Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM PEMASARAN ACARA II

PRA SURVEY PASAR

Disusun Oleh : Nama NIM Kelompok : Riska Dian Nur L : 11/311902/TP/09980 : A2

Hari/ Tangal : Rabu, 01 Mei 2013 Waktu (Jam) : 13.00-15.15 WIB Tempat Co.Ass : Laboratorium MSI : Ema Mudita Handayani

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTAIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Riset pasar adalah sesuatu yang penting dalam bisnis kerena dengan riset pasar akan diketahui apa yang dibutuhkan pasar atau masyarakat dan juga mengetahui pesaing-pesaing bisnis yang ada. Dengan mengetahui apa yang dibutuhkan pasar dan pesaing yang ada daat membuat produk / service yang dapat bersaing. Dari hasil riset pasar dapat juga diketahui siapa yang membutuhkan produk / service kita, dimana produk / service tersebut dibutuhkan dan kapan produk / service tersebut dibutuhkan, dan kualitas produk / service seperti apa yang dibutuhkan. Dalam riset pasar diperlukan berbagai instrument pelaksanaannya. Instrument tersebut digunakan untuk menumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam riset pasar. Instrument dalam riset pasar menjadi salah satu penentu keberhasilan riset pasar. Dengan instrument tersebut maka akan mempermudah dalam pengumpulan data dan informasi yang diperlukan dalam riset pasar. Contoh instrument riset pasar yang ada adalah kuesioner. Kuesioner dibuat untuk mengumpulkan data dalam bentuk jawaban yang diberikan responden. Kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada tujuan riset pasar yang dilakukan. Pengumpulan data akan dapat lebih mudah dengan kuesioner dibandingkan dengan menggunakan wawancara. Hal tersebut dikarenakan waktu yang dibutuhkan relative lebih singkat. Dalam menyusun kuesioner perlu diperhatikan susunan dan isi yang ada di dalamnya, hal tersebut dilakukan karena akan berpengaruh pada hasil yang didapat. Bahasa dan pilihan kata dalam kuesioner juga harus sesuai dan tepat untuk mengantisipasi kesalahan maupun bias pada jawaban responden. Mengingat pentingnya penyusunan kuesioner dalam pra survey pasar maka dalam

praktikum ini akan dibuat rancangan kuesioner yang baik dan benar mengenai topik riset pasar yang telah dilakukan sebelumnya. B. Tujuan Praktikum 1. Praktikan dapat membuat kuesioner dengan baik dan berkualitas. 2. Praktikan dapat menyusun pertanyaan dalam kuesioner sesua dengan struktur pertanyaan. 3. Praktikan mampu menentukan jumlah sampel dan jenis sampel yang akan digunakan dalam survey pasar.

BAB II LANDASAN TEORI

Riset pemasaran didefinisikan sebagai fungsi yang menghubungkan pemasar kepada konsumen dan publik melalui informasi. Digunakan untuk menyidik dan mendefinisikan peluang dan masalah pemasaran, untuk melahirkan, mempertajam dan menilai tindakan pemasaran, memonitor keragaman pemasaran dan menyempurnakan pengertian mengenai proses pemasaran.setiap pemasar memerlukan riset (Kotler, 2007). Riset pemasaran dibagi ke dalam dua kategori yaitu riset identifikasi masalah (problem identification research) dan riset mengatasi masalah (problem solving research). Secara lebih rinvi keduanya dapat diperbandngkan dalam tabel sebagai berikut (Maholtra, 1996) : Riset Identifikasi Masalah (Problem Identification Research) Market Potensial Research Market Share Reseach Image Research Forecasting Research Business Trend Research Riset Mengatasi Masalah ( Problem Solving Research) Segmentation Research Product Research Pricing Research Promotion Research Distribution Research

Jika melihat beberapa contoh penelitian yang berkategori mengidentifikasi masalahseperti disebut di atas, maka nampak bahwa pada dasarnya penelitian identifikasi malah lebih bersifat preventif. Suatu perusahaan yang dihadapkan pada situasi pasar yang memiliki tingkat kompetisi ketat, selalu dituntut untuk memperbaharui berbagai informasi dan fenomena pasar yang fluktuatif dan massif. Di dalam suatu penelitian diperlukan teknik-teknik untuk pengumpulan data. Teknik pengumpulan data terbagi atas (Iqbal, 2002):

a. Kuesioner Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan yang diisi sendiri oleh responden. Dalam penelitian survey memakai kuesioner merupakan hal penting untuk mengumpulkan data. Analisis data kualitatif dan kuantitatif berdasaran kuesioner tersebut, sebuah kuesioner yang baik adalah sebuah kuesioner yang mengandung banyak pertanyaan yang baik pula, dalam arti yang lain pada diri responden. Pertanyaan-pertanyaan yang ada pada sebuah kuesioner harus jelas dan mudah dimengerti sehingga mengurangi tingkat kesalahan interpretasi responden dalam pengisian kuesioner. Berdasarkan jenis pertanyaan kuesioner dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu : 1. Pertanyaan Tertutup Pertanyaan tertutup yaitu pertanyaan yang telah disertai pilihan jawaban. Responden tinggal memilih salah satu jawaban yang tersedia. Pertanyaan tertutup dapat berupa pertanyaan pilihan berganda ayau skala. 2. Pertanyaan Terbuka Pertanyaan terbuka adalah bentuk pertanyaan dimana responden bebas memberikan jawaban. Pertanyaan terbuka lebih kalau diarahkan pada suatu topik. Responden dapat stimulasi untuk memberikan jawaban seluas-luasnya,

sehingga menambah pemahaman tersebut. 3. Pertanyaan Kombinasi Tertutup dan Terbuka Pertanyaan kombinasi tertutup dan terbuka telah diberi jawaban kemudian disertai dengan jawaban terbuka. 4. Pertanyaan Semi tertutup Pertanyaan semi tertutup yaitu pertanyaan yang sudah disertai pilihan jawaban namun masih memungkinkan untuk

menambahkan jawaban terbuka. b. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden dan jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam. c. Obesrvasi Secara luas, observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran. Akan tetapi observasi atau pengamatan disini diartikan lebih sempit, yaitu pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan penrtanyaan-pertanyaan. Metode survey digunakan sebagai teknik penelitian yang melalui pengamatan lengsung terhadap suatu gejala atau pengumpulan informasi melalui pedoman wawancara, kuesioner, kuesioner terkirim (mailed questinnare) atau survey melalui telepon (telephone survey). Dimensi survey unit analisis data adalah survey tidak hanya terbatas pada daftar pertanyaan saja, namun juga riset kepada orang-orang. Penganalisisan mungkin menggunakan informasi dari negara-negara, tahun, peristiwa, organisasi, dan lain sebagainya. Jika suatu analisis tersebut tidak digunakan kepada orang lain maka dapat dimanfaatkan untuk kedepannya (Anonim 1, 2013). Angapan yang perlu dipagang oleh peneliti dalam menggunakan metode interview dan juga kuesioner (angket) adalah sebagi berikut (Sugiyono, 2004) : a. Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri. b. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapar dipercaya. c. Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yan diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti. Dalam penulisan kuesioner (angket) sebagai teknik pengumpulan data harus memperhatikan 3 (tiga) prinsip penting, yaitu (Anonim 2, 2013):

a. Prinsip penulisian kuesioner (angket). Prinsip ini menyangkut beberapa faktor yaitu: 1. Isi dan tujuan pertanyaan Yang dimaksud isi dalam hal ini adalah apakah isi pertanyaan tersebut merupakan bentuk pengukuran atau bukan. Kalau berbentuk

pengukuran maka dalam mebuat pertanyaan harus teliti, setiap pertanyaan harus skala pengukuran dan jumlah itemnya encukupi untuk mengukur variabel yang teliti. 2. Bahasa yang digunakan Bahasa yang digunakan dalam kuesioner harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden. Bahasa yang diunakan dalam kuisoner harus memperhatikan jenjang pendidikam responden, keadaan sosial dan frame of reference dari responden. 3. Tipe dan bentuk pertanyaan Tipe pertanyaan dalam kuisoner dapat dibagi menjadi dua yaitu tebuka dan tetutup, bentuknya juga dapat dibagi menjadi dua pola yaitu menggunakan kalimat positif atau negatif. Yang dimaksud prtanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengharapkan responden untuk menuliskan jawabannya yang berbentuk uraian tentang sesauatu hal. Sedangkan pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap jawaban yang tersedia. Setiap pertanyaan kuesioner yang

mengharapkan jawaban berbentuk data nominal, ordinal, interval dan rasio adalah bentuk pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup akan membentuk responden menjawab dengan cepat dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan analisadata terhadap seluruh kuisoner yang telah terkumpul. Pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner perlu dibuat positif dan negatif agar responden dalam memberiknan jawaban setiap pertanyaan lebih serius dan tidak mekanistis. 4. Pertanyaan tidak mendua

Setiap pertanyaan dalam kuisoner tidak boelh mendua (doubble barreled) sehingga menyulitkan responden untuk memberikan jawaban. 5. Tidak menanyakan yang sudah lupa Setiap pertanyaan dalam kuisoner 6. Pertanyaan tidak menggiring Pertanyaan dalam kuesioner sebaiknya juga tidak menggiring responden ke jawaban yang baik saja atau jelek saja. 7. Panjang pertanyaan Pertanyaan dalam kuisoner sebaiknya tidak terlalu panjang sehingga akan membuat responden jenuh dalam mengisinya. Bila jumlah variabel banyak sehingga memerlukan instrument yang banyak, instrument tersebut dibuat bervariasi dalam penampilan, model skala pengukuran yang digunakan dan cara mengisinya. Disarankan jumlah pertanyaan yang memadai adalah antara 20 hingga 30 pertanyaan. 8. Urutan pertanyaan Urutan pertanyaan dalam kuesioner dimulai dari yang bersifat umum menuju ke hal yang spesifik atau dari yang mudah menuju hal yang spesifik atau dari yang mudah menuju ke hal yang sulit atau diacak. Hal ini perlu dipertimbangkan karena ssecara psikologis akan

mempengaruhi semangat responden untuk menjawab. Kalau pada awalnya sudah diberipertanyaan yang sulit atau spesifik, maka responden akan patah semangat untuk mengisi kuesioner yang telah mereka terima. Urutan pertanyaan yang diacak perlu dibuat bila tingkat kematangan responden terhadap masalah yang ditanyakan sudah tinggi. b. Prinsip pengukuran Kuesioner yang diberikan kepada responden adalah instrument penelitian, yang digunakan untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Oleh karena intu instrument kuisioner tersebut harus dapat digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan reliable, maka perlu diuji validitas dan reliabelitasnya terlebih dahulu. Instrument yang tidak valid dan reliable bila

digunakan untuk mengumpulkan data, akan menghasilkan data yang tidak valid dan reliable pula. c. Prinsip fisik angket Penampilan fisik kuesioner sebagai alat pengumpulan data akan mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalam mengisi kuesioner. Kuesioner yang dibuat di kertas buram akan mendapat respon yang kurang menarik bagi responden bila dibandingkan kuesioner yang dicetak dalam kertas bagus dan berwarna. Secara teoritis, kuesioner dibagi menjadi kata-kata, pertanyaan, format dan hipotesis (Hair et al, 2006). a. Kata-kata Penyusunan dan pemilihan kata-kata harus dipikirkan secara baik. Masalah yang biasanya muncul adalah ambiguitas, abstraksi dan konotasi. Hal ini pentin untuk diperhatikan karana kata-kata yang dipilih mengalami jawaban yang akan diberikan oleh responden. b. Pertanyaan Terdapat tiga hal dalam perancagan pertanyaan yang berdampak langsung pada survey, antara lain : 1. Pertanyaan tak terstruktur Pertanyaan terbuka yang memungkinkan responden menjawab dengan jawabannya sendiri. Sering terjadi pertanyaan menyebutkan salah satu pilihan dalam pertanyaannya. Seharusnya semua pilihan diberikan setelah pertanyaan selesai. 2. Pertanyaan terstruktur Lebih tertutup karena responden harusmemilih jawaban yang tersedia pada kuesioner. 3. Pertanyaan buruk Bentuk pertanyaan yang terlalu panjang, tidak dapat dijawan / membingungkan, yang mengarahkan pada 1 jawaban dan yang mencakup lebih dari 1 pertanyaan merupakan pertanyaan tidak baik.

c. Format Tidak berhubungan langsung dengan proses pengembangan pertanyaan. Metode flowerpot baik dalam membantu mengumpulkan data yang baik. d. Pengembangan hipotesis Riset biasanya mencari hubungan antara dua variabel atau lebih. Pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner heruslah terhubung langsung atau tidak langsung kepada hipotesis.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Kuesioner menurut definisi sebenarnya? a. Yeni : Pertanyaan yang terdapat pilihan.

b. Risma : Mengetahui respon bagi konsumen. c. Delia d. Defry e. Bayu : Alat untuk mendapat informasi dari pasar. : Pertanyaan yang bersifat formal. : Senjata marketer intelegent.

f. Candra : Ditujukan untuk konsumen yang telah menggunakan. g. Hildha : Untuk pengambilan keputusan marketing. h. Riska i. Usi j. Mita k. Pipit : Alat untuk menilai kepuasan konsumen. : Belum tentu pertanyaan terstruktur. : Untu evaluasi perusahaan. : Salah satu alat dalam penilaian. Teknik mengumpulkan info untuk mengetahui

l. Mayang :

karakteristik responden. m. Vira : untuk mendapatkan data yang berkualitas.

Kesimpulan : Kuesioner adalah alat untuk memperoleh informasi dari responden yang dapat berupa pertanyaan terstruktur dan tidak terstruktur yang digunakan untuk evaluasi

perusahaan. 2. Tujuan kuesioner? a. Yeni : Memberi informasi.

b. Risma : Untuk mengetahui perencanaan kapasitas produksi. c. Delia d. Defry e. Bayu : Mengetahui trend yang terjadi dalampasar. : Memperoleh respon baik dari responden. : Untuk meramalkan kegiatan pemasaran.

f. Candra : Untuk diisi konsumen.

g. Hildha : Untuk membantu pengambilan keputusan. h. Riska i. Usi j. Mita k. Pipit produk. l. Mayang : Mengetahui respon dari responden. m. Vira : Memperoleh data yang berkualitas. : Untuk mengetahui tanggapan dari konsumen. : Untuk tahu jawaban konsumen. : Untuk memperoleh data dari responden. : Sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk perbaikan

Kesimpulan : Untuk memperoleh informasi data dari konsumen serta mengetahui respon dari peramalan produk demi

keberlangsungan perusahaan. 3. Contoh kuesioner ? a. Yeni : Kelayakan kendaraan.

b. Risma : Pelayanan bank. c. Delia d. Defry e. Bayu : Pelayanan rumah makan. : Produk baru. : Penilaian karyawan.

f. Candra : Penilaian dosen. g. Hildha : Produk kosmetik h. Riska i. Usi j. Mita k. Pipit : Pelayanan customer service. : Produk makanan. : Pelayanan di departement store. : Penilitian mahasiswa.

l. Mayang : Kesehatan m. Vira : Kinerja asisten.

Kesimpulan : Kuesioner mengenai produk, evaluasi kerja dan pelayanan. 4. Presepsi kepuasan konsumen? a. Right time

b. Right place c. Kuantitas yang tepat. d. Kondisi yang tepat. 5. Pertanyaan yang berkualitas? a. Yeni : Pertanyaan umum.

b. Risma : Kalimatnya efektif. c. Delia d. Defry e. Bayu : Tidak ambigu. : Menggunakan EYD. : Sesuai dengan segmentasi responden.

f. Candra : Dapat membuat responden menjawab dengan jujur. g. Hildha : Memuat informasi yang diinginkan. h. Riska i. Usi j. Mita k. Pipit : Tidak bertele-tele. : Jelas dan simpel. : Tidak membingungkan responden. : Kalimat sederhana.

l. Mayang : Tepat sasaran m. Vira : Kalimat jelas.

Kesimpulan : Pertanyaan yang jelas, tidak membingungkan responden dan sesuai dengan segmentasi responden. 6. Kenapa skala likret terdapat lima skala? Untuk meminimalkan sebaran rata-rata. Maka responden tidak mengambil rata-rata, sehingga pertanyaan semakin reliable jawabannya dan tidak bias.

B. Pembahasan Praktikum acara II Pra Survey Pasar bertujuan untuk membuat kuesioner dengan baik dan berkualitas, menyusun pertanyaan dalam kuesioner sesua dengan struktur pertanyaan serta menentukan jumlah sampel dan jenis sampel yang akan digunakan dalam survey pasar. Pada praktukim kali ini akan dibuat rancangan kuesioner survey pasar dengan topik yang telah ditentukan sebelumnya yaitu mengenai Simply fresh Laundry and Wet Cleaning. Praktikum mula-mula diawali dengan diskusi mengenai pengetahuan dasar untuk survey dan pembuatan kuesioner, tujuannya adalah meningkatkan pemahaman dangan penjelasan lebih lanjut yang diberikan oleh asisten. Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulisa yang diberikan kepada responden untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam survey. Dalam survey, informasi dapat diperoleh dengan kuesioner maupun wawancara. Hal tersebut dikarenakan dengan menggunakan kuesioner akan menghemmat waktu katena dalam satu waktu yang bersamaan dapat menyebarkan lebih dari satu kuesioner, sedangkan wawancara hanya dapat dilakukan satu kali dalam satu waktu tersebut. cakupan data yang diperoleh dengan waktu yang bersamaan juga akan lebih banyak tentunya dibandingkan dengan wawancara. Dalam sebuah kuesioner dapat terdapat struktur-struktur yang menyertainya. Struktur yang terdapat dalam kuesioner adalah kata pengantar, demografi, petunjuk pengisian dan pertanyaan. Kata pengantar yang terdapat dalam kuesioner digunakan untuk memberikan informasi kepada responden mengenai latar belakang pembuatan kuesioner, tujuan pembuatan kuesioner, serta identitas pembuat kuesioner. Dengan adanya penjelasan mengenai hal tersebut maja diharapkan responden dapat bersedia mengisi kuesioner tersebut. selanjutnya demografi berisi mengenai informasi identitas diri responden. Informasi tersebut dapat berupa nama, umur, pekerjaan, penghasilan dan lain-lain. Informasi yang ada dakan demografi disesuaikan dengan kuesioner yang dibuat. Apabila tidak berkaitan dengan topik dalam kuesioner tersebut maka sebaiknya tidak perlu

diberikan. Tujuan dari penulisan demografi pada kuesioner adalah untuk membantu dalam pengolahan maupun interpretasi data selanjutnya. Dengan bantuan informasi dari demografi tersebut maka diharapkan hasil dan kesimpulan yang diperoleh dalam survey tidak bias. Komponen ketiga yang terdapat dalam kuesioner adalah petunjuk pengisian. Petunjuk pengisian ditampilkan untuk memberikan informasi kepada responden mengenai bagai mana cara pengisian kuesioner tersebut. misalnya adalah dengan memberi tanda (X) padasalah satu pilihan jawaban, memberikan skala nilai pada jawaban ataupun mengisi kolom yang tersedia dalam kuesioner. Diharapkan dengan adanya petunjuk pengisian ini maka responden tidak bingung dalam mengisi kuesioner tersebut. komponen utama dalam kuesioner adalah butir-butir pertanyaan yang ada. Pertanyaan yang diberikan kepada responden harus disusun sedemikian rupa sehingga efisien, efektif, tidak ambigu dan tidak bias. Sebisa mungkin responden mengerti maksud yang ditujukan pada pertanyaan tersebut agar memberikan jawaban yang tepat. Pertanyaan yang ada dalam kuesioner juga tidak boleh secara terang-terangan mengarah pada jawabannya sehingga responden tidak terpancing dalam menjawab. Dalam menyusun pertanyaan pada kuesioner juga harus dilakukan secara terstruktur dengan urutan yang sesuai. Pertanyaan dapat dikelompokkan dalam kategori-kategori tertentu untuk memudahkan responden dalam memahami pertanyaan tersebut. Berdasarkan jenisnya, kuesioner dapat dibedakan menjadi kuesioner terbuka dan tertutup. Kuesioner tertutup merupajan kuesioner yang alternatif jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu sehingga responden hanya memilih diantara alternatif yang telah disediakan. Dalam kuesioner tertutup, responden tidak dapat memberikan pendapatnya atas pertanyaan yang ada sehingga jawaban yang ada cakupannya sangat sempit. Sedangkan kuesioner terbuka merupakan kuesioner yang memberikan kesempatan pada responden untuk mengemukakan

pendapatnya tentang hal yang ditanyakan sesuai dengan pandanan dan kemampuannya. Alternatif jawaban tidak disediakan dalam kuesioner terbuka, sehingga responden menuliskan sendiri jawabannya dan menyusun kalimatnya

dalam bahasa sendiri. Jawaban yang ada dalam kuesioner terbuka cukup luas karena tidak terbatas oleh pilihan yang ada. Dalam penyusunan kuesioner terutama kuesioner tertutup erat kaitannya dengan Skala Likret merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan positif maupun negatif terhadap suatu pertanyaan. Alternatif jawaban yang diberikan dalam kuesioner dapat direpresentasikan dalam skala likret. Dengan adanya skala likret, maka responden dapat menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Format skala likret yang tersedia biasanya terdiri dari lima, tujuh, atau sembilan tingkat jawaban. Format skala likret dapat berupa : 1. Sangat tidak setuju 2. Tidak setuju 3. Cukup setuju 4. Setuju 5. Sangat setuju Format skala likret dalam kuesioner tidak menutup kemungkinanan di luar format di atas. Dalam memeberikan alternatif jawaban dapat disesuaikan dengan isi dan informasi yang diharapkan dari kuesioner tersebut. pengolahan data yang dilakukan apabila menggunakan pertanyaan skala likret akan lebih mudah jika dibandingkan dengan menggunakan jawaban isian. Dalam praktikum kali ini akan disusun kuesioner tertutup dan menggunakan skala likret dalam alternatif jawabannya. Skala likret yang digunakan adalah dengan skala tingkat lima, dengan pilihan Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Cukup Setuju (CS), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Dalam kuesioner yang dibuat untuk survey mengenai Tingkat Preferensi Konsumen terhadap Produk dan Pelayanan Jasa Laundry Simply Fresh dibuat rancangan kuesioner yang sesuai dengan struktur kuesioner yang sesungguhnya. Dalam kata pengantar kuesioner, dipaparkan mengenai identitas pembuat kuesioner yaitu mahasiswa TIP UGM. Selain itu juga dijelaskan pembuat

kuesioner yaitu untuk melakukan survey mengenai Tingkat Preferensi Konsumen terhadap Produk dan Pelayanan Jasa Laundry Simply Fresh kata pengantar tersebut dituliskan dengan pilihan dan strukturkaya yang baik dan sopen agar responden berkenan mengisi kuesioner tersebut. Demografi yang ada pada kuesioner yang disusun mencakup identitas responden berupa nama, umur, alamat, jenis kelamin dan pekerjaan. Nama dicantumkan unuk melengkapi identitas responden dan memudahkan dalam analisa data. Selanjutnya umur dicantumkan untuk membantu analisa data sehingga diketahui mayoritas umur pengunjung yang mengunjungi Simply fresh Laundry and Wet Cleaning, apakah sesuai dengan targeting awal yang dituju atau tidak. Selain itu, dengan diketahuinya umur responden juga dapat dianalisa kecenderungan konsumen Simply fresh Laundry and Wet Cleaning pada umur tertentu mengenai penilaian dan harapan yang mereka inginkan. Pekerjaan dicantumkan juga sebagai informasi apakah targeting Simply fresh Laundry and Wet Cleaning telah tepat sasaran atau belum. Umur, jenis kelamin dan pekerjaan memiliki hubungan yang salingberkaitan satu sama lain. Pada petunjuk pengisian, dijelaskan mengenai cara pengisian kuesioner tersebut agar responden dapat memahami dan tidak bingung. Petunjuk pengisian menjelaskan bahwa dalam kuesioner tersebut terdapat lima pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Cukup Setuju (CS), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Dalam menjawab setiap pertanyaan, responden diharapkan memilih satu jawaban yang paling tepat dan sesuai apa yang mereka rasakan dengan memberikan tanda (X) pada jawaban tersebut. dalam kuesioner tersebut juga terdapat 2 kolom isianyang merupakan kondisi saat ini dan harapan yang akan datang. Tesponden diharapkan memberikan jawaban pada keduanya yang merupakan perbandingan antara kondisi yang mereka rasakan saat ini dan harapan yang mereka inginkan kemudian. Tujuan dari dua kondisi adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan konsumen atas atribut produk maupun atribut pelayanan yang ada di Simply fresh Laundry and Wet Cleaning. Apabila

konsumen telah puas maka gap antara jawaban kondisi saat ini dan harapan yang akan datang sangat kecil atau bahkan tidak ada, begitu pula sebaliknya. Dalam kuesioner yang dibuat, terdapat 30 butir pertanyaan yang meliputi aspek 7P (Product, Place, Price, Promotion, People, Process, Physical avidence). Pertanyaan yang diberikan dikelompokkan berdasarkan masing-masing atribut. Pada atribut product terdapat 5 pertanyaan mengenai variasi paket cucian, variasi pewangi, bahan kemasan cucian, metode pencucian serta hasil cucian. Pada atribut price terdapat 5 butir pertanyaan yang secara umum berkaitan dengan harga produk serya protongan harga. Pada atribut place terdapat 3 butir pertanyaan yaitu tentang tempat yang mudah dijangkau serta lokasinya yang strategis. Pada atribut promotion terdapat 6 butir pertanyaan mengenai iklan, web, program undian, generasi produk, diskon derta pertisipasi kegiatan sosial. Pada atribut people terdapat 4 butir pertanyaan meliputi karyawan Simply fresh Laundry and Wet Cleaning. Pada atribut process terdapat 4 butir pertanyaan mengenai penggunaan teknologi canggih, hasil laundry, kualitas dan kasus kerusakan pakaian. Kemudian pada atribut physical evidence terdapat 3 butir pertanyaan mengenai parkir, dekorasi serta kebersihan outlet. Keseluruhan pertanyaan tersebut disajikan kepada responden dengan pilihan kata yang baik dan benar sehingga tidak terjadi ambiguitas dalam memahami pertanyaan tersebut. dalam pra survey pasar ini, akan dilakukan penyebaran kuesioner tersebut pada 30 responden yang telah ditentukan. Kuesioner terbuka dan tertutup memiliki kelebihan dan kekurangan masingmasing. Kelebihan dri kuesioner terbuka adalah : a. Responden dapat menjawan pertanyaan yang ada sesuai dengan keadaan dan memampuan yang sebenarnya. b. Dapat memberikan kesempatan kepada responden untuk

mengembangkan kemampuan berpikirnya. c. Dapat mengantisipasi responden yang luas dan kompleks. Sedangkan kelemahan dari kuesioner terbuka adalah :

a. Karena jawaban yang ada sangat bervariasi dan tidak memiliki batasan maka akan sulit diberi kode pada setiap jawaban. b. Akan cenderung lebih sulit untuk dianalisis. c. Terkadang muncul jawaban-jawaban yang kurang relevan. d. Seringkali terjadi data yan tidak seragam dan tidak standar. e. Tidak semua responden memiliki kemampuan mengutarakan pendapat yang baik sehingga terkadang jawaban yang diberikan kurang sesuai. Sedangkan kelebihan kuesioner tertutup adalah : a. Karena pada setiap pertanyaan memiliki pilihan jawaban maka akan lebih mudah untuk diproses. b. Dapat dibandingkan jawaban antara satu responden dengan yang lain. c. Data yang diperoleh lebih relevan. d. Dengan diberikan alternative jawaban maka responden akan lebih mengerti tentang maksud dari pertanyaan. e. Responden lebih mudah dalam menjawab pertanyaan. f. Membutuhkan waktu yang relatif lebih singkat dalam menjawab karena responden hanya memilih jawaban yang ada. Sedangkan kekurangan dari kuesioner tertutup adalah: a. Membatasi responden untuk menyatakan pendapat dan terkadang terkesan seakan responden dipaksa untuk memilih jawaban yang tidak sesuai dengan dirinya. b. Sulit mengetahui perbedaan interpretasi tentang pertanyaan yang ada. Perbedaan jawaban dari responden menjadi hilang dengan respon yang terbatas. Kuesioner dari hasil brainstorming didefinisikan sebagai alat untuk memperoleh informasi dari responden yang dapat berupa pertanyaan terstruktur dan tidak terstruktur yang digunakan untuk evaluasi perusahaan. Hasil tersebut

secara umumu telah sesuai dengan teori yang ada yang menyebutkan bahwa kuesioner adalah sejumlah pertanyaan formal secara tertulis yang ditujukan untuk memperoleh data informasi dari responden. Sebagai instrumen, kualitas kuesioner bergantung pada seberapa baik kuesioner tersebut memenuhi fungsi dasarnyam yaitu mengumpulkan data. Oleh karena itu kualitas kuesioner bergantung pada seberapa baik kualitas data yang diperoleh. Menurut hasil dari brainstorming tujuan dari kuesioner adalah untuk memperoleh informasi data dari konsumen serta mengetahui respon dari peramalan produk demi keberlangsungan perusahaan. Hasil tersebut secara umum telah sesuai dengan teori yang ada yang menyebutkan bahwa tujuan dari pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian dan untuk memperoleh informasi dengan reliabilitas dan validitas setinggi mungkin. Untuk tujuan itu, pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner memang hal yang langsung berkaitan dengan hipotesa dan tujuan penelitian Hasil brainstorming mengenai contoh kuesioner adalah kuesioner mengenai produk, evaluasi kerja dan pelayanan. Presepsi kepuasan konsumen dinilai dari right time, right place, kuantitas yang tepat dan kondisi yang tepat. Menurut hasil brainstorming ciri pertanyaan yang berkualitas adalah pertanyaan yang jelas, tidak membingungkan responden dan sesuai dengan segmentasi responden. Pada teorinya menyebutkan bahwa peneliti harus memperhatikan bentuk pertanyaan yang akan digunakan apakah open-ended atau closed-ended questions. Format pertanyaan, dimaksudkan dengan cara apa pertanyaan akan ditampilkan dan dijawab, apakah pertanyaan dijawab secara langsung, secara lisan atau secara tertulis. Kata-kata dalam pertanyaan, terkait dengan penggunaan katakata yang tepat dalam pertanyaan. Hal ini merupakan bagian krusial yang menentukan baik atau tidaknya kuesioner penelitian. Penggunaan kata-kata yang dimengerti dan dipahami oleh responden adalah hal yang sangat penting diperhatikan peneliti.

Menurut brainstorming skala likret terdapat lima langkah dikarenakan untuk meminimalkan sebaran rata-rata. Maka responden tidak mengambil ratarata, sehingga pertanyaan semakin reliable jawabannya dan tidak bias.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kuesioner yang disusun dalam survey pasar ini telah dilakukan sesuai dengan ketentuan struktur yang ada yaitu mencakup kata pengantar, demografi, petunjuk pengisian, dan pertanyaan. 2. Pertanyaan yang disusun dalam kuesioner survey pasar akan dilakukan telah mengacu pada struktur yang baik yaitu berdasarkan urutan, tidak ambigu, tidak bias, serta tidak mengarah pada jawaban tertentu. 3. Pra survey yang dilakukan pada 30 sampel merupakan konsumen dari Simply fresh Laundry and Wet Cleaning yang dapat ditemui di banyak tempat baik di Simply fresh Laundry and Wet Cleaning maupun lingkungan kampus dan perumahan. B. Saran Pengarahan asisten dalam praktikum diharapkan lebih intensif sehingga dapat membantu penyusunan pertanyaan kuesioner.

DAFTAR PUSTAKA Anonim 1. 2013. Metode Survey Dalam Metode Penelitian Kuantitatif. Dalam http://indudt.blog.fisip.uns.ac.id/2012/03/01/metode-survey-dalam-metodepenelitian-kuantitatif/. Diakses pada hari Senin 06 Mei 2013 pukul 19.31 WIB. Anonim 2. 2013. Teknik Pengumpulan Data. Dalam

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/2010-2-00472TI%20BAB%202.pdf. Diakses pada hari Senin 06 Mei 2013 pukul 19.15 WIB. Hair, J.F., Robert, P.B., dan David J.O. 2006. Marketing Research : Within a Changing Information Environment. Mc Graw Hill. UK. Iqbal, Hasan. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penilitian dan Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia. Kotler, Philip. 2007. Marketing Management. Pearson Prentice Hall. New York. Malhotra, N.K.1996. Marketing Research An Applied Oriented Second Edition. Prentice Hall, Inc. New Jersey. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai