Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI

SOLID
LARUTAN

I. Tujuan Percobaan
1. Menentukan formulasi yang tepat dalam pembuatan sediaan
larutan methamphyron 120mg/5ml.
2. Menentukan hasil evaluasi sediaan larutan methamphyron.

II. Latar Belakang
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat
kimia yang terlarut, misalnya terdispersi secara molekuler dalam
pelarut yang saling bercampur. Larutan terjadi jika sebuah bahan padat
tercampur atau terlarut secara kimia maupun fisika ke dalam bahan
cair. Bedasarkan tujuan pemakaiannya larutan dapat digolongkan
menjadi larutan untuk mata (larutan optalmik), larutan oral, larutan
otik, larutan untuk mulut, larutan injeksi (parenteral), infus intravena
(infundabilia). (Farmakope Indonesia edisi IV hal.15). Pembuatan
sediaan methamphyron dalam bentuk larutan oral berupa sediaan sirup,
karena menurut data kelarutannya methamphyron termasuk mudah
larut dalam air. Sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang
mengandung sakarosa, kecuali dinyatakan lain, kadar sakarosa
C
12
H
22
O
11
tidak kurang dari 64,0% dan tidak lebih dari 66,0%.
(Farmakope Indonesia edisi III). Larutan oral adalah sediaan cair yang
dibuat untuk pemberian oral, mengandung satu atau lebih zat dengan
atau tanpa bahan pengaroma, pemanis atau pewarna yang larut dalam
air atau campuran kosolven-air. (Farmakope Indonesia edisi IV
hal.15).
Methamphyron berkhasiat sebagai analgetikum, antipiretikum.
Methamphyron 120mg/5ml sirup ; indikasinya yaitu menurunkan suhu
badan pada saat demam dan menghilangkan nyeri pada keluhan-
keluhan sakit gigi, sakit kepala, demam, influenza, neuralgia, nyeri
otot dan sendi. Efek sampingnya yaitu reaksi alergi terhadap derivat

pirazolon dapat menyebabkan agranulositosis, anemia aplastik, dan
trombositopenia. (Farmakologi 2 Thn. 2010 hal.10-17).
Dosis methamphyron yaitu diberi secara oral dengan dosis 0,5-4 gram
per hari dalam dosis terbagi. (Martindale Edisi 36 hal. 49)


III. Tinjauan Pustaka

Anda mungkin juga menyukai