Anda di halaman 1dari 0

Bab

1
11
Pengenalan atas Sistem GFS









Tujuan Pembelajaran

1. Memahami tujuan dan penggunaan statistik keuangan pemerintah (Government
Finance Statistic/Sistem GFS) serta struktur sistem statistik keuangan pemerintah;
2. Memahami perubahan utama metodologi dari sistem GFS sebelumnya, dan metode-
metode dalam implementasi sistem yang direvisi.
Bab
1
11
2 Bab 1 : Pengenalan atas Sistem GFS
Pendahuluan

Statistik Keuangan Pemerintah (Government Finance Statistic / Sistem
GFS)
1
berisi uraian atas sistem statistik makro ekonomi, yang dirancang untuk
mendukung analisis fiskal suatu negara. Sistem GFS menggunakan prinsip-prinsip
akuntansi dan ekonomi dalam mengompilasi data statistik dan mempresentasikan
data fiskal dalam kerangka kerja analitis yang mencakup pos-pos penyeimbang
2

yang tepat. Oleh karena itu, dapat diaktakan bahwa tujuan utama sistem GFS
adalah untuk memberikan suatu kerangka kerja konseptual dan kerangka
akuntansi yang komprehensif sehingga dapat digunakan untuk menganalisis dan
mengevaluasi kebijakan fiskal suatu negara, baik di sektor pemerintah (general
government sector) maupun di sektor publik (public sector) yang lebih luas.
Konsep mengenai sektor secara rinci akan diuraikan dalam Bab 2. Secara
garis besar, sektor pemerintah terdiri atas entitas-entitas yang
mengimplementasikan kebijakan publik melalui penyediaan jasa yang tidak
ditujukan untuk kepentingan pasar dan melakukan redistribusi pendapatan dan
kekayaan, dimana kedua aktivitas tersebut sebagaian besar didukung oleh
pungutan wajib terhadap sektor-sektor lain. Sementara sektor publik terdiri atas
sektor pemerintah ditambah dengan entitas-entitas lain yang dikendalikan oleh
pemerintah (dikenal dengan sebutan perusahaan publik) dimana aktivitas
utamanya bergerak dalam bidang komersial.
Secara tradisional, para analis keuangan publik telah menggunakan
statistik fiskal untuk menganalisis beberapa hal dalam sektor publik: pertama,
menganalisis kontribusi fiskal terhadap permintaan agregat, investasi, dan
tabungan nasional; kedua, menganailis akibat yang ditimbulkan oleh kebijakan
fiskal terhadap ekonomi, termasuk penggunaan sumber daya dan kondisi moneter;
ketiga, menganalisis masalah perpajakan, proteksi tarif dan jaring pengaman
sosial. Lebih jauh, para analis semakin tertarik dalam mengukur tingkat efektivitas
pengeluaran dan kebijakan fiskal pemerintah, dalam upaya untuk mengurangi
kemiskinan, hutang netto, dan klaim bersyarat (contingent claim) kepada
pemerintah, termasuk kewajiban untuk tunjangan keamanan sosial.
Untuk mencapai tujuan analisis ini, penggunaan statistik/data sektor publik
lebih diperlukan daripada sektor pemerintah. Hal ini dikarenakan untuk
perusahaan publik - baik finansial maupun non finansial - dapat mengaplikasikan
kebijakan fiskal pemerintah dalam berbagai cara, dan analisis aktivitas fiskalnya
sering menggunakan informasi statistik secara keseluruhan, bukan data statistik
yang hanya terfokus pada transaksi tertentu. Di lain pihak, meskipun data statistik
untuk sektor pemerintah sudah dikompilasi, informasi perusahaan publik masih
sangat diperlukan untuk memberi gambaran mengenai tingkat kepemilikan modal
dan perubahannya atas perusahaan publik yang dimiliki oleh sektor pemerintah.
Konsep dasar, klasifikasi dan definisi yang diuraikan dalam sistem ini
tergantung pada analisis ekonomi dan prinsip-prinsip yang berlaku secara

1
Edisi pertama untuk Manual GFS diterbitkan pada tahun 1986 oleh International Monetary Fund
(IMF). Manual tersebut selanjutnya akan disebut Manual GFS 1986.
2
Pos-pos penyeimbang meringkas nilai netto dari aktivitas-aktivitas yang tercakup dalam satu set
jurnal-jurnal akuntansi, seperti nilai netto dari pendapatan total dikurangi biaya total. Bab 4
menyediakan informasi detail dari kerangka kerja analitis dan pos-pos penyeimbang.
GFS dan Ilustrasi Penerapannya di Indonesia 3
universal tanpa mempedulikan kondisi dimana keduanya diaplikasikan. Dengan
demikian, sistem GFS dapat diterapkan pada semua jenis ekonomi tanpa
mempertimbangkan struktur institusional dan struktur legal dari pemerintahan
sebuah negara, kerumitan pengembangan statistik suatu negara, sistem akuntansi
keuangan pemerintah, atau seberapa jauh kepemilikan sektor publik terhadap
entitas-entitas yang berorientasi pada laba. Namun demikian, kenyataan bahwa
negara-negara mempunyai perbedaan yang siginifikan dalam struktur
pemerintahan dan struktur ekonomi menunjukkan bahwa beberapa bagian dari
manual ini menjadi tidak sepenuhnya relevan.


Penggunaan Sistem GFS

Sistem GFS dirancang untuk menyediakan data statistik yang
memungkinkan para pengambil keputusan dan para analis untuk mempelajari
perkembangan/progres dalam operasi keuangan, posisi keuangan, dan kondisi
likuiditas dari sektor pemerintah dan sektor publik dalam secara konsisten dan
sistematik. Kerangka kerja analitis GFS ini dapat digunakan untuk melakukan
analisis terhadap kegiatan operasi suatu tingkatan unit pemerintah tertentu dan
transaksi-transaksi antar tingkatan unit pemerintah.
Salah satu metode yang digunakan dalam sistem GFS untuk menyiapkan
informasi ringkas mengenai kinerja dan posisi keuangan sektor pemerintah atau
sektor publik adalah dengan melalui penggunaan satu set pos-pos penyeimbang,
seperti saldo operasi netto (net operating balance), piutang/hutang netto (net
lending/borrowing), dan perubahan nilai kekayaan bersih. Pos-pos penyeimbang
seperti ini lebih efektif diilustrasikan dan diukur dalam suatu kerangka kerja
akuntansi yang komprehensif dan terintegrasi seperti sistem GFS.
Di sisi lain, data dari sistem GFS yang lengkap dapat juga digunakan
untuk menguji/mengivestigasi area khusus dari kegiatan operasi pemerintah.
Sebagai contoh, seseorang mungkin menginginkan informasi tentang bentuk-
bentuk khusus dari perpajakan, tingkatan biaya yang muncul untuk satu jenis
pelayanan sosial, atau jumlah pinjaman pemerintah dari sistem perbankan.
Harmonisasi antara sistem GFS dengan sistem statistik ekonomi makro
lainnya menunjukkan bahwa data dari sistem GFS dapat dikombinasikan dengan
data dari sistem lain untuk mengukur perkembangan sektor pemerintah atau sektor
publik dalam hubungannya dengan sektor ekonomi lainnya. Oleh karena itu,
pembuatan standar yang diakui secara internasional, memungkinkan GFS untuk
digunakan dalam analisis kegiatan operasi antar negara, seperti perbandingan
rasio perpajakan atau rasio belanja dengan pendapatan domestik bruto.


Struktur dan Karakteristik Sistem GFS

Sistem GFS sangat relevan untuk sektor pemerintah dan sektor publik.
Sektor-sektor ini biasanya dikenal dengan sebutan unit institusional, yaitu entitas
ekonomi yang dapat memiliki aset sendiri, memiliki kewajiban, dan dapat
mengikatkan diri dalam aktivitas ekonomi serta melakukan transaksi dengan
entitas lain sesuai dengan hak yang dimilikinya. Karakteristik-karakteristik ini
membuat unit-unit institusional menjadi subyek kepentingan ekonomi dan statistik
4 Bab 1 : Pengenalan atas Sistem GFS
yang dapat dipenuhi dengan mengkompilasi seluruh rekening unit-unit tersebut
termasuk neraca.
Ada dua jenis aliran dana yang dicatat dalam sistem GFS, yaitu : transaksi
dan aliran dana ekonomi lainnya.
3
Sebagian besar transaksi merupakan interaksi
antara dua unit institusional yang dilakukan dengan perjanjian saling
menguntungkan. Laporan Kegiatan Operasi Pemerintah (The Statement of
Governemnt Operations) mencatat hasil-hasil seluruh transaksi selama periode
akuntansi. Transaksi-transaksi tersebut diklasifikasikan sebagai pendapatan,
belanja, perolehan bersih aset non-finansial, perolehan bersih aset finansial, atau
kewajiban bersih. Transaksi-transaksi yang menimbulkan pendapatan dan belanja
dapat mengakibatkan perubahan pada nilai kekakayaan bersih. Sementara jenis
transaksi lainnya akan mengakibatkan perubahan aset dan atau kewajiban dalam
jumlah yang sama, tetapi tidak mengakibatkan perubahan nilai kekayaan bersih.
Aliran dana ekonomi lain meliputi perubahan harga dan kejadian -
kejadian ekonomi lain yang mempengaruhi aset dan kewajiban, seperti
penghapusan hutang dan kerugian-kerugian yang luar biasa. Laporan Aliran
Dana Ekonomi Lain (Statement of Other Economic Flows) memberikan
ringkasan tentang perubahan-perubahan aset, kewajiban dan kekayaan bersih.
Neraca untuk sektor pemerintah atau sektor publik adalah suatu laporan posisi
keuangan atas aset finansial dan aset non finansial yang dimiliki, posisi keuangan
atas klaim dari unit lain terhadap kepemilikan aset tersebut dalam bentuk
kewajiban, dan kekayaan bersih dari sektor tersebut dimana nilainya sama dengan
nilai total seluruh aset dikurangi nilai total seluruh kewajiban.
Perlakuan yang komprehensif atas transaksi-transaksi dan aliran dana
ekonomi dalam sistem GFS memungkinkan terbentuknya neraca awal dan akhir
untuk dapat direkonsiliasi secara penuh. Yakni, posisi keuangan dari aset atau
kewajiban pada awal periode akuntansi ditambah dengan perubahan-perubahan
posisi keuangan (terlihat dari transaksi-transaksi dan aliran dana ekonomi) sama
dengan dengan posisi keuangan pada akhir periode. Sistem statistik yang
terintegrasi seperti itu memungkinkan dilakukannya analisis terhadap efek dari
kebijakan dan kejadian ekonomi.
Berbagai macam klasifikasi dapat diaplikasikan terhadap seluruh aliran
dana dan posisi keuangan yang dicatat dalam sistem GFS. Sebagai contoh, setiap
transaksi pendapatan dapat diklasifikasikan menurut jenis pendapatannya, apakah
pajak atau jenis lain; transaksi belanja dapat diklasifikasikan menurut tujuan dan
menurut jenis ekonomi; aset dapat diklasifikasikan menurut jenisnya apakah
finansial atau non finansial; aset finansial dan kewajiban finansial diklasifikasikan
menurut jenis instrumen dan sektor dari unit yang menerbitkan aset yang dimiliki
oleh pemerintah, atau dari unit yang mempunyai kewajiban kepada pemerintah.
Kompilasi data statistik keuangan pemerintah biasanya menjadi tahap
pertama dalam kompilasi data statistik rekeningn negara. Oleh karena itu,
beberapa data yang biasanya tidak muncul dalam penyajian standar GFS harus
dicatat dalam catatan tambahan karena data tersebut diperlukan untuk rekening-
rekening nasional. Sebagai contoh, catatan estimasi mengenai skema pensiun

3
Aliran dana mencerminkan kreasi, perubahan bentuk, pertukaran, transfer atau turunnya nilai
ekonomi. Aliran dana transaksi dan ekonomi didefinisikan dan diuraikan lebih detail dalam Bab
3.
GFS dan Ilustrasi Penerapannya di Indonesia 5
pegawai pemerintah harus selalu dicatat dan diungkapkan sehingga perbedaan
perlakuan skema ini seperti dalam SNA 1993 dapat diakomodasi.
Kontinjensi, seperti misalnya jaminan pinjaman dan jaminan untuk
menyediakan manfaat sosial, secara ekonomi mempunyai pengaruh yang penting
dalam perekonomian tetapi tidak berpengaruh terhadap transaksi dan aliran dana
ekonomi yang dicatat dalam sistem GFS sampai kejadian atau kondisi tersebut
benar-benar terjadi. Akibatnya, kejadian seperti ini dicatat sebagai pos
memorandum.


Perubahan Metodologi dari Sistem GFS1986

Metodologi untuk mengkompilasi data statistik keuangan pemerintah yang
diuraikan dalam manual ini secara substantif berbeda dengan metodologi untuk
Manual Sistem GFS 1986. Perbedaan utama dari kedua manual tersebut dapat
diuraikan dalam paragraf berikut ini.

Ruang Lingkup
Fokus ruang lingkup dari sistem GFS Revisi ini adalah sektor pemerintah
seperti yang didefinisikan dalam SNA 1993, dimana definisinya didasarkan pada
unit institusional. Ruang lingkup Manual GFS 1986 didefinisikan atas dasar
fungsi dan memasukkan transaksi-transaksi yang relevan atas setiap unit yang
melaksanakan fungsi pemerintah. Seringkali, unit-unit dalam sektor publik yang
lebih luas melaksanakan beberapa fungsi pemerintah. Supaya transaksi fiskal dan
aktivitas yang dilakukan diluar sektor pemerintah dapat tercakup, maka
diperlukan kompilasi data statistik sektor publik dan identifikasi transaksi-
transaksi antara unit-unit dalam sektor pemerintah dan perusahaan publik.

Dasar Pencatatan Kejadian Ekonomi
Dalam sistem GFS Revisi, aliran dana dicatat atas dasar akrual, yang
berarti bahwa aliran dana dicatat pada saat nilai ekonomi diciptakan,
ditransformasikan, dipertukarkan, ditransfer, atau dihapuskan. Dalam Manual
GFS 1986, transaksi-transaksi dicatat pada saat kas diterima atau dibayarkan.
Penggunaan basis akrual juga berarti bahwa transaksi non moneter
diintegrasikan secara penuh dalam sistem GFS Revisi ini. Dalam Manual GFS
1986, hanya transaksi-transaksi non moneter tertentu dicatat sebagai pos
memorandum.

Penilaian
Aliran dana, seperti halnya aset, kewajiban dan nilai kekayaan bersih,
dinilai atas dasar harga pasar dalam Manual GFS Revisi, tetapi dengan
memberikan catatan nilai nominal dari hutang surat-surat berharga sebagai pos
memorandum. Dalam Manual GFS 1986, surat berharga hutang dinilai dengan
jumlah yang harus dibayarkan oleh pemerintah pada saat jatuh tempo, sehingga
mungkin berbeda dengan nilai nominal maupun nilai pasar sekarang.

Neraca
6 Bab 1 : Pengenalan atas Sistem GFS
Neraca yang lengkap, termasuk posisi keuangan aset finansial, aset non
finansial, kewajiban, dan nilai kekayaan bersih, dimasukkan dalam ruang lingkup
GFS revisi. Sementara Manual GFS 1986 hanya memasukkan posisi keuangan
atas kewajiban hutang tertentu.

Integrasi antara aliran dana dan posisi keuangan
Pencatatan yang komprehensif atas transaksi dan aliran dana ekonomi lain
memungkinkan adanya integrasi penuh antara aliran dana dan posisi keuangan
serta rekonsiliasi atas perbedaaan-perbedaan antara neraca awal dan neraca akhir.
Rekonsiliasi posisi keuangan atas kewajiban hutang dalam Manual GFS 1986
tidak mungkin dilakukan tanpa pengumpulan informasi tambahan.

Kerangka Kerja Analitis
Dalam sistem GFS Revisi, banyak pos-pos penyeimbang diperkenalkan.
Hal yang senada dengan dengan perubahan ini adalah pandangan bahwa analisis
sektor pemerintah atau sektor publik harus melibatkan berbagai pertimbangan dan
bahwa tidak ada ukuran tunggal yng cukup untuk memenuhi semua tujuan analisis
tersebut. Dalam Manual GFS 1986, penekanan kerangka kerja analitis terfokus
pada pos penyeimbangan tunggal yaitu keseluruhan defisit atau surplus.

Definisi (revisi) atas pendapatan dan belanja sebagai perubahan-perubahan
dalam nilai kekayaan bersih yang dihasilkan dari transaksi-transaksi
mengakibatkan perlunya suatu revisi atas perlakukan transaksi dalam aset non
finansial dalam GFS 1986 dan pengenalan pos-pos penyeimbang yang baru.
Sebelumnya, transaksi kas dalam aset non finansial diperlakukan sebagai
pendapatan dan belanja modal, yang mempengaruhi defisit/surplus keseluruhan.
Sekarang, perbedaan antara pendapatan dan belanja merupakan pos penyeimbang,
saldo operasi bersih, yang mengukur perubahan nilai kekayaan bersih yang
dihasilkan dari transaksi.
Seluruh transaksi yang melibatkan perolehan atau pengurangan aset
finansial sekarang diperlakukan sebagai transaksi finansial, dan nilai bersih yang
dipinjamkan/pinjaman (net lending/borrowing) merupakan pos penyeimbang yang
didefinisikan sebagai perolehan bersih seluruh aset finansial dikurangi nilai bersih
kewajiban yang timbul dari transaksi. Dalam Manual GFS 1986, perolehan bersih
atas aset finansial untuk tujuan kebijakan didefinisikan sebagai nilai yang
dipinjamkan (lending) dikurangi pembayaran kembali dan diperlakukan seperti
belanja dalam menghitung keseluruhan defisit/surplus. Kondisi ini juga dibuat
dalam sistem yang direvisi, tetapi, untuk pos penyeimbang lainnya, saldo
keseluruhan, yang memungkinkan nilai perolehan bersih atas aset finansial
tertentu diperlakukan dengan cara yang sama dengan nilai perolehan aset finansial
untuk tujuan kebijakan dalam Manual GFS 1986 (lihat Bab 4).


I mplementasi Sistem GFS Revisi

Beberapa negara mungkin baru dapat, atau setidaknya telah mulai,
melakukan kompilasi sebagian kecil dari sistem GFS Revisi ini. Tidaklah tepat
untuk memberikan prioritas utama pada pengumpulan data apabila
GFS dan Ilustrasi Penerapannya di Indonesia 7
kondisi/kejadian-kejadian ekonomi antara satu negara sangat berbeda dengan
negara lain. Dalam praktiknya, prioritas sebaiknya dibuat oleh pemegang otoritas
nasional yang lebih mengetahui situasi, kebutuhan dan permasalahan-
permasalahan negara.
Implementasi sistem GFS yang terintegrasi secara penuh yang disajikan
dalam manual ini akan memakan waktu yang lama. Disamping itu implementasi
ini juga memerlukan adanya progres di mana tingkat kecepatannya ditentukan
oleh kebutuhan dan kejadian yang berlaku dalam suatu negara. Secara spesifik,
beberapa negara akan memerlukan revisi sistem dasar akuntansi untuk
menggambarkan prinsip-prinsip akuntansi akrual dan revisi klasifikasi dari sistem
GFS
4
.
Namun demikian, sepertinya beberapa negara akan mengikuti pola yang
mirip pada saat menerapkan sistem. Sebagai contoh, pada tahap pertama mungkin
suatu negara akan mengadopsi struktur klasifikasi dari Laporan Kegiatan Operasi
Pemerintah atau Laporan Sumber dan Penggunaan Kas dan kemudian
menyesuaikannya dengan statistik berdasar kas untuk memungkinkan
terungkapnya kelemahan yang ada, seperti penggabungan jumlah pendapatan dan
biaya yang sudah lewat jatuh tempo. Tahap yang lain dapat saja dilakukan dengan
menyusun informasi neraca tentang aset finansial dan kewajiban yang
memungkinkan untuk membuat estimasi aliran dana ekonomi yang berhubungan
dengan pos-pos finansial ini. Tahap yang lebih sulit adalah mengumpulkan
informasi yang lengkap tentang posisi aset non finansial yang dikelola pada suatu
waktu tertentu dan nilai aset tersebut pada tingkat harga pasar sekarang. Pada
akhirnya, sistem akuntansi akrual secara lengkap dan sempurna dapat
diperkenalkan yang menyediakan informasi untuk menyusun neraca secara
lengkap.


Struktur Manual

Bagian selanjutnya dari Manual ini dapat dibagi dalam dua topik umum.
Bab 2 sampai dengan Bab 4 mengembangkan konsep yang digunakan dalam
sistem dan Bab 5 sampai dengan Bab 10 menjelaskan klasifikasi-klasifikasi yang
digunakan dan jenis-jenis aliran dana dan posisi keuangan yang termasuk dalam
masing-masing kategori klasifikasi.
Bab 2 menjelaskan ruang lingkup sektor pemerintah, pembagian sektor
dalam beberapa sub sektor, dan perluasan dalam sektor publik. Bab 3, pertama-
tama meringkas konsep-konsep transaksi, aliran dana ekonomi lain, dan posisi
aset dan kewajiban. Kemudian, bab ini menjelaskan aturan-aturan akuntansi yang
mengatur pencatatan, termasuk waktu pencatatan, penilain, dan konsolidasi. Bab 4
menjelaskan kerangka kerja analitis, yaitu penyajian transaksi-transaksi, aliran
dana ekonomi lain, dan neraca dalam suatu perlakuan yang memungkinkan
penghitungan pos-pos penyeimbang sebagai ukuran aktivitas-aktivitas atas sektor
pemerintah.

4
Meskipun sistem GFS diuraikan dalam istilah-istilah akuntansi yang standar, penting untuk
diingat bahwa manual ini adalah sebuah sistem pelaporan statistik yang mungkin berbeda dalam
berbagai cara dengan sistem dasar akuntansi keuangan dibanding dengan statistik menurut GFS.
8 Bab 1 : Pengenalan atas Sistem GFS
Bab 5 sampai dengan bab 10 menjelaskan klasifikasi transaksi, aliran dana
ekonomi lain, dan posisi aset dan kewajiban. Bab 5 ditujukan untuk transaksi
pendapatan, yang merupakan peningkatan nilai kekayaan bersih. Bab 6
menjelaskan transaksi-transaksi biaya, yang merupakan penurunan nilai kekayaan
bersih. Bab 7 menjelaskan neraca dan klasifikasi posisi keuangan dari aset,
kewajiban dan nilai kekayaan bersih. Bab 8 menyediakan klasifikasi atas transaksi
aset non finansial, dan Bab 9 menyajikan klasifikasi atas transaksi aset dan
kewajiban finansial. Bab 10 mencakup aliran dana ekonomi. Dua bagian terakhir
yaitu Appendix 1 dan Appendix 2 akan mengetengahkan ilustrasi penerapan dari
Statistik Keuangan Negara di Indonesia.


Rangkuman

Manual Statistik Keuangan Pemerintah (Manual GFS atau Manual GFS
revisi) menguraikan sistem statistik makro ekonomi (sistem GFS) yang dirancang
untuk mendukung analisis fiskal. Manual ini memberikan prinsip-prinsip
akuntansi dan ekonomi yang harus digunakan dalam mengkompilasi data statistik
serta pedoman-pedoman untuk mempresentasikan data fiskal dalam kerangka
kerja analitis yang mencakup pos-pos penyeimbang. Tujuan utama Manual GFS
adalah untuk memberikan suatu kerangka kerja konseptual dan akuntansi yang
komprehensif yang dapat digunakan untuk analisis dan evaluasi kebijakan fiskal
suatu negara, khususnya terhadap kinerja sektor pemerintah (general government
sector) dan sektor publik (public sector) yang lebih luas.
Sistem GFS dirancang untuk menyediakan data statistik yang
memungkinkan para pengambil keputusan dan para analis untuk mempelajari
perkembangan/proses dalam operasi keuangan, posisi keuangan, dan kondisi
likuiditas dari sektor pemerintah dan sektor publik secara konsisten dan
sistematik. Sistem GFS sangat relevan untuk sektor pemerintah dan sektor publik.
Sektor-sektor ini biasanya dikenal dengan sebutan unit institusional, yaitu entitas
ekonomi yang dapat memiliki aset sendiri, memiliki kewajiban, dan dapat
meningkatkan diri dalam aktivitas ekonomi serta melakukan transaksi dengan
entitas lain sesuai dengan hak yang dimilikinya. Ada dua jenis aliran dana yang
dicatat dalam sistem GFS, yaitu: transaksi dan aliran dana ekonomi lainnya.
Sebagian besar transaksi merupakan transaksi antara dua unit institusional yang
dilakukan dengan perjanjian saling menguntungkan.
Metodologi untuk mengkompilasi data statistik keuangan pemerintah yang
diuraikan dalam manual ini secara substantif berbeda dengan metodologi untuk
Manual Sistem GFS 1986. Perbedaan tersebut dapat ditinjau dari berbagai segi,
diantaranya: ruang lingkup, dasar pencatatan kejadian ekonomi, penilaian, neraca,
integrasi antara aliran dana dan posisi keuangan, dan kerangka kerja analitis.
Secara spesifik, beberapa negara akan memerlukan revisi sistem dasar akuntansi
untuk menggambarkan prinsip-prinsip akuntansi akrual dan revisi klasifikasi dari
sistem GFS.
Bagian selanjutnya dari Manual ini dapat dibagi dalam dua topik umum.
Bab 2 sampai dengan Bab 4 mengembangkan konsep yang digunakan dalam
sistem dan Bab 5 sampai dengan Bab 10 menjelaskan klasifikasi-klasifikasi yang
digunakan dan jenis-jenis aliran dana dan posisi keuangan yang termasuk dalam
GFS dan Ilustrasi Penerapannya di Indonesia 9
masing-masing kategori klasifikasi. Dua bagian terakhir yaitu Appendix 1 dan 2
menjelaskan aplikasi statistik keuangan pemerintah di Indonesia.


Contoh Soal

1. Manual Sistem GFS ini dirancang untuk mendukung analisis fiskal. Untuk
mencapai tujuan anlisis tersebut, penggunaan statistik/data sektor publik justru
lebih penting dan lebih diperlukan daripada sektor pemerintah. Jelaskan
Mengapa data sektor publik lebih diperlukan?
2. Apa yang Saudar ketahui tentang Governemnt Finance Statistics Manual
(GFS), dan apa kegunaan dari sistem GFS ini?
3. Secara garis besar, ada dua sektor yang dikenal dalam sistem GFS. Sebutkan
dan terangkan secara singkat tapi jelas dua sektor utama yang ada dalam
sistem GFS!
4. Aliran dana yang dicatat dalam sistem GFS meliputi Laporan Kegiatan
Operasi Pemerintah dan Laporan Aliran Dana Ekonomi Lainnya. Apa yang
Saudara ketahui dari kedua laporan tersebut?
5. Jika dibandingkan dengan versi sebelumnya, sistem GFS Revisi ini telah
mengalami beberapa perubahan. Sebutkan lima perubahan mendasar yang ada
dalam sistem GFS Revisi!

wv i v w

Anda mungkin juga menyukai