Anda di halaman 1dari 8

Pertanyaan : Ada perbedaan menyolok antara Doa Bapa Kami yang dicatat dalam Injil Matius dan yang

dicatat dalam Injil Lukas di mana yang di Injil Lukas lebih pendek. Lalu sebenarnya Doa Bapa Kami yang asli, yang diajarkan Yesus kepada murid-murid-Nya itu yang mana? Yang versi Matius atau versi Lukas? Esra Soru Menjawab : Mari kita lihat Doa Bapa Kami versi Matius : Mat 6:9-13 : (9) Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, (10) datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. (11) Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya (12) dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; (13) dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.] Bandingkan dengan Doa Bapa Kami versi Lukas : Luk 11:2-4 : (2) Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. (3) Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya (4) dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan." Jelas terlihat bahwa doa ini dalam versi Lukas lebih pendek dari versi Matius. Ada 4 pandangan terhadap perbedaan ini :

1. Yesus memang mengajar Doa Bapa Kami ini sebanyak 2 kali. Dasarnya : Karena dalam Injil Matius Yesus mengajarkan tanpa diminta sedangkan dalam Injil Lukas Yesus mengajarkan setelah diminta. Luk 11:1 - Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari muridmurid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya." Keberatan : Calvin mengatakan bahwa mungkin saja Matius tidak menceritakan tentang permintaan itu. 2. Lukas membuat ringkasan yang lebih pendek dari versi Matius. Kelemahan : Tidak ada alasan yang cukup kuat bagi Lukas untuk meringkas doa tersebut Perlu juga diketahui bahwa ciri khas Injil Lukas adalah memberikan informasi yang sama sekali tidak ada dalam Injil Matius dan Markus misalnya cerita tentang masa kanak-kanak Yesus. Ciri khas lainnya adalah menambahkan informasi yang masih kurang dari Injil Markus dan Matius. Contoh : Kasus ibu mertua Petrus. Mat 8:14 : Setibanya di rumah Petrus, Yesus pun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam. Mark 1:30 : Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Luk 4:38 : Kemudian Ia meninggalkan rumah ibadat itu dan pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia. 2

Matius dan Markus hanya mengatakan sakit demam tetapi Lukas menjelaskan sebagai demam keras. Kasus orang sakit kusta. Mat 8:2 : Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepadaNya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku. Mark 1:40 : Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku. Luk 5:12 : Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Matius dan Markus hanya mengatakan sakit kusta tetapi Lukas menjelaskan dengan kata-kata penuh kusta. Kasus orang yang mati sebelah tangan. Mat 12:10 : Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Mereka bertanya kepada-Nya: "Bolehkah menyembuhkan orang pada hari Sabat?" Maksud mereka ialah supaya dapat mempersalahkan Dia. Mark 3:1 : Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Luk 6:6 : Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya. Matius dan Markus hanya mengatakan mati sebelah tangannya tetapi Lukas melengkapi keterangan bahwa yang mati itu adalah tangan kanannya. 3

Kasus Petrus memotong telinga hamba imam besar. Mat 26:51 : Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya. Mark 14:47 : Salah seorang dari mereka yang ada di situ menghunus pedangnya, lalu menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya. Luk 22:50 : Dan seorang dari mereka menyerang hamba Imam Besar sehingga putus telinga kanannya. Matius dan Markus hanya mengatakan putus telinganya tetapi Lukas menambahkan bahwa yang putus itu adalah telinga kanan. Sekarang pikirkan, jikalau Lukas mempunyai ciri melengkapi apa yang masih kurang dari Matius dan Markus, rasanya aneh kalau ia justru mengurangi/meringkas/memperpendek apa yang dicatat Matius. Ciri khas Injil Lukas yang lain lagi adalah menekankan doa. Injil Lukas adalah Injil yang paling banyak menulis tentang doa. Doa Zakharia. Luk 1:13 : Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan Doa Simeon. Luk 2:29-32 : (29) "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, (30) sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, (31) yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, (32) yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." 4

Doa Hana. Luk 2:37 : dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Doa-doa Yesus sebelum dan sesudah pelayanan-Nya Luk 5:16 : Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa. Luk 6:12 : Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Luk 9:18 : Pada suatu kali ketika Yesus berdoa seorang diri, Luk 9:28 : Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa. Luk 11:1 : Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Perbandingan kata doa yang dicatat dalam keempat Injil adalah sebagai berikut : Injil Matius : 17 ayat Injil Markus : 12 ayat Injil Lukas : 23 ayat Injil Yohanes : 3 ayat Jadi jelas bahwa Lukas sangat menekankan hal berdoa. Tentu rasanya aneh kalau ia justru mengurangi Doa Bapa Kami ini. Toga R. Hutauruk : Seharusnya doa versi Matius akan sangat cocok dengan penekanan Lukas dan tidak ada alasan bagi Lukas untuk mengurangi doa versi Matius. (Berdoa yang Benar, hal. 34)

Kesimpulan : Lukas tidak meringkas/memperpendek Doa Bapa Kami dari Matius. 3. Matius yang memperpanjang dari versi Lukas. Keberatan : Bagaimana Matius memperpanjang dari Lukas sedangkan Lukas ditulis lebih kemudian dari Matius. Berarti waktu Matius menulis Injilnya, Injil Lukas belum ada. Tidak mungkin Matius memperpanjang dari Lukas. 4. Matius dan Lukas mengambil dari Q. Lukas mempertahankan aslinya sedangkan Matius memodifikasinya.

Note : Problem sekarang adalah yang mana yang sesuai asli? Saya percaya bahwa Injil Lukas yang asli sedangkan Matius adalah hasil modifikasi Alasan : 1. Doa Bapa Kami adalah satu-satunya doa yang diajarkan Yesus. Orang Kristen perdana tentu saja memelihara doa ini dan akan sangat segan untuk menguranginya. Sejak awal kekristenan hingga zaman Reformasi, doa ini masih tetap 6

terpelihara. Di sepanjang sejarah tidak pernah terjadi pengurangan apapun pada Doa Bapa Kami. Justru yang terjadi adalah penambahan (Doksologi). Jadi lebih masuk akal bahwa Matiuslah yang memodifikasi doa ini dan Lukas sesuai aslinya. 2. Prinsip umum dalam kritik tradisi adalah teks cenderung menjadi lebih panjang dibanding lebih pendek ketika teksteks tersebut diteruskan turun temurun. 3. Doa ini berkembang dalam konteks ibadah orang Kristen mula-mula. Doa Bapa Kami versi Matius lebih bersifat liturgis daripada versi Lukas. Besar kemungkinan Matius telah membuat doa ini lebih liturgis agar lebih pantas digunakan dalam ibadah. Lalu bagaimana Matius memodifikasinya ? J.J.de Heer : Dalam Injil Matius ditambahkan beberapa keterangan. Misalnya kata-kata jadilah kehendakMu boleh jadi mau menerangkan datanglah kerajaanMu. Mungkin saja bahwa kata-kata jadilah kehendakMu diambil alih dari suatu doa yang lain dari Yesus yaitu doa di Getsemani (Mat 26:42) dan dianggap cocok untuk disisipkan ke dalam Doa Bapa Kami, sebab doa di Getsemani adalah doa Yesus. Lepaskanlah kami daripada yang jahat (yang tidak ada pada Lukas) dapat dilihat sebagai keterangan atas janganlah membawa kami ke dalam pencobaan. (Tafsiran Alkitab Injil Matius, hal.100-101). Jadi kesimpulannya : Doa Bapa Kami yang asli adalah versi Lukas. Versi Matius adalah hasil modifikasi demi kepentingan liturgis dalam ibadah. Apakah ini berarti bahwa Matius telah menambah Firman Tuhan ? Tidak! Karena Matius memang tidak bermaksud mencatat Doa Bapa Kami ini seperti aslinya. Ia sementara menyusunnya dalam sebuah liturgi dan itu pun tentu karena dorongan Roh Kudus seperti kata 2 Tim 3:16.

2 Tim 3:16 : Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

00

Anda mungkin juga menyukai