Anda di halaman 1dari 10

Identifikasi Masalah Gizi

Obesitas Pada Anak Usia


Remaja di Jatisari
Nama Kelompok 3 :
• Anggi Rona Uli Siregar : P01031221115
• Estelisah Hutauruk : P01031221125
• Maria Jesika Nainggolan : P01031221137
• Nita Penina Purba : P01031221147
• Sarah Azsari Malau : P01031221160
A. Situasi Masalah
Di Desa Jatisari, permasalahan gizi obesitas pada anak usia remaja
menjadi sebuah tantangan yang signifikan. Profil demografi desa menunjukkan
mayoritas penduduk berusia muda dan remaja, menjadikan kelompok ini rentan
terhadap perubahan pola makan tidak sehat. Perubahan dari pola makan tradisional ke
modern dengan tingginya konsumsi makanan cepat saji dan lemak tinggi juga turut
mempengaruhi kesehatan gizi di kalangan remaja. Aksesibilitas terhadap makanan
bergizi menjadi kendala, terutama bagi keluarga dengan kondisi ekonomi yang rendah.

Kesadaran gizi yang rendah di masyarakat juga turut memperparah


masalah ini. Dukungan keluarga dan komunitas, faktor budaya, dan akses terhadap
layanan kesehatan yang baik menjadi aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam
merumuskan strategi penanggulangan obesitas di Desa Jatisari. Pendekatan holistik
yang mencakup edukasi gizi, perubahan pola makan, peningkatan aktivitas fisik, dan
partisipasi aktif dari seluruh komunitas dapat menjadi landasan untuk solusi yang
berkelanjutan.
B. Prioritas Masalah Gizi
 Dalam menanggapi permasalahan gizi obesitas di Desa Jatisari, beberapa aspek memerlukan
prioritas untuk mengimplementasikan solusi yang efektif. Angka obesitas yang tinggi pada anak
usia remaja menjadi perhatian utama, menunjukkan kegentingan kesehatan yang perlu ditangani
segera.

 Implementasi kebijakan subsidi makanan bergizi menjadi langkah prioritas untuk mengatasi
ketidaksetaraan ekonomi dan memastikan akses universal terhadap makanan sehat. Selain itu,
gaya hidup sedentary di kalangan remaja juga menjadi fokus, dengan peningkatan kesadaran dan
promosi aktivitas fisik, termasuk pembangunan fasilitas olahraga yang dapat diakses oleh seluruh
komunitas. Dengan menetapkan prioritas pada aspek-aspek ini, diharapkan upaya
penanggulangan gizi obesitas di Desa Jatisari dapat berjalan lebih efektif, memberikan dampak
positif yang signifikan untuk kesehatan masyarakat.
C. Penyebab Masalah Gizi

Berdasarkan data identifikasi masalah gizi pada remaja di daerah Jatisari,


beberapa faktor penyebab masalah gizi, terutama obesitas, dapat
diidentifikasi:

a. Pola Makan Tidak Sehat


b. Lingkungan dengan Banyak Warung Makanan
c. Faktor Genetik
d. Aktivitas Fisik yang Kurang
e. Kompleksitas Masalah dan Interaksi Faktor
E. Tujuan Pendidikan Dan Pelatihan
D. Prioritas Penyebab Masalah
Gizi

 Prioritas masalah gizi obesitas 1. Peningkatan Kesadaran Gizi: Memberikan


remaja di Jatisari terfokus pada pola pengetahuan pada remaja tentang pentingnya makan
seimbang dan dampaknya pada kesehatan.
makan tidak sehat dengan konsumsi
Menyampaikan info mengenai nilai gizi makanan sehat
kalori berlebih, tingginya persentase dan risiko dari makanan yang tidak seimbang.
kelebihan kalori, dan lingkungan 2. Pengembangan Keterampilan Pemilihan Makanan:
warung makanan. Kurangnya Melatih remaja dalam memilih makanan sehat sehari-
aktivitas fisik juga jadi faktor utama. hari. Mengajarkan cara membaca label makanan dan
Faktor genetik, meskipun tak dapat mengenali bahan makanan yang baik.
3. Promosi Gaya Hidup Aktif: Mendorong remaja untuk
diubah, perlu dipahami untuk
lebih aktif secara fisik. Memberikan info tentang
merancang pendekatan manajemen manfaat kesehatan dari bergerak dan memberi ide
obesitas yang tepat. untuk melakukan aktivitas fisik.
F. Sasaran Pendidikan Dan Pelatihan Gizi

 Program identifikasi masalah obesitas pada remaja di Jati Sari secara efektif dapat
diintegrasikan dengan pendidikan dan pelatihan gizi untuk memberikan dampak
positif yang signifikan. Sasaran remaja, sebagai fokus utama, dapat memperoleh
pengetahuan mendalam tentang konsep obesitas, pola makan sehat, aktivitas fisik,
dan dampaknya pada kesehatan mental melalui pendidikan gizi. Pelatihan gizi dapat
memberikan keterampilan praktis, seperti pembacaan label nutrisi, perencanaan
menu sehat, dan pengembangan rencana latihan yang sesuai dengan kebutuhan
tubuh mereka.

 Dukungan sosial juga dapat diperkuat melalui pendidikan gizi, mendorong remaja
untuk terlibat dalam kelompok dukungan atau komunitas yang memberikan dukungan
positif terkait nutrisi dan kebiasaan hidup sehat. Melalui integrasi ini, diharapkan
remaja di Jati Sari dapat mengembangkan pemahaman dan keterampilan yang
diperlukan untuk menerapkan perubahan positif dalam gaya hidup mereka,
membantu mencegah masalah obesitas.
G. Jenis Kegiatan Pendidikan Dan Pelatihan Gizi

Dalam upaya mengatasi masalah obesitas pada remaja di Jati Sari,


disarankan untuk melaksanakan program "Kreasi Menu Sehat Remaja". Program ini
dirancang sebagai serangkaian workshop yang bertujuan memberikan pengetahuan
dan keterampilan praktis kepada remaja dalam merencanakan dan menyusun menu
sehat sesuai dengan kebutuhan gizi mereka. Pertama, remaja akan memahami konsep
dasar nutrisi dan dampaknya pada kesehatan. Kemudian, mereka akan terlibat dalam
analisis nutrisi dari makanan sehari-hari mereka untuk menyadari kebutuhan gizi
pribadi. Sesi kreatif akan melibatkan remaja dalam menciptakan menu sehat dengan
variasi yang menarik, sesuai dengan selera dan preferensi mereka.

Program ini bertujuan untuk memberikan pendekatan praktis dan kreatif


guna meningkatkan pemahaman remaja tentang nutrisi, membantu mereka
merencanakan menu sehat, dan memberikan dasar bagi perubahan perilaku menuju
gaya hidup yang lebih sehat.
H. Rencana Kegiatan Monitoring Dan Evaluasi
Pendidikan Dan Pelatihan Gizi

 Rencana kegiatan monitoring dan  Kelompok fokus dan wawancara akan memberikan
evaluasi pendidikan dan pelatihan wawasan mendalam, sedangkan penggunaan
monitoring online akan mempermudah pengumpulan
gizi untuk mengatasi masalah
dan analisis data secara reguler. Penilaian akhir akan
obesitas pada remaja di Jati Sari menyusun gambaran keseluruhan tentang perubahan
didesain dengan pendekatan yang yang terjadi pada pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi
holistik. Langkah pertama remaja. Rencana ini diakhiri dengan penyusunan
melibatkan penilaian awal untuk laporan evaluasi yang mencakup temuan, analisis, dan
mengidentifikasi tingkat rekomendasi untuk perbaikan di masa depan,
menciptakan dasar yang kuat untuk pengembangan
pengetahuan, sikap, dan praktik gizi
program selanjutnya. Dengan pendekatan ini,
remaja sebelum program dimulai. diharapkan program pendidikan dan pelatihan gizi dapat
Selanjutnya, akan dikembangkan memberikan dampak positif dan berkelanjutan terhadap
indikator kinerja yang spesifik untuk kesehatan remaja di Jati Sari.
mengukur kemajuan dan pencapaian
tujuan program.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai