Anda di halaman 1dari 14

Budaya Organisasi

Apa itu Budaya Organisasi?


Asumsi-asumsi atau keyakinan dasar yang
dirasakan bersama oleh anggota kelompok atau
organisasi (Schein, 1992)
contoh: pandangan ttg sifat-sifat manusia,
hubungan atasan-bawahan, sifat waktu, nilai
pekerjaan, dll.
Suatu pola atau sistem yang diterima dan dianut
secara bersama-sama dalam suatu organisasi
(robbins, 1994)
contoh: cara kerja, keyakinan thd suatu metode,
kebijakan, ritual2, dll.
Fungsi Budaya Organisasi
Menetapkan tapal batas, dan ciri khas yg menjadi
pembeda satu organisasi dgn lainnya
Memberikan rasa identitas dan kebanggaan bagi
anggotanya
Mempermudah terbentuknya komitmen yg lebih
luas daripada kepentingan pribadi
Meningkatkan kemantapan sistem sosial, dlm arti
memberi landasan pranata / norma yg jelas
Berfungsi sbg mekanisme pembuat makna,
kendali, dan pembentuk sikap
Karakteristik Budaya Organisasi
Insiatif individual Identitas diri
Toleransi thd Sistem imbalan
resiko /penghargaan
Arah / tujuan Toleransi thd
Dukungan konflik
manajemen Pola-pola
Sistem kontrol komunikasi
Memahami proses pembentukan BO
Sociodynamic theory: interaksi antar individu dari
berbagai latar belakang kepribadian, nilai-nilai dan
tingkat kognitif, melalui system komunikasi
membentuk “shared concencus” & “shared meaning”
utk mencapai tujuan bersama
Leadership theory: Kepribadian pemimpin
mempengaruhi dan membentuk nilai & perilaku
individu-individu dlm organisasi
Lanjutan proses pembentukan BO:
Learning Theory:
melalui proses evolusi, sekelompok orang saling
memahami kognisi, perasaan, dan perilaku satu sama
lain dalam rangka pemecahan masalah-masalah
bersama dan pada akhirnya tercipta suatu keyakinan
dan rasa kebersamaan
Pola umum pembentukan BO
Manajemen Puncak
Mengembangkan & mengimplementasikan
visi/filosofi/& strategi

Perilaku Organisasi
Karya implementasi dipandu oleh filosofi & strategi

Hasil
Keberhasilan organisasi dlm kurun waktu lama

Budaya
Mencerminkan visi/strategi/Pengalaman/kebiasaan2
Bagaimana BO mempengaruhi Kinerja
Organisasi
Budaya Kuat membuat organisasi unggul: budaya yg kuat
mendorong kinerja krn menciptakan motivasi diantara
anggotanya (Edward B.Taylor, 1967)
Arah budaya selaras dgn konteksnya: semakin sesuai
suatu budaya dgn kondisi obyektif harus lingkungan
semakin baik kinerja organisasi (Hofstede,1980)
lanjutan
Budaya adaptif
(Peters & waterman, 1985):
Hanya budaya yg dapat membantu
mengantisipasi dan beradaptasi dgn
perubahan lingkungan, yg akan diasosiasikan
dgn kinerja yang superior
Sistem nilai & perilaku lebih difokuskan pada
perubahan nilai dan tuntutan
pelanggan/nasabah/ dan masyarakat umum
Budaya yg secara strategis tepat tetapi tdk
adaptif tidak akan menghasilkan kinerja yg
baik dlm jangka panjang
Bagaimana Pemimpin membetuk Budaya
Mekanisme Utama:
 Derajat perhatian (attention): reaksi pimpinan thd
perilaku bawahan
 Reaksi thd krisis: kebijakan yg diambil dlm situasi
krisis
 Pemodelan peran: mengkomunikasikan harapan &
nilai-nilai melalui tindakan mereka sendiri
Lanjutan mekanisme Utama:
 Reward sistem dan Alokasi imbalan :
kriteria yg dipakai pimpinan utk mengalokasikan
penghargaan dan imbalan kepada bawahannya
 Pola Rekruitment dan Pemberhentian: memperkuat
organisasi dgn orang-orang yg mempunyai nilai-nilai yg
sesuai dgn nilai-nilai pimpinan
Mekanisme Sekunder: cara memperkuat budaya apabila
mekanisme utama scr konsisten diterapkan
Desain struktur organisasi dari sentralisasi ke
desentralisasi
Sistem & prosedur perencanaan, pelaporan, evaluasi
kinerja, program pengembangan,dll
Desain fasilitas di tempat kerja, layout ruang, fasilitas
kantor, pelayanan thd karyawan, dll
Pernyataan-pernyataan formal, seruan pimpinan scr
tertulis, anggaran dasar, falsafah-falsafah
Faktor-faktor yg mendorong perubahan BO?
Adanya suatu krisis yg dramatis & penurunan kinerja
organisasi
Adanya pergantian kepemimpinan
Adanya masa transisional
Adanya heterogenitas budaya dlm organisasi
Adanya pola rekruitmen baru, dll
Bagaimana memulai mengubah BO?
 Melakukan analisis budaya organisasi: memilah dan
memilih nilai-nilai yg relevan dan tidak relevan
 Melibatkan banyak elemen utk memberikan saran-saran
khusus
 Pencairan nilai-nilai budaya lama yg tidak relevan
 Sosialisasi dan intervensi nilai-nilai baru
 Internalisasi (pemantapan) melalui mekanisme primer &
sekunder

Anda mungkin juga menyukai