Anda di halaman 1dari 25

PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

SEMINAR HASIL
PRAKTIK KLINIK MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG
PERAWATAN SARAF RSUD dr. ABDUL AZIZ SINGKAWANG
(INOVASI DRK)
TANGGAL 15 – 27 JANUARI 2024

DOSEN PEMBIMBING
NS. EGIDIUS UMBU NDETA, S.KEP., M.KES
PEMBIMBING KLINIK
KELOMPOK
13 DAN 14 Ns. IDA ROSYADA, S. ST

• DAHLINI
• SAPARUDIN • APRIYANI • NIZAR
• NUR AYU
• ZULKIBLI • MILAWATI • MITUN
• LILI UTAMI
LATAR BELAKANG
• Manajemen adalah proses untuk melaksanakan kegiatan melalui orang lain. Kegiatan manajemen
keperawatan mengacu pada konsep manajemen secara umum, dengan menggunakan pendekatan
fungsi-fungsi manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan
(pengawasan dan Evaluasi). Manajemen pelayanan keperawatan berfokus pada komponen 5 M
(Man, Money, Material, Method, Machine). Dalam setiap kegiatan manajemen selalu diawali dari
Perencanaan dan diakhiri dengan Pengontrolan yang merupakan suatu siklus yang berulang
(Murgianti, 2016). Diskusi Refleksi Kasus (DRK) merupakan salah satu fungsi manajeman pada
tahap staffing yang dapat meningkatkan kompetensi perawat.
• Peningkatan kompetensi dan pengetahuan perawat tidak hanya melalui pelatihan maupun in house
training, bisa juga dengan metode DRK. Diskusi Refleksi Kasus (DRK) merupakan suatu metode
atau kegiatan merefleksikan pengalaman klinis perawat dalam melakukan asuhan (Kurniasih et al.,
2020).
Identifikasi masalah (fish bone)
TENAGA YANG B ELUM OPTIMAL:
•Jumlah tenaga ners baru 4 orang, 14 orang tenaga vokasi
atau 78% adalah perawat vokasi.
•Belum ada perawat di Ruangan Syaraf yang mengikuti
pelatihan khusus pelayanan syaraf dan bedah syaraf
•PPJA dan PA belum melaksanakan tugas dengan optimal MATERIAL BELUM MEMADAI:
•perawat primer PPJA mendiskusikan hasil supervisi dengan •Adanya fasilitas yang tidak layak pakai
perawat yang saudara supervise dengan nilai 68,75% (bed side monitor rusak)
•Apakah perawat primer PPJA hadir pada konferensi kasus
dengan nilai 68,75% Belum optimalnya layanan
•Perawat primer PPJA mendiskusikan hambatan/masalah
MAN MATERIAL asuhan keperawatan di ruang
perawatan dengan dokter dengan nilai 87,5% perawatan saraf berupa :
•Perawat klinis 1 ada 7 orang, perawat klinis 2 ada 7o rang. 1. PPJA dan PA BELUM
TERSERTIFIKASI
2. Belum optimal promosi
layanan unggulan di RS
3. Mutu layanan masih
mendapat penilaian
yang tidak optimal dari
masyarakat

METODE MONEY MARKETING


METODE PEMBERIAN ASUHAN REWARD BELUM
KEPERAWATAN BELUM OPTIMAL: SESUAI:
•Belum optimalnya suvervisi antara Karu dan PROMOSI TENTANG LAYANAN RS BELUM OPTIMAL:
Honor pegawai Kurang optimal media promosi kesehatan. Media
PPJA,serta tidak adanya standar penilaian kontrak dibawah
supervisi yang tersedia masih dalam bentuk leaflet dan
UMR (Umah Minimal standing baner
 Angka kejadian Plebitis 8,45% tahun Regional)
2023 Belum optimalnya informasi layanan unggulan di
Anggaran belanja ruang perawatan saraf dalam bentuk media elektronik
 ronde keperawatan tidak dilaksanakan operasional RS
secara optimal Tingkat kepuasan pasien pada tahun 2023 nilai 77
menggunakan dana Ulasan mutu pelayanan di RSUD Abdul Aziz dalam
 Metode penugasan perawat primer BLUD
kurang optimal karena jumlah perawat flatfom google ratingnya 3,2
profesional hanya 22 %
PLAN OF ACTION
PLAN OF ACTION
IMPLEMENTASI KEGIATAN
•Kegiatan praktik klinik keperawatan kepemimpinan dan manajemen keperawatan di
ruang perawatan syaraf RSUD dr. abdul aziz singkawang dilaksanakan pada tanggal 15
Januari sampai dengan 27 Januari tahun 2024.

•Adapun implementasi kegiatan selama praktik klinik keperawatan kepemimpinan


dan manajemen keperawatan di ruang perawatan syaraf RSUD dr. abdul aziz
singkawang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
IMPLEMENTASI KEGIATAN
Hari/
No Implementasi Dokumentasi
Tanggal
1 Senin/15 1. Mengikuti penerimaan mahasiswa oleh Rumah Sakit dan orientasi
Januari Mahasiswa terkait rumah sakit
2024 2. Pengenalan dengan ruang perawatan saraf
3. Pengkajian awal tipe kepemimpinan, lima fungsi manajemen dan 5
M (man, material, method, money, marketing)
4. Mengikuti hand over
2 Selasa/ 1. Mengikuti hand over
16 2. Membuat rencana harian sebagai PPJA dan perawat pelaksana
Januari 3. Melanjutkan pengkajian lanjutan manajemen keperawatan
2024 ruangan (wawancara, kuesioner dan observasi) pada kepala ruang,
PPJA dan perawat pelaksana
4. Mengikuti hand over
3 Rabu/17 1. Mengikuti hand over
Januari 2. Membuat rencana harian sebagai PPJA dan perawat pelaksana
2024 3. Mencari dan menganalisa evidence base nursing management
untuk rencana inovasi manajemen keperawatan
4. Mendokumentasikan hasil pengkajian
5. Tabulasi data
6. Analisa masalah dengan SWOT → fish bone
7. Menentukan prioritas masalah 8. Menyusun plan of action
9. Mengikuti hand over
IMPLEMENTASI KEGIATAN
Hari/
No Implementasi Dokumentasi
Tanggal
4 Kamis/18 1. Mengikuti hand over
Januari 2. Membuat rencana harian sebagai PPJA dan perawat pelaksana
2024 3. Berkonsultasi hasil pengkajian dan POA dengan kepala ruang
sekaligus clinical instruktur ruang perawatan saraf dan clinical
teacher
5. Membuat/menyiapkan power point, surat undangan, untuk
presentasi hasil pengkajian, Analisa masalah dan POA
6. Mengikuti hand over

5 Jumat/19 1. Mengikuti hand over


Januari 2. Membuat rencana harian sebagai PPJA dan perawat pelaksana
2024 3. Melakukan seminar proposal pengkajian awal
4. Mengikuti hand over

6 Sabtu/20 1. Mengikuti hand over


Januari 2. Membuat rencana harian sebagai PPJA dan perawat pelaksana
2024 3. Memperbaiki hasil presentasi pengkajian awal
4. Menyiapkan implementasi POA
5. Mempersiapkan pelaksanaan peran sebagai perawat penanggung
jawab asuhan (PPJA) dan perawat pelaksana
6. Mengikuti hand ove
IMPLEMENTASI KEGIATAN
Hari/
No Implementasi Dokumentasi
Tanggal
7 Senin/22 1. Mengikuti hand over
Januari 2. Melaksanakan peran sesuai kompetensi sebagai PPJA dan perawat pelaksana (supervisi
2024 CI)
3. Mempersiapkan pelaksanaan timbang terima pasien, pre dan post conference ronde
keperawatan (supervisi CI)
4. Menyusun panduan DRK (termasuk SOP, laporan kegiatan, dan jadwal)
5. Mengikuti hand over
8 Selasa/23 1. Mengikuti hand over
Januari 2. Melaksanakan peran sesuai kompetensi sebagai PPJA dan perawat pelaksana (supervisi
2024 CI)
3. Melaksanaan timbang terima pasien, pre dan post conference (supervisi CI)
4. Melaksanakan ronde keperawatan (supervisi CI)
5. Menyusun laporan ronde keperawatan
6. Berkonsultasi dengan kepala ruang perawatan saraf merevisi panduan DRK (termasuk SOP,
laporan kegiatan, dan jadwal)
7. Mengikuti hand over
9 Rabu/24 1. Mengikuti hand over
Januari 2. Melaksanakan peran sesuai kompetensi sebagai PPJA dan perawat pelaksana (supervisi
2024 CI)
3. Melaksanaan timbang terima pasien, pre dan post conference (supervisi CI)
4. Melakukan pre test
5. Mensosialisasikan DRK
6. Melaksanakan simulasi DRK
7. Melakukan post test
8. Membuat laporan hasil
9. Menyusun laporan ronde keperawatan
10. Mengikuti hand over
IMPLEMENTASI KEGIATAN

N Hari/
Implementasi Dokumentasi
o Tanggal
10 Kamis/25 1. Mengikuti hand over
Januari 2. Melaksanakan peran sesuai kompetensi sebagai PPJA dan perawat pelaksana (supervisi
2024 CI) 3. Melaksanaan timbang terima pasien, pre dan post conference (supervisi CI)
4. Membuat/menyiapkan power point, surat undangan, untuk presentasi hasil
5. Membuat laporan hasil
6. Membuat manuskrip dan poster inovasi
7. Mengikuti hand over
TINGKAT PENGETAHUAN
• Dilakukan pengukuran tingkat pengetahuan terhadap DRK dengan cara menyebar kuesioner pre
test kepada 7 orang perawat di ruang perawatan saraf RSUD dr. Abdul Aziz. Pertanyaan berjumlah 10
soalan terkait DRK.

• Kemudian dilakukan sosialisasi DRK diruang perawatan saraf. Dilanjutkan dengan simulasi oleh
mahasiswa terkait bagaimana contoh pelaksanaan diskusi refleksi kasus, yang didalamnya
merefleksikan pengalaman merawat pasien dengan diagnosis bersihan jalan napas tidak efektif,
gangguan integritas kulit dan risiko perfusi serebral tidak efektif dengan diagnosis medis obstruktif
hydrosefalus.

• Setelah itu dilakukan post test untuk mengetahui tingkat pengetahuan perawat di ruang perawatan
saraf terkait diskusi refleksi kasus. Hasil pengukuran pre dan post test tersebut dapat dilihat dari tabel
dibawah ini.
TINGKAT PENGETAHUAN

GRAFIK TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DIRUANG PERAWATAN


SARAF TERHADAP DRK
90
84.3
80

70

60
52.8
50

40

30

20

10

0
pre test post test
PEMBAHASAN
Pelaksanaan Kegiatan praktik klinik manajemen keperawatan tersebut
didukung oleh kepala ruang perawatan saraf sekaligus preceptorship ,
yaitu model pembelajaran yang mengedepankan dukungan emosional
dan motivasi, dimana perawat yang berpengalaman sebagai model
telah mencurahkan segenap ilmunya dalam membimbing mahasiswa
dalam melakukan kegiatan praktik klinik keperawatan kepemimpinan
dan manajemen keperawatan di ruang perawatan syaraf RSUD dr.
abdul aziz singkawang.
PEMBAHASAN
Hasil yang didapatkan pada pengukuran nilai pre test 52,8 % dan post test 84,3 % .
Artinya terdapat peningkatan nilai post test terhadap nilai pre test sebesar 31,5 %
setelah dilakukan sosialisasi dan simulasi diskusi refleksi kasus di ruang perawatan
saraf RSUD dr. Abdul Azis. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Ardian tahun 2018 menunjukkan adanya keterkaitan yang signifikan dalam
penerapan diskusi refleksi kasus dan adanya peningkatkan kemampuan perawat
untuk berfikir kritis. Pelaksanaan diskusi refleksi kasus secara langsung dapat
mempermudah dalam melakukan strategi pengembangan pengetahuan bagi
perawat terutama dalam melakukan dokumentasi keperawatan (Ardian et al.,
2018).
PEMBAHASAN

Temuan pada penelitian lainnya menunjukkan bahwa DRK


secara efektif meningkatkan keterampilan, pemikiran kritis,
dan pengetahuan perawat, sehingga berkontribusi terhadap
profesionalisme mereka dalam perawatan pasien. DRK juga
terbukti bermanfaat dalam mencegah kesalahan berulang dan
meningkatkan kerja sama tim di antara perawat (Amir et al.,
2023).
Implementasi Lima Fungsi Manajemen Keperawatan
1. Fungsi Planing:
a. Membuat rencana rutin kegiatan Refleksi kasus
b.Membuat SOP pelaksanaan Diskusi refleksi kasus
c. Membuat Panduan Diskusi Refleksi Kasus
d.Menentukan tujuan pelaksanaan
2. Fungsi Pengorganisasian:
e. Menjelaskan rincian tugas peran masing-masing personal
dalam DRK
f. Membagi peran fasilitator, penyaji, dan peserta DRK
3. Fungsi staffing:
g.Membuat jadwal DRK
h.Peningkatan kompetensi melalui DRK.
Implementasi Lima Fungsi Manajemen Keperawatan
4. Fungsi Actuating:
a. Kepala ruangan memberikan pengarahan
b. Memberikan motivasi
c. Suvervisi kegiatan
5. Fungsi pengendalian:
d. Mengevaluasi kinerja tim
e. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
f. Mengevaluasi pengetahuan
KESIMPULAN
Kegiatan ini telah menjelaskan mengenai lima fungsi manajemen
diruangan tersebut, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
• Fungsi perencanaan ruangan telah memiliki pedoman, SOP, SAP,
PAK, namun dalam pelaksanaan DRK ruangan belum memiliki
panduan
2. Pengorganisasian (Organizing)
• Struktur Organisasi, Uraian Tugas Staf, Kolaborasi Interpersonal,
Metode Asuhan keperawatan yang digunakan metode asuhan
moduler dengan Perawat Penanggung Jawab Asuahan (PPJA)
dibantu beberapa perawat pelaksana, Hambatan dalam
pengembangan MPKP
KESIMPULAN
3. Pengaturan Staf (Staffing)
• Kompetensi kewenangan perawat klinis, Pengaturan jadwal dinas
• Jadwal dinas dibuat 3 shift. Jadwal dinas dibuat oleh kepala ruangan
setiap bulannya .Setiap PPJA diikuti 6 perawat pelaksana. Jadwal
PPJA tidak selalu berada di dinas pagi. Pada saat PPJA tidak berada
di shiff dinas yang bersamaan dengan perawat pelaksana, perawat
pelaksana selalu berkoordinasi dengan PPJA lewat WA grub PPJA.
Semua perawat yang ada diruangan syaraf belum mendapatkan
pelatihan khusus pelayanan syaraf dan bedah syaraf.
• Untuk meningkatkan kompetensi dibidang perawatan penyakit saraf
dapat dilakukan dengan diskusi refleksi kasus.
• Telah dilaksanakan sosialisasi dan simulasi DRK diruang perawatan
saraf.
KESIMPULAN
4. Pengarahan Staf (Actuating)
• Supervisi, hand over, pre dan post conference, dan ronde
keperawatan sudah dilakukan, namun belum maksimal.
5. Pengendalian (Controlling)
• Penerapan PAK dan SPO yang dilakukan ruangan syaraf sudah
cukup patuh
SARAN

1. Bagi Rumah Sakit


a. Membuat program Bersama dengan institusi Pendidikan dalam pengembangan kegiatan
ronde keperawatan dan DRK, support dana rumah sakit

b. Terus meningkatkan mutu preseptorship dalam memberikan bimbingan ke mahasiswa


dengan program pelatihan

c. Untuk selanjutnya sebagai bahan untuk komite keperawatan terutama bagian mutu asuhan
keperawatan

d. Diharapkan kegiatan diskusi refleksi kasus dapat dialokasikan angaran pelaksanaan .


SARAN

2. Bagi Ruangan

• saran yang bisa diberikan kepada ruangan yakni adanya


komitmen dalam melakukan diskusi refleksi kasus, buat
kegiatan terjadwal sebulan sekali

• kegiatan diskusi refleksi kasus bisa dijadikan panduan


untuk dilakukan diruangan lain.
SARAN

3. Bagi Pendidikan
• Diharapkan praktik manajemen keperawatan ini menjadi rujukan
dalam praktik manajemen keperawatan selanjutnya.
DOKUMENTASI KEGIATAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai