Anda di halaman 1dari 9

Oleh Kelompok 5

Ridha Panji Rakhmandanu

Eksepsi
(201010250306)
Muhammad Lutfi (201010250483)
Akbar Gumelar (201010250548)
Rusydi Ro’if (201010250323)
M. Al Fayer (201010250443)
Agus Salim (201010250494)
Suwirya (201010200969)
PENDAHULU
AN
Pada praktik hukum perdata, terdapat
beberapa alat atau mekanisme yang dapat
digunakan untuk melindungi hak-hak pihak
dalam sebuah perselisihan. Salah satu di
antaranya adalah eksepsi. presentasi ini akan
membahas pengertian, jenis, dan prinsip-
prinsip dasar terkait dengan penggunaan
eksepsi dalam proses perdata.
Pengertian
Eksepsi
.
DEFINISI :
Eksepsi adalah bantahan tergugat untuk
menangkis
tuntutan penggugat, yang tidak mengenai
pokok
perkara, akan tetapi jika berhasil dapat
menyudahi
pemeriksaan, atau mengandaskan gugatan.
FUNGSI :
Eksepsi bertujuan untuk menyelamatkan hak-
hak pihak yang dirugikan dari tuntutan yang
Jenis jenis eksepsi
1. Eksepsi Kompetensi Absolut: Eksepsi ini
diajukan ketika penggugat dianggap tidak
memiliki kewenangan atau tidak berhak untuk
mengajukan gugatan, sehingga pengadilan tidak
memiliki kewenangan untuk mengadili perkara
tersebut.
2. Eksepsi Materiil: Diajukan jika terdapat cacat
materiil dalam gugatan yang diajukan oleh
penggugat, seperti ketiadaan dasar hukum atau
tidak adanya hubungan hukum antara pihak-
pihak yang bersengketa.
3. Eksepsi Formil: Eksepsi ini berkaitan dengan
cacat-cacat prosedural dalam tata cara pengajuan
Prinsip-prinsip Eksepsi
1. Prinsip Oportunitas: Eksepsi harus diajukan pada
waktu yang tepat dalam proses peradilan, yaitu
sebelum persidangan pokok dimulai.
2. Prinsip Sederhana dan Tidak Merugikan: Proses
pengajuan eksepsi harus sederhana dan tidak
merugikan pihak yang berkepentingan.
3. Prinsip Keharusan: Hakim wajib
mempertimbangkan dan memutuskan eksepsi
yang diajukan dengan itikad baik oleh pihak
yang bersengketa.
Prosedur Pengajuan
1.
Eksepsi
Penyampaian Eksepsi: Eksepsi diajukan secara
tertulis kepada pengadilan dan pihak lawan
dengan menyertakan alasan-alasan serta bukti-
bukti yang mendukung.
2. Pemeriksaan Eksepsi: Pengadilan akan
memeriksa keabsahan dan kekuatan eksepsi yang
diajukan sebelum memulai proses persidangan
pokok.
3. Putusan Terhadap Eksepsi: Pengadilan akan
memberikan putusan terhadap eksepsi yang
diajukan, yang bisa berupa diterimanya eksepsi
dan berakhirnya proses peradilan atau penolakan
eksepsi dan dilanjutkannya proses persidangan
Ayo bertanya agar pemahaman
kita sempurna
Kesimpulan
Eksepsi merupakan salah satu alat yang dapat
digunakan dalam proses peradilan perdata
untuk melindungi hak-hak pihak yang
bersengketa. Pemahaman yang baik tentang
pengertian, jenis, dan prinsip-prinsip dasar
terkait eksepsi menjadi penting bagi praktisi
hukum perdata dalam menangani perkara-
perkara perdata secara efektif dan efisien.
Terimakasih
Semoga bermanfaat dan dapat
dipahami dengan jelas

Anda mungkin juga menyukai