Anda di halaman 1dari 18

Model Teori Adaptasi

Sr. Callista Roy, PhD, RN, FAAN


Biografi
1939: Lahir di Los Angeles
1963: S1 Keperawatan dari Mount Saint Mary’s College di
Los Angeles
1966: Master Keperawatannya di Universitas California
1973: Master dibidang sosiologi di Universitas California
1977: Doktoral Universitas California
Penulis, pengajar, peneliti, dan anggota dari komunitas religi
dia sekarang menjabat sebagai profesor dan ahli teori
keperawatan di Boston College Connell School of Nursing.
2014: Mary Starke Harper Leadership Award, 14th Annual
National Hartford Center of Gerontological Nursing
Excellence Awards Program 2014 Academic
Leadership Conference
2013: Distinguished Graduate Award, Bishop Conaty/Our Lady
of Loretto High School
2013: Honorary Doctoral Degree, Holy Family University
2013 : Alumni Award for Professional Achievement, UCLA
2013: Excellence in Nursing, The University of Antioquia,
Medellin Colombia
Framework

Proses
Input Efektor Output
kontrol

Stimuli
internal dan Respons :
 Mekanisme  Fs. Fisiologi
external
koping  Konsep Diri
Tkt. Adaptasi  Adaptif
 Fokal  Regulator  Fs. Peran
 Kontextual  Kognator  Interdependen  Maladaptif
 Residual

Umpan balik
Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai
sebuah sistim yang dapat menyesuaikan diri
(adaptive system ).
Sebagai sistim yang dapat menyesuaikan diri
manusia dapat digambarkan secara holistik
(bio, psicho, Sosial) sebagai satu kesatuan yang
mempunyai Input, Control, Proses Feedback,
dan Output
Input (Stimulus)
Manusia sebagai suatu sistim dapat
menyesuaikan diri dengan menerima masukan
dari lingkungan luar dan lingkungan dalam diri
individu itu sendiri
Mekanisme Koping.
Tiap upaya yang diarahkan pada penatalaksanaan
stress, termasuk upaya penyelesaian masalah langsung
dan mekanisme pertahanan diri.
Ada 2 (dua) Mekanisme koping, yaitu :
Mekanisme koping bawaan, yaitu ditentukan oleh sifat
genetic yang dimiliki
Mekanisme koping yang dipelajari, yaitu dikembangkan
melalui strategi pembelajaran atau pengalaman-
pengalaman yang ditemui selama menjalani kehidupan.
Ada 2 (dua) Respon Adaptasi :
Respon adaptif, adalah keseluruhan yang
meningkatkan itegritas dalam batasan yang
sesuai dengan tujuan “human system”.
Respon maladaptif, yaitu segala sesuatu yang
tidak memberikan kontribusi yang sesuai
dengan tujuan “human system.
Output
Respon-respon yang adaptive mempertahankan
atau meningkatkan intergritas, sedangkan respon
maladaptive dapat mengganggu integritas.
Koping yang tidak konstruktif atau tidak efektif
berdampak terhadap respon sakit (maladaptife).
Jika pasien masuk pada zona maladaptive maka
pasien mempunyai masalah keperawatan adaptasi
Subsistem Regulator dan Kognator

Subsistim Regulator adalah gambaran respon yang


kaitannya dengan perubahan pada sistim saraf, kimia
tubuh, dan organ endokrin, dan merupakan mekanisme
kerja utama yang berespon dan beradaptasi terhadap
stimulus lingkungan.
Subsistim Kognator adalah gambaran respon yang
kaitannya dengan perubahan kognitif dan emosi,
termasuk didalamnnya persepsi, proses informasi,
pembelajaran, membuat alasan dan emosional.
Stimulus.
Stimuluis Internal adalah keadaan proses mental
dalam tubuh manusia berupa pengalaman,
kemampuan emosional, kepribadian dan Proses
stressor biologis (sel maupun molekul) yang
berasal dari dalam tubuh individu.
Stimulus External dapat berupa fisik, kimiawi,
maupun psikologis yang diterima individu
sebagai ancaman.
Stimulus itu dikelompokkan menjadi 3 (tiga):

Stimulus Fokal
Stimulus yang secara langsung dapat menyebabkan
keadaan sakit dan ketidakseimbangan yang dialami
saat ini. Contoh : kuman penyebab infeksi
Stimulus Kontektual.
Stimulus yang dapat menunjang terjadinya sakit (faktor
presipitasi) seperti keadaan tidak sehat, dan tidak
terlihat langsung pada saat ini, misalnya penurunan
daya tahan tubuh.
Stimulus Residual
Sikap, keyakinan dan pemahaman individu yang
dapat mempengaruhi terjadinya keadaan tidak
sehat (faktor predisposisi), sehingga terjadi
kondisi Fokal, mis ; persepsi pasien tentang
penyakit, gaya hidup, dan fungsi peran.
Tahap Pengkajian

Pengkajian perilaku untuk mengetahui respon


manusia sebagai system yang adaptif
Data spesifik dikumpulkan oleh perawat melalui
proses Observasi, pemeriksaan dan keahlian
wawancara.
Pengakajian Fisiologis.
1. Oksigenasi: menggambarkan pola penggunaan oksigen berhubungan dengan respirasi
dan sirkulasi.
2. Nutrsisi: menggambarkan pola penggunaan nutrisi untuk memperbaiki kondidi tubuh
dan perkembangan.
3. Eliminasi: menggambarkan Pola eliminasi.
4. Aktivitas dan istirahat: mengambarkan pola aktivitas, latihan, istirahat dan tidur.
5. Intergritas kulit: mengambarkan pola fisiologis kulit.
6. Rasa/senses: menggambarkan fungsi sensoris perceptual berhubungan dengan panca
indra.
7. Cairan dan elektrolit: menggambarkan pola fisiologis penggunaan cairan dan elektrolit.
8. Fungsi Neurologis: menggambarkan pola kontrol neurologis, pengaturan dan
intelektual.
9. Fungsi endokrin: menggambarkan pola kontrol dan pengaturan termasuk respon
nstress dan system reproduksi.
Next….
Pengkajian Konsep diri.
Pengkajian Konsep diri: menggambarkan atau menidentifikasi tentang pola
nilai, kepercayaan emosi yang berhubungan dengan Ide diri sendiri. Perhatian
ditujukan pada keadaan diri sendiri tentang fisik, individual dan moral-etik.
Pengkajian Fungsi Peran.
Pengkajian Fungsi peran (sosial): menggambarkan atau mengidentifikasi
tentang pola interaksi sosial seseorang berhubungan dengan orang lain akibat
dari peran ganda.
Pengkajian Interdpendensi.
Pengkajian Interdependensi: menggambarkan atau Mengidentifikasi pola nilai
menusia, kehangatan, cinta dan memiliki. Proses tersebut terjadi melalui
hubungan interoersonal terhadap individu maupun kelompok.
2. ContohPengkajian stimulus/tahap Kedua
a) Stimulus fokal (etiologi)
Adanya alergen (asap rokok)
a) Stimulus konstekstual (presipitasi)
Adanya anggota keluarga yang merokok di rumahnya,
menghirup asap rokok
a) Stimulus residual (predisposisi)
Ibu klien mengatakan batuk dan pilek di anggap hal yang
wajar pada anak akan tetapi setelah adanya sesak
nafas dan ada suara saat anaknya bernafas baru
dibawa berobat ke RS

Anda mungkin juga menyukai