Anda di halaman 1dari 3

SETENGAH

MENGANGGUR (UNDEREMPLOYED)

Setengah

menganggur

(underemployed) adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu). Setengah menganggur terdiri dari: 1. Setengah pengangguran terpaksa, yakni mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal(35 jam seminggu) dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan. 2. Setengah menganggur sukarela, yakni mereka yang bekerja di bawah jam kerja normaldan tidak bersedia menerima pekerjaan lain (sebagian piahk menyebutkan sebagai pekerja paruh waktu atau part time worker). 3. PENGANGGURAN TIDAK KENTARASementara itu, dalam konsep angkatan kerja, pengangguran tidak kentara dimasukkan dalam kegiatan bekerja, karena mereka memenuhi persyaratan dari definisi bekerja. Akan tetapi, sebetulnya jika dilihatdari segi produktivitas dalam pekerjaan, maka mereka adalah penganggur. Sebagai contoh, ada empatorang bekerja membuat sebuah kursi, padahal sebenarnya bobot pekerjaannya cukup dikerjakan oleh duaorang saja dengan waktu yang sama. Kondisi seperti ini umumnya terjadi karena dalam pasar kerja terjadikelebihan penawaran tenaga kerja dan sempitnya lapangan kerja.PENGANGGURAN FRIKSIONALSeseorang yang sudah berhenti bekerja karena ingin pindah pekerjaan, sering kali tidak langsungmendapatkan pekerjaan ayng baru. Selama seseorang aktif mencari pekerjaan yang baru maka ia berstatus penganggur. Jadi, pengangguran friksional sebenarnya adalah pengangguran karena tenggangwaktu sebelum mendapatkan pekerjaan. Dalam analisis ketenagakerjaan, tenggang waktu itu seringdusebut 'waiting time'BUKAN ANGKATAN KERJA (NOT IN THE LABOR FORCE)Bukan angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja (manpower) yang tidak bekerja ataupun mencari pekerjaan. Jadi, mereka adalah bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya tidak teerliba atau tidak berusaha untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi.Dalam semsus-sensus penduduk di Indonesia dikemukakan bahwa penduduk berumur 10 tahun keatas (atau 15 tahun ke atas setelah SP 1990) ayng termasuk dalam kelompok bukan angkatan kerja adalahmereka yang selama seminggu yang lalu mempunyai kegiatan dan/atau

hany:1.bersekolah2.mengurusi rumah tangga3.pensiunan,

mendapat penghasilan bukan dati bekerja (misalnya warisan,deposito, dan lainlain)4.berada di rumah sakit dalam waktu lama, di lembaga-lembaga

permasyarakatan, dansebagainya.Dari berbagai konsep di atas, dapat dibuat bagan ketenagakerjaan sebagai berikut.UKURAN-UKURAN DASAR ANGKATAN KERJADalam studi ketenagakerjaan, dipakai beberapa ukuran yang

menggambarkan situasi ketenagakerjaansuatu negara atau sekelompok masyarakat. Umumnya, indikator ketenagakerjaan memakai angka (rate),

seperti

angka

partisipasi

angkatan

kerja

(labor

force

participation

rate)

yang

menggambarkan perbandingan jumlah angkatan kerja terhadap jumlah tenaga kerja (penduduk 15 tahu ke atas). Angka inisering disebut angka partisipasi umum, tetapi untuk analisis yang lebih mendalam dipakai ukuran yanglebih spesifik.ANGKA AKTIVITAS KASAR (CRUDE ACTIVITY RATE)Angka aktivitas kasar adalah jumlah angkatan kerja dibagi dengan jumlah seluruh penduduk 15 tahun keatas dan dinyatakan dalam persentase. Angka ini dikatakan kasar sebab belum mencerminkan faktor-faktor yang memengaruhi jumlah angkatan kerja, antara lain komposisi umur penduduk dan jeniskelamin. Akan tetapi, angka ini dapat digunakan untuk melakukan perbandingan, dimana peneliti inginmenunjukkan jumlah relatif dalam angkatan kerja tanpa memperhatikan faktor-faktor yangmemengaruhinya.ANGKA AKTIVITAS MENURUT UMUR DAN JENIS KELAMIN (AGE-SEX-SPECIFIC ACTIVITYRATE)Perhitungan ini paling banyak dipakai dalam analisis ketenagakerjaan dan biasa disebut dengan angka partisipasi angkatan kerja (APAK) menurut umur dan jenis kelamin. Angka ini merupakan angak dasar (basic rates) yang dipelajari dan menjadi dasar untuk membuat proyeksi angkatan kerja.APAK selanjutnya dapat dipecah menurut tingkat pendidikan, status perkawinan, tempat tinggal apakahdi perkotaan atau pedesaan, dan lain-lain.ANGKA AKTIVITAS MENURUT JENIS KELAMIN (SEX-SPECIFIC ACTIVITY RATE)Angka aktivitas menurut jenis kelamin adalah jika angka aktivitas (atau angka partisipasi) disajikan untuk laki-laki dan untuk perempuan. Dilihat dari perbedaan, biasanya angka aktivitas untuk laki-laki lebihtinggi daripada angka aktivitas untuk perempuan.SUMBER-SUMBER DATAGaris besar sumber data untuk keperluan analisis ketenagakerjaan yang dipakai di Indonesia adalahSensus Penduduk (SP), Survei Penduduk Antar Sensus (Supas), Survei Sosial Ekonomi Nasional(Susenas), dan Survei

Angkatan Kerja Nasional (Sakernas). Dalam memeliti mengenai ketenagakerjaanhendaknya diperhatikan definisi bekerja, referensi waktu yang berbeda dari berbagai sensus, serta dalammetodologi pengambilan sampelnya.Dari pengamatan, sejarah pengumpulan data angkatan kerja di Indonesia terdapat perubahanreferensi waktu dan tambahn definisi tentang bekerja. Di bawah ini disajikan kronologi perkembangankonsep dan definisi ketenagakerjaan yang dipakai Biro Pusat Statistik (Catatan: Sekarang Statistik Indonesia) .

Anda mungkin juga menyukai