OLEH
Filsafat Pemerintahan
Filsafat adalah lmu yang mempelajari
tentang hakikat kebenaran.
Filsafat adalah suatu ilmu yang
mempelajari suatu hakikat kebenaran
berpemerintahan. Dengan pertanyaan
Apa ?
Bagaimana ?
dan mau kemana pemerintahan kita ini ?
Lanjutan.
Aliran ontologis; aliran yg mengatakan
kebenaran itu ditentukan oleh isi/ materi, bila
digambarkan letak kebenaran yg bersifat
ontologi maka kebenaran itu letaknya pd diri
manusia dan diluar diri manusia, gabungan
keduanya itulah letak kebenaran.
Aliran kosmologisme; Kebenaran bukan pd
materi/pengertian tetapi adalah pada
proses/perubahan dan pertumbuhan yg tdk
pernah berhenti, tetapi berjalan secara terus
menerus.
Aliran Dualisme Materi dan Bentuk; kebenaran
itu tdk hanya ditentukan oleh isi/materi dan jg
tdk oleh proses/bentuknya saja. Tetapi
ditentukan oleh kedua-duanya.
Lanjutan.
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pengertian Etika
Istilah etika dalam bahasa Indonesia sebenarnya
berasal dari kata Ethicos (bahasa yunani). Ethicos
ditarik dari kata ethos yang berarti kebiasaan/watak,
adat, sifat/batas.
Etika jaga berasal dari bahasa Prancis etiquette/biasa
di ucapkan dalam bahasa Indonesia dgn kata etiket
yang berarti kebiasaan/cara bergaul dan berprilaku yg
baik.
Pengertian asal kata ethos adalah pagar utk
membatasi agar tdk berkeliaran kemana-mana.
Lanjutan...
Perbuatan manusia yg baik dan dibenarkan
adalah di dlm batas, tdk dibenarkan dan
dianggap tdk baik jika melakukan perbuatan
diluar batas.
Batas tersebut adlh batas perbuatan manusia
dan batas perbuatan kemanusiaan. Perbuatan
yg baik, yg benar, yg patut, yg harus dan
seharusnya dilakukan oleh manusia yaitu yg
dilakukan di dlm batas-batas kemanusiaan.
Disebut perbuatan ethics, yaitu perbuatan yg
bersifat etik atau secara singkat perbuatan etik
Etika Pemerintahan
Pemerintahan adalah : perbuatan
pemerintah/proses administrasi dlm upayaupaya mencapai tujuan Negara. Proses tersebut
akan melibatkan masyarakat / warga negara yg
menjadi objek penyelenggaraan pemerintahan.
Etika Pemerintahan adalah : seperangkat nilai
dan moral, aturan-aturan yang menjadi
pedoman bagi penyelenggara pemerintahan dlm
menjalankan tugas dan fungsinya.
Lanjutan.
.
Menurut Ndraha (2000): Pemerintahan itu
terjadi dalam hubungan antara pemerintah
dengan yg diperintah. Adanya hubungan
pemerintahan itu berarti bahwa setiap isu
pemerintahan tidaklah hanya dikaji dari
sudut pemerintah saja, tetapi jg dari sudut
yg diperintah, karena itu etika
pemerintahan adalah studi tentang
sentuhan etika pada hubungan
pemerintahan.
Nilai-nilai keutamaan/keagungan
dalam Etika Pemerintahan
Etika pemerintahan sbgi spesialisasi dari
ilmu Filsafat Moral atau etika,
mempunyai kaidah yang spesifik/khusus
yg disebut Tri Agung Etika pemerintahan
yaitu :
a. Kebenaran yg menjadi fokus filsafat
b. Kebaikan yg menjadi fokus Etika
c. Keindahan yg menjadi fokus Estetika
Lanjutan.
.
Refleksi dari unsur Tri agung Etika
tersebut, melahirkan tiga nilai utama
yaitu:
a. Kebenaran akan melahirkan keadilan
b. Kebaikan akan melahirkan kebersamaan
atau kemerdekaan
c. Keindahan akan melahirkan kasih
sayang.
Tujuan penegakan
Etika Penyelenggara Negara
Untuk mewujudkan kehidupan penyelenggaraan
negara yg harmonis, terjaganya keseimbangan
hak dan kewajiban dalam kehidupan bernegara
dan bermasyarakat, menumbuhkan suasana yg
menghargai keterbukaan, ketaatan, disiplin, rasa
tanggungjawab, menjunjung tinggi kejujuran,
kesopanan dan kepedulian dalam pelayanan
publik (pasal 3 RUU penegakan Etika
Penyelenggara Negara).
a.
b.
c.
d.
e.
Lanjutan.
.
f.
Perbuatan Pemerintah
Perbuatan dan perilaku yg dilakukan
berulang-ulang tanpa perubahan disebut
kebiasaan.
Perbuatan yang baik, perbuatan yang etis,
perbuatan yang wajib dan seharusnya
dilakukan adalah perbuatan yang sesuai
dgn kebiasaan, adat, aturan atau hukum
yang berlaku dalam masyarakat yang
bersangkutan.
Lanjutan.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
a.
b.
c.
d.
ETIKA POLITIK
Ialah mempelajari ukuran-ukuran moral
dlm keikutsertaan warga dlm kegiatan
politik.
Etika politik sbg kehidupan bernegara utk
tujuan kesejahteraan bersama, dapat
berbeda bila pemikiran etika politik
diarahkan kpd stabilnya kekuasaan.
Lanjutan
Kedua, etika politik berbicara dari sisi
korban. Politik yang kasar dan tidak adil
akan mengakibatkan jatuhnya Korban.
Korban akan membangkitkan simpati dan
rekreasi indignation (terusik dan protes
terhadap katidakadilan). Keberpihakkan
pada korban tidak akan mentolerir politik
yang kasar. Jeritan korban adalah berita
duka bagi etika politik,
Lanjutan
Ketiga , pertarungan kekuasaanan konflik
kepentingan yang berlarut- larut akan
mengakibatkan kesadaran akan perlunya
penyelesaian yang mendesat dan adil.
Penyelesaian semacam ini tidak akan terwujud
bila tidak mengacu pada etika politik.
seringnya pernyataan perubahan harus
konstitsional menunjukkan etika politik tidak
bisa di abaikan begitu saja.
Lanjutan
Etika politik berkaitan dengan masalah struktur sosial,
politik, ekonomi, dan budaya yang mengkondisikan
tindakan kolektif.
Etika politik mengandakan dialektika aktor dan struktur
- struktur tersebut, artinya struktur - struktur itu hanya
bisa diciptakan, dilanggengkan dan dirubah oleh pelaku
- pelaku sosial; dan sebaliknya, pelaku - pelaku sosial,
kendati dikatakan bebas, dikondisikan oleh struktur struktur tersebut terletak di dalam pilihan - pilihan kita
akan tatanan sosial, politik atau ekonomi yang ingin kita
wujudkan dalam kehidupan bersama.
Lanjutan
2. Pemerintahan itu harus memberdayakan
warganya dalam segala hal. Pemerintah tidak
boleh sekedar melayani tuntutan kebutuhan
warga, tetapi sekaligus harus memberi ikhtiar
serius agar warganya itu berdaya dalam segala
hal. Dalam perspektif ini, pemerintah harus
menjadi institusi pendidik yang memberi
motivasi dan arahan buat warganya untuk
berkembang dengan inisiatif dan ikhtiar sendiri.
Jadi dalam konteks ini, pemerintah tidak boleh
sekedar keasikan memberi pelayanan
Lanjutan
3. Pemerintah harus berfungsi membangun.
Pemerintahan yang baik adalah
pemerintahan yang selalu gelisah dengan
perubahan konstruktif, yang bisa
mendapatkan kesejahteraan bagi
rakyatnya. Untuk aspek ini, pemerintah
harus berfungsi sebagai institusi yang
membuka kanalisasi kesejahteraan bagi
warganya.
Lanjutan
Pemimpin dapat dilihat dalam aktivitas organisasi aspek Formal dan
Non formal. Menurut Winardi (2000:45) Seorang pemimpin baik
pemimpin formal maupun pemimpin informal menjalankan atau
melaksanakan Kepemimpinan yang dengan sendirinya berbeda:
Derajatnya
Bobotnya
Daerah jangkauannya
Sasaran-sasarannya.
Waluyo (2007: 173) mengatakan bahwa pimpinan merupakan unsur
yang paling utama dalam organisasi karena baik buruknya perilaku
bawahan tergantung pada perilaku pemimpin dalam membina
bawahannya.
Kemudian Creech (1996:292) mengatakan bahwa tidak ada kelompok
kerja yang jelek yang ada adalah pemimpin yang jelek.
Lanjutan
Bennis & Nanus (1990:5), mengatakan :
faktor kunci dan utama yang dibutuhkan
untuk meningkatkan kualitas SDM adalah
kepemimpinan Kunci menuju sukses dalam
usaha apa saja adalah kemampuan
memimpin secara sukses orang lain, kata
Maxwell (1995:ii). Pemimpin menurut
Rukmana (2007) orang yang mempunyai
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain
dalam rangka pencapaian tujuan tertentu.
Lanjutan
Kepemimpinan menurut Nawawi (2004:9)
kemampuan atau kecerdasan mendorong sejumlah
orang (dua orang atau lebih) agar bekerja sama
dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terarah
pada tujuan bersama.
Kartasasmita (1996:3) menyatakan bahwa
kepemimpinan sangat penting dan amat
menentukan dalam kehidupan setiap bangsa, karena
maju mundurnya masyarakat, jatuh bangunnya
bangsa, ditentukan oleh pemimpinnya.
Karakter Pemimpin
Bennis dan Townsend (1998:31) mengatakan bahwa ciriciri pemimpin yang baik adalah:
1. Pandangan tentang ambisi pribadi yang terkendali
2. Inteligensi,
3. Kemampuan untuk mengutarakan diri (komunikasi) yaitu
mampu
berbicara dengan jelas sederhana dan mudah
dipahami,
4. Kemampuan menjadi pelayan bagi bawahannya
5. Jangan memberikan kekuasaan kepada orang yang terlalu
banyak menginginkannya.
6. Objektivitas yang tinggi
7. Seseorang pemimpin yang tidak pernah mengambil
penghargaan.
Lanjutan
Penelitian Kousez dan Posner dilakukan
terhadap ribuan eksekutif swasta dan
pemerintah (pemimpin birokrasi).
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa para
pengikut mengaharapkan pemimpin yang
mempuyai karakteristik seperti :
1. Kejujuran,
2. Berorientasi ke depan,
3. Kompeten dan
4. Membangkitkan semangat pengikut.
Pemimpin Pemerintahan
Masa Depan
Pengembangan perilaku kepemimpinan yang berkualitas untuk masa
depan, demokrasi menjadi prioritas yang harus dilakukan dengan
peningkatan kapasitas antara lain :
Kepekaan terhadap situasi lingkungan yaitu kemampuan untuk membaca
perkembangan yang terjadi disekitarnya, sehingga bisa secara tepat
mengantisipasi kecendrungan perubahan yang akan dihadapi.
Penjagaan atas moral masyarakat yaitu : kemampuan untuk menahan diri
agar tidak terjebak melakukan sesuatu yan dapat menciptakan atau
meningkatkan keresahan dalam masyarakat.