Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Surat Berharga Yang Diterbitkan Dalam Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) pengertian surat berharga diterbitkan

adalah surat pengakuan utang yang diberikan oleh bank, seperti promes, wesel atau surat berharga lainnya yang sejenis, yang umumnya diperdagangkan di pasar uang secara diskontodikenal sebagai Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan obligasi. SBPU yang diterbitkan oleh bank dicatat sebesar nilai nominalnya. Penjualan diskonto yang merupakan selisih antara nilai nominal dengan harga jualnya dicatat sebagai bunga dibayar dimuka dan diamortisasi selama jangka waktu surat berharga pasar uang tersebut. Obligasi yang diterbitkan dicatat sebesar nilai nominalnya. Dalam hal jumlah yang diterima dari penerbitan obligasi tidak sama dengan nilai nominal obligasi yang bersangkutan, premium (agio) atau diskonto (disagio) yang timbul harus diamortisasikan secara sistematis sebagai pengurang atau penambah beban bunga selama jangka waktu obligasi tersebut. Biaya-biaya yang timbuldari penerbitan obligasi diperlakukan sebagai beban yang ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka obligasi yang bersangkutan. Obligasi yang diterbitkan disajikan nilai nominalnya. Saldo diskonto obligasi diamortisasi disajikan sebagai pos pengurang (offsetting account) atau penambah nilai nominal obligasi yang bersangkutan. Saldo obligasi yang diterbitkan dalam valuta asing dan offsetting acountnya dicatat dalam valuta asing yang bersangkutan dan untuk keperluanlaporan ke bank Indonesia dan laporan keuangan publikasi saldo dalam valuta asing dijabarkan kedalam rupiah dengan menggunakan kurs laporan bang Indonesia (booking rate). Prosedur Akuntansi Surat Berharga Yang Diterbitkan Pada saat penjualan, surat berharga yang dicatat sebagai kewajiban sebesar nilai nominal. Dalam penjulan surat berharga dibawah nilai nominal disebut penjualan diskonto dan selisihnya dicatat sebagai beban bunga yang dibayar dimuka dan diamortisasi selama jangka waktu surat berharga. Sedangkan

penjualan surat berharga diatas nominal disebut penjualan premium dan selisihnya dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka waktu surat berharga. Supaya memudahkan pengawasan pencatatan transaksi penjualan surat berharga yang diterbitkan, dicatat per jenis efek yang dijual, misalnya bank acceptance, medium term note, floating term note, obligasi, wesel, promisory note, negotiable certificate defosit dan surat berharga lainnya. Biaya-biaya yang timbul berkaitan dengan penerbitan surat berharga yang diterbitkan dicatat sebagai beban dalam periode tahun berjalan. Transaksi pembukuan berkaitan dengan surat berharga yang diterbitkan antara lain transaksi penjualan, amortisasi beban bunga, realisasi pembayaran bunga, dan transaksi saat jatuh tempo. Surat Berharga Yang Diterbitkan Dengan Bunga Dibayar Dimuka (Diskonto) Misalkan bank BRI menerbitkan surat berharga senilai Rp

1.000.000.000,00 berjangka waktu satu tahun, dengan bunga diskonto 10 %. Pada saat penerbitan jumlah yang diterima Rp1.000.000.000,00 (Rp 1.000.000.000,00 x 10 %) = Rp 900.000.000,00 dengan bunga diskonto sebesar Rp 100.000.000,00 atau Rp 277.778,00 per hari. Jurnal pembukuannya sebagai berikut: Pada saat penjualan surat berharga D D K Kas kliring-masuk Beban bunga diterbitkan SB yang ditanggukan Rp 900.000.000,00 ditangguhkan-SB Rp 100.000.000,00 Rp 1.000.000.000,00

Pada saat amortisasi beban bunga yang ditangguhkan yang dilakukan oleh system pembukuan secara otomatis pada proses akhir hari D K B. Bunga SB diterbitkan B. Bunga ditangguhkan-SB diterbitkan Rp 277.778,00 Rp 277.778,00

Pada saat jatuh tempo dilakukan pembayaran D SB diterbitkan Rp 1.000.000.000,00

Kas kliring-keluar

Rp 1.000.000.000,00

Pada saat jatuh tempo, jika masih ada saldo beban bunga yang ditangguhkan dilakukan amortisasi D K B. Bunga SB yang diterbitkan B. Bunga diterbitkan SB Sebesar sisa beban bunga yang ditangguhkan-SB ditangguhkan

Anda mungkin juga menyukai