Anda di halaman 1dari 3

Pengertian iman dari segi bahasa dan istilah

Iman secara bahasa berarti kepercayaan.Sedangkan secara istilah,iman adalah


suatu keadaan yang didasarkan pada keyakinan dan mencakup segi-segi
perkataan dan perbuatan.
Yaitu perkataan hati dan lisan,serta perbuatan hati dan anggota
badan.Perkataan hati adalah ilmu yang diyakini.Perbuatan hati,seperti niat
ikhlas,kecintaan kepada Allah Subhana wa Ta’ala takut kepada-Nya,tawakkal
dan lainnya. Perkataan lisan seperti dua kalimat syahadat,tasbih dan
istighfar,perbuatan anggota badan seperti sholat,haji dan lainnya.
Iman secara syar’i adalah membenarkan dan mengakui secara sempurna akan
wujud kebenaran Allah Subhana wa Ta’ala dan Rububiyahnya,Uluhiyahnya,
dan mengakui/mengimani nama-nama dan sifat-sifat Allah Subahna wa Ta’ala

Apabila kata-kata “Iman” disebutkan secara mutlak,yaitu sendirian,tanpa


digabungkan dengan kata-kata lainnya,seperti kata kata amal
sesudahnya,maka yang dimaksud adalah arti “iman” yang sempurna,yang
mencakup perkataan dan perbuatan (hati,anggota badan dan lisan) seperti
yang telah dijelaskan.

َ ِ‫ان هَّللا ُ لِيُض‬


‫يع إِي َما َن ُكم‬ َ ‫َو َما َك‬

“Dan Allah tidak akan menyiakan-nyiakan iman kalian”


(QS.Al-Baqoroh : 143)

Tafsir ayat diatas ?,bahwa “Ketika kiblat kaum Muslimin dirubah dari arah
Baitul Maqdis ke arah Makkah (Ka’bah),mereka bertanya-tanya tentang status
sholat mereka selama ini.Maka pertanyaan tersebut dijawab oleh ayat di atas.
Al-Iman dalam ayat ini berarti Ash-Sholat. Sholat adalah suatu amal yang terdiri
dari perbuatan dan perkataan hati,serta anggota badan dan lisan.”

Imam al-Hulaini rahimahullah berkata :


“Para ahli tafsir telah ijma’ bahwa yang dimaksud dengan ungkapan
IMANAKUM pada ayat tersebut adalah sholat kalian yang berkiblat kearah
Baitul Maqdis. Disini terbukti bahwa sholat dinamakan dengan iman.Jika
demikian halnya,maka semua amal ketaatan adalah iman,karena tidak ada
bedanya antara sholat dengan amal ibadah lainnya dalam penamaannya
(sebagian bagian iman).”

Dalam shohih Bukhori no 4020,Muslim no 23,Sunan Abu Dawud no


3692,Tirmidzi no 1525 dan Nasa’i no 4945 ada sebuah hadits yang
diriwayatkam oleh Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah Shollahu
‘alaihi wa Salam bahwa beliau bersabda kepada utusan Bani ‘Abdul Qois :

َّ ‫ُون َما اإْل ِي َمانُ ِباهَّلل ِ َش َهادَ ُة أَنْ اَل إِ َل َه إِاَّل هَّللا ُ َوإِ َقا ُم ال‬
‫صاَل ِة‬ ِ ‫آ ُم ُر ُك ْم ِبأَرْ َب ٍع َوأَ ْن َها ُك ْم َعنْ أَرْ َب ٍع اإْل ِي َم‬
َ ‫ان ِباهَّلل ِ َه ْل َت ْدر‬
َ َ َ ‫طوا مِنْ ْال َم َغانِم ْال ُخم‬ ُ ْ‫ان َوأَنْ ُتع‬
ِ ‫ُس َوأ ْن َها ُك ْم َعنْ أرْ َب ٍع َما ا ْن ُت ِب َذ فِي ال ُّدبَّا ِء َوال َّنق‬
‫ِير‬ ِ َ ‫ض‬ َ ‫ص ْو ُم َر َم‬َ ‫الز َكا ِة َو‬ َّ ‫َوإِي َتا ُء‬
‫َو ْال َح ْن َت ِم َو ْالم َُز َّفت‬

“Aku memerintahkan kalian untuk beriman kepada Allah Yang Maha


Esa.Tahukah kalian apa arti beriman kepada Allah Yang Maha Esa?Yaitu
syahdat La Ilaha Illallah,tiada Ilah yang berhak diibadahi selain Allah dan bahwa
Muhammad adalah Rasulullah,mendirikan shoalt,membayar zakat,puasa
ramadhan dan membayar seperlima ghanimah (harta rampasan perang”).

Dalam hadits diatas dengan tegas dijelaskan bahwa perkataan lisan dan
perbuatan anggota badan adalah iman atau bagian dari iman.Sudah tentu
perkataan dan perbuatan badan tersebut harus disertai iman yang ada dalam
hati,karena apabila tidak,maka keadaan seperti ini tidaklah dapat disebut
sebagai iman.

Demikian juga hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi ni 2539,Nasa’i no


4919,Ibnu Majah no 560,serta diriwayatkan pula oleh Bukhori no 8 dan Muslim
no 50 dengan lafadz yang berbunyi :

ْ‫شعْ َب ٌة مِن‬
ُ ‫يق َو ْال َح َيا ُء‬ َّ ْ‫اط ُة اأْل َ َذى َعن‬
ِ ‫الط ِر‬ َ ‫ضلُ َها اَل إِلَ َه إِاَّل هَّللا ُ َوأَ ْو‬
َ ‫ض ُع َها إِ َم‬ َ ‫شعْ َب ًة أَ ْف‬ َ ‫اإْل ِي َمانُ ِبضْ ٌع َو َس ْبع‬
ُ ‫ُون‬
‫اإْل ِي َمان‬

“Iman itu ada tujuh puluh sekian cabang yang paling utama adalah persaksian
bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan yang paling
rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan rasa malu adalah salah
satu cabang dari keimanan.”

Ucapan “Laa Ilaha Illallah” adalah perkataan lisan,menyingkirkan ganguan


adalah perbuatan anggota badan dan rasa malu adalah perbuatan hati.
Apabila kata-kata “iman” tidak berdiri sendiri (yaitu digabungkan atau
didahului oleh kata-kata “Islam” atau “amal sholeh”),maka yang dimaksud
iman berati perkataan dan perbuatan hati saja,dan tidak mencakup perbuatan
dan perkataan anggota badan.

Ketika Rasulullah Shollahu ‘alaihi wa salam ditanya oleh malaikat jibril ‘alaihi
salam tentang arti Islam dan Iman,maka beliau menjawab bahwa arti Islam
adalah rukun Islam yang lima (yaitu amal serta perkataan anggota tubuh dan
lisan) dan arti iman adalah rukun iman yang enam (yaitu amal dan perkataan
hati),yaitu :
1.Iman kepada Allah
2.Iman kepada para malaikat
3.Iman kepada kitab-kitab
4.Iman kepada para Rasul
5.Iman kepada hari akhir
6.Iman kepada Al-Qodar,baik dan buruknya dari Allah

Rasulullah Shollahu ‘alaihi wa Salam bersabda:


َ
ِ ‫اإْل ِي َمانُ أنْ ُت ْؤم َِن ِباهَّلل ِ َو َمالَ ِئ َك ِت ِه َو ُك ُت ِب ِه َو ُر ُسلِ ِه َو ْال َي ْو ِم اآلخ ِِر َو ُت ْؤم َِن ِب ْال َق‬
‫دَر َخي ِْر ِه َو َشرِّ ِه‬

“Iman itu adalah engkau beriman kepada Allah,malaikat-Nya,kitab-kitab-


Nya,para Rasul-Nya.

Demikian Pengertian Iman Menurut Bahasa dan Istilah

Anda mungkin juga menyukai