Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PENGENDALIAN PROSES

KELOMPOK :
Devi Nathania /1106052985
Eka Hertanto Syafei /1106070855
Samuel Edo Pratama / 1106070741


Reactor System

Ini merupakan sebuah P&ID dari sebuah sistem reaktor.
Terdapat 2 masukan (Feed) yaitu dari reaktor sebelumnya dan dari tempat penyimpanan B.
Kedua feed ini dialirkan melalui pompa M1 dan M2 menuju bukaan (control valve)V1 dan
V2 dan kemudian baru ke reaktor.
Penempatan pompa bertujuan untuk mengatur kecepatan Feed menuju reaktor dan juga untuk
menarik feed dari tempat penyimpanannya masing-masing apabila aliran akibat gaya
gravitasi ataupun tekanan storage tidak mencukupi untuk aliran masukan reaktor, sedangkan
control valve yang nantinya mengatur seberapa banyak feed yang harus dilewatkan untuk
masuk ke reaktor.
Pada aliran setelah melalui pompa, dipasang Flow Controller (FC1 dan FC2), digunakan
untuk mendeteksi besarnya aliran yang masuk dari pompa menuju valve. Seharusnya ada
gariis putus-putus (garis signal) dari Flow Controller ke control valve. Ketika besar aliran
tidak sesuai dengan aliran makan Flow Controller akan mengirim signal ke control valve
untuk mengubah besar bukaannya sehingga besar aliran sesuai dengan yang diinginkan.
Setelah feed masuk ke dalam reaktor, feed diolah (terjadi reaksi) sesuai yang diinginkan.
Dibagian atas reaktor terdapat aliran keluar yang merupakan aliran ke ventilasi dan apabila
terjadi overflow, sehingga keadaan didalam reaktor tetap stabil (kondisi reaksi sesuai dengan
yang diinginkan). Adanya keluaran keluar atau ke ventilasi adalah sebagai tindakan safety
dan juga sebagai proteksi peralatan dari proses ini. Dibagian bawah reaktor terdapat keluaran
menuju pompa. Fungsi pompa sama dengan yang sudah disebutkan diatas yaitu untuk
membantu kecepatan aliran yang keluar dari reaktor menuju valve kemudian menuju tangki
kedua. Diantara control valve dan pompa juga terdapat Flow Controller untuk mengatur besar
aliran yang keluar dari pompa. Dibagian kanan reaktor terdapat Level Controller (LC1) yang
digunakan untuk mendeteksi level feed yang ada pada reaktor, garis putus-putus dari LC ke
controll valve V3 menandakan adanya perpindahan signal ketika level dalam reaktor tidak
sesuai dengan set point maka V3 akan bekerja merubah besaran bukaan . Terdapat juga
Analizer Control (AC1) yang merupakan sebuah alat analisis kandungan yang terdapat
didalamnya berfungsi untuk mengetahui komposisi didalam reaktor. AC ini berhubungan
dengan V1 dan V2 dimana ketika komposisi didalam reaktor berubah dari set point maka
AC1 akan mengirimkan signal untuk mengatur bukaan V1 sesuai yang dibutuhkan. Dibagian
atas reaktor, terdapat flare. Flare digunakan untuk mmengeluarkan gas yang dihasilkan dari
reaktor. Selain sebagai tempat keluaran gas, flare juga digunakan sebagai penanda bahwa ada
proses yang terjadi pada reaktor.
Aliran dari bawah yang merupakan keluaran dari reaktor masuk ke tangki penyimpanan.
Dibagian atas terdapat aliran keluar yang merupakan ventilasi dan aliran keluar apabila
terjadi overflow. Pada bagian kanan terdapat 2 controller yaitu Level Controller untuk
mendeteksi level produk pada tangki dan AC untuk pendeteksi kandungan yang ada didalam
produk.
Ketika Level dalam tangki berlebih maka dia akan mengirimkan signal ke control valve
untuk membuka lebih besar sehingga aliran keluar produk bisa lebih banyak sehingga tidak
terjadi overflow.
Keluaran tangki menuju pompa untuk mengeluarkan produk menuju pelanggan/akhir proses.
Disana terdapat pompa yang ddigunakan untuk menarik produk keluar dari tangki, dan
control valve digunakan untuk mengatur besarnya keluaran dari tangki menuju
pelanggan.Dibagian atas terdapat flare yang juga sebagai keluaran gas dari tangki.
Variabel yang terdapat dalam sistem :
Controlled variabel : Aliran (flow), Level, dan Komposisi
Set Point : aliran sesuai dengan yang dibutuhkan, level zat yang ada pada sistem
dibawah titik aman, dan komposisi sesuai yang diinginkan.
Manipulated variabel : Feed yang berasal dari tempat penyimpanan B
Uncontrolled variabel : suhu, tekanan karena pada sistem ini diasumsikan bahwa suhu
dan tekanan sudah tetap.
Disturbance :Feed yang berasal dari reaktor A, karena komposisinya bisa berubah-
ubah
Apabila ditinjau dari tujuan pengendalian proses, alat-alat yang dipasang memiliki maksud
dan tujuan, antara lain :
Penempatan pompa-pompa pada sistem digunakan agar operasi lancar, karena
kecepatan aliran dibuat sedemikian sehingga berjalan lebih optimal dan cepat.
Apabila sudah tercipta proses yang optimal maka produk yang dihasilkan akan
memiliki kualitas yang memadai yang kemudian juga menghasilkan profit yang
besar karena produk bisa dijual dengan harga tinggi.
Penempatan contol valve dan valve pada sistem bertujuan sebagai pengatur besar
aliran yang kemudian bertujuan untuk keselamatan kerja dan proteksi alat juga.
Apabila aliran melebihi kapasitas tangki, bisa terjadi kerusakan alat ataupun
kecelakaan seperti tangki pecah atau meledak.
Level Control bertujuan sebagai monitor apabila terjadi kelebihanatau kekurangan
muatan dalam tangki, ketika terjadi demikian, apabila Level Control tidak berjalan
dengan baik, akan membahayakan keselamatan dan juga berbahaya untuk alat.
Ketika kelebihan maka tangki bisa meledak, apabila kekurangan bisa berbahaya pada
tangki itu sendiri.
Flow Control bertujuan untuk memonitor besarnya aliran yang melewatinya. FC
sangat terkait dengan control valve, ketika FC menunjukkan terlalu berlebih makan
akan segara mengirimkan sinyal untuk valve agar ditutup sebagian sehingga besar
aliran sesuai yang diharapkan. Besarnya aliran berpengaruh untuk menghasilkan
operasi yang lancar karena menjamin kecukupan feed di reaktor.ketika operasi
sudah berjalan dengan lancar tentu akan menghasilkan kualitas produk yang baik
lalu bisa menghasilkan profit yang besar.
Analizer Control digunakan untuk memonitor besarnya komposisi tiap-tiap zat dalam
produk. Komposisi ini sangat menentukan untuk kualitas produk yang nantinya
dihasilkan, dan kualitas produk juga menentukan besar profit yang bisa didapatkan.
Selain itu, komposisi dari suatu zat juga menjadi hal yang bisa merusak alat karena
tentu ada beberapa bahan zat yang memiliki sifat merusak bahan lain apabila
jumlahnya terlalu banyak. AC juga menentukan nantinya apakah produk atau
limbahnya membahayakan lingkungan atau tidak, karena tidak bisa dipungkiri
bahwa sebuah komposisi zat bisa menjadi bahan berbahaya bagi lingkungan.
Keluaran ke ventilasi bertujuan menjaga keselamatan proses untuk menghindari hal-
hal yang tidak diinginkan seperti tekanan berlebih ataupun flow yang berlebih.
Flare bertujuan untuk membuang gas gas yang terdapat di reaktor atau tangki. Apabila
gas terlalu banyak pada reaktor maka reaktor akan rentan meledak, sehingga
membahayakan keselamatan pekerja dan proses, dan juga pada alat yang digunakan.
Karena apabila terjadi kecelakaan maka akan merusak alat. Pada flare, gas yang
keluar akan dibakar dengan burner, sehingga gas-gas yang dikeluarkan tidak langsung
membahayakan linkungan, apabila komposisinya berpotensi membahayakan
lingkungan. Flare juga bisa digunakan sebagai monitor dan diagnosis bahwa ada
operasi yang berjalan dengan baik. Apabila operasi sudah berjalan dengan baik
maka kualitas produk akan baik dan profit yang dihasilkan bisa meningkat.

Anda mungkin juga menyukai