PERCOBAAN II
OLEH
NIM : A202001090
KELAS : F2
KELOMPOK : II (DUA)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asam salisilat adalah salah satu bahan kimia yang cukup penting dalam
kehidupan sehari-hari serta memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi karena
dapat digunakan sebagai bahan utama dari pembuatan obat-obatan seperti
antiseptik dan analgesik serta bahan baku untuk keperluan dalam bidang
farmasi. Turun asam salisislat yang paling umum di gunakan adalah asam asetil
salisilat (asetosal). Asetosal sering di gunakan untuk mengurangi sakit kepala,
inflanmasi, nyeri,sendi, juga beberapa pengobatan serangan jantung dan stroke
kepada orang tua. Asam salisilat dan turunanya termaksud dalam golongan obat
antiinflanmasi non seteroid obat-obatan yang bekerja dengan cara menghambat
enzim siklooginase sehingga menyebabkan konversi asam arikodonat menjadi
prostatgladin yang terganggu, yang merupakan salah satu enzim penting yang
terlibat dalam proses metabolisme asam arakidonat.
Bahan obat asam salisilat dengan dosis yang tepat dapat memberikan
efek terapeutik yang diinginkan, namun pada penggunaan secara terus menerus
dapat menyebabkan kerusakan pada kulit. Penggunaan topikal asam salisilat
dengan konsentrasi tinggi, pada daerah kulit yang luas, pada kulit yang rusak
dan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan keracunan sistemik
akut. Penggunaan pada sediaan kosmetik seperti serbuk tabur yang mengandung
asam salisilat, meskipun menjadikan kulit tampak mulus namun membuat kulit
lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari, pemaikaian bertahun-tahun dapat
mengendap dikulit dan dapat menyebabkan kulit tampak biru kehitaman dan
dapat memicu timbulnya kanker kulit.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan pada praktikum uji in vitro identifikasi senyawa asam salisilat
dalam makanan atau obat adalah untuk dapat mengetahui ada atau tidaknya
senyawa asam salisilat dalam sampel makanan atau obat.
C. Manfaat Praktikum
Manfaat pada pada praktikum uji in vitro identifikasi senyawa asam
salisilat dalam makanan atau obat adalah mahasiswa mampu mengetahui ada
atau tidaknya senyawa asam salisilat dalam sampel makanan atau obat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Bahan
Tabel 1.2 Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum dan fungsinya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Praktikum
Hasil pada praktikum Uji In vitro Identifikasi Senyawa Asam Salisilat
dalam Makanan atau Obat adalah sebagai berikut :
Tabel 1. 3 Hasil Pengamatan Identifikasi Senyawa Asam Salisilat
No Gambar Keterangan
1. Fraksi heksana
1 2 2. Fraksi etil
3. Fraksi asam salisilat
1.
2.
Tampak Eluen yang megimigrasi
sampel pada sinar UV hijau 366Nm
3 (Nampak asam salisilat)
B. Pembahasan
Asam salisilat adalah salah satu bahan kimia yang cukup penting
dalam kehidupan sehari-hari serta memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi
karena dapat digunakan sebagai bahan utama dari pembuatan obat-obatan seperti
antiseptik dan analgesik serta bahan baku untuk keperluan dalam bidang farmasi
. Sebagai antiseptik, asam salisilat adalah zat yang dapat mengiritasi kulit dan
selaput lendir. Asam salisilat tidak diserap oleh kulit, tetapi membunuh sel
epidermis dengan sangat cepat tanpa memberikan efek langsung pada sel
dermis. Setelah beberapa hari akan menyebabkan terbentuknya lapisan-lapisan
kulit yang baru . Oleh karena itu, asam salisilat biasanya digunakan untuk obat
topikal.
Senyawa- senyawa yang bersifat karatolitik dan antiseptik biasa di
gunakan untuk mencegah penyakit kulit seperti ada yang penyakit lain lain yang
dapat yang di lakukan atau pun gatal-gatal di daerah tubuh tertentu dan salah
satu bahan yang sering di gunakan adalah asam salisilat. Asam salisilat
merupakan zat yang anti sekaligus karatolik yang lazim di berikan secara
topikal. Penggunaan serbuk tabur atau karatolik merupakan usaha yang akan
mengurangi ketebalan interraseluler dalam selaput tanduk dengan cara
melarutkan buah tanaman pare tersebut dan dapat menyebabkan desintregrasi
dan dapat menyebabbkan penyakit yang bisa di timbulkan pada tanaman pare
tersebut dan agar di ketahui damana adanya asam salisilat tersebut.
Uji kualitatif menggunakan uji warna dilakukan dengan penambahan
pereaksi FeCl3. Pada asam salisilat terdapat gugus fenol, oleh karena itu apabila
ditambahkan dengan pereaksi FeCl3, maka akan menghasilkan perubahan warna
menjadi ungu. Asam salisilat akan berubah menjadi ungu jika FeCl3
ditambahkan, karena asam salisilat mempunyai gugus fenol, pembentukan warna
ungu karena terjadinya pembentukan kompleks antara Fe dengan OH- yang
masih terikat pada asam salisilat. Uji dengan FeCl3 berguna untuk mengetahui
apakah gugus OH fenolik masih terdapat dalam struktur senyawa hasil sintesis.
Uji ini dilakukan dengan diteteskan FeCl3, bila larutan berubah warna menjadi
ungu/biru tua, maka senyawa tersebut memiliki gugus OH fenolik pada
strukturnya.
Analisis kuantitatif dilakukan menggunakan metode validasi dengan
instrumen spektrofotometri UV-Vis. Metode ini mempunyai keuntungan
sensitif, batas deteksinya rendah, mudah, akan tetapi kelemahannya adalah perlu
perlakuan awal untuk menghilangkan unsur-unsur penganggu, dan
menggunakan beberapa macam bahan kimia sebagai pereaksi. Identifikasi
struktur senyawa secara spektrofotometer digunakan untuk mengetahui gugus-
gugus fungsi dan sidik jari pada senyawa hasil identifikasi senyawa asam
salisilat. Uji kualitatif dilakukan dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Pada
metode , lempeng KLT dipanaskan di dalam oven selama 30 menit dengan suhu
105oC untuk menguapkan molekul air yang terkandung pada pusat serapan dari
penjerap, sehingga pada proses saat elusi, lempeng KLT mampu menyerap dan
berikatan dengan sampel secara optimal.
Asam salisilat mengandung tidak kurang dari 99,5% . pemberian
habrun tidak berwarna atau serbuk berwarna putih . Menunjukan reaksi yang ada
pada tanaman buah pare orgonoleptis pada asam salisilat berasal asam dan
berbau dan berbentuk srbuk halus pada sampel pare tersebut. Larut di dalam
aquades dan tidak larut dalam aqua dan kliroform yang akan larut dalam air
karena kadar air yang di berikan hanya sedikit dan koloroform yang di berikan
tidak pekat. Berbeda dengan sampel-sampel yang lain yang bisa larut di dalm air
dan dapat di ketahui cepat hasilnya sudah tercampur dengan bahan lain.
Asam salisilat hanya memiliki efek antiperetik dan anageltik yang
rendah. Karena timbulnya rangsangan pada mukosa lambung akibat di perlukan
dosis tinggi maka asam salisilat hanya di pergunakan dalam bentuk garamnya.
Turunanya yang terpenting adalah asam asetil salisilat yang aktivitas analgetik
tetapi juga bisa di gunakan dalam pemeriksaan yang lain dan dapat pula di
ketahui apa apa saja yang terkandung di dalam sampek pare tersebut. Asetosel
sering di gunakan untuk mengurangi penyakit – penyakit yang ada di dalam
tubuh dan beberapa pengobatan serangan jantung dan stroke pada orang tua .
Salisilat termasuk dalam golongan obat inflanmasi nonsteroid , untuk
menghambat mekanisme kerja kerja enzim sikloogenase pada pusat termogelator
,di hepotalamus di gunakan sebagai analgetik pada bahan pare tersebut.
Berdasarkan pada praktikum diperoleh hasil pada identifikasi senyawa asam
salisilat pada sampel pare yaitu terdapat adanya senyawa atau nampak asam
salisilat di dalam sampel pare.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini untuk dapat mengetahui ada tidaknya
senyawa asam salisilat di dalam tumbuhan atau obat ialah di dalam sampel yang
kita gunakan ialah sampel pare terdapat adanya senyawa atau nampak asam
salisilat di dalam sampel pare.
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan pada praktikum ini yaitu untuk proses
pengerjaan sampel sebaiknya dilakukan sesuai prosedur dan lebih berhati-hati,
terutamanya terhadap bahan-bahan kimia berbahaya.
DAFTAR PUSTAKA
Hadisoebroto, Ginayati., Senadi Budiman. 2019. Penetapan Kadar Asam Salisilat pada
Prayudo, Ayndri Nico., Okky Novian., Setyadi., Antaresti. 2015. Koefisien Transfer
Massa Kurkumin Dari Temulawak. Jurnal Ilmiah Widya Teknik. Vol. 14. No. 1
Dengan Metode Plantar Test. Jurnal Farmasi Sains Dan Komunitas. Vol. 13 No.
1
Wardana, Fendi Yoga., Nurul Fadila., Mayang Aditya Ayuning Siwi. 2022. Identifikasi
Kandungan Asam Salisilat dalam Produk Krim Anti Jerawat di Pasar Tajinan