Peningkatan serum kreatinin ≥1,5 kali dari batas normal atau diperkirakan timbul
dalam 7 hari sebelumnya; atau
Volume urin < 0,5 ml/kg/jam dalam 6 jam.
Sebuah penelitian 🡪 AKI terjadi pada 1:5 orang dewasa dan 1:3 anak yang dirawat di rumah sakit karena
penyakit akut.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 🡪 kasus AKI mencapai 324 kasus hingga 15 November 2022. Tercatat,
kasus itu tersebar di 27 provinsi.
ETIOLOGI
Rumus Cockcroft-Gault:
Modification of Diet in
Renal Disease (MDRD):
Mekanisme awal
Hiperfiltrasi dan
yang spesifik untuk
hipertrofi nefron
etiologi yang
yang tersisa
mendasarinya
LFG
Derajat Rencana tatalaksana
(ml/menit/1,73m2)
Terapi penyakit dasar, kondisi komorbid, evaluasi
1 ≥90 pemburukan fungsi ginjal, memperkecil resiko
kardiovaskuler.
2 60-89 Menghambat pemburukan fungsi ginjal
3 30-59 Evaluasi dan terapi komplikasi
4 15-29 Persiapan untuk terapi pengganti ginjal
5 <15 atau dialisis Terapi pengganti ginjal
TATALAKSANA
o Target asupan natrium <2 g natrium per hari.
CKD + Hipertensi o Memulai renin-angiotensin-system inhibitor (RASi) (angiotensin-
converting enzyme inhibitor [ACEi] atau angiotensin II receptor
blocker [ARB]) untuk orang dengan TD tinggi, CKD, dan albuminuria
yang sangat meningkat (G1-G4, A3) tanpa diabetes.
o Memulai RASi (ACEi atau ARB) untuk orang dengan TD tinggi, CKD,
dan albuminuria yang meningkat sedang (G1–G4, A2) tanpa
diabetes.
o Memulai RASi (ACEi atau ARB) untuk orang dengan TD tinggi, CKD,
dan peningkatan albuminuria sedang hingga berat (G1–G4, A2 dan
A3) dengan diabetes.
o Orang dewasa dengan TD tinggi dan CKD diobati dengan target
tekanan darah sistolik (SBP) <120 mm Hg, bila ditoleransi.
o Pada pasien CKD dengan diabetes atau proteinuria >1 g per 24 jam,
tekanan darah harus diturunkan hingga <130/80 mmHg, jika dapat
dicapai tanpa efek samping yang merugikan.
TATALAKSANA
o Pengobatan ACEi atau ARB dimulai 🡪 diabetes, hipertensi, dan albuminuria, dan obat-
CKD + Diabetes obatan ini dititrasi ke dosis tertinggi yang disetujui yang dapat ditoleransi.
o Menggunakan SGLT2i 🡪 diabetes tipe 2 (T2D), CKD, dan eGFR ≥20 ml/min per 1,73 m 2.
o Pemberian antagonis reseptor mineralokortikoid nonsteroid (MRA) dengan manfaat
ginjal atau kardiovaskular 🡪 T2D, eGFR ≥25 ml/menit per 1,73 m2, konsentrasi kalium
serum normal, dan albuminuria (≥30 mg/g [≥3 mg/mmol]).
o Pemberian metformin 🡪 T2D, CKD, dan eGFR ≥30 ml/menit per 1,73 m 2.
o Pemberian long-acting GLP-1 RA 🡪 T2D dan CKD yang belum mencapai target glikemik
individu meskipun menggunakan pengobatan metformin dan SGLT2i, atau yang tidak
dapat menggunakan obat tersebut.
o Target HbA1c individual mulai dari <6,5% hingga <8,0% pada pasien dengan diabetes
dan CKD yang tidak diobati dengan dialisis.
TATALAKSANA
• Pemberian eritropoitin (EPO) merupakan hal yang dianjurkan 🡪 status besi harus selalu
CKD + Anemia diperhatikan
• Pemberian tranfusi pada CKD harus dilakukan secara hati-hati, berdasarkan indikasi yang tepat
dan pemantauan yang cermat.