Anda di halaman 1dari 36

KEGAWATDARURATAN

PSIKIATRI
Dr. Ferdinan Leo Sianturi, M.Ked.KJ,
SpKJ RSJ. Prof. Muhammad Idrem
Medan
KEGAWAT
Suatu kondisi yang ditandai oleh DARURATA
adanya gangguan pada pikiran, N PSIKIATRI
perasaan dan perilaku seseorang
yang memerlukan perhatian
dan intervensi terapeutik
agitasi
SEGERA

Gaduh agresif
Kegawatdarurata gelisah
n psikiatri
Percobaa
kekerasa
n bunuh
n
diri
STRATEGI UMUM PENANGANAN PASIEN
DENGAN KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI
STRATEGI UMUM
• Lakukan penilaian adanya bahaya melukai/menyakiti diri
sendiri maupun orang lain.
• Dapat dilakukan di dalam maupun di luar gedung layanan
kesehatan.
• Penting untuk memperhatikan keselamatan staf, anggota tim
dan keselamatan pasien
• Jangan menolong sendiri, minimal 4 orang dalam 1 tim
• Cegah perlukaan
• Cek benda-benda berbahaya yang mungkin disembunyikan
seperti senjata, gunting, pisau atau benda berbahaya
lainnya.
• Menyadari bahwa semua pasien memiliki potensi untuk
melakukan kekerasan.
STRATEGI UMUM PENANGANAN PASIEN
DENGAN KEGAWATDARURATAN
PSIKIATRI
MODIFIKASI LINGKUNGAN
• Ciptakan lingkungan dengan kebisingan minimal
atau rangsangan minimal untuk mengurangi
kecemasan pasien.
• Pencahayaan ruangan cukup untuk mengurangi
ilusi dan mispersepsi lingkungan yang dapat
meningkatkan risiko perilaku kekerasan atau
agresif.
• Ciptakan lingkungan yang aman dan tidak
mengancam.
PRINSIP WAWANCARA DALAM KEGAWATDARURAT
PSIKIATRI
• Lakukan pengkajian pada area yang tertutup
(privasi)
• Ciptakan hubungan terapeutik
• Yakinkan bahwa pasien berada di tempat yang
aman
• Lakukan komunikasi terapeutik :
 bicara dengan tenang, ajak pasien untuk
tenang
 vokal jelas dan nada suara tegas
 intonasi rendah
 gerakan tidak tergesa-gesa
 pertahankan posisi tubuh
 hargai dan bicara dengan sopan kepada
STRATEGI UMUM PENANGANAN PASIEN
DENGAN KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI
• Kumpulkan sebanyak mungkin informasi
• Pertanyaan fokus pd keluhan saat ini, kalimat
pendek dan mudah dipahami
• Tetap mempertahankan keselamatan petugas dan
pasien (jarak aman 2-3 langkah dr pasien)
• Singkirkan kemungkinan masalah terkait penyakit
fisik, ketergantungan zat/alkohol yang mungkin
mengancam nyawa, pertimbangkan gangguan jiwa
lain bila hal2 tersebut bisa disingkirkan
• Nilai derajat fungsi, berat ringannya gejala psikiatri,
adanya penyakit penyerta, kualitas dan ketersediaan
sistem pendukung
PEMERIKSAAN YG DILAKUKAN PADA
PASIEN DENGAN KEGAWATDARURATAN
PSIKIATRI
PEMERIKSAA PEMERIKSAA (bila perlu
N FISIK DAN N STATUS dan tersedia)
NEUROLOGIK MENTAL  > 40
tahun :

PEMERIKSAAN
-skrining

PENUNJANG
toksikologi
,
- EKG,
- rontgen,
- laborator
ium
PENANGANAN
KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI
TENAGA
KESEHATAN
:
- Dokter
- Perawat
- bidan TOKOH
MASYARAKAT
TENAGA :
KEAMANAN
: - lurah/kades
- satpam - RT,RW
hansip - Tokoh
- Pamong agama
praja - Tokoh
Alat-alat untuk kegawatdaruratan
psikiatri
Alat fiksasi kaki dan Alat
tangan:
injeksi :
- Kain yg kuat & halus
spuit 3 cc
- 40 cm x 20 cm x
0,5 cm
-2 tali pengikat : utk
manset & ke
tempat tidur
-4 buah : utk lengan Jaket fiksasi :
& tungkai
untuk
pasien dg
hiperaktifita
s motorik
Obat-obat untuk kegawatdaruratan psikiatri
Obat oral Obat
injeksi

Haloperidol tablet 0.5, 1.5 dan 5 Haloperidol injeksi 5 mg (kerja


mg singkat)
Chlorpromazine tablet 25 mg, Diazepam injeksi 10 mg
100 mg

Risperidon tablet 2 mg Sulfas atropin injeksi

Diazepam tablet 2 mg, 5 mg Diphenhidramin injeksi

Lorazepam 2 mg

Propanolol 10 mg, 40 mg
Perilaku agitasi
dapat disebabkan
oleh : mental organik : kondisi medis umum yang
Gangguan
dapat mempengaruhi sistem syaraf pusat

Gangguan penyalahgunaan napza

Gangguan psikotik

Gangguan mood

Gangguan kepribadian
Pasien dapat datang dengan :
• aktivitas motorik yang berlebihan, tidak
sesuai dan tidak bertujuan
• Menyerang
• Kontrol impuls yang buruk
• Postur tegang dan condong ke depan
• Merusak lingkungan
• Kontak mata melotot
• Ketakutan dan/atau anxietas yang berat
Pasien dapat datang dengan :
• Iritabilitas yang dapat meningkat intensitasnya
menjadi perilaku yang mengancam
• Ketidakmampuan untuk menganalisis situasi
dengan baik
• Isi pembicaraan berlebihan dan bersifat
menghina
• Tekanan suara keras dan menuntut
• Marah-marah
• Dendam
• Merasa tidak aman
PENILAI
Wawancara
Prinsip wawancara
AN
Pemeriksaan fisik
Riwayat penyakit
Pemeriksaan penunjang
Darah perifer lengkap,
kedaruratan medik : kesadaran, elketrolit, fungsi hati, fungsi
tanda vital, ginjal
pemeriksaan neurologis
Bila pasien membawa Riwayat penggunaan Urinalisa lengkap
senjata tajam : yakinkan obat, zat psikoaktif,
pasien dalam keadaaan alkohol
aman, diminta meletakkan
senjata

Identifikasi kemungkinan Riwayat penyakit Radiologi, EKG (jika tersedia)


penyebab : psikiatrik : pemeriksaan
a. Kondisi organik, status mental dan riwayat
penggunaan napza psikososial
b. Kondisi mental :
gangguan psikotik,
gangguan mood,
gangguan ansietas,
gangguan kepribadian
Tatalaksana
gaduh gelisah
Pelaksanaan pembatasan gerak/pengekangan
fisik (restraint)
Lakukan • Jelaskan tindakan yg akan
informed dilakukan, bukan
hukuman tp untuk
consent keamanan
lisan, tulis di
status Siapkan ruang • Lakukan
isolasi/alat kontrak/kesepakatan utk
pengikat yg mengontrol perilakunya
aman Pilih alat pengikat • Pengikatan min 4 org (1
memegang kepala, 2
yg aman & ekstremitas, 1 ekstremitas
bawah
nyaman, dr bahan
katun Pengikatan di • Ikatan tdk terlalu
tempat tidur dg kencang & tdk terlalu
longgar
posisi
terlentang
Observasi tiap
30 menit
Hal-hal yang perlu diobservasi dlm pengekangan

• Tanda-tanda vital
• Tanda-tanda cedera yang berhubungan
dengan proses pengikatan
• Nutrisi dan hidrasi
• Sirkulasi & rentang gerak ekstremitas
• Higiene & eliminasi
• Status fisik dan psikologis
• Kesiapan klien untuk dilepaskan dari
pengikatan, termasuk tanda vital
….lanjutan proses
pengekangan
Lakukan
• Pantau kondisi kulit yg diikat
• Lakukan latihan gerak
pd tungkai yg diikat
perawatan
secara bergantian tiap 2
daerah jam
pengikata • Perubahan posisi
n pengikatan
Libatkan & latih
pasien utk
mengontrol
perilaku sblm
ikatan dibuka

Kurangi
pengekangan
secara
bertahap
Bila klien sdh dpt
mengontrol perilaku :
coba interaksi tanpa
KEDARURATAN PASIEN
DENGAN RISIKO DAN
TINDAKAN BUNUH DIRI
TANDA & GEJALA RISIKO DAN PERILAKU BUNUH DIRI
• Bunuh diri merupakan tindakan yang secara
sadar dilakukan oleh pasien untuk mengakhiri
kehidupannya
• JENIS PERILAKU BUNUH DIRI :
 ancaman buhun diri : perilaku untuk melakukan
bunuh diri apabila keinginan/harapannya tidak
terpenuhi
 isyarat/gelagat : bentuk/perilaku bunuh diri yg
diwujudkan dalam bentuk perubahan tingkah
laku/kebiasaan yg tidak biasa kemduain
dilanjutkan dg percobaan bunuh diri
 Percobaan bunh diri : perilaku bunh diri dalam
bentuk percobaan mencederai diri sendiri dg
berbagai cara.
Tanda dan
gejala
• Pasien dengan risiko dan tindakan bunuh diri
mungkin datang dengan :
• Ancaman untuk melukai atau bunuh diri
• Mencari jalan untuk bunuh diri misalnya
mencari akses ke obat-obatan, senjata, atau
cara lainnya
• Bicara atau menulis sesuatu tentang kematian,
sekarat, atau bunuh diri
Pasien mungkin datang dengan tanda-tanda fisik,
pikiran,
perasaan, dan perilaku.
Tanda fisik Tanda pikiran Tanda perasaan Tanda perilaku
- Tidak peduli -”saya tdk - Putus asa - Menarik diri
penampilan membutuhkan apa2 - Marah - Tidak tertarik
- Hilamg lagi” - Rasa bersalah dg hal2 yg dulu
hasrat -”saya tidak bisa - Tidak berarti disukai
seksual berbuat apapun yg - Kesepian - Perilaku
- Gangguan baik” - Sedih tidak
tidur - “saya tidak - Tidak ada harapan menentu
- Hilang bisa berpikir - Tidak tertolong - Perubahan perilaku
anfsu benar” drastis
makan, BB - “saya - Impulsif
- Keluhan kesehatan berharap saya - Mutilasi diri
fisik mati” - Mengembalikan
- “ segalanya akan barang2,
lebih baik tanpa mengubah wasiat,
saya” menitipkan hal2
- “Semua yg dicintai
masalah akan
berakhir
secepatnya”
Penilaian gawat darurat risiko bunuh
diri
1. Wawancara untuk mengkaji kemungkinan
penyebab :
a. Penyakit fisik : epilepsi, tumor,
penyakit Alzheimer, multiple sklerosis,
trauma, keganasan dll
b. Ringkasan gangguan jiwa & komorbiditas
gangguan jiwa
2. Wawancara utk mengkaji faktor risiko dan faktor
Faktorprotektif
risiko Faktor protektif
- ide, rencana, & akses ke alat2 saat ini • Dukungan sosial yang positif
-Riwayat percobaan bunuh diri/melukai • Spiritualitas
diri sendiri
- Riwayat keluarga dg bunuh diri • Tanggungjawab pada keluarga,
- Penyalahgunaan alkohol/zat psikoaktif aset ekonomi
- Riwayat gg jiwa saat ini/sebelumnya • Memiliki anak atau hamil
-Baru pulang dr perawatan di rawatan • Kepuasan hidup
psikiatri • Memiliki kemampuan
- Impulsivitas & kontrol diri rendah
- Keputusasaan membedakan mana yg nyata dan
- Kehilangan tidak nyata
- Masalah yg berkepanjangan • Memiliki ketrampilan
- Riwayat perilaku salah & kekerasan menyelesaikan
- Kondisi akut : dipermalukan, rs masalah
putus asa
- Masalah komorbiditas kesehatan • Hubungan terapeutik yang
- Usia, jenis kelamin, tdk menikah, positif
homoseksual • Memiliki hobi, aktivitas
rekreasional
3. Lakukan pemeriksaan fisik untuk
mencari kemungkinan tanda2 :
- Sayatan pd pergelangan tangan
- Luka tusuk di dada/abdomen,
- luka tembak
- Jejas bekas gantung diri
-Luka memar akibat jatuh atau
membentur benda keras
- Bau muntah racun serangga
- tanda2 intoksikasi obat2an
tertentu

Kemungkinan
diagnosis utama :
- Gangguan mental
organik
- Gangguan akibat penyalahgunaan
3. Lakukan pemeriksaan fisik utk mencari kemungkinan tanda2 :
-Sayatan pd -Gangguan mental

mencari tanda2 :

utama
Kemungkinan diagnosis
Lakukan pem fisik utk
pergelangan organik
tangan -Gangguan akibat
-Luka tusuk di penyalahgunaan zat &
dada/abdomen alkohol
, - Gangguan psikotik
- luka tembak
- Gangguan mood
- Jejas bekas
- Gangguan neurotik
gantung diri
- Gangguan
-Luka memar akibat
kepribadian
jatuh atau membentur
benda keras
-Bau muntah racun
serangga
PENATALAKSANAAN
KEGAWATDARURATAN BUNUH DIRI
Yang harus • yang harus dihindari :
dilakukan
• Waspada: - Menantang untuk melakukan
• Bertindak • tindakan bunuh diri
• Terbuka - Terlihat terpukul /terkejut
• Menyediakan diri - Bertanya “kenapa”
• Meu - Menghakimi
- Menjanjikan utk menjadikan
mendengarkan
• Harapan • hal ini rahasia
• Jejaring bantuan - Pemberian antidepresan
hati2
•  memperbesar risiko
Tindakan-tindakan
khusus
Mereka yg telah - Perlu dirawat
merencanakan bunuh diri saat - Menyingkirkan alat
ini - Membina hubungan terus
dg pasien & kontak sumber
dukungan terdekat

Mereka yg tampak gelisah Lakukan manajemen gaduh


& sulit mengendalikan diri gelisah

Mereka yg memiliki rasa nyeri Bantu utk mengurangi rasa


& sesak nyeri & sesak
Mereka yg dengan perilaku Lindungi dr bahaya seperti yg
bunuh diri sebelumnya dulu pernah dilakukan

Mereka yg memiliki gangguan Hubungkan ke


jiwa layanan kesehatan
jiwa
Manajemen untuk mencegah percobaan
bunuh diri berikutnya
Bila kondisi pasien sudah stabil :
1. Awasi, jangan biarkan pasien sendirian
2. Simpan benda2 yg dapat digunakan utk bunuh diri :
benda tajam, tali, ikat pinggang, racun serangga
3. Apabila pasien minum obat  pastikan obat benar2
diminum dalam dosis yang sesuai
4. Buat kontrak : tdk akan melakukan tindakan bunuh
diri pd periode waktu tertentu
Manajemen untuk mencegah percobaan
bunuh diri berikutnya
Bila kondisi pasien sudah stabil :
5. Tegakkan hubungan saling percaya dg pasien
6. Jangan menghakimi perilaku pasien
7.Tingkatkan harga diri pasien : memberikan aspek
positif diri, menyusun rencana jangka pendek
8.Kerahkan dukungan keluarga/orang terdekat. Edukasi
supaya memberikan dukunga kpd pasien
Ajak pasien utk mengenali potensi penyelesaian
masalah yg selama ini efektif
Tindak
lanjut
• Pasien tidak memiliki keluarga/keluarga tdk
mampu merawat pasien di rumah 
hospitalisasi

Anda mungkin juga menyukai