Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

ANTASARI BANJARMASIN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

______________________________

HADITS-HADITS EKONOMI
(Hadist tentang Sewa (ijarah) dan gadai (rahn))

Disusun oleh:
Muhammad Rizalun Nashoha,S.E,.M.E.
Definisi Ijarah Ijarah secara bahasa berarti al-
itsaabah (pengupahan)

Secara istilah yaitu pemilikan manfaat seseorang


dengan imbalan. Pensyari’atan Ijarah Allah Ta’ala
berfirman [Al-Kahfi: 77]:

“… Kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri


itu dinding rumah yang hampir roboh, maka
Khidhr menegakkan dinding itu. Musa berkata,
‘Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah
untuk itu.”
Dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhua (ia berkata),

‫َو اْس َتْأَجَر الَّنِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َو َأُبو َبْك ٍر َر ُج ًال ِم ْن َبِني الَّد ْيِل ُثَّم ِم ْن َبِني‬
‫َع ْبِد ْبِن َع ِد ٍّي َهاِد ًيا ِخ ِّر ْيًتا اْلِخ ِّر ْيُت اْلَم اِهُر ِباْلِهَد اَيِة‬

“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta Abu


Bakar menyewa (mengupah) seorang penunjuk
jalan yang mahir dari Bani ad-Dail kemudian dari
Bani ‘Abdu bin ‘Adi.” Shahiih al-Bukhari (IV/442,
no. 2263)
APA SAJA YANG BOLEH DISEWAKAN?

Segala sesuatu yang memungkinkan untuk diambil


manfaatnya bersama utuhnya barang tersebut,
maka sah untuk disewakan selama tidak ada
larangan syar’i yang menghalanginya.

Dan disyaratkan hendaklah barang yang


disewakan jelas dan upahnya jelas, demikian pula
lama (waktu) penyewaan dan jenis pekerjaannya.
UPAH (UANG SEWA) PARA PEKERJA

Dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma, ia berkata,


“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫َأْع ُطوا ْاَألِج ْيَر َأْج َر ُه َقْبَل َأْن َيِج َّف َع َر ُقُه‬.

“Berilah upah kepada para pekerja sebelum


mengering keringatnya.’”[Shahiih Sunan Ibni
Majah (no. 1980)]
DOSA ORANG YANG TIDAK MEMBAYAR UPAH
PEKERJA

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi


Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

‫َثَالَثٌة َأَنا َخ ْص ُم ُهْم َيْو َم اْلِقَياَم ِة َو َم ْن ُكْنُت َخ ْص َم ُه َخ َص ْم ُتُه َيْو َم اْلِقَياَم ِة َر ُجٌل َأْع َطى ِبي ُثَّم‬
‫ َو َر ُجٌل اْسَتْأَج َر َأِج يًر ا َفاْسَتْو َفى ِم ْنُه َو َلْم ُيوِفِه َأْج َرُه‬،‫ َو َر ُجٌل َباَع ُح ًّر ا َفَأَك َل َثَم َنُه‬، ‫َغ َد َر‬.

“Tiga orang yang Aku akan menjadi musuhnya pada hari


Kiamat; (1) seseorang yang memberikan janji kepada-Ku
lalu ia mengkhianati, (2) seseorang yang menjual orang
merdeka lalu memakan hartanya, dan (3) seseorang yang
menyewa pekerja lalu ia menunaikan kewajibannya
(namun) ia tidak diberi upahnya.’” Shahiih al-Bukhari
(IV/417, no. 2227)
HAL-HAL YANG TIDAK BOLEH UNTUK
DIUPAHI

Dari Abu Mas’ud al-Anshari Radhiyallahu ‘anhu:

‫َأَّن َر ُسوَل ِهللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َنَهى َع ْن َثَمِن اْلَك ْلِب َو َم ْهِر اْلَبِغ ِّي َو ُح ْلَو اِن‬
‫اْلَك اِهِن‬.

Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
melarang mengambil uang (hasil) penjualan anjing,
upah pelacuran dan upah perdukunan.” Shahiih
Muslim
Dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma, ia berkata:

‫َنَهى الَّنِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َع ْن َع ْس ِب اْلَفْح ِل‬.

“Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang


‘asbul fahl (yaitu mengambil upah dari
menyewakan pejantan binatang untuk mengawini).”
Shahiih Muslim

Anda mungkin juga menyukai