Sekitar 80-90 % ibu hamil akan melahirkan janin yang telah meninggal secara spontan dalam waktu 2 minggu

setalah janin tersebut meninggal.Durasi pengeluaran janin tersebut akan lebih cepat pada pasien dengan persalinan normal. etensi janin yang telah mati tersebut akan menyebabkan konsumsi coagulopati kronis karena pengeluaran tromboplastin secara terus menerus dari plasenta ke sirkulasi maternal. !al ini biasa muncul setelah " minggu atau bahkan bisa muncul lebih cepat. #ejadian #elainan pembekuan darah sekitar $-" % pada pasien dengan kematian janin uncomplicated setelah " -8 minggu%dan jumlahnya meningkat dengan adanya per&orasi uterus. 'asalah lainnya dalam usaha mengeluarkan janin yang telah meninggal tersebut adaah waktu antara terjdinya kematian janin dengan usaha mengeluarkan janin tersebut. Dilatasi dan Evakuasi Penggunaan induksi lebih beresiko dibandingkan dengan dilatasi & evakuasi kehamilan dengan usai 14-24 minggu. Dilatasi & evakuasi dengan bimbingan USG merupakan metode aman dalam pengeluaran !anin ang telah mati ang

Dilatasi & Evakuasi !anin ang telah meninggal menggunakan usg lebih aman "# $ dibandingkan dengan penggunaan induksi karena resiko tertinggal n a hasil konsepsi lebih ke%il.&ompliasi Dilatasi & Evakuasi dengan induksi sama' aitu perlu trans(usi darah'laserasi %ervi)'kerusakan organ ibu' Penggunaan laminaria dalam dilatasi & evakuasi !anin ang telah meninggal menurunkan angka komplikasi.Sementara penggunaan misoprostol menurunkan resiko terminasi medis. Studi *ho%rahne menun!ukkan bah+a Dilatasi & Evakuasi sangat baik dalam menghasilkan se%ara bertahap prostaglandin dibandingkan dengan pemberian misoprostol. &esimpulann a'dilatasi & evakuasi lebih e(ekti( dalam mengeluarkan !anin ang telah meninggal dibandingkan dengan induksi'namun hargan a lebih mahal dibandingkan dengan induksi.,amun metode ang kita pilih harus tetap didiskusikan dengan keinginan pasien. ,amun keberhasilan dilatasi & evakuasi sangat ditentukan oleh keterampilan operator dan usia gestasin a.