Anda di halaman 1dari 15

Manajemen Asuransi

Manfaat Asuransi
Asuransi pada dasarnya memberi manfaat bagi tertenggung (insured): 1. Rasa aman dan perlindungan 2. Pendistribusian biaya dan manfaat yg lebih adil 3. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit 4. Berfugsi sebagai tabungan 5. Alat penyebaran risiko 6. Membantu meningkatkan kegiatan usaha

Risiko dan Ketidakpastian


Ketidakpastian dapat dibedakan sbb: 1. Ketidakpastian ekonomi 2. Ketidakpastian yg berkaitan dgn alam 3. Ketidakpastian yang manusiawi Jenis-jenis resiko antara lain: 1. Risiko murni 2. Risiko spekulatif 3. Risiko individu

Cara Penanganan Risiko


Dalam menangani risiko sekurangkurangnya ada 5 cara yg bisa dilakukan 1. Menghindari risiko (risk avaidance) 2. Mengurangi risiko (risk reduction) 3. Retensi risiko (risk retention) 4. Membagi risiko (risk sharing) 5. Mentransfer risiko (risk transfer)

Prinsip-prinsip Asuransi
Prinsip asuransi adalah sebagai berikut: 1. Insurable interest 2. Utmost good faith 3. Indemnity 4. Proximate 5. Subrogation and contribution

Penghitungan kontribusi dapat dilakukan dengan metode proposional dan independent liability Metode Proposional

Ilustrasi Metode Proposional


Ilustrasi a. Jenis pertanggungan: kebakaran b. Jumlah pertanggungan sebesar Rp. 300 juta yang ditutup oleh: PT Asuransi A = Rp. 100 juta PT Asuransi B = Rp. 200 juta c. Jumlah kerugian sebesar Rp 120 Juta Kontribusi masing-masing penanggung
PT Asuransi A = Rp 100 juta/Rp 300 juta x Rp 120 juta = Rp 40 juta PT Asuransi B = Rp 200 juta/Rp 300 juta x Rp 120 juta = Rp 80 juta

Metode Independent Liability


Rumus Ilustrasi perhitungan
a. Nilai barang saat terjadi kerugian Rp 135 juta b. Jumlah kerugian Rp 13,5 juta c. Jumlah pertanggungan Rp 90 juta PT Asuransi A Rp 60 juta PT Asuransi B Rp 30 juta Kontribusi masing-masing penanggung PT Asuransi A = (Rp 60 juta/Rp 135 juta) x Rp 13,5 juta = Rp 6 juta PT Asuransi B = (Rp 30 juta/Rp 135 juta) x Rp 13,5 juta = Rp 3 juta

Jenis Usaha Perasuransian


Menurut Undang-undang No. 2 Tahun 1992 tentang perasuransian, jenis usaha asuransi meliputi: 1. Usaha asuransi terdiri atas: a. Asuransi kerugian (non life insurance) b. Asuransi jiwa (life insurance) c. Reasuransi (reinsurance) 2. Usaha penunjang usaha asuransi terdiri atas: a. Pialang asuransi b. Pialang reasuransi c. Penilai kerugian asuransi d. Konsultan aktuaria e. Agen asuransi

Reasuransi
Pengertian: pertanggungan ulang atau pertanggungan yang dipertanggungkan atau sering disebut asuransi dari asuransi. Fungsi: a. Meningkatkan Kapasitas Akseptasi b. Alat penyebaran resiko c. Meningkatkan stabilitas usaha d. Meningkatkan kepercayaan

Asuransi Jiwa
Pengertian: suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi dalam penanggulangan risiko yg dikaitkan dengan jiwa atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan Manfaat asuransi jiwa: a. Memberikan dukungan bagi pihak yang selamat dari suatu kecelakaan b. Membayar santunan bagi tertanggung yang meninggal c. Membantu usaha dari kerugian yg disebabkan meninggalnya pejabat kunci perusahaan d. Penghimpunan dana untuk persiapan pensiun e. Menunda atau menghindari pajak pendapatan

Polis-Polis Khusus Asuransi Jiwa


a. b. c. d. e. f. g. h. Family income policy Family maintenance policy Multiple protection policy Family policy Joint life policy Adjustable life policy Index linked policy Deposit term

Ruang Lingkup Usaha Asuransi Jiwa a. Ordinary life insurance b. Group life insurance c. Industrial life insurance

Premi Bruto dan Premi Netto


Premi bruto adalah premi penutupan langsung ditambah premi penutupan tidak langsung setelah masing-masing dikurangi komisi. Premi neto adalah premi bruto dikurangi premi reasuransi dibayar, setelah premi reasuransi dibayar tersebut dikurangi komisinya. Contoh perhitungan:
a. Perusahaan menerima premi penutupan langsung Rp 1 juta dengan komisi 20% b. Dari penutupan langsung tsb direasuransikan sebesar 50%. Untuk itu perusahan menerima komisi reasurasi sebesar 25% dari premi asuransi yang dibayarnya c. Selanjutnya, perusahan menerima premi penutupan tidak langsung sebesar Rp 300 ribu dengan komisi reasuransi dibayar 25%

Dari kasus tersebut dapat dihitung jumlah premi bruto dan premi neto sbb: 1. Penutupan langsung a. Premi diterima Rp 1.000.000 b. Komisi keperantaraan dibayar (20% x 1 juta) Rp 200.000 2. Penutupan Reasuransi c. Premi asuransi dibayar (50% x 1 juta) Rp 500.000 d. Komisi reasuransi diterima (25% x 500 rb) Rp 125.000 3. Penutupan Tidak Langsung e. Premi diterima Rp 300.000 f. Komisi dibayar (25% x 300 rb) Rp 75.000

Untuk memperoleh nilai Premi Bruto dan Premi Neto dapat digunakan rumus berikut: Premi Bruto = (Premi penutupan langsung-komisi penutupan langsung) + (Premi Penutupan Tidak Langsung Komisi Penutupan tidak langsung) = (Rp 1.000.000 Rp 200.000) + (Rp 300.000 Rp 75.000) = Rp 1.025.000 Premi Neto = Premi Bruto (Premi asuransi dibayar-komisi reasuransi diterima) = Rp 1.025.000 (Rp 500.000-Rp 125.000) = Rp 650.000

Anda mungkin juga menyukai