B. Gambar Alat
Gelas ukur
Kertas parafilm
Labu erlenmeyer 50 mL
Tabung eppendorf
Sisir Transluminator UV
Well comb
C. Bahan 1. Agarosa 2. Aquadest 3. DNA marker 4. Etidium bromida 5. Larutan dapar Tae 50x 6. Loading dye 6x 7. Suspensi DNA berupa DNA kromosom bakteri, DNA plasmid dan DNA plasmid hasil restriksi
D. Prosedur Gel agarosa 1% dibuat dengan 0,3 g agarosa dimasukkan kedalam larutan dapar TAE 1x hingga volume 30 mL dalam tabung Erlenmeyer. Kemudian larutan agarosa dididihkan hingga larut sempurna (jernih). Disiapkan baki gel agarosa dengan selotip yang diikatkan pada kedua ujung baki tersebut, lalu sisir elektroforesis dipasang pada salh satu ujungnya. Larutan agarosa yang telah larut sempurna kemudiaan didiamkan hingga hangat kkuku sekitar 50o-60oC kemudian ditambahkan larutan etidium bromida 0,2 L, lalu kocok hingga larutan gel menjadi homogen. Larutan gel kemudian dituang kedalam baki gel agarosa, lalu dibiarkan hingga beku. Sisir elektroforesis dicabut hati-hati, lalu selotip dikedua ujung baki dilepaskan. Gel agarosa selanjutnya dimasukkan kedalam tangki elektroforesis yang telah diisi larutan dapat TAE 1x hingga seluruh permukaan gel terendam. Dibuat 10 L suspensi DNA (masing-masing DNA marker, DNA kromosom, DNA plasmid dan DNA plasmid hasil restriksi) dan 2 L loading dye 6x didalam tabung eppendorf 1,5 mL, lalu dihomogenkan melalui pemipetan berulang. Masing-masing campuran DNA dimasukkan kedalam sumur-sumur gel agarosa yang telah ditentukan. Kabel dari sumber arus dihubungkan ketangki elektroforesis, dimana kabel yang tersambung ke kutub negativ harus berada didekat sumur. Sumber arus kemudian dinyalakan dengan voltase diatur pada 90 volt, kekuatan arus 400 mA dan waktu running selama 45 menit. Setelah elektroforesis selesai, sumber arus dimatikan dan baki diangkat dari tangki elektroforesis dan gelnya dikeluarkan dari baki. Kemudian gel diletakkan diatas transluminator UV. Transluminator UV dinyalakan dan pita-pita DNA yang tervisualisasi diamati. Berat molekul dan kuantitas jumlah DNA diperkirakan dengan
membandingkan laju migrasinya terhadap laju migrasi fragmen-fragmen DNA standar (DNA marker).