Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN KASUS KEDOKTERAN KELUARGA KEHAMILAN RISIKO TINGGI

Vera Octasia 030.05.225 Aryc Oktarian Jaya 030.08.043 Cherlie M.F Fitra 030.08.068

PENDAHULUAN
Indonesia memiliki angka kematian ibu (AKI) paling tinggi se-Asia Tenggara (262)

Target AKI sesuai MDGS =102 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH


Identitas Pasien
Nama : Ny. O Nama : Tn. S Jenis kelamin : Perempuan Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 31 tahun Umur : 31 tahun St Pernikahan : Menikah St Pernikahan : Menikah Alamat : Dusun Alamat : Dusun Wonosari, RT/RW 03/03, Desa Wonosari, RT/RW 03/03, Candirejo, Kecamatan Borobudur, Desa Candirejo, Kecamatan Kabupaten Magelang, Jawa Borobudur, Kabupaten Tengah Magelang, Jawa Tengah Agama : Islam Agama : Islam Suku Bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA Pekerjaan : Ibu Rumah Pekerjaan : Buruh Tangga

Identitas Kepala Keluarga

PROFIL KELUARGA YANG TINGGAL SATU RUMAH


No Nama Kedudukan
dalam Keluarga

JK

Umur (th)

Pendidikan

Pekerjaan

Ket

1 2 3 4

Tn.Suramin Ny.Okti Aninda Nur Arif

KK Istri KK Anak I Anak II

L P P L

31 31 8 4

SMA SMA SD kelas 2 Belum sekolah

Buruh IRT Siswi -

Sehat Sehat Sehat Sehat

5 6

Tn.Sarinadi Tn.Semineh

Ayah Suami Ibu Suami

L P

65 60

SD SD

Petani :Petani

Sehat Sehat

Pohon Keluarga
Mudiyono

Sulastri

Hendra

Erlina

Dwi

Agus

Keterangan :

: laki-laki

: perempuan

ANAMNESIS
22 November 2013 pukul 10.00 WIB
Keluhan Utama Pusing sejak 4 minggu yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke Puskesma Borobudur dengan keluhan pusing sejak 4 minggu yang lalu. Pusing dirasakan disertai dengan lemas. Pasien juga mengeluh tidak nafsu makan sejak awal hamil. Saat ini pasien sedang dalam usia kehamilan 26 minggu 6 hari. Pasien setiap hari makan teratur 3xsehari, dengan nasi (3 sendok makan), tempe/tahu/telur, dan sayur. BAB 1 kali sehari, konsistensi lunak, berwarna coklat, dan tidak ada darah. BAK 4 kali sehari, berwarna kuning, tidak nyeri serta tidak ada darah.

Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat Menikah 1x. Pernikahan Penyakit pada usia 22 tahun. Dahulu Sudah menikah selama 9 Menarche pada usia 13 tahun, tahun

Riwayat Haid

haid teratur, banyaknya 3-4 pembalut perhari, siklus 28 hari, lama haid 5-6 hari, nyeri saat haid tidak ada. HPHT : 18 Mei 2013 SEMUA DISANGKAL UK : 26 minggu 6 hari TP : 25 Februari 2014

Riwayat Pengobatan

rutin mengkonsumsi vitamin hamil yang diberikan oleh Riwayat Perkawinan bidan

Riwayat Obstetri Riwayat Antenatal Care

G3P2A0

Riwayat KB

Setelah lahir anak Perempuan, 8 tahun, BBL 3600gram, aterm, pertama memakai lahir spontan di bidan, KB suntik per 3 sehat. bulan, kemudian Laki-laki, lahir 4 tahun, BBL setelah anak 3100 gram, aterm, lahir Saat ini kehamilan kedua sampai spontan di bidan,usia sehat31 ketiga pasien, dengan Hamil ini sebelum tahun, G3P2A0 hamil hamil memakai KB 26 minggu 6 hari pil.

Riwayat Persalinan

3x di bidan

Pemeriksaan Fisik
Tanda vital Tekanan darah : 100/80 mmHg TB : 160 cm Nadi : 84 x/menit BB : 48 kg Suhu : 36,50 C Status Generalis BMI : 18,75 Kepala : Normocephali Pernapasan : 20x/menit Mata : Konjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik (-/-) Telinga : Normotia, benjolan (-), oedem (-), nyeri tekan (-) Hidung : Normosepti, sekret (-), deviasi septum (-) Bibir : pucat (-), sianosis (-) Tenggorok : T1-T1, faring hiperemis (-), granulasi (-), nyeri telan (-) Leher : Trakhea di tengah, pembesaran KGB (-/-)

Pemeriksaan Obstetri Striae gravidarum (+), linea nigra (+), Tinggi Fundus Uteri (TFU) 25 cm Leopold I : teraba bagian lunak (bokong), fundus uteri 3 jari diatas umbilikus Leopold II : teraba bagian keras di kanan ibu (punggung kanan) Leopold III : teraba bagian keras dan meleting di bawah (kepala) Leopold IV : tidak dinilai Denyut jantung janin : 140x/menit monoaural leannec Pemeriksaan Dalam Vaginal toucher : tidak dilakukan

PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN PENUNJANG

Hb : 8,4 g/dL

Diagnosis Kerja
Multi gravida, 31 tahun, G3P2A0 Usia kehamilan 26 minggu 6 hari, janin tunggal hidup intrauterin, letak mobile dengan anemia sedang.

RENCANA PENATALAKSANAAN
Medikamentosa Tablet Fe Tablet kalsium Nonmedikamentosa : Pemeriksaan kehamilan secara berkala Hindari aktivitas yang berlebih Pola makan dengan gizi seimbang Rencana partus normal

HASIL PENATALAKSANAAN MEDIS


Pasien sudah memiliki KMS. Faktor pendukung : Pasien rajin kontrol ke bidan Faktor penghambat: Tidak terdapat faktor penghambat Indikator keberhasilan : Adanya kartu KMS ibu

Permasalahan Pada Pasien


No. Risiko & masalah Rencana pembinaan Sasaran

kesehatan
1. Anemia Edukasi mengenai kontrol secara rutin, meminum obat secara rutin, dan makan makanan bergizi dan teratur Pasien dan keluarga

Identifikasi Fungsi Keluarga


Fungsi Biologis Dari wawancara dengan penderita diperoleh keterangan bahwa saat ini adalah kehamilan ketiga pasien dan baru kali ini pasien mengalami anemia.

Fungsi Psikologis Penderita tinggal bersama suami, kedua orang anak dan kedua orang tau dari suami. Hubungan antara penderita dengan keluarga baik. Penderita tidak bekerja, sedangkan suaminya bekerja sebagai buruh kayu. Pasien mempunyai kepribadian yang cukup terbuka dan ramah terhadap orang lain, serta memiliki hubungan yang baik dengan tetangga sekitarnya.

Identifikasi Fungsi Keluarga


Fungsi Ekonom

Biaya sehari-hari pasien kurang terpenuhi Pendapatan perbulan adalah <Rp. 900.000. Pasien mempunyai kartu Jampersal

Fungsi Pendidikan Pasien bersekolah sampai kelas 3 SMA


Fungsi Religius

Penderita menganut agama Islam Penderita dan keluarga rajin menjalankan ibadah agama secara rutin Penerapan nilai agama dalam keluarga cukup baik

Fungsi Sosial dan Budaya

Penderita dan keluarga tinggal di Desa Candirejo. Penderita dan keluarga dapat diterima dengan baik di lingkungan rumahnya. Keluarga penderita tidak aktif dalam kegiatan di lingkungan rumah

Pola Konsumsi Penderita

- Frekuensi makan rata-rata 3x sehari - Jenis makanan dalam keluarga ini kurang bervariasi. Variasi makanan sebagai berikut : nasi, lauk(tahu, tempe, telur), sayur (daun singkong dan bayam), air minum (air putih dan teh). Pasien jarang mengkonsumsi ayam, daging atau ikan. Air minum berasal dari air sumur galian yang dimasak sendiri.

Identifikasi Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan


Faktor Perilaku

Penderita seorang ibu rumah tangga yang kadang membantu ibunya yang bekerja sebagai petani.
. Faktor Lingkungan Tinggal dalam lingkungan yang tidak padat penduduk, Kebersihan di dalam rumah tidak baik. Pencahayaan di dalam rumah sangat redup dengan diterangi 1 lampu Sirkulasi udara berjalan lancar. Sumber air minum berasal dari sumur gali bersama dan dimasak sebelum diminum. Buang air besar menggunakan jamban leher angsa di wc sendiri Untuk pembuangan limbah, dibuang ke halaman belakang rumah dan meresap ke tanah Tempat pembuangan sampah di luar rumah

Identifikasi Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan

Faktor Sarana pelayanan kesehatan Terdapat Puskesmas Salaman yang berjarak < 10 km.

Identifikasi Lingkungan Rumah


Rumah pasien terletak di Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang dengan ukuran rumah 9 x 13 m2, bentuk bangunan tidak permanen dengan 1 lantai. Rumah tersebut ditempati oleh 6 orang. rumah terdiri : 3 kamar tidur 1 ruang Keluarga 1 kamar mandi 1 dapur di bagian belakang rumah

Rumah tidak memiliki langit-langit, dinding anyaman bambu, dan lantai seluruhnya dari tanah

Penerangan dalam rumah dan kamar kurang sehingga rumah terlihat gelap dan terasa lembab Ventilasi kurang memadai tanpa adanya jendela yaitu dengan luas < 10 %.

Identifikasi Lingkungan Rumah


Tata letak barang di rumah tidak rapi Sumber air bersih dari sumur galian bersama untuk minum maupun cuci dan masak Air minum dimasak sendiri Fasilitas MCK terdapat kamar mandi yang menggunakan jamban berleher angsa dan sudah memiliki septictank yang berjarak lebih dari 10 m dari sumber air minum Kebersihan dapur kurang, tidak ada lubang asap dapur, namun asap dapur langsung mengarah ke pintu belakang rumah Pembuangan air limbah ke halaman belakang rumah dan meresap ke tanah. Terdapat tempat pembuangan sampah, sampah dibuang di halaman depan rumah yang kemudian dibakar Jalan di depan rumah lebarnya 3 meter terbuat dari semen. Kebersihan lingkungan di sekitar rumah cukup.

RUANG KELUARGA

KAMAR UTAMA

DAPUR

KAMAR TIDUR 2

KAMAR TIDUR III

KAMAR TIDUR II

KAMAR TIDUR 3

WC

SPAL

Diagnosis Fungsi Keluarga


Fungsi Biologis
Multigravida hamil 26 minggu 6 hari dengan anemia sedang

Fungsi Psikologis

Hubungan pasien dengan keluarga terjalin baik Hubungan sosial dengan tetangga dan kerabat baik

Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan

Kesan sosial ekonomi kurang dilihat dari pendapatan suami yaitu Rp. <900.000,-per bulan.

Fungsi Religius dan Sosial Budaya

Termasuk keluarga yang taat beragama. Hubungan keluarga dan pasien dengan tetangga baik, komunikasi berjalan dengan lancar. Tidak terdapat keterbatasan hubungan antara pasien dan masyarakat. Pasien tinggal di rumah yang pencahayaan kurang dan ventilasi kurang memadai tanpa adanya jendela. Lantai tidak kedap air sehingga kebersihan kurang terjaga serta banyak debu.

Faktor Perilaku

Faktor Non Perilaku

Sarana pelayanan kesehatan di sekitar rumah cukup jauh. Jarak antara rumah pasien dengan puskesmas <10 km.

Diagram Realita yang Ada Pada Keluarga


GENETIK
Ibu tidak ada riwayat komplikasi kehamilan

YANKES

STATUS KESEHATAN

LINGKUNGAN

Puskesmas <10 km Bidan <5km

Kebersihan kurang Pencahayaan kurang Ventilasi kurang Lantai tidak kedap air

PERILAKU

Pasien terbiasa mengkonsumsi makanan yang kurang bergizi sebelum hamil dan selama hamil diberikan oleh bidan

Tanggal

Kegiatan yang dilakukan

Keluarga yang terlibat

Hasil Kegiatan

22 November 2013

a. Melakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium kepada pasien

Pasien

Mendapatkan diagnosis kerja


pasien

di Puskesmas
Borobudur.

Tanggal

Kegiatan yang dilakukan

Keluarga yang terlibat

Hasil Kegiatan

3 DESEMBER 2013

a. Mengamati keadaan
kesehatan rumah dan lingkungan sekitar.

Pasien dan keluarga

b. Melakukan pemeriksaan fisik di rumah pasien .

Pasien

Terpantaunya perkembangan kondisi ibu dan janin

c. Menjelaskan kepada penderita dan keluarga tentang kehamilannya, meliputi faktor risiko yang ada pada pasien dan penatalaksanaannya.

Pasien dan keluarga

Pasien dan keluarga memahami penjelasan tentang penyakit yang diberikan

Pasien dan keluarga

d. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga

Pasien dan keluarga

Pasien dan keluarga memahami pentingnya ANC

pasien mengenai pentingnya


ANC. e. Memotivasi pasien dan keluarga untuk bersamasama memperhatikan kehamilan pasien Pasien dan keluarga Pasien dan keluarga lebih memperhatikan kehamilan pasien

Tanggal

Kegiatan yang dilakukan

Keluarga yang terlibat

Hasil Kegiatan

3 DESEMBER 2013

f. Memotivasi pasien untuk


mempersiapkan persalinan pasien baik dari psikologis

Pasien dan keluarga

Pasien dan keluarga lebih


mempersiapkan persalinan pasien baik dari psikologis

g. Menganjurkan kepada pasien segera memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan apabila timbul keluhan (kencengkenceng, keluar air atau darah dari jalan lahir, pusing) Pasien dan keluarga

Pasien dan keluarga memahami tentang anjuran pemeriksakan diri ke pelayanan kesehatan apabila timbul

h. Edukasi untuk menggunakan KB setelah melahirkan

Pasien

Pasien dan suami lebih mengerti penggunaan KB setelah melahirkan

Kesimpulan Pembinaan Keluarga


Tingkat pemahaman :
Pemahaman terhadap pembinaan yang dilakukan cukup baik.

Faktor pendukung:
Penderita dan keluarga dapat memahami dan menangkappenjelasan yang diberikan tentang antenatal care dan pola hidup sehat untuk ibu hamil. Keluarga yang kooperatif dan adanya keinginan untuk hidup sehat

Faktor penyulit :
Kesulitan ekonomi dalam memenuhi gizi selama kehamilan Jauhnya menuju pelayanan kesehatan

Indikator keberhasilan :
pasien mengetahui risiko kehamilan dan persalinan pada kehamilan dengan anemia.

TINJAUAN PUSTAKA
Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang akan menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar baik terhadap ibu maupun terhadap janin yang dikandungnya selama masa kehamilan, melahirkan ataupun nifas bila dibandingkan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas normal

BATASAN FAKTOR RISIKO


Ada Potensi Gawat Obstetri / APGO (kehamilan yang perlu diwaspadai)

Faktor risiko kehamilan dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu:

Ada Gawat Obstetri / AGO (tanda bahaya pada saat kehamilan, persalinan, dan nifas)

Ada Gawat Darurat Obstetri / AGDO (Ada ancaman nyawa ibu dan bayi)

Cara Kriteria

Sehubungan dengan kondisi ibu, misalnya Primigravida usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun

Sehubungan dengan penyakit misalnya

Terdapat riwayat asma

Sehubungan dengan riwayat persalinan misalnya Riwayat penyulit persalinan

Sehubungan dengan kondisi ibu


- Perdarahan berulang - Kesulitan dalam persalinan - Kelelahan dalam persalinan - Kecacatan ibu dan janin - Kematian ibu dan janin

Komplikasi pada ibu

Sehubungan dengan riwayat persalinan misalnya Perdarahan berulang

Sehubungan dengan penyakit, yaitu :


Sesak nafas Kejang Koma Perdarahan berulang Penurunan daya tahan tubuh Kesulitan dalam persalinan Kematian ibu dan janin

Hubungan Usia Ibu dengan Kehamilan

Usia produktif yang optimal untuk reproduksi sehat adalah antara 20 35 tahun

Risiko akan meningkat pada usia di bawah 20 tahun maupun di atas 35 tahun

Infeksi dalam Kehamilan

Infeksi dalam kehamilan berdasarkan penyebabnya dikelompokan menjadi tiga penyebab yaitu : Infeksi virus Infeksi bakteri Infeksi protozoa. Terdapat empat jenis penyakit infeksi yang berbahaya bagi janin apabila infeksi ini diderita oleh ibu hamil, di mana keempat penyakit infeksi ini dikenal dengan istilah TORCH yaitu toksoplasma, rubella, sitomegalovirus dan herpes.
Hubungan Jarak Kehamilan terhadap Kehamilan

Jarak kehamilan yang terlalu dekat waktu singkat untuk memulihkan kondisi rahim

Pengaruh Nutrisi pada Kehamilan

Ibu hamil yang underweight ( BMI < 19,8 ) dengan peningkatan berat badan selama hamil tidak adekuat akan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (< 2500 gr ), sebaliknya ibu hamil yang overweight ( BMI > 26,0 ) dengan peningkatan berat badan selama hamil berlebihan akan melahirkan bayi dengan berat lahir yang tinggi melebihi yang seharusnya (makrosomi). Ambang batas LiLA pada WUS dengan risiko KEK adalah 23,5 cm. Wanita yang memiliki risiko KEK adalah wanita dengan LiLA kurang dari 23,5 cm. Di mana pada wanita yang mengalami KEK ini cenderung akan mengalami anemia gizi yang nantinya dapat menyebabkan komplikasi saat kehamilan, persalian, maupun masa nifas.

Anemia dalam Kehamilan

Batasan anemia pada ibu hamil ialah bila kadar Hb kurang dari 11 g/dl pada trimester ke-1 dan ke-3 dan pada trimester kedua kurang dari 10,5 g/dl

Hipertensi dalam Kehamilan

kenaikan tekanan darah diastolik 90 mmHg dan tekanan darah sistolik 140 mmHg dan proteinuria. Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan antara lain: Hipertensi gestasional. Hipertensi Superimposed preeklampsia Preeklamsia ringan, preeklampsia berat, eklampsia : a. Preeklampsia ringan adalah jika tekanan darah 140/90 mmHg pada usia kehamialn > 20 minggu, proteinuria > 300 mg dalam 24 jam atau dipstick+1. b. Preeklampsia berat adalah jika tekanan darah > 160/110 mmHg , proteinuria +2 (usia kehamilan > 20 minggu). c. Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil dalam persalinan atau nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang dan atau koma. Sebelumnya wanita ini menunjukkan gejala-gejala preeklampsia berat (kejang timbul bukan akibat kelainan neurologik).

Diabetes Mellitus dalam Kehamilan

DMG sendiri dibagi dua sub kelompok, yaitu : Sudah mengidap DM sebelumnya, tetapi baru diketahui pada saat hamil (sama dengan DMH). Belum pernah mengidap DM dan baru mengidap DM pada masa kehamilan (Pregnancy-Induced Diabetes Mellitus). Merupakan DMG sesungguhnya, sesuai dengan definisi lama WHO 1980. Kedua sub-kelompok ini baru dapat dibedakan setelah dilakukan tes toleransi glukosa oral (TTGO) ulangan pasca persalinan. Untuk sub kelompok DMH, hasil TTGO pasca persalinan masih tetap abnormal, sedangkan untuk DMG hasil akan kembali normal.

Hubungan Riwayat Perdarahan dengan Kehamilan

Penyebab abortus bervariasi dan sering diperdebatkan. Umumnya lebih dari satu penyebab. Penyebab terbanyak di antaranya adalah sebagi berikut: Faktor genetik, translokasi parental keseimbangan genetik,Multifaktor, Robertsonian, Resiprokal, Kelainan kongenital uterus, Anomali duktus Mulleri, Septum uterus, Uterus bikornis, Inkompetensi, serviks uterus, Mioma uteri, Sindroma Asherman, Autoimun, Aloimun, Mediasi imunitas humoral, Mediasi imunitas seluler, Defek fase luteal, Faktor endokrin ,eksternal, Antibodi ,antitiroid ,hormon Sintesis LH yang tinggi ,Infeksi Hematologik ,Lingkungan Abortus dibedakan berdasar gejala, tanda, dan proses patologi yang terjadi: Abortus iminens Abortus insipiens Abortus kompletus Abortus inkompletus Missed abortion Abortus habitualis Abortus habitualis Abortus infeksiosus, abortus septik Abostus infeksiosus l

Usaha Pencegahan Kematian Ibu Hamil dengan Risiko Tinggi

Dimana sebagian besar kematian ibu disebabkan oleh 4 terlambat (4T), antara lain 3,4: Terlambat mengenali tanda bahaya risiko tinggi Terlambat mengambil keputusan Terlambat memperoleh transportasi Terlambat memperoleh penanganan gawat darurat secara memadai. Oleh karena itu, diupayakan untuk mencegah 4T dengan cara : Mencegah terlambat mengenali tanda bahaya risiko tinggi. Mencegah terlambat mengambil keputusan dalam keluarga. Mencegah terlambat memperoleh transportasi dalam rujukan. Mencegah terlambat memperoleh penanganan gawat darurat secara memadai.

Keluarga Berencana Rasional


Pola pemilihan kontrasepsi yang rasional adalah sebagai berikut: Fase Menunda Kehamilan (usia ibu < 20 tahun)
Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan : Reversibilitas tinggi, artinya kembalinya kesuburan dapat terjamin 100%, karena pada masa ini peserta belum mempunyai anak. Efektifitas tinggi, artinya tingkat terjadinya kegagalan pada pemakaian alat kontrasepsi ini kecil, karena kegagalan akan menyebabkan kehamilan dengan risiko tinggi. Kontrasepsi yang cocok : Pil prioritas oleh karena reversibilitas tinggi IUD Sederhana Implan Suntikan

Fase Menjarangkan Kehamilan (usia ibu 20-35 tahun)


Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan : Efektifitas cukup tinggi Reversibilitas cukup tinggi, karena peserta masih mengharapkan punya anak lagi Dapat dipakai 3 sampai 4 tahun, yaitu sesuai dengan jarak kehamilan yang direncanakan Tidak menghambat air susu ibu (ASI) Kontrasepsi yang cocok : IUD Suntikan Minipil Pil Implan Sederhana Fase Tidak Hamil Lagi (usia ibu > 35 tahun) Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan : Efektifitas sangat tinggi Dapat dipakai untuk jangka panjang

Tidak menambah kelainan yang sudah ada. Beberapa kelainan pada usia tua seperti penyakit jantung, darah tinggi, keganasan dan metabolik biasanya meningkat. Oleh karena itu, sebaiknya tidak diberikan cara kontrasepsi yang menambah kelainan tersebut.
Kontrasepsi yang cocok : Steril IUD Implan Suntikan Sederhana Pil

Kedokteran Keluarga
Hakikat Kedokteran Keluarga

Kedokteran keluarga merupakan disiplin akademik profesional, yaitu pengetahuan klinik yang dimplementasikan pada komunitas keluarga. Dokter harus mmahami manusia bukan hanya sebagai makhluk biologik, tetapi juga makhluk sosial. Dalam hal ini harus memahami hakikat biologik, psikologik, sosiologik, ekologik, dan medik. Hakikat biologik Hakikat psikologik

Hakikat sosiologik
Hakikat ekologik

Hakikat medik

Pendekatan Kedokteran Keluarga

Prinsip dalam kedokteran keluarga adalah pendekatan keluarga. Pendekatan keluarga merupakan serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang terencana, terarah, untuk menggali, meningkatkan, dan mengarahkan peran serta keluarga agar dapat memanfaatkan potensi yang ada guna menyembukan anggota keluarga dan menyelesaikan masalah kesehatan keluarga yang mereka hadapi. Dalam pendekatan ini diberdayakan apa yang dimiliki oleh keluarga dan anggota keluarga untuk menyembukan dan menyelesaikan masalah keluarga. Hal ini dapat dilakukan bila memahami profil dan fungsi keluarga. Pelayanan kedokteran keluarga merupakan pelayanan yang bersifat komprehensif, meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Materi kedokteran keluarga pada hakikatnya merupakan kepedulian dunia kedokteran perihal masalah-masalah ekonomi dan sosial, di samping masalah organobiologik, yaitu ditujukan terhadap pengguna jasa sebagai bagian dalam lingkungan keluarga. Demikian pula pemanfaatan ilmunya yang bersifat menyeluruh, yaitu pelayanan terhadap masalah organ, mental-psikologikal dan sosial keluarga.

ANEMIA PADA KEHAMILAN


Penyebabanemia Secara umum:
a. Kurangnya bahan pembentuk protein sel darah merah dalam makanan yang dikonsumsi, Kebutuhannya bagi ibu hamil sekitar 1000 mg: b. Penyerapan bahan pembentuk protein sel darah merah yang tidak sempurna akibat mencret yang sudah berlangsung lama, pembedahan tertentu pada saluran pencernaan seperti. c. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi berat, luka, kanker dan perdarahan pada lambung dan usus akibat tindakan pemberian obat. d. Kurang gizi (Malnutrisi). e. Penyakit-penyakit yang sudah berlangsung lama seperti TBC paru,cacing usus, malaria.

kondisi ibu dengan jumlah protein sel darah merah kurang dari 12% Gejalaringan Anemia Pada Ibu Hamil gram, sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu a. Pucat. dimana jumlah eritrosit yang beredar atau konsentrasi hemoglobin b.-Sering pusing. menurun sampai 9 10 % gram pada usia kehamilan 4-7 bulan, c. Lemah, transportasi lelah, letih, lesu, lunglai. sehingga terjadi penurunan oksigen dari paru ke janin d. Nafas terengah-engah. e. Nyeri dada. f. Mata berkunang-kunang. g. Lidah luka. h. Nafsu makan turun. i. Mual dan muntah yang berlebihan pada hamil muda.

Akibat Anemia Pada Ibu Hamil

Faktor Predisposisi Anemia Pada Ibu Hamil8,9 a. Umur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun b. Paritas c. Jarak Kehamilan Yang terlalu Dekat d. Pengetahuan e. Pemeriksaan Antenatal Care f. Pola makan dan Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe Diagnosis Anemia Pada Kehamilan

Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan a. Akibat anemia pada usia kehamilan 3 bulan pertama: 1) menggunakan Dapat terjadi keguguran alat suhu. Hasil pemeriksaan Hb dengan 2) Cacat bawaan dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut : b. Akibat anemia pada usia kehamilan 4-9 bulan: 1) Persalinan belum cukup bulan - Hb 11 g% Tidak anemia 2) Perdarahan dalam melahirkan 3) Gangguan pertumbuhan bayi dalam kandungan - Hb 9-10 g% Anemia ringan 4) Bayi kekurangan oksigen dalam kandungan sampai menyebabkan kematian - Hb 7-8 g% terkena Anemia 5) Mudah infeksisedang c. Akibat anemia saat melahirkan: - Hb <7 g% Anemia berat 1) Gangguan kekuatan mengejan
2) Melahirkan berlangsung lama 3) Tertahannya plasenta dan perdarahan saat melahirkan d. Akibat anemia terhadap bayi: 1) Kematian dalam kandungan 2) Cacat bawaan 3) Kecerdasannya rendah 4) Bayi lahir dengan anemia 5) Berat badan bayi lahir kecil

Pemeriksaan
Nilai Eritrosit Rata-Rata (Mean corpuscular values)
Mean Corpuscular Volume (MCV) = Volume Eritrosit Ratarata (VER), yaitu volume rata-rata sebuah eritrosit disebut dengan fermatoliter/ rata-rata ukuran eritrosit. Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) = Hemoglobin Eritrosit Rata-Rata (HER), yaitu banyaknya hemoglobin per eritrosit disebut dengan pikogram Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) = Konsentrasi Hemoglobin Eritrosit Rata-rata (KHER), yaitu kadar hemoglobin yang didapt per eritrosit, dinyatakan dengan persen (%) (satuan yang lebih tepat adalah gram hemoglobin per dL eritrosit)

Cara Nilai normal : MCV: 82-92 femtoliter MCH: 27-31 picograms / sel MCHC: 32-37 gram / desiliter

Interpretasi hasil abnormal: Normositik normokrom, anemia disebabkan oleh hilangnya darah tibatiba, katup jantung buatan, sepsis, tumor, penyakit jangka panjang atau anemia aplastik. Mikrositik hipokrom, anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi, keracunan timbal, atau talasemia. Mikrositik normokrom, anemia disebabkan oleh kekurangan hormon eritropoietin dari gagal ginjal. Makrositik normokrom, anemia disebabkan oleh kemoterapi, kekurangan folat, atau vitamin B-12 defisiensi

Pemeriksaan Total Iron Binding Capacity


Anemia berdasarkan MCH dan MCV: Anemia mikrositik : nilai MCV kecil dari batas bawah normal Anemia normositik : nilai MCV dalam batas normal Anemia makrositik : nilai MCV besar dari batas atas normal Anemia hipokrom : nilai MCH kecil dari batas bawah normal Anemia normokrom : nilai MCH dalam batas normal Anemia hiperkrom : nilai MCH besar dari batas atas normal

Penatalaksanaan pada Ibu Hamil dengan Anemia


Memeriksakan kadar Hb semua ibu hamil pada kunjungan pertama dan pada trimester III untuk mengetahui apakah kadar Hb ibu dibawah 11 g'%. Pemenuhan kalori 300 kalor/hari dan suplemen zat besi 60 mg/hari. Pada anemia defisiensi besi yaitu dengan preparat besi : fero sulfat, fero gluconat atau Na-feri bisitrat. Pemberian prefarat 60 mg/hari. Beri penyuluhan gizi pada setiap kunjungan antenatal, tentang perlunya mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan perlunya minum tablet zat besi. Sarankan ibu hamil untuk tetap minum tablet zat besi l x l perhari.

DAFTAR PUSTAKA
Angka Kematian Ibu. Diunduh dari http://www.menegpp.go.id/v2/index.php/datadaninformasi/kesehatan?download=23%3Angka-kematianibu-melahirkan-aki. Diakses pada tanggal 3 Desember 2013. Abdul Bari Syaifuddin, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Edisi ke 1, cetakan ke 3, JNPKKR POGI, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta 2002, hal 03-336 Susan Mattson, Irene M. Bobak, add all, Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi-4, Cetakan-1, EGC, Jakarta, 2005, hal 605-609. Kehamilan Risiko Tinggi. Diunduh dari http://medicastore.com/penyakit/569/Kehamilan_Risiko_Tinggi.html. Diakses pada tanggal 3 Desember 2013. Rochyati,Poedji, Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil, Pengenalan Faktor Risiko Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi, Cetakan-1, Airlangga University Press, Surabaya, 2003, hal 27-128. Arjoso, S. Rencana Strategis BKKBN . Maret, 2005.BKKBN, 1999.Kependudukan KB dan KIA. Bandung, Balai Litbang. NRC-POGI, 1996.Buku Acuan Nasional Pelayanan Keluarga Berencana.Makalah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia, diunduh dari http://www.bkkbn.go.id/2010/05/bgdbxykll.html.Diakses pada tanggal 14 Juli 2013. Moore JG, Hacker NF. Esensial Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC; 2002. Mochtar R. Sinopsis Obstetri. Anemia pada kehamilan, diunduh dari http://med.unhas.ac.id/obgin/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=85. Diakses pada tanggal 3 Desember 2013. Hamil Tanpa Anemia. Diunduh dari http://medicastore.com/artikel/253/Hamil_Tanpa_Anemia.html. Diakses pada tanggal 3 Desember 2013.

Anda mungkin juga menyukai