Anda di halaman 1dari 11

Epidemiologi

1. Peristiwa
epidemiologi di dunia
dengan penyakit TBC
2.tokoh" epidemiologi
Dosen pengampu: Nana aldriana,M.kes
Our team

Sumi lestari Roza


Riswanda
Ketrin Cahya Liberti Cici saswita sari Ajeng dayanati
Indah Medy Lestari Damanik
01
Peristiwa epidemiologi di dunia
dengan penyakit TBC
TBC
Tuberkulosis paru atau TBC paru adalah penyakit
sistem pernapasan yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini
juga dapat menginfeksi organ lain, seperti organ
pencernaan, organ limfaretikular, kulit, sistem saraf
pusat, sistem muskuloskeletal, hati, dan sistem
reproduksi.
Tuberkulosis paru dapat menyebar melalui aerosol
dari membran mukosa paru-paru pasien yang telah
terinfeksi Mycobacterium tuberculosis. Pasien yang
terinfeksi dapat menunjukkan gejala aktif seperti
batuk, penurunan berat badan, anoreksia, demam,
keringat malam, batuk berdarah (hemoptisis), dan
lemas.
Peristiwa epidemiologi di dunia dengan penyakit TBC

Sebanyak 86% kasus baru TB terjadi di 30


- global
negara dengan beban TB yang tinggi.
Pada tahun 2020, sekitar 10 juta orang Delapan negara yang menyumbangkan dua
diestimasikan terinfeksi TB di seluruh pertiga dari keseluruhan kasus TB baru
dunia, dengan 5,6 juta kasus laki-laki adalah India, Cina, Indonesia, Filipina,
dan 3,3 juta kasus perempuan. Pada Pakistan, Nigeria, Bangladesh, ebadan Afrika
tahun yang sama, jumlah kasus baru TB Selatan. Di negara industrial, kasus TB lebih
paling banyak terjadi di Asia Tenggara umum terjadi pada individu yang datang dari
dengan 43% kasus baru, lalu Afrika area endemik tuberkulosis, tenaga kesehatan,
dan individu dengan HIV.[1,4]
sebanyak 25%, dan Pasifik Barat
sebanyak 18%.
-indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara yang berada dalam daftar WHO untuk
negara yang memiliki beban insidensi TB tinggi. Menurut data Profil Kesehatan
Indonesia, insidensi tuberkulosis di Indonesia mencapai 316 per 100.000
penduduk di tahun 2018. Namun, ada penurunan jumlah kasus TB dari 568.987
di tahun 2019 menjadi 351.936 di tahun 2020.
Jumlah kasus tertinggi dilaporkan ada di provinsi dengan jumlah penduduk
besar, yakni Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Pada tahun 2020,
jumlah kasus TB di tiga provinsi tersebut mencapai 46% dari total seluruh kasus
TB di Indonesia.
Menurut data nasional maupun data setiap provinsi, jumlah kasus laki-laki lebih
tinggi daripada perempuan. Bahkan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sulawesi
Utara kasus pria hampir mencapai dua kali lipat kasus wanita. Kasus TB
terbanyak ditemukan pada kelompok usia 45–54 tahun (17,3%), lalu diikuti
kelompok usia 25–34 tahun (16,8%) dan kelompok usia 15–24 tahun (16,7%)
Contoh gambar TBC paru-paru dan paru paru normal
02
Tokoh-tokoh epidemiologi dengan
penyakit TBC
Robert koch
tanggal 24 Maret 1882, seorang
ilmuwan bernama Dr. Robert Koch
mengumumkan penemuan bakteri bernama
Mycobacterium tuberculosis di
University of Berlin's Institute of
Hygiene. Bakteri ini yang kemudian
kita tahu sebagai penyebab penyakit
tuberkulos
Nama Robert Koch tidak asing lagi jika dihubungkan dengan penyakit
tuberkulosis pada tahun 1882. Selain itu Koch berperan memperkenalkan
tuberkulin pada tahun 1890 yang dianggapnya sebagai suatu cara
pengobatan TBC. Konsep tes tuberkulin selanjutnya dikembangkan oleh
Von Pirquet di tahun 1906 dan PPD diperkenalkan oleh siebart pada tahun
1931. Dewasa ini tes tuberkulin dipakai untuk mendeteksi adanya riwayat
infeksi tuberkulosis sebagai perangkat diagnosis TBC pada anak-anak.
Selain itu Koch juga terkenal dengan Postulat Koch, yang mengemukakan
konsep tentang cara menentukan kapan mikroorganisme dapat dianggap
sebagai penyebab suatu penyakit.
lahir Robert Koch pada tanggal 11 Desember 1843, sebagai anak ketiga
dari total tiga belas bersaudara dari keluarga penambang di Clausthal,
Jerman.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai