Anda di halaman 1dari 27

GAWAT DARURAT

PADA LUKA BAKAR


Duta TIK 8
TABLE OF CONTENTS

01 02
KONSEP PERHITUNGAN LUAS
LUKA BAKAR

03 04
PENGKAJIAN GAWAT PENTALAKSANAAN
DARURAT

05
PENTALAKSANAAN 6C
01
KONSEP
PENGERTIAN
Luka Bakar adalah
kerusakan kulit tubuh
LUKA BAKAR yang disebabkan
Merupakan kerusakan kulit tubuh yang oleh trauma panas
atau traumaLUKAdinginBAKAR
disebabkan oleh trauma panas atau
(frost bite).adalah cedera (injuri)
sebagai akibat kontak
trauma dingin (frost bite). Penyebabnya
langsung atau terpapar dengan sumber-
adalah api, air panas, listrik, kimia,
sumber panas (thermal), listrik (electrict), zat
radiasi dan trauma dingin (frost bite).
kimia (chemycal), atau radiasi (radiation).
Kerusakan ini dapat menyertakan
jaringan bawah kulit.
(Rahayuningsih, 2012)
(KMK, 2019)
ETIOLOGI
1 2 3 4
Thermal Burn Chemical Burn Electrical Burn Radiasi Injury
Luka Bakar ini Luka bakar ini Luka bakar ini Luka bakar ini
disebabkan oleh : disebabakan oleh : diakibatkan dari disebabkan karena
• Air panas (scald) • Asam kuat / listrik. Aliran listrik terpapar dengan
• Jilatan api alkali yang menjalar akan sumber radio aktif
ketubuh (flash) • Bahan pembersih merusak pembuluh dan bisa juga karena
• Kobaran api di • Bahan kimia darah, sehingga akibat terpapar sinar
tubuh (flam) menyebabkan matahari yang
• Terpapar objek gangguan sirkulasi terlalu lama.
panas ke distal

(Brunner & Suddart, 2015)


MANIFESTASI KLINIS

(Otan Octavianus, 2019),


MANIFESTASI KLINIS

(Otan Octavianus, 2019),


PATOFISIOLOGI
02
PERHITUNGAN
LUKA BAKAR
Untuk menentukan luas
permukaan tubuh yang
terkena luka bakar
dapat menggunakan
metode

“RULE OF NINE”
Metode The Lund and
Browder Chart

Metode ini baik dan


akurat untuk
mengestimasi luas luka
bakar dari menengah ke
besar pada dewasa dan
anak-anak
KLASIFIKASI LUKA BAKAR
Menurut American Burn Association, luka bakar dapat diklasifikasikan menjadi 3 berdasarkan
berat ringannya:
Luka Bakar Ringan Luka Bakar Sedang (Moderate Luka Bakar Berat (Major Burn)
burn)
• Luka bakar dengan • Luka Bakar dengan luas 15-25% • Derajat II-III > 20% pada pasien < 10
luas <15% pada dewasa pada dewasa, dengan luka bakar tahun atau > 50 tahun
derajat III <10%
• Luka bakar dengan • Derajat II-III > 25% pada kelompok
luas < 10% pada anak • Luka Bakar dengan luas 10-20% usia lain
dan usia lanjut pada usia < 10 tahun dan > 40 tahun,
• Luka bakar pada muka, telinga,
dengan derajat III < 10%
• Luka bakar dengan tangan, kaki, dan perineum
luas < 2% pada segala • Luka bakar derajat III < 10% pada
• Terdapat cedera inhalasi, luka bakar
usia, tidak mengenai anak maupun dewasa yang tidak
listrik tegangan tinggi
muka,tangan, dan mengenai
perineum • Disertai trauma lain
muka, tangan, kaki, perineum.
• Pasien dengan risiko tinggi
03
PENGKAJIAN GAWAT
DARURAT
PENGKAJIAN ABCDE

Airway Breathing
Tanda cedera inhalasi : • Periksa tanda-tanda hipoksia dan
• Serak hiperventilasi atau hipoventilasi,
• Batuk mengii • Perhatikan dan hati-hati dengan pasien
intoksikasi karbon monoksida, tampak
• Partikel karbon dalam sputum
cherry pink, dan tidak bernafas.
• Tidak mampu menelan sekresi oral
• Hati hati luka bakar yang melingkat pada
• Bunyi nafas stridor (edema paru, dada (jika ada pertimbangkan
laringeal) eskarotomi).
• Ronkhi (adanya sekret jalan nafas)
PENGKAJIAN ABCDE

Circulation Disability
Tanda (cedera > 20%) : Perhatikan derajat kesadaran:
• Perhatikan tanda-tanda syok, hipotensi • A (Alert) : Sadar penuh
• Penurunan nadi perifer distal pada • V(Verbal) : Merespon terhadap
ekstremitas yang cedera rangsang verbal
• Kehilangan nadi
• P(Pain) : Merespon terhadap
• Takikardia,
rangsang nyeri
• Disrtimia
• U (Unresponsive) : Tidak ada
• Edema jaringan
respon
• Cek capillary refill time
• Cek tekanan darah.
PENGKAJIAN ABCDE

Exposure
• Kontrol lingkungan sekitar pasien
• Pemaparan dan perhatikan secara umum
kondisi pasien dalam lingkungannya
04
PENATALAKSANAA
N
ABCDE
A (Airway)
• Berbicara dengan pasien
• Bersihkan jalan nafas dari benda asing
• Lakukan Chin lift, Jaw thrust
• Hindari melakukan hiperfleksi atau
hiperekstensi kepala dan leher
• Kontrol tulang cervical dengan rigid collar

c
B (Breathing)
• Inspeksi dada, pastikan pergerakan
dinding dada adekuat dan simetris
• Berikan oksigen 100% high flow 10-15
liter per menit melalui masker
nonrebreathing
• Jika tetap sesak, lakukan bagging atau
ventilasi mekanik
(KMK,2019)
C (Circulation)
• Lakukan penekanan luka jika terdapat
perdarahan aktif
• Pasang 2 jalur IV ukuran besar, lebih
disarankan pada daerah yang tidak
terkena luka bakar
• Jika pasien syok, berikan bolus ringer
lactat hingga nadi radial teraba
• Ambil sampel darah untuk
pemeriksaan darah lengkap, analisis
D (Disability)
gas darah arteri
• Periksa derajat kesadaran • Cari dan tangani tanda – tanda klinis
• Periksa respon pupil terhadap syok lainnya yang disebabkan oleh
cahaya penyebab lainnya.
• Hati – hati pada pasien dengan
hipoksemia dan syok karena dapat
terjadi penurunan kesadaran dan
gelisah (KMK,2019)
E (Exposure)
• Melepas semua pakaian dan aksesoris yang
melekat pada tubuh pasien
• Lakukan log roll untuk melihat permukaan
posterior pasien c

• Jaga pasien tetap dalam keadaan hangat


• Menghitung luas luka bakar dengan metode
Rules of Nine

(KMK,2019)
F (Fluid)
• Hitung kebutuhan cairan menggunakan rumus
baxter
• Setengah dari jumlah cairan diberikan pada 8
jam pertama dan setengah cairan sisanya
diberikan dalam 16 jam selanjutnya
• Gunakan cairan Kristaloid (Hartmann
solution) seperti Ringer Lactat
• Hitung Urine Output tiap jam
Rumus Hitung Cairan Baxter
• Lakukan pemeriksaan EKG, nadi, tekanan
Luas luka bakar (%) X BB (Kg) X 4 mL darah, respiratory rate, pulse oximetry, analisis
gas darah arteri
Cat : separuh diberikan dalam 8 jam pertama,
sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya • Berikan cairan resusitasi sesuai indikasi
(dibagi 2 pada 8 jam kedua dan ketiga)

(KMK,2019)
05
PENATALAKSANAAN 6C
PENATALAKSANAAN 6C

Clothing Cooling Cleaning


Singkirkan semua Dinginkan daerah yg terkena luka Pembersihan bisa dilakukan dengan
pakaian yg panas atau bakar dengan menggunakan air zat anestesi untuk mengurangi
terbakar mengalir selama 15-20 menit, rasa sakit. Dengan membuang
hindari menggunakan air es. jaringan yg sudah mati, proses
penyembuhan akan lebih cepat
dan risiko infeksi berkurang.
PENATALAKSANAAN 6C

Chemoprophylaxis Covering Comforting


Pemberian antitetanus dapat Penutupan luka bakar dengan Dapat diberikan pengurang rasa
diberikan pada luka kassa, dilakukan sesuai dengan nyeri :
yang lebih dalam dari derajat luka bakar. • Paracetamol dan codein (per
superficial partial thickness. oral),
Pemberian krim silver • Morphine (intra vena),
sulvadiazin untuk • Morphine (Intra Muscular) dll.
penangganan infeks, dapat
diberikan kecuali pada luka
bakar superficial.
TERIMA
KASIH
DAFTAR PUSTAKA
Crouch, R. Charters, A,. Dawood, M., Bennet, P. (2017). Oxford handbook of emergency nursing.
United Kingdom: Oxford University Press\
Wardhana,A. (2014). Panduan Praktis Manajemen Awal Luka Bakar. Jakarta: Lingkar Studi Bedah
Plastik Foundation (Yayasan Lingkar Studi Bedah Plastik.
Kemenkes RI. 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Luka Bakar
Kemenkes. 2016. Keperawatan Kegawatdaruratan & Manajemen Bencana. Jakarta Selatan
Haryono Winsen., Wibianto Anastasia & Hidayat Taufiq Sakti Noer. 2021. Epidemiologi Dan
Karakteristik Pasien Luka Bakar RSUD Cibatat Dalam Periode 5 Tahun (2015-2020): Studio
Retrospektif. Vol. 48 No.4
Andra, S.N. 2013. KMB 2 : Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan Dewasa Teori dan Contoh
Askep. Yogyakarta : Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai