Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN AUTIS

Tanggal pengkajian: 29 Oktober 2013 Tanggal masuk Pengkaji : 29 Oktober 2013 :

A. DATA SUBJEKTIF 1. Identitas Pasien Nama Umur Jenis Kelamin Agama Alamat Diagnosa Medis Penanggungjawab Nama Umur Pekerjaan Hubungan dengan anak 2. Keluhan Utama : Ny A : 27 tahun : IRT : Ibu kandung : Jarang bicara. : An. B : 18 bulan : laki laki : Islam : Kuwarasan, RT07/03, Kec Kuarasan : Autisme

3. Riwayat Kesehatan a. Riwayat Kesehatan Sekarang Saat dikaji ibu klien mengatakan An.B di bawa ke poli tumbuh kembang dengan keluhan belum bisa berjalan, hanya bisa mengucapkan kata mama papa, jarang bermain keluar, An. B jarang berbicara dan hanya menunjuk-nunjuk jika menginginkan sesuatu dan lebih suka bermain sendiri disbanding bermain bersama teman-temannya. b. Riwayat Kesehatan Dahulu Saat dikaji ibu klien mengatakan jarang bermain keluar dan kedua orang tuanya bekerja sehingga dirawat oleh pengasuhnya c. Riayat Kesehatan keluarga Saat dikaji ibu klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit menurun 4. Pola Pemenuhan Kebutuhan Dasar Virginia Hendeson a. Pola Oksigenasi Sebelum sakit: saat dikaji ibu klien mengatakan anak tidak sesak nafas dan tidak memiliki riwayat penyakit saluran pernafasan. Saat dikaji: ibu klien mengatakan anak tidak mengalami sesak nafas b. Pola Nutrisi Sebelum sakit : saat dikaji ibu klien mengatakan minum 6-7 gelas sehari dan makan 3 x sehari dengan menu makan sayur, nasi, lauk, dan segelas susu setelah makan Saat dikaji : saat dikaji ibu klien mengatakan baru minum segelas susu gelas (@200cc).

c. Pola Eliminasi Sebelum sakit: saat dikaji ibu klien mengatakan BAB 1x/hari, BAK 5-6 x/hari dengan warna kuning jernih, bau khas amoniak, tidak ada nyeri saat berkemih maupun BAB. Saat dikaji: saat dikaji ibu klien mengatakan anak tidak ada perubahan dalam BAK dan BAB d. Pola Kebutuhan rasa aman dan nyaman Sebelum sakit :Saat dikaji ibu pasien mengatakan anak dengan kondisi kesehatan anaknya Saat dikaji :Saat dikaji ibu pasien mengatakan anaknya merasa aman dan nyaman merasa aman dan nyaman

e. Pola Komunikasi Sebelum Sakit : Saat dikaji ibu klien mengatakan anak hanya bias berkata mama papa dan menunjuk-nunjuk saat menginginkan sesuatu Saat dikaji: Saat dikaji ibu klien mengatakan anak hanya bias berkata mama papa dan menunjuk-nunjuk saat menginginkan sesuatu f. Pola Aktifitas Sebelum Sakit: Saat dikaji ibu klien mengatakan anak melakukan aktivitasnya bersama pengasuhnya dan jika bermain selalu sendiri Saat dikaji: Saat dikaji ibu klien mengatakan anak jarang beraktivitas bersama sama

g. Pola Istirahat Sebelum Sakit: Saat dikaji ibu pasien mengatakan tidur 7-8 jam/hari dan tidur siang 12 jam /hari Saat dikaji: Saat dikaji ibu pasien mengatakan anak tidurnya lelap 7-8 jam /hari h. Pola Mempertahankan Suhu Sebelum Sakit: Saat dikaji ibu pasien mengatakan saat panas mengenakan pakaian tipis dan tebal saat dingin. Saat dikaji : saat dikaji klien mengenakan kaos lengan pendek dg bahan tipis karena cuaca yang panas i. Pola Berpakaian Sebelum Sakit: Saat dikaji ibu pasien mengatakan belum mampu berpakaian secara mandiri Saat dikaji : Saat dikaji ibu pasien mengatakan anak di bantu ibunya jika berpakaian j. Pola Rekreasi Sebelum Sakit: Saat dikaji ibu pasien mengatakan jarang keluar rumah dan bermain bersama teman-temannya Saat dikaji : Saat dikaji ibu klien mengatakan anak jarang rekreasi atau keluar rumah k. Pola Spiritual Sebelum Sakit: Saat dikaji ibu pasien mengatakan belum sholat 5 waktu, dan puasa sunnah ataupun wajib Saat dikaji: Saat dikaji ibu pasien mengatakan anak belum mampu melakukan ibadah

l. Pola Belajar Sebelum Sakit: Saat dikaji ibu klien mengatakan klien hanya dirumah dan jarang keluar untuk belajar bersama dengan balita lainnya Saat dikaji: Saat dikaji ibu pasien mengatakan anak jarang keluar untuk belajar

m. Pola Personal Hygiene Sebelum Sakit: Saat dikaji pasien mengatakan mandi 2 kali sehari dan sikat gigi 2 kali sehari Saat dikaji: Saat dikaji pasien mengatakan segala keperluan dibantu keluarga dan pengasuh

n. Pola Bekerja Sebelum Sakit: Saat dikaji: -

B. DATA OBJEKTIF 1. Keadaan Umum: sedang Kesadaran: Compos menthis TD: - mmHg RR: 25x/mnt N: 90x/mnt S: 36,5C 2. Pemeriksaan Fisik a. Kepala: mesochephal tanpa lesi b. Mata: konjungtiva tidak anaemis dextra et sinistra, sclera: anikterik dextra et sinistra, tidak ada edema phalpebral.

c. Hidung: terlihat bersih, tidak ada cuping hidung. d. Mulut: mukosa bibir lembab, bersih e. Telinga: bentuk simetris, tampak bersih, pendengaran normal f. Leher: tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tyroid g. Thorak: Paru I P P A :Tidak ada retraksi dinding dada :Tidak ada nyeri :sonor :vesikuler

h. Jantung I: Tidak terlihat pulsasi jantung P: Tidak ada nyeri tekan P: Apex jantung normal (ICS 5), tidak A: Terdengar suara s1 lub, s2 dub i. Abdomen : I: Tidak terdapat edema peritonium, A: Bising usus 16x/menit P: Tidak nyeri tekan, P: Thimpany j. Ekstremitas ada cardiomegali

atas: tidak ada lesi dan edema, berfungsi dengan baik bawah: tidak ada lesi dan edema, belum bias berjalan k. Kulit : turgor lembab, CRT<2 detik

C. ANALISA DATA No Data Fokus 1 Ds: a. ibu klien mengatakan An b hanya bias papa, dan berkata jarang hanya jika mama berbicara Etiologi Perubahan saraf pusat Problem sistem Hambatan komunikasi verbal

menunjuk-nunjuk menginginkan sesuatu Do: a. tampak berbicara klien

jarang

b. tampak klien menunjuknunjuk jika menginginkan sesuatu c. TTV:

TD: - mmHg RR: 25x/mnt N: 90x/mnt S: 36,5C

Ds:

Gangguan a. ibu pasien mengatakan fikir An B jarang bermain keluar b. ibu pasien mengatakan an B lebih sering bersama pengasuhnya

proses Hambatan interaksi sosial

Do a. tampak klien lebih suka bermain sendiri TD: - mmHg RR: 25x/mnt N: 90x/mnt S: 36,5C

D. INTERVENSI KEPERAWATAN No Diagnosa Keperawatan 1 Hambatan komunikasi b.d Setelah verbal tindakan dilakukan
a.

Tujuan

Intervensi

Pertahankan konsistensi tugas staf untuk memahami

Perubahan keperawatan selama 2 x 24 jam

sistem saraf pusat

tindakan-tindakan dan komunikasi anak (bina hubungan percaya)


b.

diharapkan masalah teratasi criteria hasil:


a.

dengan

saling

Antisipasi dan penuhi kebutuhan-kebutuhan anak sampai kepuasan pola terbentuk komunikasi

Pasien

mampu

berkomunikasi dengan cara

yang dimengerti oleh orang lain


b. c.

Gunakan

pendekatan

Pesan-pesan nonverbal pasien sesuai dengan

tatap muka berhadapan untuk menyampaikan

ekspresi-ekspresi nonverbal yang benar dengan menggunakan contoh

pengungkapan verbal
c.

Pasien memulai berinteraksi verbal dan non verbal orang lain dengan

Hambatan interaksi Setelah social b.d gangguan tindakan proses fikir

dilakukan

a. Jalin hubungan satu satu dengan anak untuk meningkatkan keper-

keperawatan selama

24

jam

cayaan b. Berikan benda-benda

diharapkan masalah teratasi criteria hasil:


a.

dengan

yang dikenal (misalnya: mainan selimut) kesukaan, untuk

Anak

mulai

memberikan rasa aman dalam waktu-waktu

berinteraksi dengan diri dan orang lain


b.

tertentu agar anak tidak mengalami distress c. Sampaikan sikap yang hangat, dukungan, dan kebersediaan anak berusaha ketika untuk

Pasien menggunakan kontak mata,

sifat responsive pada wajah dan perilaku-perilaku nonverbal lainnya dalam

memenuhi kebutuhan kebutuhan untuk dasarnya meningkatkan dan

pembentukan mempertahankan

berinteraksi dengan lain


c.

orang

hubungan saling percaya d. Lakukan dengan jangan interaksi-

Pasien

tidak

perlahan-lahan, memaksakan

menarik diri dari kontak dengan lain fisik orang

interaksi, mulai dengan penguatan yang positif pada kontak mata, dengan

perkenalkan berangsur-angsur dengan

sentuhan,

senyuman , dan pelukan e. Dengan kehadiran anda beri dukungan pada

pasien

yang berusaha

keras untuk membentuk hubungan dengan orang lain dilingkungannya

Anda mungkin juga menyukai