Anda di halaman 1dari 22

Pertemuan 4

Pengantar Studi Islam

DIMENSI-DIMENSI AJARAN ISLAM


1. Aqidah
2. Ibadah
3. Akhlak
Pengertian Aqidah :
Kata aqidah diambil dari kata dasar ’aqdu yang berasal dari
kata ‘aqada – yu’qidu - ‘aqdan yang berarti ikatan.
 Secara Istilah aqidah adalah ketetapan yang tidak ada
keraguan pada orang yang mengambil keputusan.
 Aqidah dalam agama adalah berkaitan dengan keyakinan
bukan perbuatan ( ketetapan hati seorang secara pasti).
 Dengan pengertian lain perkara yang wajib dibenarkan
oleh hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga
menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang
tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan
(keimanan yang pasti tidak terkandung suatu keraguan
apapun pada orang yang menyakininya).
Pengertian aqidah islamiyah dalam keimanan islam adalah keimanan
yang pasti teguh dengan adanya Tuhan Allah SWT, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat ,
Qodho’ dan Qodar-Nya yang baik dan buruk serta semua yang ghaib
dan nyata dalam agama dengan ketundukkan yang bulat kepada
Allah, perintah dan hukun-Nya serta meneladani Rasulullah SAW.

Pengertian Iman :
Iman berasal dari (bhs. Arab :‫ )اإليمان‬secara etimologis berarti
‘percaya’. Kata iman (‫ )إيمان‬diambil dari kata kerja aamana (‫— )أمن‬
yukminu’ (‫ )يؤمن‬yang berarti ‘percaya’ atau ‘membenarkan’.
Sedangkan secara terminologi Iman adalah Keyakinan dalam hati,
Perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah
dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat.
Firman Allah SWT. Q.S. Al-A'Raaf : 172

‫َو ِإْذ َأَخ َذ َر ُّب َك ِمْن َب ِني آَد َم ِمْن ُظ ُهوِر ِه ْم ُذ ِّر َّي َت ُهْم َو َأْش َه َد ُه ْم َع َلى َأْن ُفِس ِه ْم‬
‫َأَلْس ُت ِبَر ِّب ُك ْم َقاُلوا َب َلى َش ِه ْد َن ا َأْن َت ُقوُلوا َيْو َم اْلِقَي اَم ِة ِإَّن ا ُكَّن ا َع ْن َه َذ ا‬
‫َغ اِفِليَن‬
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak
cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh
mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab:
"Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi". (Kami lakukan yang demikian itu)
agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya ketika itu kami
lengah terhadap ini",

Hadits Nabi SAW menyatakan:

‫ َفَأ اُه ِّو َداِنِه َأ ِّج اِنِه َأ َنِّص اِنِه‬،‫ُك ُّل ُل ٍد َلُد َعَلى اْلِف ْط ِة‬
‫ْو ُيَم َس ْو ُي َر‬ ‫َر َبَو ُيَه‬ ‫َمْو ْو ُيْو‬

“Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah. Kedua orang tuanyalah yang
menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani.”
Iman Meliputi 3 hal :
1. Berikrar dengan hati.
2. Pengucapan dengan lisan.
3. Pengamalan dengan anggota badan.
Sebab-Sebab Bertambahnya Iman Diantaranya:
1. Mengenal Allah (Ma’rifatullah) dengan nama-nama (asma’) dan sifat-
sifat-Nya.
2. Memperlihatkan dan merenungkan ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan)
Allah yang berupa ayat-ayat kauniyah (alam semesta) maupun
syar’iyyah / qauliyah (al-Qur’an). Allah Ta’ala berfirman. :
َ‫ َأَفاَل ُتْبِص ُر ون‬ ۚ ‫﴾ َو ِفي َأْنُفِس ُك ْم‬٢٠﴿ ‫َو ِفي اَأْلْر ِض آَياٌت ِلْلُم وِقِنيَن‬
“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-
orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu
tiada memperhatikan” [Adz-Dzariyat/51 : 20-21].
3. Banyak melaksanakan ketaatan (berupa qauliyah atau fi’liyah).
Sebab-Sebab Berkurangnya Iman Diantaranya:

1. Jahil terhadap asma’ Allah dan sifat-sifat-Nya.


2. Berpaling dari tafakkur mengenai ayat-ayat Allah
yang kauniyah maupun syar’iyah (qauliyah).
3. Berbuat maksiat. Kemaksiatan memiliki pengaruh
yang besar terhadap hati dan keimanan seseorang.
Rasulullah SAW bersabda :
‫ال َيْز ِني الَّز اِني ِح يَن َيْز ِني َو ُهَو ُم ْؤ ِم ٌن‬
“Tidaklah seseorang itu berbuat zina ketika
melakukannnya sedang ia dalam keadaan beriman”.
[al-Hadits].
4. Meninggalkan ketaatan.
Manfaat Beriman Dalam Kehidupan:

1. Menambah keyakinan dan ketenangan hidup.


2. Menyelamatkan hidup di dunia dan di akhirat.
3. Menambah ketaatan.
4. Menghindari perbuatan yang tercela.
5. Hidupnya terpelihara.
Tingkatan Iman Dalam Islam:

1. Muslim, yaitu orang Islam, kadar keimanannya


termasuk yang terendah, sebatas pengakuan Allah
sebagai Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mu’min, yaitu orang beriman yang mengkaji syariat
Islam sehingga meningkat wawasan keislamannya.
3. Muhsin, yaitu orang yang memperbaiki segala
perbuatannya agar menjadi lebih baik.
4. Mukhlis, yaitu orang yang ikhlas dalam beribadah,
hidupnya hanya untuk mengabdikan kepada Allah.
5. Muttaqin, yaitu orang yang bertakwa, tingkatan ini
adalah yang tertinggi diantara tingkatan lainnya.
Dosa Yang Tidak Diampuni Allah SWT:
‫َٰذ‬
‫ِإَّن الَّلـَه اَل َيْغ ِفُر َأن ُيْش َر َك ِبِه َو َيْغ ِفُر َم ا ُد وَن ِلَك ِلَم ن‬
‫ َو َم ن ُيْش ِر ْك ِبالَّلـِه َفَقْد َض َّل َض اَل اًل َبِع يًد ا‬ ۚ ‫َيَش اُء‬
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa
mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan
dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi
siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa
yang mempersekutukan (sesuatu) dengan
Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat
sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisaa’: 116)
Dasar-Dasar Keimanan Dalam Islam:
Aqidah Islam dasarnya adalah iman kpd Allah, iman kpd malaikat-Nya, iman kpd
kitab-kitab-Nya, iman kpd para rasul-Nya, iman kpd hari Akhir, dan iman kpd
takdir yg baik dan yg buruk.
Allah berfirman dalam kitab suci-Nya, yang artinya:
“Bukankah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebaktian,
akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah beriman kepada Allah, hari
Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi…” (al-Baqarah 177)
Dalam soal takdir, Allah berfirman, yang artinya:
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran, dan perintah
Kami hanyalah satu perkataan seperti sekejap mata.” (al-Qomar 49-50). Nabi
juga bersabda :

‫ْاِإل ْيَم اُن َأْن ُتْؤ ِم َن ِباِهلل َو َم َالِئَك ِتِه َو ُك ُتِبِه َو ُرُس ِلِه َو اْلَيْو ِم ْاآلِخ ِر َو ُتْؤ ِم َن ِباْلَقَد ِر‬
ِ‫َخ ْيِر ِه َو َش ِّر ه‬
“Iman adalah engkau mengimani Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, hari Kemudian, dan mengimani takdir yang baik dan yang
buruk.” (HR. Muslim).
IBADAH DALAM ISLAM
Definisi Ibadah :
Secara Etimologis (Bahasa) ;
Kata al-'abdiyah, al-'ubûdiyah, al-’ubûdah dan al-'ibâdah berasal
dari satu akar kata yang sama yaitu 'abida yang berarti taat
atau tunduk (al-thâ’ah).
Kata al-'ubûdah atau al-'ubûdiyyah adalah bermakna tunduk (al-
khudhû') dan merendah atau menghinakan diri (al-dzull).
Kata al-'ibâdah, menurut muhammad al-râzî, berarti ketaatan.
Kata al-ta’abbud berarti al-tanasuk, artinya melakukan
pengabdian.
Secara Terminologis / Istilah;

‫ا ُيِح ُّب ُه هللا‬G‫اِم ٌع ِلم‬G‫الِع باَد ُة ِهَي إْس ٌم ج‬


‫اُه َق ْو ًال َو ِفْع ًال َج ِلّي ًا َك اَن َأْو‬GG‫َُو َيْر ض‬
.‫َخ ِفّيًا‬
Berbagai Macam Bentuk Aktivitas Manusia Yang Dicintai
Dan Diridhai Allah, Baik Berupa Perkataan Maupun
Perbuatan Yang Dilakukan Secara Terang-terangan Maupun
Tersembunyi
DASAR-DASAR IBADAH

‫َو ما أْر َس ْلنا ِم ْن َقْبِلَك ِم ْن َر ُس ْو ٍل إّال ُنْو ِح ى إَلْيِه أَّنُه َال إلَه إَّال أَنا َفاْع ُبُد ْو ِن‬

Dan tidaklah kami utus rasul sebelummu melainkan kami wahyukan kepadanya
bahwa tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah Aku (al-Anbiya' [21]:
25).

‫َو َلَقْد َبَعْثَنا ِفى ُك ِّل ُأَّم ٍة َرُس ْو ًال َأِن اْع ُبُد ْو ا َهللا َو اْج َتِنُبْو ا الَّطاُغ ْو َت‬
Dan sungguh telah kami utus pada setiap umat itu seorang rasul yang menyeru
mereka supaya menyembah Allah dan menjauhi thaghut (sesembahan selain
Allah). (al-Nahl [16]: 36)

‫َو َم ا َخ َلْقُت اْلِج َّن َو اِإل ْنَس إّال ِلَيْع ُبُد ْو ِن َم ا ُارْيُد ِم ْنُهْم ِم ْن ِر ْز ٍق َو َم ا ُاِر ْيُد َاْن ُيْطِعُم ْو ِن‬
Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya menyembah
kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rejeki dari mereka dan tidak pula agar
mereka memberi-Ku makan. (al-Dzariyah [51]: 56-57)
MACAM-MACAM IBADAH

1. Ibadah Mahdhoh / Wajib / Khusus

Berarti Peribadatan Yang Sudah Ditetapkan Tata Cara Serta


Aturan-aturannya Yang Meliputi Syarat, Rukun, Sunat Dan
Hal-hal Yang Dimakruhkan Serta Membatalkannya.

2. Ibadah Ghairu Mahdhoh / Sunnah / Umum

Adalah Ibadah Dalam Pengertian Yang Luas Karena Tidak


Ditentukan Tata Cara Atau Aturannya Secara Baku
Sebagaimana Halnya Ibadah Mahdhoh.
PRINSIP-PRINSIP IBADAH

Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Ketauhidan


Ikhlas Karena Allah
Tunduk Mengikuti (Ittiba’) Syari’at Islam / Jalan / Tata
Cara Islam.
Keseimbangan Jasmani Dan Rohani
Kemudahan Dan Peniadaan Beban
Mencari Ridha Allah
URGENSI IBADAH
 Ibadah Adalah Wujud Cinta Dan Bentuk Kepatuhan Hamba
Kepada Allah

 Ibadah Merupakan Implementasi Rasa Syukur Hamba Kepada


Allah

 Ibadah Membawa Hamba Kepada Ketenangan Hidup (Pikir,


Batin Dan Memberi Kepuasan Dari Dahaga Spiritual Dg Jalan
Yg Benar)

 Ibadah Adalah Wujud Kebutuhan Hamba Akan Tuhannya

 Ibadah Adalah Upaya Mencari Cinta Allah Dan Terlepas Dari


Murka-nya.
FUNGSI IBADAH DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

1. Mewujudkan hubungan antara hamba dengan


Tuhan/Allah.
2. Mendidik mental dan menjadikan manusia ingat akan
kewajibannya
3. Melatih diri untuk berdisiplin
Pengertian Akhlak :

 Kata akhlak adalah sifat yang tertanam di dalam diri seorang manusia yang
bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan mudah tanpa adanya suatu
pemikiran dan paksaan.
 Dalam KBBI, akhlak berarti budi pekerti atau kelakuan. Akhlak secara
terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu
keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.
 Akhlak adalah bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang
berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. Tiga pakar di bidang akhlak yaitu
Ibnu Miskawaih, Al Gazali, dan Ahmad Amin menyatakan bahwa akhlak
adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan
perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.
 Kata akhlak diartikan sebagai suatu tingkah laku, tetapi tingkah laku tersebut
harus dilakukan secara berulang-ulang tidak cukup hanya sekali melakukan
perbuatan baik, atau hanya sewaktu-waktu saja.

Macam-Macam Akhlak :
1. Akhlak Mahmudah ( baik ) dan 2. Akhlak Madhmumah ( buruk )
Kaitan Etika-Moral-Akhlak

• Etika merupakan ajaran yang membahas kebaikan


dan keburukan berdasarkan ukuran akal.
• Moral merupakan ajaran yang membahas kebaikan
dan keburukan berdasarkan ukuran tradisi yang
berlaku dan berkembang dalam suatu masyarakat
tertentu.
• Akhlak merupakan ajaran yang membahas kebaikan
dan keburukan berdasarkan ukuran ajaran agama.
PERBEDAAN DAN PERSAMAAN

ASPEK ETIKA MORAL AKHLAK


Obyek Prilaku manusia Prilaku Prilaku
Kajian terkait baik dan manusia manusia
buruk terkait baik terkait baik
dan buruk dan buruk

Parameter Akal Manusia Adat Istiadat Agama


Tertentu
Urgensitas Akhlak Dalam Ajaran Islam
• Akhlak dalam ajaran agama Islam memiliki posisi
yang sangat penting. Hal ini dibuktikan dalam Hadis
yang menyatakan
‫انما بعثت التم مكارم الخالق‬
Akhlaq” yang artinya : ”sesungguhnya aku
(Muhammad) di utus untuk menyempurnakan
akhalak kamu sekalian”
Wallahu a’lamu bish shawab
Wassalamu ‘alaikum Wr. Wab.

Anda mungkin juga menyukai