Kesimpulan Hasil Audit Proses Pengadaan Barang & Jasa
Kesimpulan Hasil Audit Proses Pengadaan Barang & Jasa
Rencana Requ
Purchase
est
Order Quot
Penerimaa
ation
.
Terima
n Barang tagihan/invoice
Pembayara
n
Kondisi Proses Rencana
Proses ini merupakan alat bantu manajemen dalam menjalankan fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan, dan juga
sebagai pedoman kerja dalam menjalan operasional untuk mencapai tujuan Perusahaan Yang ditetapkan.
Perencanaan juga bertujuan untuk memastikan bahwa Manajemen memiliki informasi yang handal untuk mencapai tujuan
financialnya dan untuk menganalisis serta mengawasi varian antara rencana dan hasil
Kondisi :
• Dalam penyusunan anggaran unit kerja sudah melakukan rencana kebutuhan atas barang maupun jasa
• Rencana dan anggaran atas pengadaan barang & jasa ini belum menjadi alat kontrol yang baik, banyak
pelaksanaannya tidak sesuai dengan rencana yang ditentukan. Karena proses monitoring budget tidak berjalan.
• Ada kebijakan dan prosedur yang mengatur proses pembuatan budget sampai monitoring (SOP Finance &
Akunting). Namun SOP ini :
Baru mengatur bagaiman melakukan proses penyusunan anggaran secara umum. Namun kebijakan ini
belum secara spesifik mengatur proses rencana dan monitoring pengadaan barang dan jasa.
SOP ini tidak pernah dilakukan evaluasi berkelanjutan karena kondisi yang ada sudah tidak sesuai dengan
kondisi sekarang.
Kebijakan dan prosedur banyak yang tidak dipatuhi
Sosialisasi yang belum optimal
• Di sistem e-PMS sudah disediakan modul rencana dan anggaran yang terintegrasi dengan bisnis proses
pengadaan barang dan jasa, namun proses ini tidak dijalankan oleh PT BSP dan anak perusahaan.
Kondisi Proses Request
Proses ini merupakan proses pengajuan permintaan barang yang dilakukan oleh pengguna/user
kepada bagian gudang, jika barang yang dibutuhkan tidak tersedia maka bagian digudang akan
melakukan permintaan pembelian (purchase request) ke bagian pembelian.
Kondisi :
Pengawasan sudah cukup memadai karena proses melibatkan user, pemeriksa dan
ada yang menyetujui
Namun pemeriksaan yang dilakukan belum memeriksa kesesuai dengan
rencana/budget. Sehingga banyak permintaan yang berstatuskan urgent.
Ada perbedaan pihak-pihak yang terlibat dalam proses ini antara unit yang satu
dengan yang lainnya.
Barang yang tidak tersedia/stock tidak mencukupi akan dilakukan permintaan
pembelian (purchase request) dari bagian gudang/warehouse ke bagian
procurement
Di SOP FA sudah diatur didalam modul pengeluaran persedian namun SOP ini
belum pernah dilakukan evaluasi baik kebijakannya maupun prosedur, karena
banyak kondisi yang sudah tidak sesuai dengan kebijakn dan prosedur yang ada.
Kondisi Proses Quotation
Proses ini merupakan proses dimulai dilakukannya pengadaan, proses ini tidak terlepas
dilakukannya seleksi dan evaluasi vendor/suplier, membuka penawaran pembelian dan sampai
keputusan ditentukan vendor/supplier pemenang (final quatation)
Kondisi :
– Dilakukan seleksi atau evaluasi vendor
– Sudah dilakukannya undangan penawaran (quatation)
– Banyak vendor/supplier tidak mau memenuhi undangan penawaran pembelian
(quatation)
– Ada kebijakan dan prosedur mengenai proses penawaran namun kebijakan ini
belum jelas mengatur kewenangan yang dilakukan oleh procurement corporate
atau procurement unit usaha.
– Adanya benturan kebijakan gradasi persetujuan unit & corporate
– Sistem e-PMS sudah menyediakan modul proses quatation namun proses
quatation yang dilakukan secara manual.
– Prosedur yang ada : Prosedur seleksi, Prosedur evaluasi, prosedur tender
Kondisi Proses Purchase Order