Anda di halaman 1dari 18

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM BUDIDAYA SIPUT GONGGONG (Strombus canarium) SEBAGAI AITTISIPASI KEPTJNAHAIY DI KABUPATEN BINTAII PROVINSI KEPT]LAUAII RIAU BIDANG KEGIATAN: PKM.GT

Diusulkan oleh
Ramadhan Ridho Pratama Ramita Sari Mirawati

090254242A47 4902s4242448 090254242042

Angkatan 2009 Angkatan 2009 Angkatan 2009

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINAIIG

20tl

LEMBARAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan Budidaya Siput Gonggong (Strombus canarium) Sebagai,{ntisipasi Kepunahan di Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau

2. Bidang Kegiatan 3. Ketua Pelaksana Kegiatan

( ) PKM-Ar (/)PKM-GT
Ramadhan Ridho Pratama

a. Namalengkap b. NIM

c.

Jurusan

d. Universitas/Institut/Politeknik e. Alamat Rtrmah danNo. Tel./tlp

KM

090254242047 Manaj emen Sumberdaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji Perum Kenangan Jaya, Blok Q/no.4.
12.

f.

Alamat email

No. Hp. +6285668761244 Mhedenz@yahoo.com


3 (tiga) orang

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis


5. Dosqn Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIPY c. Alamat Rumah danNo Tel./FIP

Henky lrawan, S.Pi, M.P, M.Sc


751070081

Jl. Hang Lekirkm.IX Perumahan Mahkota Alam Raya Blok Gladiol I


no.2

No. Hp. +6281364900538

Tanjungfnang, 4 Maret 201 I


Menyetujui
Pembantu Dekan

III

NIM. 090254242047

Raja

Ali Haji

. 751070081

KATA PENGAI\TAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang rclah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan proposal Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT) dengan judul "Budidaya Siput Gonggong Sebagai Antisipasi Kepunahan di Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau." Tersusunnya karya tulis ini, tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah
membantu. Oleh karena itu" penyusun ucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telatr msmbantu dalam proses penrmusan karya tulis ini. Penyusun menyampaikan terimakasih kepada: l. Yth. BapakProf. Dr. M. Amin, M.Pd, selakuReklorUniversitas Maritim Raja Ali Haji. 2. Yth. Bapak Dr. Ir. T.Efuizal, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanarl Universitas Maritim Raja Ali Haji. 3. Yth. Bapak Falmi Yandri, M.Si, selaku Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. 4. Yth. Bapak T. Said Raza'i, S.pi, MP, selaku Ketua Prodi Manajemen Sumberdaya Perairaru FIKP, UMRAH. 5. Yth Bapak Henky Irawan S.Pi, Mp, M.sc, selaku Dosen di FIKP IJMRAH, dan sekaligus dosen Pembimbing PKM-GT 6. Seluruh Dosen Manajemen Sumberdaya Perairan 7. Rekan-rekan Mahasiswa MSP 8. Semua pihak yang telatr ikut membantu Penyusun menyadari batrwa proposal ini masih mempunyai banyak . Karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam penyempurnaan proposal ini dan untuk kedepannya. Penyusun berharap semoga kegiatan PKM-GT ini dapat bermanfaat dan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Tanjnngpinang , 4 Maret 2011

Peryl.usun

lll

DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINGKASAN PENDAHULUAN
Latar Belakang Tujuan GAGASAN Tinglrat Fehtnditas dan tinglmt kematangan gonad siput gonggong . Fas e -fase P erkembangan Kondisi/lwalitos Lingkungan (air/substrat) Sistem don Telmologi Wadah dalam Budidaya Siput Gonggong ........ Pemberian Pal(an P emij ahan Siput Gonggong ............ Pembenihan P emb e s ar an di dal am w adoh e nc I o s er (tutupan) ... Penanganan Hama Penongonan Pasca Panen

i
11

iii
iv v I I I
2
J J J
a
a

4 4 4
5

6 6 6

KESIMPULAN ........ DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP..... LAMPIRAN

I
12

lV

RINGKASAh[

Siput gonggong merupakan hewan yang hanya dapat ditemukan di


Kepulauan Riau, hewan ini telah menjadi iconbagi Kepulauan Riau dan me4iadi makanan khas dari Kepulauan Riau. Siput gonggong merniliki rasa yang sangat lezat, mengandung protein tinggi, dan di percaya dapat meningkatkan stamina dan vitalitas, selain itu teksturnya yang kenyal dan sensasi rasanya yang unik dan khas membuat siput gonggong ini menjadi makanan favorit dan menjadi menu utama di restoran-restoran yang ada di Kepulauan Riau. Terus meningkatnya harga dan permintaan akan siput gonggong membuat perburuan siput gonggong secura besar-besaran dan dengan mra yang tidak benar terjadi, s:hingga menyebabkan potensi dan populasi siput gonggong secara perlalran makin merosot dan dapat mengakibatkan kelangkaan dan bahkan kepunahan. Untuk mengantisipasi hal tersebut adanya upaya yang anpuh yaitu dengan kegiatan Budidaya, kegiatan budidaya dirasa paling ampuh untuk mengatasi permasalahan diatas karena penanganan dan pengawasannya berlangsung dan terkontrol langsung oleh tangan manusia. Kegiatan budidaya ini dimulai dengan kegiatan pemijahan secara semi buatan dengan manipulasi lingkungan, pembenihaq dan dilanjutkan dengan pembesaran di dalam wadah encloser (tutupan) berbasis ekologi dan teknologi. Diharapkan dengan kegiatan ini dapat mencegah terjadinya kepunahan dan bahkan dapat meningkatkan produktivitas siput gonggong di Kepulauan Riau sehingga dapat menjadi komoditas yang bernilai jual tinggr dan terjamin ketersediaannya.

pflu

PENDAHULUAI{ Latar Belakang


Provinsi Kepulauan Riau (KEPRI) sebagian besar atau 96 persen wilayahnya adalalr perairan laut yang berbatasan langsung dengan negam tetangga Singapur4 Malaysia, dan Vietnam serta berada di selat malaka dan laut cina selatan. luasnya wilayah laut tersebut memberikan andil atas pembentukan menu makanan warganya yang sebagian besar berasal dari laut. Salah satu menu makanan yang khas dari kepulauan Riau adalah Siput gonggong, siput gonggong merupakan hewan siput laut yang hanya terdapat di sekitar perairan pulau Bintan. Permintaan pasar yang terus meningkat dan juga harga siput gonggong yang terus melonjak naik menjadikan hewan ini sangat potensial untuk meningkatkan pendapatan penduduk maupun menjadi sumber pemasukan bagi Provinsi Kepulauan Riau. Namun seiring dengan sohornya kelezatan siput gonggong, populasinya di alam pun terus merosot. Tingginya permintaan berimbas pada makin maraknya perburuan. Siput-siput itu diambil tanpa pandang bulu, dari yang masih berukuran kecil sampai yang besar termasuk betina produktif yang tengah bertelur sehingga memutus mak rantai pengembangbiakan. Hal ini menyebabkan potensi dan populasi siput gonggong semakin berkurang. Apabila keadaan ini di biarkan maka lambat laun akan mengakibatkan siput gonggong menjadi langka dan bahkan punah. Untuk mengatasi dan mengantisipasi permasalahan diatas perlu adanya penanganan dan penanggulangan secara serius, salah satunya adalah dengan budidaya. Kegiatan budidaya dirasakan paling ampuh untuk mengatasi permasalahan ini karena selain dapat di kontrol langsung dengan tangan mamrsia, kegiatan ini juga dirasa paling ampuh untuk meningkatkan produktivitas siput gonggong. Untuk itu perlu adanya gagasan mengenai metode dan teknik budidaya siput gonggong (strombus canarium).

Tujuan dan Manfaat

l.

Mengantisipasi siput gonggong(strombus canarium) dari kepunahan dengan kegiatan budidaya.


merupakan hewan khas Kepulauan Riau sehingga dapat menjadi suatu komoditas yang bemilai jual tinggi dan terjamin ketersediaannya.

2. Meningkatkan produktivitas siput gonggong (strombus canarium) yang

GAGASA}I
Siput gonggong merupakan salah satu komoditas perikanan yang hanya ada di wilayah perairan Kepulauan Riau. Komoditas memiliki nilai jual yang tinggi selain itu permintaan pasar akan komoditas ini pun terus meningkat. Semakin tingginya permintaan akan siput gonggong berimbas pada ketersediaan alam yang terus dieksploitasi sehingga terancam punah. Beranjak dari semua itu teknik budidaya sangat diperlukan untuk restocking keberlangsungan hidup siput gonggong agar tidak
terancam punah.

Dengan adanya fenomena yang tedadi, kami tergerak untuk melakukan kegiatan yang dapat mengatasi permasalahan diatas. Sebelum timbul gagasan budidaya siput gonggong sebagai antisipasi kepunahan, kami pernah melakukan kegiatan observasi lingkungan habitat siput gonggong di wilayah Busung, Kabupaten Bintan. Selain itu kami juga pernah melahrkan penangkaran siput gonggong yang kami ambil dari wilayah observasi di Busung Kecamatan lobam bestari. Penangkaran kami lakukan di laboratorium FIKP UMRAH. Budidaya siput gonggong akan dapat menghasilkan srput gonggong yang unggul baik dalam segi kualitas maupun kuantitas. Sehingga diharapkan akan dapat mengantisipasi siput gonggong dari kepunahan. Dengan adanya kegiatan budidaya tentunya kita dapat menjamin ketersediaan siput gonggong secara berkelanjutan. Dengan demikian tentunya kegiatan ini akan sangat mendatangkan banyak keuntungan bagi pihak-pihak yang terlibat dan bahkan dapat menjadi sumber
pemasukan bagi daerah Provinsi Kepulauan Riau.

j.

Untuk merealisasikan serta mengimpenksikan hal diatas perlu adanya dukungan dari pihak-pihak terkait. Pihak-pihak tersebut diantaranya: Dinas Kelautan dan Perikanan sebagai penyelenggara penyuluhan, pelatihan dan pengenalan mengenai budidaya siput gonggong kepada masyarakat; Universitas/institut dan kalangan akdemisi sebagai pelaku riset untuk mendukung budidaya siput gonggong; pihak swasta sebagai investor sekaligus pelaku budidaya siput gonggong; masyarakat untuk ikut melestarikan lingkungan sekaligus sebagai pelaku budidaya. Dalam mengimplementasikan budidaya siput gonggong ini, ada beberapa aspek dan tahapan budidaya yang perlu dilakukan dan di mengerti dalam budidaya siput gonggong ini. Di antamnya adalah sebagai berikut: a. Tingkat Fekunditas dan tingkat kematangan gonad siput gonggong b. Fase-fase perkembangan c. Kondisil kualitas lingkungan (Air/subshat) d. Makanan dan pertumbuhan e. Sistem dan Teknologi Budidaya yang digunakan dalam budidaya siput gonggong ( Wadah encloser/tutupan,berdasar lahan berpasir dan berlamun) f. Pemijahan siput gonggong g. Pembenihan siput gonggong h. Pembesaran siput gonggong i. Penanganan Hama
Penanganan Pasca Panen

a. Tinggkat Fekunditas don Tingkat Kematangan Gonad Siput Ganggong


Tingkat fekunditas dan tingkat kematangan gonad siput gonggong sangat mempengamhi keberhasilan dari kegiatan budiday4 kama tingkat fekunditas ini sangat erat hubungannya dengan kegiatan pembenihan, yang dimana kegiatan pembenihan merupakan mata rantai kelangsungan dari suatu usaha budidaya. Semakin besar dan tinggi tingkat fekunditas dan tingkat kematangan gonad maka akan semakin besar pula produkivitas suatu usaha budidaya. Hasil analisis terhadap tingkat kematangan gonad menunjukkan b*rwa induk gonggong dapat memijah sepanjang tahun dengan puncak-puncak pemijahan siput terjadi pada bulan Mei dan Juni. Satu induk siput dapat memijah 75- 95 ribu butir telur. Selanjutnya cangkang anakan rnulai terbentuk hingga mencapai ukuran panjang 2-3 mm setelah berumur 15-20 hari, saat itulah larva sudah bisa mengkonsumsi makanan yang krada didasar subtrat (Tim peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI,2010).

b. Fase Perkembangan

Untuk membudidayakan suatu organisme, apalagi yang belum pernah di budidayakan sebelumny4 langkah utama yang harus dilakukan adalah meneliti, mengamati dan memahami mengenai fase-fase hidup organisme tersebut yang dalam hal ini adalah siput gonggong. Seekor indukan berumur 2 - 3 tahun sekali memijah mampu menghasilkan 75.000 - 95.000 telur. Telur-telur berukuran 2 - 2,5 mikron itu terbungkus larutan jel seperti kapsul yang terangkai membentuk untaian panjang bagaikan benang kuzut. Untaian benang kusut itu selanjutnya membentuk koloni di dasar perairan atau menempel pada benda-benda kems serta pada cangkang induk. Di dalam kapsul, telur-telur yang telah dibuahi mengalami perkembangan dan membelah meryadi2,4, dan 8 sel hingga terbentuk embrio yang siap menetas. Masa inkubasi embrio dalam kapsul berlangsung selama 3 hari. Setelah menetas embrio menjadi larva veliger yang berenang bebas. Tiga hari berselang larva mengendap di dasar karena bobot tubuhnya semakin berat. Cangkang pun mulai terbentuk untuk kali pertama, dalam fase ini larva sudah dimungkinkan untuk mengkonsumsi pakan alami. Fase mengendap ini dijalani selama 2 minggu hingga larva berukuran I - 3 mm dan bentuk mirip induknya. Dalam waktu 4 bualan larva dapat tumbuh dewasa hingga mencapai ukuran 2 cm (Tim peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, 2010). Pada ukuran ini dipe*irakan siput gonggong sudah dapat di tebar dan dipelihara di dalarn kolam atau wadah pembesaran.

c. Kondisi/htalitas Linghmgan (oir/substrat) Di alam siput gonggong dapat di temukan di dasar perairan berpasir dengan kedalaman antar 34 meter dan di tumbuhi oleh lamun. Dari habitat tempat banyak

ditemukannya siput gonggong memiliki karakteristik air yang jernih, memiliki kandungan DO tinggi, tidak berarus dan bergelombang kuat, bersubstrat pasir dan lumpur, terdapat banyak bahan sedimen dan lainlain. Sehingga dalam pross pembudidayaannya perlu digunakan air (media pemeliharaan) yang memilki karakteristik seperti diatas, yang menyenrpai habitat aslinya.

d. Sistem dan Telowlogi Wodah Dalam Budidaya Siput Gonggong


Dalam budidaya siput gonggong ini sistem dan teknologi yang dirasa paling cocok untuk diterapkan adalah dengan wadah encloser (tutupan). Sistem dan teknologi ini di pilih kama dalam wadah encloser (tutup) kita bisa membudidayakan siput gonggong bersama dengan padang lamun sebagai sumber makananny4 selain itu juga dasar dmi wadah encloser (tutupan) ini adalah dapat berupa pasir, sehingga dengan demikian dapat menyerupai habitat asli siput gonggong. Diharapkan dengan penerapan sistem dan teknologi ini laju pertumbuhan siput gonggong menjadi optimal. Sedangkan dalam proses pemijahan dan pembenihan wadah yang di gunakan adalah berupa bak yang didasarnya telah di letakkan endapan pasir.

e. Pemberian Pakan
Pada ukuran benih pakan yang diberikan berupa tumbuhan renik fitoplankton dari jenis Chlorella sp, pemberian pakan jenis chlorella sp ini berlangsung kurang lebih selama 2 minggu hingga larva berukuran 1-3 mm dan bentuknya sudah mirip induknya. Selanjutnya siput gonggong yang sudah mirip dengan induknya tersebut sudah bisa mengkonsumsi pakan plankton seperti navicula sp yang berada di dasar. Selanjutnya selain pakan diatas siput gonggongjuga dapat di berikan pakan berupa Nannocloropsis sp, Isochrysis galbana, Nitzschia sp dan gabungan ketiganya. Pemberian ketiga jenis pakan ini dapat meningkatkan kandungan asam lemak omega3 yang terdapat pada daging siput gonggong. @etutu Senggagau, 2009) Namun dalam kegiatan pembesaran, pakan yang diberikan berupa bahanbahan sedimen dan lamun yang tumbuh dan terdapat di dasar wadah pembesaran.

f.

Pemijahan Siput Gonggong

Siput gonggong bersifat dioceous dan sifat pembuahannya adalatr pembuahan intemal, siput jantan maupun siput betina mungkin dan dapat untuk berhubunganlkawin dengan beberapa individu selama musim pemijahan. Beberapa siput jantan dapat membuahi telur yang terdapat pada satu individu siput betina (Steiner dan Siddall, pers. comm 1999. di CFMC / CFRAMP). Keunikan dari reproduksi siput gonggong adalah siput betina dapat menyimpan telur-telurnya selama beberapa minggu (D'Asaro, 1965).

Alat kelamin siput betina terdiri dari saluran uterus tempat keluarnya telur dan lendir pelindung, kelenjar uterus terdiri dari modifikasi cangkang dan kantung semini verus tempat menyimpan spenna untuk pembuahan berikutnya. Sedangkan alat kelamin jantan terdiri dari saluran yang relatif kecil dan melingkar panjang dan berujung pada organ vitalitas jantan yang berwarna hitam besar terletak di bagian kanan tubuh sampai ke kaki dan kembali ke kepala (Steiner dan Siddall, pers. comm 1999. di CFMC / CFRAMP). Stoner (1992) menemukan bahwa pemijahan meningkat bersamaan dengan meningkatnya suhu di dasar perairan. dengan kata lain tinggi rendahnya suhu mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat pemijahan siput gonggong. Pemijahan dilakukan dengan semi buatan dengan melakukan manipulasi lingkungan (shok termal dan main air). Pemijahan di lakukan di dalam bak yang telah diatur senyaman mungkin agar mendukung proses pemijahan, pada dasar wadah di endapkan pasir, di tumbuhi lamun di dalamnya sebagai tempat menempelnya telur atau dapatjuga diganti dengan bebatuan dan benda-benda atau substrat-substrat lain. Selain itu jaga kandungan DO wadah dengan Aerasi, kemudian berikan pencahayaan
untuk mengatur suhu wadah.

Pemijahan dilakukan secara masal. Untuk menentukan indukan siput gonggong yang baik dan sudah siap memijah adalah dengan memilih siput gonggong dengan ukuran yang besar. Untuk siput jantan dicirikan dengan organ vitalnya yang berwarna hitam berubah warna kekuningan di ujungnya, sedangkan untuk siput betina pilih cangkangnya yang sudah menebal pada bagian bibir cangkangnya dan telah bermodifikasi.

g. Pembenihan
Telur-telur siput gonggong yang telah di buahi selanjutnya di pindahkan ke wadah inkubasi. berlangsung selama 3 hari. Masa inkubasi embrio dalam kapsul berlangsung selama 3 hari. Setelah menetas embrio menjadi larva veliger yang berenang bebas di bak air. Tiga hari berselang larva mengendap di dasar bak karena bobot tubuhnya sernakin berat (LIPI, 2010) Kegiatan pembenihan Siput gonggong sangat dipengaruhi ketersediaan pakan alami. Nutrisinya yang cukup, kesesuaian dengan bukaan mulut larva dan kemudahan dalam dicerna oleh larva merupakan hal yang harus ada pada pakan alami. Sejauh ini pakan alami yang diketahui cocok untuk benih siput gonggong pada ukuran di bawah 1-3 mm ftelum menyerupai induknya) adalah tumbuhan renik fitoplankton dari jenis chlorella sp. Kemudian setelah 2 minggu dan mencapai ukuran l-3 mm (sudah menyerupai induknya) benih siput gonggong sudah bisa di berikan pakan alami berupa plankton seperti navicula sp yang hidup di dasar. Pada wadah pembenihan juga diberi aerasi untuk meningkatkan kandungan DO air, diharapkan dengan pemberian aerasi ini dapat mencukupi kebutuhan benih akan oksigen dalam media pemeliharaannya sehingga dapat meningkatkan kelangsungan hidupnya.

Kegiatan pembenihan ini berlangsung hingga waktu 4 bulan (LIPI, 2010), ketikan siput gonggong berukuran 2 cm dan selanjutnya siput gonggong siap di tebar dalam kolam ataupun wadah encloser(tutupan).

h. Pembesaran
Kegiatan pembesaran siput gonggong dilakukan di dalam wadah encloser (tutupan) dengan menggunakan sekat bambu yang berdasar pasir dan banyak ditumbuhi oleh lamun. Sistem teknologi wadah ini dipilih karena dapat menyediakan habitat yang sama kondisinya dengan habitat aslinya di alam. Agar tumbuh optimal lokasi yang dibutuhkan haruslah berupa daerah pasir berlumpur yang dilimpahi lamun sebagai sumber pakan. Menurur Berg (1975), siput gonggong sangat sering dan banyak terdapat di area yang berlimpah alga dan lamun. Mereka ditemukan bergerak dan makan sepanjang hari dan malam. Kegiatan pembesaran ini dilakukan hingga siput gonggong mencapai ukuran konsumsi, kurang lebih selama 1 tahun 6 bulan. Dari penetasan hingga siput gonggong tumbuh besar mencapai ukuran konsumsi memerlukan waktu selama 2 tahun (LIPI,2010)

i.

Penanganon Hamo

Hama pengganggu dalam kegiatan budidaya siput gonggongadalah organisme yang merupakan predator/pemangsa siput gonggong seperti kepiting, lobstero gurita, pari dan lainlain. Brownell (1977) Ketikasiput gonggong di usia remaja, kepiting pertapa adalah ancaman terbesar mereka. dan pada saat siput gonggong sudah dewasa" diperkirakan lobster adalah predator utama mereka daLr siput gonggong ini juga tidak pemah hadir dan tampak di area sekitar saftmg gurita (Berg, 1975) Sehingga dengan adanya permasalahan ini, perlu adanla upaya pencegahan dengan memeriksa dan mengamankan lokasi terlebih dahulu sebelum siput gonggong ditebar dan merancang sistem dan teknologi wadah sedemikian rupa yaitu dengan memasang terpal yang pennukaannya licin di bagian atas wadah encloser (tutupan) agar hama-hama tersebut tidak dapat masuk ke dalam wadah. Selain adanya upaya pencegahan tadi tentunya haruslah tetap diperlukan adanya kontrol secara rutin.

j-

Penanganan Pasca Panen


Proses pemanenan siput gonggong dilakukan pada saat

air surut. Pemanenan dilakukan dengan cara dipungut satu-satu dari wadah pembesaran, Pemanenan ini dilakukan dengan 2 tahap agar tidak ada gonggong yang tertinggal. Pengambilan ini harus di lakukan dengan hati-hati agar tidak merusak padang lamun yang ada. Setelah siput gonggong terkumpul maka selanjutnya haruslah dilakukan pemberokan dengan tujuan agar daging siput gonggong lebih padat dan agar pasir-pasir yang termakan oleh siput gonggong hilang.

Pemberokan dilakukan dengan memindahkan ke wadah dengan air yang bersih dan diendapkan tanpa di beri pakan. Pemberokan juga bisa menggunakan wadah kantung jaring dan kemudian jaring digantungkan di dalam air laut. Pemberokan dilakukan selama kurang lebih satu hari atau sampai dirasa cukup selanjutnya siput gonggong dapat dipanen dan di jual. Sebelurn siput gonggong di jual kepada konsumen terlebih dahulu siput gonggong dibersihkan dari kotoran dan lumut-lumut.

KESIMPULAI\I
Untuk menganfisipasi kepunahan sipuf gonggong perlu adanya upaya yang ampuh yaitu dengan kegiatan Budidaya, kegiatan budidaya dirasa paling ampuh untuk mengatasi permasalahan diatas kama penanganan dan pengawasannya berlangsung dan terkontrol langsung oleh tangan manusia. Kegiatan budidaya ini terdiri dari 5 hal pokok yaitu: l)Menganalisis aspekyang dirasa perlu sebagai langkah awal untuk memulai kegiatan budidayq aspek seperti fase-fase perkembangan, tingkat fekunditas, tingkat kematangan gonad, aspek ekologi biologi siput gonggong dan lainJain; 2)Pemijahansiput gonggong secara semi buatan (dengan manipulasi lingkungan dan persiapan wadah yang nyaman); 3)Pembenihan; 4)Pembesaran di dalam wadah encloser (tutupan) berbasis ekologi dan teknologi; 5)Teknik pemanenan yang benar dan tepat. Dengan adanya gagasan ini diharapkan dapat mencegah kepunahansiput gonggong, lebih dari itu diharapkan potensi siput gonggong dapat lebih di optimalkan lagi dengan menjadi komoditas yang bernilai jual tinggrrang selalu terjamin ketersediaannya. Selain itu juga diharapkan dengan adanya gagasan ini dapat membuat para nelayan untuk lebih melirik dan merambah kedunia budidaya khususnya budidaya siput gonggong.

DAFTAR PUSTAKA
Sugiarti suwignnyo, dkk. 2005. Avertebrata Air Jilid I. Jakarta: Penebm Swadaya. Kevin McCarthy. 2007. A review of queen conch strombus gigas life history. http://www.yeocheowtong.com/salaries.html. Diakses tanggal23 Februari 201I. Kasijan Romimohtarto.2009. Biologi Laut. Ilmu pengetahuan biologi laut. Iakffta:
Jambatan. Betutu senggagau. 2009. Pengaruh pemberian pakan alami yang berbeda terhadap kandungan asam lemak omega-3 pada gonggong(strombus canarium).

http://www.faperta.ugm.ac.id. Diakses tanggal I 4 Februari 20 | l. Dr. Ir. Safar Dody, M.Si. 2010. Siput Gonggong: Saatnya budidaya. Tim peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI http://www.trubus-online.co.id. diakses tanggal4 maret 2011. Media Indonesia. 2011. Menyantap Siput Gonggong di Pulau Bintan. http ://www.mediaindonesia.com/mediatravelista. Diakses tanggal 24 Februari 20 I I .

Biodata Ketua Dan Anggota Kelo mpok 1. Ketua Pelaksana Kegiatan Ramadhan Ridho Pratama a. Nama b. NIM w4254242047 c. Tempat lTanggal Lahir Teluk Betung, Lampung | 2lMaret d. Jurusan / Prodi FIKP / MSP e. Perguruan Tinggi Universitas Maritim Raja Ali Haji
Latar Belakang Pendidikan 1. SMAN 5 Batam.IPS.2009. 2. Sedang Sl Prodi. MSP, di FIKP, UMRAH. 2009 - Sekarang.

l99l

Kegiatan yang pernah diikuti 1. Tahun 2010. Peserta Pendidikan dasar Resimen Mahasiswa Provinsi kepulauan Riau Angkatan IV Tahun 2009. BATALION INFANTRI 134/TUAH SAKTL Batam. 2. Tahun 2009-20ll. KAUR SUS Resimen Mahasiswa UMRAH, satuan 056/T5. UMRAH Tanjunpinang. 3. Tahun 2010. Anggota Kelompok Mahasiswa Minat Bakat (Kelompok Mahasiswa Ilmiah "Coral'). FIKP UMRAH Tanjungpilnang.

2. Anggota Pelaksana I : Ramita Sari a. Nama b. NIM :090254242048 c. Tempat/ Tanggal Lahir: Tanjungpinang /31 Maret 199:2 : FIKP / MSP d. Jurusan / Prodi e. Perguruan Tinggi : Universitas Maritim Raja Ali Haji
Latar Belakang Pendidikan 1 . SMK N I Tanjungpinang. Teknik Komputer dan Jaring:rn . 2009. 2. Sedang Sl Prodi. MSP, di FIKP, UMRAH. 20A9 - Sekarang. Kegiatan yang pernah diikuti 1. Tahun 2007. Finalis 75 Karya Tulis Terbaik se-KEPRI, LASEDA (Lawatan Sejarah Daeratt). Kabupaten Karimun. 2. Tahun 2A09. Juara Harapan Lomba Menulis Fiksi Remaja KEPRI. Gedung Graha Pena, Batam. 3. Tahun 2010. Anggota Kelompok Mahasiswa Minat Bakat (Kelompok Mahasiswa Ilmiah "Coral'). FIKP UMRAH Tanjungpinang.

t0 3. Anggota Pelaksana
a. b.

:090254242042 c. Tempat/ Tanggal Lahir: Sebongpereh, Bintan 24 Februari 1991 : FIKP / MSP d. Jurusan / Prodi e. Perguruan Tinggi : Universitas Maritim Raja Ali Haji
Latar Belakang Pendidikan l. SMAN 5 Bintan. IPA. 2009. 2. Sedang Sl Prodi. MSP, di FIKP, UMRAH. 2009 - Sekarang. Kegiatan yang pemah diikuti 1. Tahun 2010- Peserta Pengelolaan Sumberdaya Perairan, Pesisir, dan Fulaupulau Kecil Berbasis Ekologi dan Bioteknologi. FIKP UMRAH Tanjungrinang 2. Tahun 2010. Peserta Pola Pengelolaan Sumberdaya Kelautan Provinsi Kepulauan Riau. FIKP UMRAH Tanjunglinang 3. Tahun 2010. Anggota Kelompok Mahasiswa Minat Bakat (Kelompok Mahasiswa Ilmiah "Coral'). FIKP UMRAH Tanjungpinang.

Nama NIM

II
: Mirawati

Daftar Riwayat Hidup Pembimbing


Nama Tempat dan Tgl. Lahir Alamat
Telepon / Hp

E-Mail
Pekerjaan

Bidang llmu

Henky lrawan, S.Pi, M.P, M.Sc Pekanbaru,4 April 1983 Jl. Hang Lekir, Km 9, Perumahan Mahkota Alam Raya, Blok G l, No 2 Tanjungpinang - Kepulauan Riau 081364900538 henkyirawan. umrah@gmail. com Dosen di Fakultas llmu Kelautan Dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji (JMRAH) Tanjungpinang - Kepulauan Riau Budidaya Perairan, Bioteknologi Perikanan dan Kelautan

Latar Belakang Pendidikan

- 2001 2001 - 2005


1998

: :

2006-2009 :

SMU Binaan khusus Negeri 8 Pekanbaru * Riau. Sl Jurusan Budidaya Perairan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelaukn, Universitas Riau, Pekanbaru - Riau. 52 Double Degree Bioteknologi Perikanan dan Kelautan Di Universitas Brawijaya Indonesia dan Aquatic Science Di Burapha - Thailand. Universitas

Pengalaman 0rganisasi

l.

Administrator

di

Burapha International Student Club, Burapha University,

Thailand.2008 - 2009.

1l

Pengalaman Seminar Dan Karya Ilmiah l. Peserta Lomba Karya Tulis llmiah (LKTM) Bidang IPA Wilayah A (Sesumatr4 Banten Dan DKI Jaya) Di Universitas Sriwijaya. 2004.. 2. Pemakalah Dalam Seminar Hasil Penelitian Skripsi Dalam Kegiatan Semirata Dekan Bidang Ilmu Pertanian BKS-PTN lndonesia Wilayah Barat di Universitas Andalas.2005. 3. Juara Harapan I dalam seminar hasil Penelitian Skripsi dalam Kegiatan Semirata Dekan Bidang Ilmu Pertanian BKS-PTN Indonesia Wilayah Barat di Universitas Andalas.2005. 4. Pemakalah di SeminarNasional Hasil-Hasil Penelitian di Bidang Perikanan dan Kelautan Il di Universitas Brawijaya.2A07. 5. Pemakalah di Graduate Research Confrence di Universitas Burapha - Thailand. 2009. Pengalaman Membimbing Mahasiswa l. Pembimbing Kelompok Mahasiswa Ilmiah "Coral", Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji 2009 -2011. 2. Pembimbing Mahasiswa dalam Kegiatan Program Kreatifitas Mahasiswa dalam Bidang Kewirausahaan (PKM-K) 20 I 0.

t2

LAMPIRAN

:1

ii

e&.

,,{g|

Anggota Tim PKM Gagasan Tertulis

Alat

Secara Sederhana yang digunakan untuk Penampungan Gonggong

Sketsa wadah encloser (tutupan)

Anda mungkin juga menyukai