Anda di halaman 1dari 16

Chapter 4, 5, 6

Akuntansi Sektor Publik


Kelompok 2 :
• 202050081 Sherlie Santoso
• 202050098 Alfredo
• 202050139 Nathania Astria Setiawan
• 202050240 Michelle Putri
• 202050359 Humberto Gianni
• 202050383 Andreas

Start Table of contents Back Next


Anggaran Sektor Publik
• Merupakan estimasi kinerja yang hendak dicapai
selama periode waktu tertentu secara finansial

• Dapat dikatakan sebagai rencana finansial


apabila memenuhi beberapa persyaratan.

• Mencakup berapa besar biaya dan cara


memperoleh dana tersebut.

Start Table of contents Back Next


Jenis-jenis Anggaran
• Anggaran Operasional dan Anggaran Modal
• Anggaran Berdasarkan Pengesahan
• Anggaran dana umum vs Anggaran dana Siklus Anggaran
khusus
• Anggaran tetap vs Anggaran fleksibel 1. Persiapan

• Anggaran eksekutif vs Anggaran legislatif

5. 2.
Pemeriksaan Persetujuan

3.
4. Pelaporan
Administrasi

Start Table of contents Back Next


SISTEMATIKA
ANGGARAN
Dalam suatu anggaran sektor publik, 1. Pendapatan (revenue) Klasifikasi expense dalam
sistematika dan klasifikasi manuai GFS :
mempunyai fungsi penting. Selain a. Pajak
sebagai alat pengelompokan akun, b. Social contribution
sistematika anggaran juga
a) Compensation of
mengarahkan proses analisis c. Hibah (grants)
sehingga fungsi anggaran sebagai employees
alat kebijakan dapat berjalan d. Pendapatan lain-lain b) Use of goods and
dengan baik. Pedoman untuk services
menyusun klasifikasi anggaran dapat c) Consumption of fixed
ditemui dalam General Financial 2. Beban (expense) capital
Statistics (GFS).
e. Refunds d) Subsidies
General Financial Statistics (GFS) e) Hibah (Grants)
merupakan pedoman internasional f. Biaya yang muncul
f) Bantuan sosial (social
mengenai metodologi statistic yang dalam produksi atas barang
telah dikeluarkan oleh International benefits)
dan jasa g) Other expense
Monetary Fund (IMF).
Anggaran adalah dokumen yang berisi estimasi kinerja,
baik berupa penerimaan dan pengeluaran, yang disajikan
dalam ukuran moneter yang akan dicapai pada periode
waktu tertentu dan menyertakan data masa lalu sebagai
bentuk pengendalian dan penilaian kinerja.

2. Anggaran sebagai 3. Anggaran sebagai


1. Anggaran sebagai Alat Pengendalian Alat Kebijakan Fiskal
Alat Perencanaan

8. Anggaran sebagai 4. Anggaran sebagai


Alat untuk Fungsi Anggaran Alat Politik
Menciptakan Ruang Sektor Publik
Publik
5. Anggaran sebagai
7. Anggaran sebagai Alat Koordinasi dan
Alat Motivasi 6. Anggaran sebagai Komunikasi
Alat Penilaian Kinerja
Tujuan Akuntansi Sektor Publik

Management Control Accountability


Memberikan informasi yang Memberikan informasi yang berguna bagi
benar-benar dibutuhkan dalam manajer sektor publik dalam pembuatan
pengelolaan yang tepat, efisien dan laporan pertanggung jawaban bidang,
ekonomis pada operasi dan alokasi divisi, ataupun sumber daya yang berada di
sumber daya suatu organisasi atau bawah naungannya.
lembaga.

Start Table of contents Back Next


Karakteristik Akuntansi Sektor Publik
01 02 03
Transparency Participation Accountability
Adanya kebebasan dalam Adanya kebebasan dalam Terwujud karena rasa tanggung
memperoleh informasi bersosialisasi, berbicara, dan jawab yang nyata terhadap publik.
berpartisipasi secara konstruktif.

04 05
Responsiveness Efficiency
Sigap dan cepat tanggap terhadap Mengelola sumber daya mulai dari pengumpulan
pelayanan publik. hingga penggunaannya secara efisien.

Start Table of contents Back Next


Prinsip-Prinsip Akuntansi Sektor Publik

Akuntabilitas Keterbukaan Efisiensi dan Efektivitas

Prinsip ini menekankan pada Prinsip ini menekankan pada Prinsip ini menekankan pada
tanggung jawab pengelolaan transparansi dan keterbukaan penggunaan dana publik
keuangan sektor publik dalam pelaporan keuangan secara efisien dan efektif
sektor publik untuk mencapai tujuan
organisasi sektor publik.

Start Table of contents Back Next


Pendekatan Perencanaan

Pendekatan Tradisional Pendekatan Kinerja PPBS


Pendekatan ini bertujuan untuk Setiap aktivitas disertai dengan memandang bahwa penyusunan
mengendalikan pengeluaran indikator kinerja sebagai tolak anggaran, bukanlah proses
dengan baik. ukur keberhasilan terpisah yang berdiri sendiri

Zero Based Budgeting


Pendekatan pembuatan anggaran ini adalah setiap aktivitas atau program yang telah diadakan
dalam tahun-tahun sebelumnya tidak secara otomatis dapat dilanjutkan.

Start Table of contents Back Next


Penganggaran dan Standar Pelayanan Minimal (SPM)

01 02 03
Pembiayaan mengacu pada Investasi fisik hanya untuk Tidak menghitung kebutuhan
program / langkan kegiatan sarana / prasarana yang belanja secara keseluruhan
terkait langsung dengan dan menghitung seluruh
penerapan SPM langkah kegiatan tanpa
memandang sumber biaya

04 05
Perhitungan kebutuhan biaya Tidak menghitung kebutuhan
dengan memperhitungkan belanja per unit kerja
capaian tahun sebelumnya

Start Table of contents Back Next


Perkembangan Teori Penganggaran Sektor Publik

Pendekatan Line Item Pendekatan penganggaran Metode penganggaran


Budget tidak menyediakan kinerja konsisten program
informasi

Pada tahun 1970-an muncul Pendekatan teori sistem Pendekatan teori sistem
Zero Based Budgeting terbuka terbuka

Start Table of contents Back Next


Ciri Pengelolaan Keuangan Daerah

Pemerintah Daerah Adalah kepala Perhitungan APBD berdiri sendiri, terpisah Laporan Perhitungan terdiri dari perhitungan
daerah dan DPRD dari pertanggungjawaban kepala daerah APBD, Nota perhitungan, Perhitungan kas
dilengkapi lampiran pendapatan dan belanja

Pinjaman diperhitungkan sebagi Di susun oleh DPRD bersama


pendapatan pemerindah daerah dengan Kepala Daerah
Indikator Kinerja Pemerintah Daerah : Proses Penyusunan Menggunakan Sistem Dengan
• Perbandingan antara Anggaran dengan Realisasinya Pendekatan Inkremental dan Line Item dan Laporan
• Perbandingan Antara Standar Biaya dengan Realisasinya Keterangan Petanggungjawaban Tidak Mengandung
• Target dan Presentase Perhitungan APBD Konsekuensi Terhadap Masa Jabatan
Aturan pelaksana pendukung otonomi pengelolaan
keuangan masa Reformasi (1999-2004)
berdasarkan peraturan perundang-undangan,
1. PP No 104 Tahun 2000 2. PP No 105 Tahun 2000 maka terdapat perbedaan pengelolaan keuangan
daerah masa reformasi dengan prareformasi :
Tentang dana perimbangan Tentang pengelolaan dan
pertanggungjawaban
4. PP No 108 Tahun 2000 keuangan daerah 1. Pemerintah daerah adalah kepala daerah
Tentang Tata cara
beserta perangkat lainnya, sebagai badan
pertanggungjawaban Kepala eksekutif, sedangkan DPRD sebagai badan
Daerah legislatif

2. Bentuk laporan pertanggungjawaban akhir


tahun anggaran terdiri atas dilengkapi
dengan pinilaian kinerja, berdasarkan
rencana strategis (renstra)

Start Table of contents Back Next


berdasarkan peraturan perundang-undangan, maka terdapat perbedaan
pengelolaan keuangan daerah masa reformasi dengan prareformasi :

c. Dari sistem anggaran tradisional


4. perubahan mendasar dalam
(menekankan
pengelolaan anggaran seperti
pertanggungjawaban pada input)
akuntabilitas, dan transparasi
menjadi anggaran kinerja
a. Pertanggungjawaban vertikal (pertanggungjawaban pada input,
(kepada pemerintah diatasnya), output/outcome)
menjadi pertanggungjawaban
horizontal (kepada masyarakat d. Perubahan sistem akuntansi
melalui DPRD) keuangan pemerintahan (dari
single entry dan berbasis kas,
menjadi double entry dan kas
modifikasian)

Start Table of contents Back Next


Aturan penganggaran masa reformasi
lanjutan (2004-sekarang) Agenda Dimasa Mendatang
Menetapkan PP No 24 tahun 2005 tentang
UU Nomor 17 Tahun 2013 dan UU Nomor 1
standar akuntansi pemerintahan (SAP), aturan
tersebut menjadi acuan bagi peyusunan laporan Tahun 2004 menyiratkan agar pemerintah
keuangan, pemeriksaan laporan keuangan,
segera melaksanakan penerapan system
pengguna laporan keuangan daerah, dengan
adanya aturan tersebut pencatatan pembukuan keuangan negara bedasarkan basis akural, baik
berubah dari berbasis kas berangsur –angsur
sistem akuntansi dan juga sistem
menjadi berbasis akrual
penganggarannya. Pemerintah belum dapat
PP No 24 Tahun 2005 – PP No 71 Tahun 2010
secara penuh menjalankan ini, perlu kajian
Diterapkannya konsep multi terms expenditure
framework (MTEF) lebih lanjut, Kesiapan SDM , dan sarana
pendukung lainya.

Anda mungkin juga menyukai