Anda di halaman 1dari 19

ASKEP HIPERTENSI

BY
H A M S A H, S. KEP, NS, M.KES

1
Pengertian
 Adalah tekanan darah tinggi yg bersifat
abnormal dan diukur minimal tiga kali
pd kesempatan yg berbeda.
 Adalah peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg atau
tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg

2
Penyebab
 Peningkatan kecepatan denyut jantung
Terjadi akibat rangsangan abnormal
saraf atau hormon pd nodus SA.
 Peningkatan volume sekuncup yg lama
Dpt terjadi apabila terdpt peningkatan
volume plasma yg berkepanjangan
akibat gangguan penanganan garam
dan air oleh ginjal atau komsumsi
garam yg berlebihan.

3
Penyebab…
 Peningkatan TPR yg berlangsung lama
Dpt terjadi pd peningkatan ransangan
saraf atau hormon pd arteriol atau
responsipitas yg berlebihan dari arteriol
terhdp ransangan normal.
Ke dua hal tsb diatas dpt menyebabkan
penyempitan pembuluh darah
Jenis hipertensi
 Hipertensi primer ( esensial )
Adl kasus hipertensi yg tdk diketahui
penyebabnya.
 Hipertensi sekunder
Apabila diketahui penyebabnya.
 Hipertensi pd kehamilan
Pregnancy Induced Hipertension = PIH

5
…jenis
Hipertensi sekunder
 Hipertensi vaskular renal
Terjadi akibat stenosis arteri renalis,
akibat kongenital atau aterosklerosis ,
yg dpt menurunkan aliran darah ginjal
yg meransang pembentukan
angiotension II.

6
…jenis
 Feokromositoma
Suatu hormon penghasil epinefrin di
kelenjar adrenal , yg menyebabkan
peningkatan kecepatan denyut jantung
dan volume sekuncup.

7
Gejala klinik
 Nyeri kepala, kadang disertai mual dan
muntah akibat peningkatan tekanan
darah intrakranium .
 Penglihatan kabur akibat kerusakan pd
retina krn hipertensi
 Ayunan langkah tdk mantap krn
kerusakan pd susunan saraf pusat.
 Nokturia, krn peningkatan aliran darah
ginjal dan filtrasi glomerulus
 Edema dependen, akibat peningkatan
tekanan kapiler. 8
Komplikasi
 Stroke
Akibat perdarahan tekanan tinggi di otak,
atau akibat embolus yg terlepas dr
pembuluh non otak yg terpajan tekanan
tinggi.
 Infark miokardium,
Bila arteri coroner yg aterosklerotik tdk
dpt menyuplay cukup o2 ke miocar.

9
…komplikasi
 Gagal ginjal
Akibat tekanan tinggi maka terjadi
kerusakan progresif pd kapiler2 ginjal
dan glomerulus.
 Ensepalopati ( kerusakan otak )
Dpt terjadi terutama pd hipertensi
maligna ( meningkat cepat )
menyebabkan peningkatan tekanan
kapiler mendorong cairan ke dlm ruang
interstisium di seluruh SSP.
10
Pemeriksaan diagnostik
 Pengukuran tekanan darah dgn
menggunakan spignomanometer.
 Protein uria pada penderita PIH

11
Penatalaksanaan
 Penurunan BB pd penderita obesitas
 Olahraga , menurunkan HDL yg terkait
dgn aterosklerosis.
 Teknik relaksasi utk mengurangi stress.
 Berhenti merokok.
 Diuretik, meningkatkan kerja ginjal utk
ekskresi garam dan air.
 Obat penurun tekanan darah.

12
Pengkajian fisik
 Akttifitasistirahat
Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek,
gaya hidup .
 Sirkulasi :
Gejala : riwayat hipertensi,
aterosklerosis, PJK, episode palpitasi.
 Integritas ego:
Gejala: perubahan kepribadian,
ansietas, depresi, marah.

13
…pengkajian
 Eliminasi :
Gejala : ggn ginjal
 Makanan dan cairan
Gejala: Makanan yg disukai, mual
muntah, perubahan BB.
 Neurosensori
Gejala : keluhan pusing, sakit kepala
berdenyut.
14
Prioritas keperawatan
 Mempertahankan / meningkatkan fungsi
kardiovaskuler
 Mencegah komplikasi
 Memberikan impormasi ttg proses/
prognosis dan program pengobatan.
 Mendukung kontrol aktif pasien terhdp
kondisi.

15
Diagnose keperawatan
 Restipenurunan curah jantung
Intervensi :
1. Pantau Tek. Darah
2. Auskultasi bunyi nafas
3. Amati warna kulit dan masa
pengisian kapiler.
4. Catat edema umum / tertentu
5. Beri lingkungan yg tenang
6. Batasi aktivitas
7. Beri obat sesuai indikasi 16
…diagnose
 Intoleranaktivitas
Intervensi:
1. Kaji respon pasien terhdp aktivitas
2. Beri atau dorong pasien
melaksanakan aktvitas bertahap yg dpt
ditoleransi
3. Ajarkan teknik penghematan energi

17
…diagnose
 Nyerikepala akut
Intervensi:
1. Ukur skala dan intensitas nyeri
2. Pertahankan tirah baring
3. Beri kompres dingin pada dahi
4. Bantu pasien dlm ambulasi sesuai
kebutuhan.
5. Kolaborasi pemberian analgetik

18
SEKIAN

19

Anda mungkin juga menyukai