Anda di halaman 1dari 36

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JAMBI FAKULTAS PERTANIAN


JURUSAN AGRIBISNIS
Bahan Kuliah
Ekonomi Sumberdaya Manusia

Oleh

Prof. Dr. Ir. Suandi, M.Si


Dosen Tetap pada Jurusan Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Materi

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)


Pengantar
• Dalam perencanaan pembangunan termasuk
pembangunan pertanian dan lingkungan, data
mengenai ketenagakerjaan memegang peranan
penting.

• Tanpa tenaga kerja tidaklah mungkin program


pembangunan dilaksanakan.

• Makin lengkap dan tepat data mengenai


ketenagakerjaan yang tersedia makin mudah dan
tepatlah rencana pembangunan itu dibuat.

• Artinya, faktor kekuatan manusia (tenaga kerja)


merupakan unsur penting dalam pembangunan.
Batasan Ketenagakerjaan

• Istilah Tenaga Kerja tidaklah indentik dengan


Angkatan Kerja. Adapun yang dimaksud
dengan Tenaga Kerja (Man Power) ialah
besarnya bagian dari penduduk yang dapat
diikutsertakan dalam proses ekonomi (Tan
Goan Tiang: Mantra, 2000).

• Secara umum pengukuran ketenagakerjaan


dapat didekati dengan dua cara, yakni gainful
worker approach dan labour force approach.
• Gainful worker approach, seseorang dalam batas umur
tertentu (15-64) tahun ditanya “Kegiatan apa yang biasa
ia lakukan dalam suatu kurun waktu tertentu “biasanya
sekolah” tetapi pada saat pencacahan sedang mencari
pekerjaan, maka ia dimasukkan dalam kategori bekerja.

• Pengukuran ketenagakerjaan melalui pendekatan


gainful worker approach memiliki validitas data
rendah, sehingga tingkat pengangguran terbuka relatif
kecil.

• Labour force approach, seseorang dalam batas umur


tertentu (15-64) tahun dibagi menjadi dua kelompok,
yakni Angkatan Kerja (labour force) dan Bukan
Angkatan Kerja.
• Angkatan Kerja (labor force): terdiri dari
penduduk yang bekerja, mempunyai pekerjaan
tetap sementara tidak bekerja, dan tidak
mempunyai pekerjaan sama sekali tetapi mencari
pekerjaan secara aktif.

• Bukan Angkatan Kerja (not in the labor force):


penduduk yang berumur 15 tahun keatas tidak
bekerja atau tidak mencari pekerjaan karena
sekolah, mengurus rumahtangga, pensiun, atau
secara fisik dan mental tidak memungkinkan
untuk bekerja.
• Bekerja diartikan seseorang melakukan suatu
kegiatan untuk menghasilkan atau membantu
menghasilkan barang atau jasa dengan maksud
untuk memperoleh penghasilan berupa uang
atau barang dalam kurun waktu (time reference)
tertentu.

• Definisi Bekerja menurut Sensus Penduduk tahun


1961, bekerja adalah seseorang memperoleh
penghasilan selama enam bulan sebelum
pencacahan telah pernah bekerja paling sedikit
dua bulan.
• Sensus Penduduk tahun 1971, bekerja adalah
seseorang memperoleh penghasilan selama
seminggu sebelum pencacahan telah pernah
bekerja paling sedikit 2 hari.

• Sensus Penduduk tahun 1980, bekerja adalah


seseorang memperoleh penghasilan selama
seminggu sebelum pencacahan telah pernah
bekerja paling sedikit satu jam dalam satu
hari.
• Bekerja melalui pendekatan Labour Force
Approach (LFA) bahwa kurang dapat
menggambarkan tingkat pengangguran
(unemployed). Pengangguran hanya diartikan
kepada kelompok yang tidak bekerja sama sekali
dan sedang mencari pekerjaan atau
pengangguran terbuka (open-unemployment).

• Untuk mengatasikan kelemahan tersebut


digunakan pendekatan baru yaitu Labour
Utilization Approach (LUA) (Hauser:Mantra,
2000).
• Menurut Pendekatan LUA, Konsep Bekerja
dibagi menjadi 2, yakni: fully employed (fully
utilized) dan under employed. Kelompok under
employed dibagi 3 kelompok, yakni: under
utilized by hour, under utilized by income, and
under utilized by mismatch.

• Kelompok Bukan Angkatan Kerja menurut


konsep LUA disebut “fully unemployed atau
fully unutilized”.
Istilah-istilah dalam Ketenagakerjaan

• Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di


wilayah geografis Indonesia selama 6 bulan atau
lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari
6 bulan tetapi bertujuan menetap.
• Tenaga kerja (Manpower) yaitu penduduk dalam
usia kerja (15-64) tahun.
• Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang
bekerja atau punya pekerjaan namun sementara
tidak bekerja dan yang sedang mencari pekerjaan.
Dengan kata lain, tenaga kerja yang sesungguhnya
terlibat atau berusaha untuk terlibat dalam bekerja
Istilah-istilah dalam Ketenagakerjaan

• Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah


jumlah angkatan kerja (persen) yang bekerja dalam
suatu kelompok penduduk (tenaga kerja).

• Tingkat Pengangguran adalah jumlah penduduk


(persen) yang mencari pekerjaan terhadap jumlah
angkatan kerja yang ada pada suatu daerah atau
negara.

• Pengangguran terbuka adalah bagian dari angkatan


kerja yang sekarang tidak bekerja atau sedang
mencari pekedrjaan.
Istilah-istilah dalam Ketenagakerjaan

• Bekerja adalah angkatan kerja yang melakukan


pekerjaan dengan maksud memperoleh atau
membantu memperoleh pendapatan atau
keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit 1 jam
secara terus menerus dalam seminggu yang lalu
(termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang
membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi).

• Bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja


yang kegiatannya tidak bekerja maupun mencari
pekerjaan atau penduduk usia kerja dengan kegiatan
sekolah, megurus rumah tangga dan lainnya.
Istilah-istilah dalam Ketenagakerjaan

• Sekolah adalah seseorang untuk bersekolah di


sekolah formal mulai dari pendidikan dasar
sampai dengan pendidikan tinggi selama
seminggu yang lalu sebelum pencacahan, tidak
termasuk yang sedang libur sekolah.

• Mengurus rumah tangga adalah kegiatan


seseorang yang mengurus rumah tangga tanpa
mendapatkan upah, misalnya: ibu-ibu rumah
tangga dan anaknya yang membantu rumah
tangga.
Istilah-istilah dalam Ketenagakerjaan

• Kegiatan lainnya adalah kegiatan seseorang selain


sekolah dan mengurus rumah tangga, yakni mereka
yang sudah pensiun, orang yang cacat jasmani yang
tidak melakukan sesuatu pekerjaan seminggu yang
lalu.
• Penganggur adalah mereka yang termasuk
angkatan kerja tetapi tidak bekerja dan sedang
mencari pekerjaan menurut referensi waktu
tertentu.
• Setengah penganggur kentara (visible
underemployed) adalah yang bekerja kurang dari
jam kerja normal (kurang 35 jam per minggu),
Istilah-istilah dalam Ketenagakerjaan

• Setengah penganggur tidak kentara (invisible


underemployed) adalah mereka yang bekerja
sesuai/lebih dari jam kerja normal ( 35 jam
per minggu),tetapi penghasilan/
produktivitasnya masih rendah.

• Pengangguran Musiman adalah penduduk


yang bekerja pada musim tertentu, misal:
penduduk yang bekerja di bidang pertanian
(padi sawah).
Menurut sebab terjadinya pengangguran dapat
dibedakan menjadi tiga:
• Pengangguran Friksional. Pengangguran yang terjadi
karena kesulitan yang temporer dalam
mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja.

• Pengangguran Struktural. Pengangguran yang terjadi


karena adanya perubahan dalam struktur
perekonomian, dan

• Pengangguran Musiman. Pengangguran yang terjadi


karena pengaruh musim, misalnya pertanian.
PENGUKURAN PENGANGGURAN

• Tingkat Pengangguran (TP) adalah angka yang menunjukkan


proporsi angkatan kerja yang sedang mencari pekerjaan
(pengangguran terbuka), secara umum dapat dirumuskan sebagai
berikut:

• TP = (Angk. Kerja Sdg. Mencari Kerja/ Ang. Kerja) x 100

• TP juga dapat dianalisis berdasarkan tingkat umur, pendidikan, jenis


kelamin, atau desa kota.

• TP (Gol.Umur) = (TP-Gol.Umur/ Ang.Kerja-Gol.Umur) x 100

• TP (Tkt.Pend) = (TP-Tkt.Pend. / Ang.Kerja-Tkt. Pend.) x 100


Teori-teori Ekonomi Sumberdaya Manusia

• Teori Klasik Adam Smith.


• Adam Smith (1729-1790) merupakan tokoh utama
dari aliran ekonomi yang kemudian dikenal sebagai
aliran klasik.
• Smith menganggap bahwa manusialah sebagai
faktor produksi utama yang menentukan
kemakmuran suatu daerah atau negara.
• Alokasi sumberdaya manusia yang efektif
merupakan syarat utama bagi pertumbuhan
ekonomi.
Teori-teori Ekonomi Sumberdaya Manusia

• Teori Klasik JB Say.


• Kontribusi JB Say (1767-1832) terhadap aliran klasik
bahwa setiap penawaran akan menciptakan
permintaan atau dikenal dengan Hukum Say.

• Hukum ini berdampak terhadap kualitas barang


dan jasa yang dihasilkan oleh manusia.

• Artinya, peran sumberdaya manusia sangat penting


dalam pembangunan ekonomi.
Teori-teori Ekonomi Sumberdaya Manusia
• Teori Malthus.
• Thomas Robert Malthus (1766-1834), ia dianggap sebagai
pemikir klasik yang sangat berjasa dalam pengembangan
pemikiran-pemikiran ekonomi.

• Buku Malthus yang dikenal paling luas adalah Principles of


Population.

• Teori Pertambahan penduduk menurut deret ukur,


sedangkan pertambahan pangan menurut deret hitung.

• Teori Malthus adalah pesimis tentang masa depan


manusia. Malthus tidak percaya teknologi mampu
mengatasi pertambahan penduduk.
Teori-teori Ekonomi Sumberdaya Manusia

• Teori Keynes.
• Teori Keynes percaya bahwa perekonomian yang
dilandaskan pada kekuatan mekanisme pasar akan
selalu menuju keseimbangan (equilibrium).

• Dalam posisi keseimbangan tidak terjadi kelebihan


maupun kekurangan permintaan termasuk tenaga
kerja.

• Dengan kata lain, dibawah sistem mekanisme pasar


tidak ada pengangguran.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

• TPAK adalah angka yang menunjukkan proporsi


angkatan kerja terhadap tenaga kerja.
• Secara umum TPAK dapat dibuat formula
sebagai berikut:
– TPAK =(Angkatan Kerja/Penduduk Usia Kerja/tenaga
kerja) X 100.

• Angka TPAK dapat digunakan sebagai dasar


untuk mengetahui penduduk yang aktif bekerja
ataupun mencari pekerjaan.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

• Bila angka TPAK kecil, berarti penduduk usia kerja banyak


yang tergolong bukan angkatan baik yang sedang sekolah
maupun mengurus rumahtangga dan lainnya.

• Angka TPAK dipengaruhi oleh faktor jumlah penduduk


yang masih bersekolah dan penduduk yang mengurus
rumahtngga (Mantra, 2000).

• Menurut Mantra, kedua factor tersebut dapat pula


dipengaruhi oleh keadaan ekonomi dan sosial budaya.

• OKI, di negara-negara yang sudah maju TPAK cenderung


tinggi pada golongan umur dan tingkat pendidikan
tertentu.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

• Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)


perempuan menurut golongan umur dan
tingkat pendidikan yang sering diperhatikan
dalam mengukur kenenagakerjaan.

• Pola TPAK perempuan ini memberikan


petunjuk yang berguna dalam mengamati arah
dan perekembangan aktivitas ekonomi di suatu
negara atau daerah.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

• TPAK Perempuan berbeda dengan laki-laki.


• Perempuan mempunyai peranan ganda sebagai ibu atau
isteri yang melaksanakan tugas rumahtangga, mengasuh
dan membesarkan anak dan bekerja untuk menambah
penghasilan keluarga.

• OKI, TPAK perempuan dipengaruhi oleh faktor budaya,


sosial, dan factor ekonomi (Mantra, 2000).

• TPAK perempuan berdasarkan golongan umur, status


perkawinan, dan pendidikan berbeda dari waktu ke
waktu, baik antar daerah maupun negara, namun selalu
lebih rendah diabndingkan TPAK laki-laki.
Contoh: Tabel 3.5, Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas menurut Jenis
Kegiatan Utama dan Jenis Kelamin, 2013
Jenis Kegiatan Utama Laki-laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)

I. Angkatan Kerja 102 916 46 481 149 397

1. Bekerja 98 393 42 027 140 420


2. Pengangguran Terbuka 4 523 4 454 8 977
II. Bukan Angkatan Kerja 23 024 72 875 95 899

Sekolah 9 500 4 688 14 188


Mengurus Rumah Tangga 3 014 63 256 66 270
Lainnya 10 510 4 931 15 441
Jumlah/Total 125 940 119 356 245 296
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 81,72 38,94 60,90
Tingkat Pengangguran 4,39 9,58 6,01
Sumber: Kabupaten Merangin Dalam Angka, 2014 (Diolah)
Tabel 3.6, Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut
Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin di Kabupaten Merangin, 2013.

Rasio
Jenis Kegiatan Utama Laki-laki Perempuan Jumlah L/P

(1) (2) (3) (4)

1. Pertanian, kehutanan 71 312 21 652 92 964 30,36


2. Industri pengolahan 446 678 1 124 152,02
3. Perdagangan, restoran, dan Hotel 7 428 11 831 19 259 159,28
4. Jasa kemasyarakatan
9 545 7 728 17 273 80,96
5. Lainnya 9 662 138 9 800 1,43

Jumlah/Total 98 393 42 027 140 420 42,71


Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS)(BPS), 2013 (Diolah)
Tabel 4.5. Struktur PDRB Kabupaten Batanghari Atas Dasar Harga Konstan
Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2010-2015 (%)

LAPANGAN USAHA 2011 2015*)

A Pertanian, kehutanan, dan Perikanan 42,01 40,79

B Pertambangan dan Penggalian 12,41 10,21

C Industri Pengolahan 12,66 12,46

F Konstruksi 5,94 6,57

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Motor 7,55 8,46

O Adm. Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 4,12 5,25

P Jasa Pendidikan 4,98 4,62

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,20 1,42

R,S,T,U Jasa Lainnya 1,17 1,07

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 100,00 100,00


Sumber: PDRB Kabupaten Batanghari, 2015
Penduduk Usia Kerja
(Man Power)

Angkatan Kerja
Bukan Angkatan Kerja
(labour force)

Memp. Pekerjaan Sedang mencari


Bekerja Tetapi sementara Pekerjaan
Tidak bekerja (menganggur)

Fully Utilized Under Utilized

Under Utilized Under Utilized Under Utilized


By hour By income By mismatch

Skema Tenaga Kerja, Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja


Kesempatan kerja
• Jumlah angkatan kerja yang bekerja biasanya dipandang
sebagai jumlah kesempatan kerja yang tersedia di suatu
wilayah. Pengertian “kesempatan kerja” tidaklah sama
dengan “ lapangan kerja yang masih terbuka”.

• Kesempatan kerja dilihat dari aspek lapangan kerja yang


tersedia dan alokasi waktu yang diberikan tenaga kerja
dalam bekerja.

• Contoh, di Indonesia pada tahun 1971 terdapat


kesempatan kerja sebesar 40,4 juta, dan pada tahun 1980
meingkat menjadi 51,6 juta. Jadi selama 9 tahun
kesempatan kerja bertambah sekitar 11 juta orang.
Jabatan dan Status Pekerjaan

• Jenis /jabatan pekerjaan dikelompokkan


berdasarkan atas macam pekerjaan yang
sedang atau pernah dilakukan termasuk
golongan bekerja atau orang-orang yang
sedang mencari pekerjaan dan pernah bekerja.
Jabatan Pekerjaan:

• Profesional, ahli teknik atau yang sejenis,


• Pimpinan dan tata laksana,
• Administrasi, tata usaha, dan sejenisnya,
• Penjualan,
• Petani,
• Produksi dan sejenis, operator alat-alat mesin,
dan
• Lain-lainnya.
Status Pekerjaan:
• Berusaha sendiri tanpa bantuan orang lain
termasuk kedalam kelompok:
– tukang becak yang membawa becak atas resiko
sendiri,
– sopir taksi yang membawa mobil atas resiko
sendiri,
– penjual yang menggunakan modal sendiri dan
tidak dibantu dengan tenaga keluarga, dan
– kuli-kuli di pasar, stasiun yang tidak mempunyai
majikan.
• Berusaha dengan dibantu anggota
rumahtangga, buruh tidak tetap termasuk
kedalam kelompok:
– pengusaha warung yang dibantu keluarga atau
dibantu oleh buruh tidak tetap,
– penjaja keliling dengan dibantu keluarga atau
dibantu buruh tidak tetap,
– petani yang mengusahakan tanah sendiri
dengan dibantu anggota keluarga atau sewaktu-
waktu menggunakan buruh tidak tetap.
• Buruh tidak tetap, buruh karyawan yang bekerja
pada seorang majikan yang hanya diupah jika ada
pekerjaan,
• Berusaha dengan buruh tetap, pengusaha yang
mempekerjakan buruh tetap dibayar tanpa
memperhatikan ada kegiatan atau tidak.
• Buruh karyawan, seseorang yang bekerja pada
orang lain atau instansi dengan menerima upah
berupa uang/barang,
• Pekerja keluarga, tanpa menerima upah, misalnya
anak membantu ibu berjualan (Mantra,
2000:320).

Anda mungkin juga menyukai