia S : Pasien mengatakan batuk
Ketidakstabilan Observasi: masih ada
03 1.Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia : Pasien O : TD : 122/76 mmHg
Juli Kadar Glukossa
mampu mengerti tanda hiperglikemia N: 89 x/menit, RR: 20 x/menit,
Darah
2023 berhubungan
2..Monitor kadar glukosa darah jika perlu, pasien rutin cek GD S: 36
Jam 3..Monitor tanda dan gejala hiperglikemia : Tidak ada tanda dan Sekret tidak bisa keluar,Tidak
dengan gejala hipeglikemia ada perdarahan / rembesan
12:00 Penambahan 5.Monitor intake dan output cairan : Kenaikan BB pasien HD yll 4 pada av shunt
berat badan, kg A : Risiko Ketidakstabilan Kadar
ketidak tepatan 6.Monitor keton urin, kadar analisa gas darah, elektrolit, tekanan Glukosa Darah teratasi
pemantauan darah ortostatik dan frekuensi nadi : TD terkontrol P : Intervensi dihentikan, pasien
glukosa darah Terapeutik : diijinkan pulang
1.Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia
tetap ada atau memburuk : Pasien kontrol rutin
2.Fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi ortostatik
Edukasi :
1.Anjurkan menghindarai olehraga saat kadar glukosa darah > 250
mg/dl : GDS Pagi pasien 110
2.Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
3.Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
4.Ajarkan indikasi dan pentingnya pengujian keton urin
5.Ajarkan pengelolaan diabetes : pasien sudah memiliki obat oral
diabet
Kolaborasi :
1.Kolaborasi pemberian insulin : Pasien memiliki obat oral rutin
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai