Anda di halaman 1dari 19

Identitas Peserta

Nama : MARTYS JAYATE DAELI, S.Pd


Kelas : 10 PGSD
Daftar Isi
Permasalahan yang terjadi di sekolah dan Faktor Penyebab
1 Masalah

Solusi
2
Kajian Literatur
3
Hasil Wawancara
4
Daftar Isi
Kelebihan Solusi
5
Kekurangan Solusi
6
Perencanaan Pembelajaran
7 Tujuan, Aktivitas kegiatan

Teknik penilaian
8
Penyebab :
Siswa kurang mampu menyelesaikan soalcerita dalam pelajaran matematika
materi Lingkaran kelas VI.

Faktor Penyebab :
1. Siswa kurang memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran
matematika.
2. Siswa menganggap matematika pelajaran yang sulit.
3. Siswa jarang mengerjakan tugas yang diberikan guru.
4. Siswa malu bertanya saat kesulitan menyelesaikan soal matematika.
5. Metode pembelajaran monoton
Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam pembelajaran
Matematika
Menutut Desi Payung Allo, dkk (2019:21) model pembelajaran yang tepat dan
melibatkan siswa secara aktif untuk kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa adalah model pembelajaran problem based learning. Model
pembelajaran problem based learning adalah pembelajaran yang melatih
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan memberikan
masalah nyata yang harus diselesaikan sebagai materinya.

Septrima, dkk (2017:75)


menyimpulkan bahwa: model pembelajaran problem based learning (PBL)
cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran matematika menemukan keliling
dan luas lingkaran karena, pada tujuan pembelajaran matematika siswa dapat
memecahkan masalah yang karakteristiknya dapat memberi pengalaman
langsung pada siswa dengan menggunakan bahan yang nyata dari
lingkungannya.
Hasil wawancara kepada Bapak Yupiter Waruwu, S.Pd kepala UPTD SD Negeri
No. 078461 Orahili menyatakan bahwa solusi untuk mengatasi masalah siswa
kurang mampu menyelesaikan soal cerita dalam pelajaran matematika, antara
lain:
1. Guru harus melatih siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika
melalui beberapa contoh soal. Selain itu, juga guru harus meningkatkan
keterampilan mengajarnya dengan cara menerapkan model yang sesuai
dengan pemecahan masalah.
2. Model pembelajaran ada beberapa jenis, ada model pembelajaran
kooperatif, PAIKEM, Discovery Learning, Inquiri, Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL), Model Pembelajaran Project-Based
Learning. Salah satu model pembelajaran tersebut dapat diterapkan dalam
proses pembelajaran matematika.
3. Guru harus dapat mendesain media pembelajaran berbasis teknologi.
Hasil wawancara kepada teman sejawat Ibu Anurni Lestari Daeli, S.Pd.,Gr.
menyatakan bahwa solusi masalah siswa kurang mampu menyelesaikan soal
cerita dalam pelajaran matematika adalah :
1. Menerapkan model pembelajaran problem based learning (PBL) dalam
pembelajaran matematika
2. Menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi dalam pembelajaran
matematika
Kelebihan dari model pembelajaran problem based learning (PBL) antara lain :
a) Pembelajaran berpusat pada peserta didik.
b) Mengembangkan pengendalian diri peserta didik.
c) Memungkinkan peserta didik mempelajari peristiwa secra multidimensi dan
mendalam.
d) Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah.
e) Mendorong peserta didik materi dan konsep baru ketika memecahkan masalah.
f) Mengembangkan kemampuan sosial dan keterampilan berkomunikasi yang
memungkinkan mareka belajar dan bekerja dalam tim.
g) Mengembangkan keterampilan berpikir ilmiah tingkat tinggi/kritis.
h) Mengintegrasikan teori dan praktek yang memungkinkan peserta didik
menggabungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru.
i) Memotivasi pembelajaran.
j) Peserta didik memperoleh keterampilan mengelola waktu.
k) Pembelajaran membantu cara peserta didik untuk belajar sepanjang hayat.
Kekurangan dari model pembejaran problem based learning (PBL) adalah
a) Seringnya siswa menemukan kesulitan dalam menentukan
penyelesaian permasalahan yang sesuai dengan tingkat berpikir
siswa,
b) Memerlukan waktu yang relatif lebih lama dari pembelajaran
konvensional
c) Individu atau kelompok dapat menyelesaikan pekerjaan mereka lebih
awal atau terlabat
d) Tidak jarang siswa menghadapi kesulitan memberikan ide atau
gagasannya.
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi unsur-unsur lingkaran dengan teliti.
2. Peserta didik mampu menentukan panjang jari-jari lingkaran dengan
benar.
3. Peserta didik mampu menentukan panjang diameter lingkaran dengan
benar.
4. Peserta didik mampu menggambar unsur-unsur lingkaran dengan kreatif.
5. Peserta didik mampu mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dengan
percaya diri dan komunikatif.
Kegiatan Pembelajaran :
Kegiatan Pembukaan :
Orientasi :

– Guru memberi salam kepada peserta didik serta menanyakan kabar dan
peserta didik menjawab salam serta menyampaikan kabarnya.
(Comunication, collaboration - 4C)
– Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan peserta didik
menanggapinya. (Disiplin, Integritas - PPK)
– Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar dengan di awali
Doa sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing dan peserta
didik berdoa dipimpin oleh seorang peserta didik. (Religius – PPK)
– Guru bersama siswa menyanyikan lagu wajib “satu Nusa Satu Bangsa”
dipimpin oleh seorang peserta didik. (Nasionalisme – PPK)
Apersepsi :
1. Dengan tanya jawab, guru mengingatkan kembali materi sebelumnya tentang bilangan
bulat dan peserta didik dan Peserta didik menyimak, mengingat dan menanggapi
pertanyaan guru. (Menanya – Santifik, Menyimak - Literasi, Communication– 4C)

Motivasi :
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan peserta didik
menyimak penjelasan guru. (Menyimak- Literasi).
2. Guru menumbuhkan minat dengan menyampaikan rewad yang didapat setelah
mengikuti pembelajaran dan peserta didik menyimak penjelasan guru. (Menyimak-
Literasi)
Kegiatan Inti
Orientasi peserta didik pada masalah
1. Dengan menonton video yang diputar guru, peserta didik mengamati dan menyimak masalah
tentang unsur-unsur lingkaran. https://youtu.be/K5YDvlYfKsI?si=T3QMTioQZZERwA5f
(Technology Content Knowledge- TPACK, Mengamati, Menalar (Saintifik), Critical Thinking
(HOTS).
Mengornasasikan peserta didik untuk belajar

1. Guru membagi siswa dalam kelompok yang heterogen dan masing-masing peserta didik
membentuk kelompoknya secara heterogen. Colaboration -4C.
2. Guru membagikan LKPD kepada masing-masing kelompok dan meminta peserta didik
mengamati masalah yang ada di LKPD. Masing-masing kelompok menerima LKPD dan peserta
didik mengamati serta memahami masalah yang ada di LKPD. (Literasi, Critical Thinking- HOTS,
Collaboration –4C)
3. Guru mengarahkan peserta didik untuk berdiskusi dengan kelompoknya untuk menyelesaikan
masalah yang ada di LKPD. Dengan bertanya, guru memastikan setiap anggota kelompok
memahami tugasnya masing-masing. Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas mencari
bahan dan alat yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang ada di LKPD. (Critical
Thinking Collaboration –4C)
Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
1. Guru membimbing peserta didik bekerja di dalam kelompok, untuk mencari informasi
pemecahan masalah di LKPD dari buku pegangan peserta didik dan bahan ajar daur
hidup hewan. Peserta didik berkolaborasi di dalam kelompok dengan berbagi tugas
untuk menggunakan informasi yang dikumpulkan dalam pemecahan masalah tentang
unsur-unsur lingkaran. Collaboration, Comunication-4C, Critical Thinking-HOTS)
2. Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam menyelesaikan masalah unsur-unsur
lingkaran yang ada di LKPD.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

1. Guru memantau kegiatan diskusi kelompok dan membimbing masing-masing kelompok


membuat laporan hasil kerja kelompoknya. Colaboration
2. Guru meminta peserta didik menyiapkan hasil diskusi kelompok secara rapi, rinci, dan
sistematis. (Inisiatif sendiri, disiplin, tanggung jawab, dan control diri)
3. Guru membimbing masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya dan mendorong kelompok lain memberikan masukan kepada kelompok
yang presentasi. Setiap kelompok melakukan presentasi, kelompok yang lain
memberikan apresiasi. (Collaboration-4C, Pedagogi-TPACK).
Menganalisi dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menanggapi atau


menambahkan jawaban. (Tanggung jawab percaya diri, communication)
2. Guru bersama peserta didik mengevaluasi jawaban dari kelompok penyaji dan
membuat kesepakatan jika jawaban peserta didik sudah benar. (critical
thingking, collaboration)
3. Guru meminta masing-masing kelompok mengumpulkan hasil diskusi
kelompoknya untuk dilakukan penilaian dan masing-masing kelompok
menyerahkannya kepada guru. (Bertanggung jawab-PPK).
Kegiatan Penutup :
1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pelajaran dan
peserta didik menyimpulkan materi pelajaran. (Collaboration,
Komunication-4C, Pedagogik TPACK)
2. Guru merefleksikan pembelajaran dengan membagian lembar refleksi
kepada peserta didik. Peserta didik menerima dan mengisi lembaran
refleksi pembelajaran dan mengumpulkannya. (Collaboration,
Comunication-4C, Pedagogi-TPACK)
3. Guru mengumumkan presentasi siswa yang terbaik dan peserta didik
memperoleh Rewad dari guru. (Motivasi, umpan balik)
4. Guru memberikan pekerjaan rumah dan peserta didik menerima lembar
soal. (Integrasi ICT).
5. Guru mengakhiri dengan salam penutup. Peserta didik menjawab salam
dari guru. (Comunication, collaboration - 4C)
1. Teknik
penilaian :
a. Penilaian sikap : Observasi / pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Tes tertulis / Praktik

2. Bentuk Penilaian
a. Observasi : lembar pengamatan/jurnal aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : Pilihan Ganda dan uraian
c. Unjuk kerja : Rubrik penilaian
Thank you
Insert the title of
your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai