Anda di halaman 1dari 1

BERITA TERKINI

Tenecteplase untuk Fibrinolisis Pasien STEMI


enecteplase adalah obat yang tergolong recombinant tissue plasminogen activator (r-tPA). Tissue plasminogen activator adalah enzim yang bekerja mengubah plasminogen menjadi plasmin. Plasmin bekerja mendegradasi fibrin yang telah terbentuk (skema). Dengan demikian, tissue plasminogen activator bermanfaat untuk penyakit-penyakit yang disebabkan oleh terbentuknya trombus dan fibrin seperti emboli, infark miokard dan stroke iskhemik.1 Tenecteplase dikenal juga dengan nama dagang TNKase, saat ini telah mendapat izin FDA untuk indikasi infark miokard akut. Menurut panduan pengobatan ESC (European Society of Cardiology) dan AHA (American Heart Association), PCI (Percutaneous Coronary Intervention) masih merupakan pilihan utama untuk strategi reperfusi pasien STEMI (ST-Elevation Myocardial Infarction). Idealnya PCI dilakukan dalam waktu 1 jam setelah sampai di tenaga kesehatan. Akan tetapi, pada kenyataannya sulit dicapai karena tidak semua rumah sakit dapat melakukan PCI. Waktu yang diperlukan untuk diagnosis dan perujukan ke rumah sakit yang dapat melakukan PCI menjadi kendala utama untuk melakukan PCI dengan optimal.2,3 Oleh karena itu, bagi pasien yang tidak dapat melakukan PCI dalam kurun waktu yang diharapkan, diduga fibrinolisis dapat bermanfaat sebagai terapi reperfusi. Sebuah uji klinik STREAM (Strategic Reperfusion Early after Myocardial Infarction) mencoba membandingkan efektivitas reperfusi menggunakan PCI dengan reperfusi menggunakan fibrinolisis pada pasien yang tidak mendapat PCI dalam waktu 1 jam sejak sampai di tenaga kesehatan.4 Uji klinik ini dilakukan dengan desain open-label, prospektif, acak, parallel-group

Tabel Perbandingan efikasi dan efek sampin perdarahan intracranial. Parameter Angka kematian Perdarahan intracranial Fibrinolisis 12,4% 1% PCI 14,3% 0,2% Nilai P 0,21 0,04

dan multisenter di beberapa pelayanan kesehatan di Eropa. Pasien yang terdiagnosis STEMI dalam 3 jam sejak serangan dan tidak bisa mendapatkan PCI dalam 1 jam sejak kontak tenaga kesehatan diacak untuk mendapatkan PCI atau fibrinolisis. Kelompok fibrinolisis mendapat 3 obat, yaitu tenecteplase, clopidogrel dan enoxaparin. Apabila fibrinolisis gagal, dilanjutkan dengan tindakan angiografi coroner. Parameter utama adalah angka kematian dalam 30 hari sejak tindakan. Parameter sekunder adalah efek samping.4 Hasilnya, didapatkan 939 pasien pada kelompok fibrinolisis dan 943 pasien pada kelompok PCI. Pada kelompok fibrinolisis

terjadi 116 / 939 kematian (12,4%) sedangkan pada kelompok PCI terjadi 135/943 kematian (14,3%) nilai p = 0,21. Kelompok fibrinolisis membutuhkan angiography sebanyak 36,3%. Lebih banyak terjadi perdarahan intrakranial pada kelompok fibrinolisis dibandingkan dengan kelompok PCI (1% vs 0,2% nilai p = 0,04).4 Penelitian ini menyimpulkan bahwa fibrinolisis menggunakan tenecteplase, clopidogrel, dan enoxaparin sebanding efikasinya dengan PCI pada pasien STEMI yang tidak bisa mendapatkan PCI dalam waktu 1 jam sejak sampai di fasilitas kesehatan. Meskipun terdapat lebih banyak efek samping perdarahan intrakranial.4 (NNO)

REFERENSI: 1. 2. 3. 4. TNKase official FDA informations, side effects and uses [Internet]. 2011 [cited 2013 Apr 10]. Available from: www.drugs.com/pro/tnkase.html?printable=1. Steg PG, James SK, Atar D, et al. ESC guidelines for the management of acute myocardial infarction in patients presenting with ST-segment elevation. Eur Heart J 2012;33:2569-619. O'Gara PT, Kushner FG, Ascheim DD, et al. 2013 ACCF/AHA Guideline for the Management of ST-Elevation Myocardial Infarction: a report of the American College of Cardiology Foundation/ American Heart Association Task Force on Practice Guidelines. J Am Coll Cardiol 2013;61:e78-e140. Armstrong PW, Gershlick AH, Goldstein P, Wilcox R, Danays T, Lambert Y, Sulimov V, et al. Fibrinolysis or Primary PCI in ST-Segment Elevation Myocardial Infarction. N Engl J Med. 2013 Mar 10. [Epub ahead of print].

CDK-211/ vol. 40 no. 12, th. 2013

917

Anda mungkin juga menyukai