Anda di halaman 1dari 44

GANGGUAN SOMATOFORM

Lia fauziah Adhelia kusuma wardhani

DEFINISI

Gangguan somatoform adalah suatu kelompok gangguan yang memiliki gejala fisik ( sebagai contoh: nyeri, mual, dan pusing ) di mana tidak ditemukan penjelasan medis yang adekuat.

MANIFESTASI KLINIS

Keluhan dibedakan setiap subtipe, yaitu: I. Gangguan somatisasi II. Gangguan konversi III Hipokondriasis IV Gangguan dismorfik tubuh V Gangguan nyeri

I. GANGGUAN SOMATISASI

Adalah suatu gangguan yang ditandai oleh banyak keluhan fisik yang mengenai banyak sistem organ. Gangguan ini adalah kronis dan disertai dengan penderitaan psikologis yang bermakna, gangguan fungsi sosial, pekerjaan dan perilaku mencari bantuan medis yang berlebihan.

Epidemiologi

Wanita > pria ( 5:1) Gangguan somatisasi biasanya dimulai pada usia dewasa muda 30 tahun ( seringkali muncul pada usia belasan tahun).

Etiologi

Faktor psikososial Faktor biologis

Gambaran klinis

Mual dan muntah ( selain selama kehamilan) Kesulitan menelan Nyeri di lengan dan tungkai Nafas pendek yang tidak berhubungan dengan aktifitas Amnesia Komplikasi kehamilan dan menstruasi (gejala yang paling sering)

Kriteria diagnostik untuk gangguan somatisasi

Riwayat banyak keluhan fisik yang dimulai sebelum usia 30 tahun yang terjadi selama periode beberapa tahun dan membutuhkan terapi, yang menyebabkan gangguan bermakna dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain. Tiap kriteria berikut ini harus ditemukan, dengan gejala individual yang terjadi pada sembarang waktu selama perjalanan gangguan: Empat gejala nyeri: riwayat nyeri yang berhubungan dengan sekurangnya empat tempat atau fungsi yang berlainan (misalnya kepala, perut, punggung, sendi, anggota gerak, dada, rektum, selama menstruasi, selama hubungan seksual, atau selama miksi) Dua gejala gastrointestinal: riwayat sekurangnya dua gejala gastrointestinal selain nyeri (misalnya mual, kembung, muntah selain dari selama kehamilan, diare, atau intoleransi terhadap beberapa jenis makanan) Satu gejala seksual: riwayat sekurangnya satu gejala seksual atau reproduktif selain dari nyeri (misalnya indiferensi seksual, disfungsi erektil atau ejakulasi, menstruasi tidak teratur, perdarahan menstruasi berlebihan, muntah sepanjang kehamilan). Satu gejala pseudoneurologis: riwayat sekurangnya satu gejala atau defisit yang mengarahkan pada kondisi neurologis yang tidak terbatas pada nyeri (gejala konversi seperti gangguan koordinasi atau keseimbangan, paralisis atau kelemahan setempat, sulit menelan atau benjolan di tenggorokan, afonia, retensi urin, halusinasi, hilangnya sensasi atau nyeri, pandangan ganda, kebutaan, ketulian, kejang; gejala disosiatif seperti amnesia; atau hilangnya kesadaran selain pingsan). . Gejala tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat-buat (seperti gangguan buatan atau pura-pura).

Diagnosia banding

Sklerosis multiple Miastenia gravis SLE Simptom awal AIDS Hipertiroid Hiperparatiroid Infeksi sistemik kronis

Perjalanan penyakit & prognosis

Gangguan somatisasi berlangsung kronik, umumnya dimulai sebelum usia 30 thn. Prognosis umumnya sedang sampai buruk.

terapi

Farmakoterapi : Psikoterapik bila ada gangguan mood atau gangguan kecemasan. Psikoterapi : Psikoterapi baik individual dan kelompok.

II. GANGGUAN KONVERSI

Adalah suatu gangguan yang di tandai oleh adanya satu atau lebih gejala neurologis ( sebagai contohnya : paralisis, kebutaan dan parestesia )

epidemiologi

Rasio wanita terhadap laki-laki pada pasien dewasa : -paling sedikit 2 : 1 -paling banyak 5 : 1 Perbandingan rasio anak perempuan lebih tinggi dibanding wanita dewasa Gangguan konversi dapat memiliki onset pada setiap usia ( anak-anak lanjut usia )

etiologi

Faktor psikoanalitik Faktor biologis

Gambaran klinis

Dibagi 3 gejala : -Gejala sensorik : paling sering ditemukan anestesia dan parestesia, khususnya pada anggota gerak. -Gejala motorik : kelainan pergerakan, gaya berjalan, kelemahan dan paralisis. -Gejala kejang : kejang semu (pseudoseizure)

Kriteria diagnosis untuk gangguan konversi


Satu atau lebih gejala atau defisit yang mengenai fungsi motorik volunter atau sensorik yang mengarahkan pada kondisi neurologis atau kondisi medis lain. Faktor psikologis dipertimbangkan berhubungan dengan gejala atau defisit karena awal atau eksaserbasi gejala atau defisit adalah didahului oleh konflik atau stresor lain. Gejala atau defisit tidak ditimbulkkan secara sengaja atau dibuat-buat (seperti pada gangguan buatan atau berpura-pura). Gejala atau defisit tidak dapat, setelah penelitian yang diperlukan, dijelaskan sepenuhnya oleh kondisi medis umum, atau oleh efek langsung suatu zat, atau sebagai perilaku atau pengalaman yang diterima secara kultural. Gejala atau defisit menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain atau memerlukan pemeriksaan medis. Gejala atau defisit tidak terbatas pada nyeri atau disfungsi seksual, tidak terjadi semata-mata selama perjalanan gangguan somatisasi, dan tidak dapat diterangkan dengan lebih baik oleh gangguan mental lain. Sebutkan tipe gejala atau defisit: Dengan gejata atau defisit motorik Dengan gejala atau defisit sensorik Dengan kejang atau konvulsi Dengan gambaran campuran

Diagnosis banding

Gangguan neurologis : demensia dan penyakit degeneratif lainnya. Tumor otak. Penyakit ganglia basalis.

Perjalanan penyakit & prognosis

Kemungkinan 90 sampai 100 % dengan gangguan konversi mengalami pemulihan gejala pertamanya dalam beberapa hari atau < dari 1 bulan. Prognosis sangat baik kecuali dalam gangguan konversi kronis.

terapi

Psikoterapi : -Terapi perilaku -Hipnosis

III. HIPOKONDRIASIS

Adalah suatu gangguan yang ditandai oleh fokus gejala yang lebih ringan daripada kepercayaan pasien bahwa pasien tersebut menderita penyakit tertentu.

epidemiologi

Laki-laki = wanita Onset paling sering antara usia 20-30 thn Kelompok kulit hitam lebih sering dibanding kulit putih

etiologi
1. 2.

Gangguan depresif Gangguan kecemasan

Gambaran klinis

Pasien mempertahankan suatu keyakinan bahwa mereka memiliki satu penyakit tertentu. Seringkali disertai gejala depresi dan kecemasan.

Kriteria diagnosis untuk hipokondriasis

Pereokupasi dengan ketakutan menderita, atau ide bahwa ia menderita, suatu penyakit serius didasarkan pada interpretasi keliru orang tersebut terhadap gejalagejala tubuh. Perokupasi menetap walaupun telah dilakukan pemeriksaan medis yang tepat dan penentraman. Keyakinan dalam kriteria A tidak memiliki intensitas waham (seperti gangguan delusional, tipe somatik) dan tidakterbatas pada kekhawatiran tentang penampilan (seperti pada gangguan dismorfik tubuh). Preokupasi menyebabkan penderitaan yang bermakna secara kilnis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain. Lama gangguan sekurangnya 6 bulan. Preokupasi tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan kecemasan umum, gangguan obsesif-kompulsif, gangguan panik, gangguan depresif berat, cemas perpisahan, atau gangguan somatoform lain.

Diagnosis banding

AIDS Endokrinopati Miastenia gravis Sklerosis multiple Penyakit degeneratif pada sistem saraf Lupus eritematosus sistemik Gangguan neoplastik

Perjalanan penyakit dan prognosis

Biasanya episodik ( berlangsung dari beberapa bulan sampai beberapa tahun ) Pronosis baik

terapi

Psikoterapi kelompok

IV. GANGGUAN DISMORFIK TUBUH

Adalah suatu gangguan yang ditandai oleh kepercayaan palsu atau persepsi yang berlebih-lebihan bahwa suatu bagian tubuh mengalami cacat.

epidemiologi

Paling sering pada usia 15-20 thn Wanita > pria

etiologi

Tidak diketahui

Gambaran klinis

Perasaan subjektif : -keburukan atau kekhawatiran dengan defek tubuh.

Kriteria diagnostik untuk gangguan dismorfik tubuh

Preokupasi dengan bayangan cacat dalam penampilan. Jika ditemukan sedikit anomali tubuh, kekhawatiran orang tersebut adalah berlebihan dengan nyat. Preokupasi menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya. Preokupasi tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mental lain (misalnya, ketidakpuasan dengan bentuk dan ukuran tubuh pada anorexia nervosa).

Diagnosis banding

Gangguan kepribadian narsistik Gangguan depresif Gangguan obsesif-kumpulsif

Perjalanan penyakit & prognosis


Onset gangguan biasanya bertahap Merupakan gangguan kronis jika dibiarkan tidak diobati

terapi

Farmakoterapi : -Clomiperamine ( Anafranil ) & Fluoxetine ( Prozac ) efektif menurunkan gejala lebih kurang 50 % pasien.

V. GANGGUAN NYERI

Adalah suatu gangguan yang ditandai oleh gejala nyeri yang semata-mata berhubungan dengan faktor psikologis.

epidemiologi

Wanita > pria Usia puncak onset : dekade keempat dan kelima.

etiologi

Faktor psikodinamika Faktor perilaku Faktor interpersonal Faktor biologis

Gambaran klinis

Gejala depresif ( yang paling menonjol) : -Anergia, anhedonia, penurunan libido, insomnia dan mudah tersinggung.

Kriteria diagnostik untuk gangguan nyeri

Nyeri pada satu atau lebih tempat anatomis merupakan pusat gambaran klinis dan cukup parah untuk memerlukan perhatian klinis. Nyeri menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain. Faktor psikologis dianggap memiliki peranan penting dalam onset, kemarahan, eksaserbasi atau bertahannnya nyeri. Gejala atau defisit tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat-buat (seperti pada gangguan buatan atau berpura-pura). Nyeri tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mood, kecemasan, atau gangguan psikotik dan tidak memenuhi kriteria dispareunia.

Diagnosis banding

Depresi Psikofisiologis

Perjalanan penyakit & prognosis

Gangguan nyeri berlangsung secara tibatiba dan meningkat selama beberapa minggu. Prognosis baik sampai buruk.

terapi

Farmakoterapi : medikasi analgesik, antidepresan Terapi perilaku Psikoterapi Program pengendalian diri

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai