Pertemuan 4 Pengantar Studi Islam
Pertemuan 4 Pengantar Studi Islam
Pengertian Iman :
Iman berasal dari (bhs. Arab : )اإليمانsecara etimologis berarti
‘percaya’. Kata iman ( )إيمانdiambil dari kata kerja aamana (— )أمن
yukminu’ ( )يؤمنyang berarti ‘percaya’ atau ‘membenarkan’.
Sedangkan secara terminologi Iman adalah Keyakinan dalam hati,
Perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah
dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat.
Firman Allah SWT. Q.S. Al-A'Raaf : 172
َو ِإْذ َأَخ َذ َر ُّب َك ِمْن َب ِني آَد َم ِمْن ُظ ُهوِر ِه ْم ُذ ِّر َّي َت ُهْم َو َأْش َه َد ُه ْم َع َلى َأْن ُفِس ِه ْم
َأَلْس ُت ِبَر ِّب ُك ْم َقاُلوا َب َلى َش ِه ْد َن ا َأْن َت ُقوُلوا َيْو َم اْلِقَي اَم ِة ِإَّن ا ُكَّن ا َع ْن َه َذ ا
َغ اِفِليَن
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak
cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh
mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab:
"Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi". (Kami lakukan yang demikian itu)
agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya ketika itu kami
lengah terhadap ini",
َفَأ اُه ِّو َداِنِه َأ ِّج اِنِه َأ َنِّص اِنِه،ُك ُّل ُل ٍد َلُد َعَلى اْلِف ْط ِة
ْو ُيَم َس ْو ُي َر َر َبَو ُيَه َمْو ْو ُيْو
“Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah. Kedua orang tuanyalah yang
menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani.”
Iman Meliputi 3 hal :
1. Berikrar dengan hati.
2. Pengucapan dengan lisan.
3. Pengamalan dengan anggota badan.
Sebab-Sebab Bertambahnya Iman Diantaranya:
1. Mengenal Allah (Ma’rifatullah) dengan nama-nama (asma’) dan sifat-
sifat-Nya.
2. Memperlihatkan dan merenungkan ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan)
Allah yang berupa ayat-ayat kauniyah (alam semesta) maupun
syar’iyyah / qauliyah (al-Qur’an). Allah Ta’ala berfirman. :
َ َأَفاَل ُتْبِص ُر ون ۚ ﴾ َو ِفي َأْنُفِس ُك ْم٢٠﴿ َو ِفي اَأْلْر ِض آَياٌت ِلْلُم وِقِنيَن
“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-
orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu
tiada memperhatikan” [Adz-Dzariyat/51 : 20-21].
3. Banyak melaksanakan ketaatan (berupa qauliyah atau fi’liyah).
Sebab-Sebab Berkurangnya Iman Diantaranya:
ْاِإل ْيَم اُن َأْن ُتْؤ ِم َن ِباِهلل َو َم َالِئَك ِتِه َو ُك ُتِبِه َو ُرُس ِلِه َو اْلَيْو ِم ْاآلِخ ِر َو ُتْؤ ِم َن ِباْلَقَد ِر
َِخ ْيِر ِه َو َش ِّر ه
“Iman adalah engkau mengimani Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, hari Kemudian, dan mengimani takdir yang baik dan yang
buruk.” (HR. Muslim).
IBADAH DALAM ISLAM
Definisi Ibadah :
Secara Etimologis (Bahasa) ;
Kata al-'abdiyah, al-'ubûdiyah, al-’ubûdah dan al-'ibâdah berasal
dari satu akar kata yang sama yaitu 'abida yang berarti taat
atau tunduk (al-thâ’ah).
Kata al-'ubûdah atau al-'ubûdiyyah adalah bermakna tunduk (al-
khudhû') dan merendah atau menghinakan diri (al-dzull).
Kata al-'ibâdah, menurut muhammad al-râzî, berarti ketaatan.
Kata al-ta’abbud berarti al-tanasuk, artinya melakukan
pengabdian.
Secara Terminologis / Istilah;
َو ما أْر َس ْلنا ِم ْن َقْبِلَك ِم ْن َر ُس ْو ٍل إّال ُنْو ِح ى إَلْيِه أَّنُه َال إلَه إَّال أَنا َفاْع ُبُد ْو ِن
Dan tidaklah kami utus rasul sebelummu melainkan kami wahyukan kepadanya
bahwa tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah Aku (al-Anbiya' [21]:
25).
َو َلَقْد َبَعْثَنا ِفى ُك ِّل ُأَّم ٍة َرُس ْو ًال َأِن اْع ُبُد ْو ا َهللا َو اْج َتِنُبْو ا الَّطاُغ ْو َت
Dan sungguh telah kami utus pada setiap umat itu seorang rasul yang menyeru
mereka supaya menyembah Allah dan menjauhi thaghut (sesembahan selain
Allah). (al-Nahl [16]: 36)
َو َم ا َخ َلْقُت اْلِج َّن َو اِإل ْنَس إّال ِلَيْع ُبُد ْو ِن َم ا ُارْيُد ِم ْنُهْم ِم ْن ِر ْز ٍق َو َم ا ُاِر ْيُد َاْن ُيْطِعُم ْو ِن
Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya menyembah
kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rejeki dari mereka dan tidak pula agar
mereka memberi-Ku makan. (al-Dzariyah [51]: 56-57)
MACAM-MACAM IBADAH
Kata akhlak adalah sifat yang tertanam di dalam diri seorang manusia yang
bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan mudah tanpa adanya suatu
pemikiran dan paksaan.
Dalam KBBI, akhlak berarti budi pekerti atau kelakuan. Akhlak secara
terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu
keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.
Akhlak adalah bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang
berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. Tiga pakar di bidang akhlak yaitu
Ibnu Miskawaih, Al Gazali, dan Ahmad Amin menyatakan bahwa akhlak
adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan
perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.
Kata akhlak diartikan sebagai suatu tingkah laku, tetapi tingkah laku tersebut
harus dilakukan secara berulang-ulang tidak cukup hanya sekali melakukan
perbuatan baik, atau hanya sewaktu-waktu saja.
Macam-Macam Akhlak :
1. Akhlak Mahmudah ( baik ) dan 2. Akhlak Madhmumah ( buruk )
Kaitan Etika-Moral-Akhlak