Anda di halaman 1dari 26

Gagal Jantung Akut

Liza Amanda Saphira 102011202 C2

Skenario
o

Pasien adalah seorang laki laki 62 tahun dengan keluhan sesak nafas yang memberat sejak 2 hari terakhir, dan dari 1 minggu yang lalu juga nyeri dada namun membaik sendiri, setelah itu mulai timbul sesak, namun lama kelamaan timbul sesak yang bertambah terutama saat aktifitas. Pasien sering terbangun malam hari karena sesak dan tidur dengan menggunakan 2 bantal untuk mengurangi sesaknya. Sejak 2 hari terakhir sesak semakin bertambah dan timbul secara terus menerus. Pasien memiliki riwayat merokok namun sudah berhenti sejak 5 tahun terakhir dan riwayat diabetes. Sejak setahun terakhir sebetulnya pasien sudah merasa kondisi badannya menurun dan sering merasa mudah lelah.

Anamnesis
o o

Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit dahulu


o

Apakah ada riwayat penyakit dada (MI yang baru); riwayat penyakit jantung yang sebelumnya (khususnya MI, angina, murmur, aritmia, penyakit katup jantung); riwayat faktor resiko aterosklerosis; riwayat penyakit pernapasan atau ginjal; riwayat penyakit kardiomiopati.

o o

Riwayat kesehatan keluarga Riwayat pribadi, sosial-ekonomi-budaya

Pemeriksaan Fisik
o o o o o o

TTV Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi JVP


5+2

KU : sakit berat TD : 140 / 90 mmHg HR : 90x/menit Suhu : 36.5 RR : 28x/menit

Hepatomegali + Akral hangat Sianosis Gallop S3

Pemeriksaan Penunjang
o o o o

Elektrokardioogram (EKG) Foto thorax Ekokardiografi Pemeriksaan laboratorium :


o o

Terdapat LVH, pada V5 & V6 > 35 kotak kecil

AGD Darah lengkap

Ronkhi basah diseluruh lapang paru

Hb : 14 Leukosit : 10.000 Trombosit : 350.000

Diagnosis
1.

Gagal Jantung Akut


1. 2.

Gambaran klinik khas dari GJA adalah kongesti paru Edema paru akut biasa timbul bersamaan dengan dispnea, diaphoresis, dan sianosis

2.

Hipertensi Sekunder
1.

Penyebab spesifik diketahui, 5-10%

Diagnosis Banding
WD 1:
o o o

Gagal Jantung Kronik Pneumonia ARDS

WD 2:
o

Hipertensi Primer

Etiologi
o

Epidemiologi
o

Usia lanjut: Penyakit jantung koroner merupakan etiologi gagal jantung akut pada 60-70% pasien
Usia muda: Lebih sering diakibatkan oleh kardiomiopati dilatasi, aritmia, penyakit jantung congenital, penyakit jantung katup dan miokarditis

Sekitar 3-20 per 100 orang pada popoulasi mengalami gagal jantung, dan prevalensinya meningkat seiring pertambahan usia (100 per 1000 orang pada usia diatas 65 tahun)

Patofisiologi

Manifestasi Klinis
o

Gagal jantung kiri :


o o o o

Penurunan kapasitas aktivitas Dispnu (mengi, ortopnu) Batuk (hemoptisis) Letargi dan kelelahan

Penurunan nafsu makan dan berat badan


Kulit lembab Tekanan darah (tinggi, rendah atau normal)

Tanda:
o o

o
o o

Denyut nadi
Pergeseran apeks Regurgitasi mitral fungsional

Gagal jantung kanan:


o o

Pembengkakan pergelangan kaki Dispnu (namun bukan ortopnu atau PND)

o
o

Penurunan kapasitas aktivitas


Nyeri dada

Tanda:
o o o o o o o

Denyut nadi (aritmia takikardia) Peningkatan JVP Edema Hepatomegali dan asites Gerakan bergelombang parasternal S3 atau S4 RV Efusi pleura

Klasifikasi Fungsional Gagal Jantung (NYHA)


o o

Kelas 1 : tidak ada batasan aktivitas fisik Kelas II : sedikit batasan pada aktivitas (rasa lelah, dispnu) Kelas III : batasan aktivitas bermakna (nyaman saat istirahat namun sedikit aktivitas menyebabkan gejala Kelas IV : gejala saat istirahat

Klasifikasi
o

Berdasarkan Killip class:


o o o o

Killip I : No heart failure Killip II : Ronki, gallop, kongesti paru bagian bawah Killip III : severe heart failure, ronki diseluruh lapang Killip IV : Cardiogenik syok, hipotensi, sianosis

Penatalaksanaan
o o o o o o

Terapi penyebab dasar Koreksi faktor pemberat Oksigenasi Hemodinamik monitoring Balance dan monitoring cairan Farmakoterapi

Farmakoterapi
o o o o o o

Diuretik Morfin dan analog morfin Vasodilator ACE inhibitor atau ARB Beta blocker Cardiac glicoside (digitalis)

Diuretik Bumetamid Furosemid Bendoflumetiazid Hidroklorotiazid Indapamid Xipamid Klortalidon Mefrusid Metolazon Spironolakton Amilorid Triamteren

Dosis 1-5 mg / hari 20-120 mg / hari 2.5-10 mg / hari 25-50 mg / ari 2.5 mg sekali sehari 20-80 mg / hari 50-100 mg / hari 25-100 mg / hari 2.5-10 mg / hari 25-400 mg / hari 5-20 mg / hari 100-250 mg per hari

ACE Inhibitor
Dosis awal (mg) Captopril Enalapril Lisinopril Perindopril Quinapril 6.25 tid 2.5 od 2.5 od 2.0 od 2.5 5.0 od Dosis rumatan (mg) 25 50 tid 10-20 bid 5-20 od 4.0 od 5-10 bid

Ramipril Trandolapril

1.25 2.5 od 0.5 od

2.5-5.0 bid 2.0-4.0 od

Komplikasi
o o o

Edema paru Aritmia Syok kardiogenik

Prognosis
o

Faktor-faktor yang mempengaruhi prognosis:


o o

Klinis: semakin buruk gejala pasien, kapasitas aktivitas, dan gambaran klinis, semakin buruk prognosis Hemodinamik: semakin rendah indeks jantung, isi sekuncup, dan fraksi ejeksi, semaki buruk prognosis.

o
o

Biokimia: Hiponatremia dikaitkan dengan prognosis yang lebih buruk.


Aritmia: fokus ektopik ventrikel yang sering atau takikardia ventrikel pada pengawasan EKG ambulatory menandakan prognosis yang buruk

Kesimpulan
o

Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, pasien 62 tahun dengan keluhan sesak nafas yang memberat sejak 2 hari terakhir, dan dari 1 minggu yang lalu juga nyeri dada namun membaik sendiri didiagnosis menderita gagal jantung akut. Pengobatan harus dilakukan segera untuk menghindari perburukan dan mencegah komplikasi

Anda mungkin juga menyukai