Anda di halaman 1dari 15

Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

PERTEMUAN KE-12
EFEK PENDAPATAN TETAP
BOND VALUATION

1. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai


berikut :

Mahasiswa mampu memahami Efek Pendapatan Tetap dan Penilaian Obligasi, Nilai Maturiti,
Nilai Pasar, Nilai Intrinsik, Current Yiled, Yield To Maturity, Risiko Obligasi, Pemeringkatan
Obligasi, Teorema Penilaian Obligasi

2. URAIAN MATERI

Kuliah kali ini akan membahas tentang obligasi, saham berbeda dengan obligasi.
Saham memberikan hak kepemilikan, sedang oblogasi tidak memberikan hak tesebut
tetapi lebih sebagai surat utang. Saham tidak memberikan bunga tetapi keuntungan atau
kerugian saham diperoleh dari kenaikan atau penurunan bunga yang tetap yang disebut denga
kupon.

Karena pada investasi obligasi investor akan mendapatkan bunga yang besarannya
tetap, maka investasi obligasi termasuk ke dalam efek pendapatan tetap. Istilah pendapatan
tetap ini sering menyesatkan investor yang beranggapan bahwa nilai investasinya tidak
akan berkurang bahkan selalu akan bertambah dengan pendapatan tetap ini. Contohnya
adalah banyak investor tertarik membeli reksa dana pendapatan tetap yang isinya berupa
beberapa obligasi, dengan pemikiran akan memberikan pendapatan yang tetap disamping
investasi awal dan penyelenggara reksa dana, reksa dana ini memberikan return 20% setiap
tahun dengan apabila dibandingkan dengan return deposito yang hanya 6% setiap tahun pada
waktu itu. Tertarik dengan perbandingan return ini, banyak investor memasukan dana mereka
ke reksa dana pendapatan tetap dibandingkan ke deposito pada tahun 2004. Pertengahan
tahun 2005, isu pemerintah akan menaikan suku bunga merebak di pasar dan harga-harga
obligasi mulai merosot turun. Pada waktu itu dana triliunan rupiah ditarik oleh investor dari
Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

reksadana obligasi (efek pendapatan tetap). Akibatnya nilai bersih reksa dana pendapatan
tetap ini turun. Kenyataannya nilai Rp 1 juta yang di investasikan beberapa bulan yang lalu
pada saat itu turun menjadi kurang dari Rp 1 juta. Investor menjadi kecewa karena
anggapan mereka akan mendapatkan pendapatan yang tetap dengan investasi awal yang tidak
akan berkurang, kenyataanya sekarang investasi mereka menyusut. Di mana
permasalahannya? Sebenarnya reksa dana ini sudah memberikan pendapatan tetap dari nilai
bunga yang diberikan oleh obligasi-obligasinya, sehingga total return yang diperoleh
investor menjadi negative dengan akibat mengurangi nilai investasi awalnya.

DEFINISI OBLIGASI

Obligasi atau bond merupakan utang jangka panjang emiten kepada investor yang
akan dibayar kembali oleh emiten pada saat jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada.
Dengan demikian maka dapat dipahami bahwa obligasi merupakan suatu utang dengan
kewajiban jangka panjang (bond) emiten kepada investornya, sedang utang jangka pendek
d i k a t a k a n s e b a g a i bill. Nilai utang obligasi dibayar oleh emiten kepada investor pada
saat jatuh tempo. Nilai utang obligasi tertera dalam surat utangnya. Obligasi yang memiliki
jatuh tempo, berarti memiliki jangka waktu pelunasa yang sudah ditetapkan.

Bunga obligasi bersifat tetap (misalnya 15% setahun) apabila ada dan sudah
ditetapkan.. Walaupun kebanyakan obligasi memberikan bunga tetap, ada jiga obligasi yang
tidak membayar bunga.

Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

NILAI MATURITI OBLIGASI

Nilai maturity atau maturity value didefinidikan sebagai nilai jatuh tempo, yaitu nilai
yang dijanjikan yang akan dibayar oleh emtien kepada investor pada saat obligasi jatuh
tempo. Nilai maturity ini juga mewakili nilai nominal atau nilai par (par value) atau nilai
tampang (fact value) dari obligasi. Nilai jatuh tempo biasanya sudah tertentu perusahaan
lebarnya, misalnya US $1,000 atau misalnya Rp 1 juta.

NILAI PASAR OBLIGASI

Nilai pasar obligasi (market value) didefinisikan sebagai nilai jual dari obligasi yang
terdaftar di bursa efek pada periode tertentu. Misalnya adalah kutipan nilai-nilai pada
beberapa obligasi yang tercatat di New York Stock Exchange di surat kabar The Wall Street
Journal.

Penjelasan dari table di atas adalah sebagai berikut ini.

1. Sebagai contoh adalah obligasi ATT 8.80S05 yang tampak ditabel diatas. Obligasi ini
diterbitkan oleh perusahaan American Telephone & Telegraph (AT & T) dengan
membayarkan kupon sebesar 8,80% setahun dan dibayar setengah tahunan (diberi
kode “s” yang berarti semiannually) dan jatuh tempo pada tahun 2005.
2. current yield obligasi ini sebesar 9,5%. Hasil sekarang
(current yield) adalah nilai kupon sekarang diabagi dengan harga pasarnya, yaitu
sebesar
$88.00/$927.50 atau sebesar 9.5%.
3. Selama periode hari diatas, jumlah kejadian transaksi sebanyak 260 volume transaksi.
4. Ketika pasar obligasi ditutup pada hari tersebut, maka nilai pasar menjadi $927.50.
5. Nilai penutupan obligasi turun sebesar $5.00 atau ½ poin dari nilai penutupan
hari sebelunya.

Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

NILAI INTRINSIK OBLIGASI

Nilai intrinsik/nilai fundamental merupakan nilai sebenarnya dari obligasi, yaitu


prediksi nilai sebenarnya dari oblogasi. Nilai sebenarnya tidak mungkin dihitung dengan
tepat, hanya dapat diperkirakan. Nilai intrinsik dari obligasi pada periode tertentu dapat
diprediksi dengan rumus dibawah ini :

Notasi:

NO* = nilai intrinsik dan obligasi.


i = suku bunga diskonto.
Kt = nilai kupon ke—t dan t=1 sampai dengan n, yaitu tingkat suku bunga kupon
dikalikan dengan nilai par obligasi
NJTn = nilai jatuh tempo obligasi

Pada nilai kupon ( b u n g a ) yang konstan, yaitu K1 = K2 = … = Kn = K, maka rumus


diatas dapat
dituliskan sebagai berikut :

Notasi:

NO* = nilai intrinsik dan obligasì.


t = periode waktu ke-t dan t1 sampai dengan n.
i = suku bunga diskonto
K = nilai kupon obligasi tetap, dimana tingkat kupon dikali nilai par obligasi.
NJTn = nilaijatuh tempo obligasi

Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

Obligasi yang berupa kupon dan dengan diskon-murni. Coupon bond adalah obligasi
yang membayar bunga dengan kupon. Kupon merupakan bunga yang dibayarkan
pada setiap periode yang telah ditetapkan, biasanya tiap semester atau tahunan.

Pure-discount bond merupakan obligasi yang tidak membayar bunga obligasi atau
tidak membayar kupon obilgasi, obligasi ini dijual dengan harga murni ditambah diskon
harga. Jika obligasi tidak membayar kupon, maka nilai intrinsik dari obligasi pada saat
tertentu dapat diperkirakaan dengan rumus:

NO* = nilai intrinsik dan obligasì.

i = suku bunga diskonto obligasi.

NJTn = nilaijatuh tempo obligasi.

HASIL OBLIGASI

Beberapa pengukuran digunakan untuk mengukur yield dari suatau obligasi. Beberapa
di antaranya adalah current yield, yield to matury, dan yield to call.

HASIL SEKARANG (CURRENT YIELD)

Hasil sekarang atau current yield dihitung dengan nilai kupon s e l a m a s a t u


t ahun, kemudian dibagi dengan nilai pasar obligasi saat itu.

HASIL SAMPAI MATURITI (YIELD TO MATURITY)

Hasil sampai maturity atau dikatakan sebagai yield to maturity merupakan tingkat
retrun obligasi yang dibeli dengan harga pasar sekarang, kemudian disimpan sampai periode
jatuh tempo. Yield to maturity atau YTM dapat diestimasi dengan cara mencari tingkat

Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

diskonto yang dapat menyebabkan nilai sekarang dari semua aliran kas = nilai pasar sekarang
dari obligasi. Untuk obligasi dengan, Yeld To Maturity dapat dirumuskan sebagai:

Notasi:
YTM = yield to maturity
NO = nilai pasar sekarang
Kt = nilai kupon periode ke-t, dari t=1 sampai periode n, yang merupakan tingkat suku
bunga kupon dikali nilai par obligasi.

NJTn = Nilai Jatuh tempo obligasi.

Nilai dari YTM dapat dihitung cara trial-and-error dengan meyamakan nilai pasar sekarang
dari obligasi (NO) dengan nilai sekarang aliran-aliran kas. Maka dapat disimpulkan bahwa
nilai Yiled To Maturity merupakan nilai internal rate of return (IRR)
obligasi dengan nilai kupon konstan, yaitu K1 = K2 = … = Kn = K, maka dapat
dirumuskan sebagai berikut :

YTM = yield to maturity

T = periode obligasi pada waktu ke-t, mulai dari t=1 sampai n period

Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

NO = nilai pasar sekarang dan obligasi

K = nilai kupon yaitu tingkat suku bunga kupon dikalikan dengan nilai par

obligasi. NJTn = Nilai Jatuh tempo obligasi.

Untuk pure-discount bond (obligasi dengan diskon-murni) yang tidak membayar kupon,
nilai
YTM dapat dinyatakan dengan rumus :

YTM = yield to maturity

NO = nilai pasar sekarang dan obligasi

NJTn = Nilai Jatuh tempo obligasi.

Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

Hasil sampai ditarik

Hasil sampai di Tarik (yield to call) adalah return dari obligasi dari sekarang sampai dengan
tanggal obligasi ditarik kembali. Yield to call mirip dengan yield to maturity dengan
perbedaan waktu obligasi. Kalau YTM waktu obligasi adalah dari sekarang samapai jatuh
tempo, sedang yield to call waktu obligasi adalah dari sekarang sampai kemungkinan ditarik.

HAK TARIK

Penerbit obligasi akan lebih menyukai jika mempunyai pilihan untuk membayar
obligasinya pada nilai par waktu sebelum jatuh tempo. Hak obligasi seperti ini dikatakan
sebagai hak tarik atau provisi tarik (call provision). keuntungan yang akan diperoleh emiten
obligasi dengan adanya hak ini adalah :

1. Perusahaan dapat mengurangi utang sewaktu-waktu bila aliran kas perusahaan tersisa.
2. Obligasi yang memiliki kupon tinggi dapat diberhentikan dan dapat digantikan
obligasi yang lain, yang memberikan nilai kupon lebih rendah apabila bunga menurun.
3. Merupakan sinyal positif bagi emiten yang menunjukkan bahwa emiten
menguntungkan sehingga tersedia banyak aliran kas tersedia dan emiten
memiliki anggapan bahwa obligasi adalah murah untuk ditarik kembali.
4. Opsi tarik (call option) tersedia kepada emiten secara gratis.

Kebalikannya untuk investor, obligasi yang mempunyai call provision merugikan


investor, sehingga harga obligasi ini akan lebih rendah dibandingakan dengan obligasi
sejenis yang tidak mempunyai hak tarik. Obligasi yang memiliki call provision ini
menyediakan suatu opsi kepada emiten agar bisa membeli kembali obligasi sewaktu-
waktu. Opsi ini sama dengan opsi tarik (call option). Hal ini maka harga obligasi
yang memiliki call provision merupakan nilai obligasi tanpa call provision dikurangi
nilai call option.

Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM 184
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

RENTANG HASIL

Rentang hasil (yield spread) adalah perbedaan antara yield to maturity (YTM) yang
dijanjikan dengan YTM suatu obligasi bebas gagal (default free) yang mempunyai nilai
kupon dan waktu manuriti yang sama. default premium merupakan perbedaan hasil YTM
dijanjikan dengan YTM y a n g diharapkan. YTM yang diharapkan adalah YTM biasa
yang dihitung sebelumnya. Premium risiko (risk premium) adalah perbedaan antara YTM
diharapkan dengan YTM suatu obligasi bebas gagal (default free) yang mempunyai nilai
kupon dan waktu manuriti yang sama.

YTM yang diinginkan (Y) dapat diestimasi dengan cara sebagai berikut :

Y = YTM yang dijanjikan

Y’ = YTM diharapkan

Pd = Probabilitas obligasi akan gagal

λ = nilai obligasi yang tidak terbayar relatif terhadap harga pasar sekarang
Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM 185
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

RISIKO OBLIGASI

Walaupun obligasi lebih rendah riikonya dibandingkan dengan saham, tetapi


obligasi tetap aktiva berisiko. Risiko obligasi secara umum merupakan kemungkinan
obligasi yang tidak terbayar (default). Perigkat obligasi (bond rating) dapat digunakan
sebagai proksi dan risiko obligasi.

Peringkat obligasi (bond rating) adalah symbol-simbol karakter yang diberikan oleh
agen peringkat untuk menunjukan risiko dari obligasi. Dua buah agen peringkat obligasi
terkenal di dunia adalah Standard & Poor’s (S&P) Corporation dan Moody Investor
Service Inc. Di Indonesia obligasi diperingkat oleh PT PEFINDO yang didirikan tanggal
21 Desember 1993 (lihat lebih lanjut di www.pefindo.com) dan PT KASNIC Credit Rating
( lihat lebih lanjut di www.kasnicrating.com)

Jika dibandingkan dengan investasi di saham, investor dapal memanfaatkan jasa


pemeringkat efek dalam berinvestasi di obligasi, karena seinua obligasi yang ada di
pasar harus diberi peringkat. Risiko kredit merupakan risiko gagal bayar yaitu risiko

Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM 186
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

kerugian yang memungkinkan timbul akibat lemahnya kemampuan p e r u s a h a a n dalam


pembayaran bunga juga pokok pinjaman obligasi. Maka dengan demikian pemeringkat efek
berperan besar dalam memberikan analisa fundamental pada setiap Obligasi yang
diterbitkan. Intinya pemeringkatan efek menekankan pada penilaian kernampuan emiten
dalam memenuhi semua kewajibannya. Berikut ini contoh pemeringkatan obligasi (rating)
yang dikeluarkan oleh PEFINDO

Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM 187
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

TEOREMA PENILAIAN OBLIGASI

Teorema penilaian obligasi akan menjelaskan bagaimana hubungan antara harga obligasi
akibat perubahan-perubahan suku bunga, manuriti, dan kupon.

Teorema 1 : Harga obligasi akan bergerak k e a r a h y a n g berlawanan dengan yield


pasar (market yield).

Seperti halnya hubungan suku bunga (market yield) dengan harga saham, hubungan suku
bunga dengan harga obligasi dengan bunga (kupon) tetap adalah berlawanan arah, yaitu semakin
meningkatnya (menurunya) suku bunga, semakin menurunya (menaiknya) harga obligasi.
Hubungan negative ini dapat dijelaskan sebagai berikut ini.

1. Rumus valuasi nilai intrinsic obligasi dapat dihitung secara matematis,


Nilai suku bunga berada sebagai denominator (pembagi) di rumus tersebut.

Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM 188
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

a. bila suku bunga mengalami peningkatan, lalu nilai pembagi akan membesar,
sehingga dana hasil yang dibagi akan mengecil, hal ini berakibat nilai harga
obligasi menurun.
b. sebaliknya, dengan penurunan suku bunga, lalu nilai pembagi akan mengecil dan
nilai yang dibagi akan membesar, dan berakibat nilai harga obligasi meningkat.
2. Secara logika dapat dijelaskan sebagai berikut ini.
a. Dengan terjadinya peningkatan suku bunga tabungan, maka tabungan akan
semakin menarik karena memberikan bunga tabungan yang tinggi dibandingkan
obligasi. Dengan demikian investor akan melepas jual obligasi dan juga akan
memindahkan hasilnya ke tabungan dengan bunga yang lebih tinggi dari
obligasi. Akibatnya penawaran (supply) obligasi meningkat. Karena
penawaran meningkat, maka dia akan menawarkan obligasi dengan diskon,
sehingga harga obligasi akan menurun. Dari sisi investor yang akan membeli
obligasi, akan lebih menarik untuk memasukan dananya ke tabungan dengan suku
bunga lebih tinggi. Investor mau membeli obligasi apabila dijual dengan harga
diskon, hal ini untuk mengkompensasi atas kehilangan kesempatan suku bunga
tabungan yang tinggi.
b. Sebaliknya dengan menurunnya suku bunga, maka tabungan akan semakin kurang
menarik karena memberikan bunga tabungan yang menurun, akibanya investor
akan menarik tabungannya dan mengalihkannya ke obligasi dengan bunga yang
lebih tinggi. Akibatnya permintaan (demand) obligasi lebih menarik, maka
obligasi ini akan ditawarkan dengan premium, sehingga harga obligasi akan
meningkat. Sebaliknya dari sisi investor penjual obligasi akan mengalami
kerugian suku bunga yang lebih rendah kalau hasil penjualan obligasi dimasukan
ke tabungan. Investor hanya ingin menjual obligasinya dengan premium guna
mengkompensasi kerugian suku bunganya.

Teorema 2 : Dengan maturiti konstan, penurunan suku bunga akan menaikkan harga obligasi
dengan basis presentasi lebih besar dibandingkan dengan peningkatan suku bunga yang sama
besarnya yang akan menurunkan harga obligasi

Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM 189
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

Teorema 3 : pada perubahan suku bunga tertentu, besaran perubahan harga obligasi akan
memiliki hubungan yang positif dengan periode maturity-nya, apabila maturity semakin lama
maka perubahan harga obligasi semakin besar.

Teorema 4 : Perubahan harga obligasi terjadi akibat adanya hubungan maturiti obligasi
dengan volatilitas harga obligasi akan semakin besar, dan dengan tingkat penurunan (increases at
a diminishing rate) sejalan dengan peningkatan maturiti

Teorema 5 : Persentase perubahan harga obligasi akibat dari perubahan suku bunga akan lebih
kecil jika tingkat kupon lebih tinggi

IMPLIKASI TERHADAP INVESTOR

Bila diambil kesimpulan, maka hasil teorema obligasi adalah sebagai berikut :

1) Kaitannya dengan suku bunga.


a. Harga obligasi berhubungan terbalik dengan suku bunga.
b. Terjadinya penurunan suku bunga akan ebih sensitive terhadap harga p a s a r
obligasi dibandingkan dengan kenaikan suku bunga tabungan.
2) Kaitannya dengan maturiti.
a. Besarnya perubahan harga obligasi berhubungan positif dengan waktu
maturity.
b. Perubahan harga obligasi tersebut terjadi dengan tingkat menurun sejalan
dengan meningkatnya manuriti.
3) Kaitannya dengan tingkat kupon.
Besaran persentase perubahan harga pasar obligasi merupakan dampak dari
perubahan suku bunga berhubungan negative (terbalik) dengan tingkat kupon obligasi.

Teorema-teorema ini menyediakan informasi yang berguna bagi investor, sehingga


mempunyai implikasi yang cukup penting terhadap investor. Implikasi adalah sebahai
berikut ini.
1. Jika suku bunga dapat diprediksi dan diekspektasi, maka investor seharusnya membeli
obligasi (tidak dibanding-bandingkan dengan aktiva lain) jika suku bunga diekspektasi

Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM 190
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

akan turun. Sebaliknya, investor seharusnya menjual obligasinya jika suku bunga
diekspektasikan akan naik.
2. Untuk mendapatkan hasil yang maksimum pengaruh dari penurunan suku bunga
terhadap harga pasar obligasi, maka investor disarankan agar membeli obligasi yang
memiliki maturity yang lama (long-maturity bond) dan juga tingkat kupon yang rendah
(low-coupon bond).
3. Jika investor harus membeli obligasi padahal suku bunga diekspektasikan akan naik,
sebaiknya investor membeli obligasi yang mempunyai maturity yang pendek (short-
maturity bond) dan tingkat kupon yang tinggi (high-coupon bond).

TUGAS
1. Suatu obligasi berumur 5 tahun (berarti mempunyai 10 periode pembayaran) dengan
kupon sebesar 7% per tahun dibayar setengah tahunan (yaitu Rp.35.000 per setengah
tahunnya). Nilai jatuh tempo obligasi adalah Rp. 1.000.000. Misalnya obligasi ini
sekarang dijual dengan harga premium sebesar Rp. 1.055.000. Hitunglah nilai Yield
To Maturity

DAFTAR PUSTAKA

1. Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id Agustus 2016


2. Jogiyanto Hartono, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kedelapan, BPFE-
Yogyakarta, September 2013
3. PEFINDO
4. Suad Husnan, Dasar-Dasar Teori Portofolio & Analisis Sekuritas, Edisi Keempat, UPP
STIM YKPN, Agustus 2005
5. William F. Sharpe, Gordon J. Alexander, Jeffrey V. Bailey, Investasi, Jilid I, PT.
INDEKS Kelompok Gramedia, 2005
6. William F. Sharpe, Gordon J. Alexander, Jeffrey V. Bailey, Investasi, Jilid II, PT.
INDEKS Kelompok Gramedia, 2005
7. Zvi Bodie, Alex Kane, Alan J. Marcus, Manajemen Portofolio dan Investasi, Edisi 9
Buku 1, Mc Graw Hill Education/Penerbit Salemba Empat, 2014
8. Zvi Bodie, Alex Kane, Alan J. Marcus, Manajemen Portofolio dan Investasi, Edisi 9
Buku 2, Mc Graw Hill Education/Penerbit Salemba Empat, 2014
Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM 191

Anda mungkin juga menyukai