Anda di halaman 1dari 65

STRATEGI PENERJEMAHAN UNTUK KONSEP YANG TIDAK

DIKENAL DALAM BAHASA PENERIMA


(Sebuah Kajian tentang Stategi Peneje!ahan
K"n#e$ %ang ti&a' &i'ena( &ai Baha#a In&"ne#ia 'e Baha#a Inggi#)
O(eh*
D+ Ma#ha&i Sai&, M+P&+, &''+
MAGISTER SASTRA
PROGRAM PAS-ASARJANA
UNI.ERSITAS GUNADARMA
JUNI /001
1
RINGKASAN
STRATEGI PENERJEMAHAN UNTUK KONSEP YANG TIDAK
DIKENAL DALAM BAHASA PENERIMA
(Sebuah Kajian tentang Stategi Peneje!ahan
K"n#e$ %ang ti&a' &i'ena( &ai Baha#a In&"ne#ia 'e Baha#a Inggi#)
Salah satu masalah serius yang dihadapi penerjemah dalam aktivitas
penerjemahan ialah menerjemahkan kata atau ungkapan yang mengandung unsur
sosial budaya yang sangat khas pada budaya bahasa sumber. Banyak penerjemah
pemula gagal mengungkapkan kembali makna yang terkandung dalam bahasa
sumber karena tidak memahami strategi yang dapat ditempuh untuk mengalihkan
konsep tersebut dari bahasa sumber ke bahasa penerima.
Munculnya masalah kenirpadanan dalam bahasa penerima disebabkan karena
tidak ada padanan kata atau frasa yang tepat yang langsung dapat digunakan untuk
mengungkapkan kembali isi pesan yang terkandung dalam kata atau frasa bahasa
sumber. Kata seperti rumah dalam bahasa Indonesia memiliki padanan langsung
dalam bahasa Inggris, yaitu house, tetapi kata seperti bersila tidak ditemukan dalam
bahasa Inggris. al ini disebabkan karena adanya perbedaan cara pandang, adat
istiadat, kepercayaan, perbedaan geografis, dan berbagai faktor lain.
!ujuan penelitian ini adalah menemukan strategi penerjemahan yang
ditempuh oleh penerjemah profesional dalam menerjemahkan kata atau ungkapan
yang tidak memiliki padanan langsung dalam bahasa penerima, dalam hal ini dari
bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. "engan menggunakan karya sastra terjemahan
bahasa Inggris dari bahasa Indonesia yang diproduksi oleh !he #ontar $oundation,
%
&akarta, sebagai sumber data, dan dengan menggunakan analisis kualitatif'
komparatif, strategi penerjemahan untuk kata atau konsep yang tidak memiliki
padanan langsung dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, dan beberapa strategi
penerjemahan dapat terungkap.
asil penelitian menunjukkan bah(a ada sejumlah kata atau ungkapan yang
tidak memiliki padanan langsung dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Kata'kata
itu adalah kata yang terkait erat dengan kebudayaan khas Indonesia )sistem religi
dan kepercayaan, sistem pelapisan sosial, sistem organisasi, mata pencaharian,
kebiasaan, artifak, dan lingkungan*. +ntuk mengatasi masalah tersebut, strategi yang
digunakan oleh penerjemah profesional meliputi pola khusus'umum, modifikasi
dengan ciri dan bentuk, modifikasi dengan bentuk dan fungsi, padanan budaya,
padanan deskriptif, kata serapan, pentransferan, pola umum'khusus, dan harfiah.
"itemukan pula bah(a strategi penerjemahan yang paling umum digunakan adalah
padanan deskriptif dan budaya.
,
KATA PENGANTAR
-enelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi penerjemahan untuk konsep
yang mengandung aspek sosial budaya dari suatu budaya tertentu ke dalam bahasa
penerima, yaitu dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris. -enelitian ini dapat
terlaksana dengan baik atas bantuan dari berbagai pihak. Karena itu peneliti
mengucapkan terima kasih kepada.
1. /ektor +niversitas 0unadarma, &akarta.
%. Ketua -enelitian +niversitas 0unadarma
,. Koordinator -rogram pascasarjana +niversitas 0unadarma
1. -ara mahasis(a -rogram -asca Sarjana +niversitas 0unadama yang telah
membantu dalam pengumpulan data penelitian.
Semoga bantuan mereka mendapat rahmat dari 2llah S3!.
&akarta, &uni %44,
Mashadi Said
1
"2$!2/ ISI
#5MB2/ &+"+# 66666666666666666666 1
/I70K2S27 666666666666666666666... %
K2!2 -57027!2/ 666666666666666666.. 1
"2$!2/ ISI 6666666666666666666666. 8
I. -57"2+#+27 6666666666666666666. 9
1.1 #2!2/ B5#2K270 66666666666666666. 9
1.% /+M+S2 M2S2#2 6666666666666666. :
II. K2&I27 -+S!2K2 6666666666666..6666.. ;
III. !+&+27, M27$22! 2SI# -575#I!I27 6666666.. 18
,.1 !ujuan 66666666666666666666666.. 18
,.% Manfaat asil -enelitian 6666666666666666. 18
I<. M5!="5 -575#I!I27 6666666666666666 19
1.1 /ancangan -enelitian 66666666666666666.. 19
1.% Sumber "ata 666666666666666666666. 19
1., "ata dan &enis "ata 666..666666666666666 1:
1.1 -engumpulan "ata 6666666666666666666 1:
1.8 2nalisis "ata 66666666666666666.6666 1;
<. 2SI# -575#I!I27 "27 -5MB22S27 6666.6666 %%
8.1 asil -enelitian 6666666666666.666.666.. %%
8.% -embahasan 6..6666666666666.666.666.. ,;
<I. SIM-+#27 "27 S2/27 6.666666.6666.666.. 1:
9.1 Simpulan 6.66666666666666.666.6666 1:
9.% Saran 66666666666666666.6666666 1:
"2$!2/ -+S!2K2 6666666666666.666666 1>
#2M-I/27 6666666666666666666. 84

8
BAB I
PENDAHULUAN
A+ Lata Be(a'ang Ma#a(ah
Salah satu masalah dalam penerjemahan ialah menemukan padanan leksikal
untuk objek atau kejadian yang tidak dikenal )asing* dalam budaya bahasa penerima.
al ini disebabkan karena tidak ada padanan kata atau frasa dalam bahasa penerima
yang dapat digunakan untuk mengungkapkan kembali isi pesan yang terkandung
dalam kata atau frasa bahasa sumber. Konsep dalam bahasa sumber mungkin tidak
mempunyai padanan leksikal dalam bahasa penerima disebabkan karena perbedaan
cara pandang, adat istiadat, geografi, kepercayaan, dan berbagai faktor lain.
Said )1>>1. 84* dalam penelitian tesisnya mengungkapkan bah(a ada empat
masalah utama yang dihadapi oleh penerjemah untuk menerjemahkan konsep yang
tidak dikenal. Masalah itu adalah.
1* ide-ide yang meliputi kepercayaan, nilai, dan kelembagaan
%* prilaku yang meliputi kebiasaan dan adat istiadat,
,* produk yang meliputi produk karya seni, musik, dan artefak, dan
1* ekologi yang meliputi flora dan fauna
&ika konsep yang diterjemahkan merujuk ke sesuatu yang tidak dikenal
dalam kebudayaan sasaran, maka tugas penerjemah menjadi lebih berat. "alam
situasi yang demikian, #arson )1>;1. 19,* mengungkapkan.
? -enerjemah tidak hanya harus mencari cara terbaik untuk merujuk ke
sesuatu yang sudah merupakan bagian dari pengalaman pembaca sasaran,
tetapi juga harus mencari cara terbaik untuk mengungkapkan konsep yang
sama sekali baru kepada penutur bahasa penerima.@
9
B+ Ma#a(ah Pene(itian
-enelitian ini merupakan studi tentang strategi penerjemahan yang berfokus
pada bagaimana menerjemahkan kata atau frasa yang tidak dikenal dalam bahasa
penerima. Kata atau frasa yang tidak dikenal dalam bahasa penerima itu meliputi
kata atau frasa yang terkait dengan unsur'unsur budaya, seperti kata yang terkait
dengan ekologi, sosial budaya, artefak, dan sejenisnya.
Masalah penelitian ini meliputi dua hal yaitu.
a* Kata atau frasa apa saja yang termasuk dalam kategori yang tidak
dikenal dalam budaya bahasa penerimaA
b* Strategi penerjemahan apa yang digunakan oleh penerjemah
profesional dalam menerjemahkan kata atau frasa yang tidak memiliki
padanan langsung dalam bahasa penerima, dalam hal ini dari bahasa
Indonesia ke bahasa InggrisA
c* Bagaimana persentasi penggunaan strategi penerjemahan ituA
:
II+ KAJIAN PUSTAKA
/+2 3uju& Kebu&a%aan
Koentjaraningrat )1>:8* membagi (ujud kebudayaan itu ke dalam tiga, yaitu
(ujud kebudayaan berupa ide'ide, (ujud kebudayaan berupa perilaku atau
kebiasaan, dan (ujud kebudayaan berupa benda'benda atau produk )artifak*.
+mumnya kata yang mengandung unsur kebudayaan mudah dideteksi, selama kata
itu diasosiasikan dengan bahasa tertentu. -ada dasarnya (ujud kebudayaan itu
meliputi tiga, yaitu 1* (ujud kebudayaan berupa ide'ide, %* (ujud kebudayaan
berupa adat istiadat, dan ,* (ujud kebudayaan berupa produk kebudayaan )artefak*.
Menurut 7e(mark )1>;;.>8* kata atau ungkapan yang mengandung unsur
kebudayaan dapat dikategorikan menjadi 8 yaitu. ekologi, kebudayaan material
)artefak*, kebudayaan sosial, organisasi, dan kebiasaan. Kata atau ungkapan yang
mengandung (ujud kebudayaan itu sulit diterjemahkan ke dalam bahasa penerima
karena konsep yang terkandung di dalamnya sangat khas pada kebudayaan yang
bersangkutan.
/+/ Stategi Peneje!ahan
Secara teoretis, menurut Beekman dan Ballo( )dalam #arson 1>;1.19,* cara
menerjemahkan konsep yang tidak dikenal meliputi tiga alternatif, yaitu.
a* kata generik dengan frasa deskriptif
b* kata pinjaman
c* pengganti kebudayaan
;
#ebih lanjut #arson )1>;1.19,'8* menjelaskan bah(a untuk menemukan
padanan leksikal yang baik, perlu diketahui hubungan bentuk dan fungsi. 2da empat
kemungkinan. Pertama, benda atau kejadian dalam satu bahasa dan kebudayaan
mungkin mempunyai bentuk dan fungsi yang sama dalam bahasa lain. Misalnya,
telinga memiliki bentuk dan fungsinya sama dalam semua budaya dan bahasa.
Kedua, bentuk mungkin sama tetapi fungsinya berbeda. Kata roti memiliki bentuk
yang sama dalam dua kebudayaan, tetapi fungsinya berbeda. -ada satu kebudayaan
roti berfungsi sebagai makanan pokok, tetapi dalam budaya yang lain berfungsi
sebagai makanan ringan. Kemungkinan ketiga, bentuk yang sama tidak terdapat
dalam bahasa penerima, tetapi ada benda atau kejadian yang mempunyai fungsi yang
sama. Misalnya, dalam satu kebudayaan, roti mungkin merupakan Cbahan pokok
dalam kehidupan@ atau makanan utama. "alam kebudayaan lain, seperti kebanyakan
kelompok bahasa di daerah hutan tropis, Cbahan pokok dalam kehidupan@ adalah
singkong. Roti dan singkong mempunyai bentuk yang berbeda, tetapi fungsinya sama
dalam kedua kebudayaan itu. Kemungkinan keempat ialah bah(a bentuk dan fungsi
mungkin sama sekali tidak ada hubungannya. Kata itu mungkin merujuk ke sesuatu
yang tidak terdapat dalam kebudayaan sasaran, dan dalam kebudayaan sasaran tidak
ada unsur lain yang mempunyai fungsi yang sama. "alam keadaan demikian, harus
dipakai frasa deskriptif untuk bentuk dan fungsi.
#arson )1>;1. 199'1:%* mena(arkan tiga bentuk kesepadanan untuk
menerjemahkan konsep yang tidak dikenal )asing*, yaitu.
a. -adanan dengan memodifikasi kata generik, yang meliputi.
>
)1* "imodifikasi dengan ciri bentuk, seperti. harta benda diterjemahkan
banyak benda berharga )MaDahua, Meksiko*
)%* "imodifikasi dengan pernyataan fungsi, seperti. kapal diterjemahkan
sesuatu yang dengannya kita dapat berjalan di atas air )Bhichimeca
-ame, Meksiko*
),* "imodifikasi dengan bentuk dan fungsi, seperti. ani-ani diterjemahkan
pisau kecil untuk memotong padi, gandum )Inggris*
)1* "imodifikasi dengan perbandingan, seperti. Kemudi diterjemahkan benda
seperti dayung )Sierra =tomi, Meksiko*
b. -adanan dengan memodifikasi kata asing, yang meliputi.
)1* "imodifikasi dengan penggolong, seperti. merpati diterjemahkan burung
yang disebut merpati )3antoat, papua 7ugini*
)%* "imodifikasi dengan pemerian bentuk, fungsi, atau keduanya, seperti.
Imam diterjemahkan imam, orang yang berhubungan dengan sesuatu
yang diberikan kepada Allah )Kalinga, $ilipina*. Kemenyan
diterjemahkan minyak yang mahal dan harum yang disebut kemenyan
)2guaruna, -eru*
c. -adanan dengan pengganti kebudayaan, seperti. Kayotes diterjemahkan wolves
)Meksiko*
Strategi penerjemahan kata atau frasa asing yang dita(arkan oleh #arson di
atas, hanya cocok dengan jenis naskah naratif atau deskriptif. 7askah puisi
memerlukan pola penerjemahan lain karena pemakaian katanya hemat dan ringkas.
14
Selanjutnya, 7e(mark )1>;;. ;1'>,* mena(arkan prosedur penerjemahan
secara umum, yaitu pentrasferan, naturalisasi, padanan budaya, padanan fungsi,
padanan deskriptif, sinonim, terjemahan langsung, transposisi, modulasi, terjemahan
dikenal, kompensasi, eduksi dan ekspansi, parafrasa, pencatatan, dan penambahan.
-rosedur penerjemahan yang dita(arkan oleh 7e(mark juga dapat menjadi acuan
bagi penerjemah untuk konsep'konsep yang tidak dikenal dalam bahasa penerima.
-rosedur itu bersifat umum. 2rtinya, belum dimaksudkan untuk jenis naskah
tertentu. 7amun, sejauhmana prosedur itu diimplementasikan oleh penerjemah
dalam menerjemahkan konsep'konsep yang tidak dikenal dia juga tidak secara
spesifik mena(arkan untuk jenis naskah apa prosedur itu dan belum diketahui
bagaimana.
Menurut Baker )1>>%* strategi penerjemahan untuk kataEungkapan yang tidak
dikenal dalam bahasa penerima meliputi.
a. -enerjemahan dengan menggunakan kata yang lebih umum.
Strategi ini adalah strategi yang paling umum yang dipakai oleh penerjemah
untuk mencari padanan dari berbagai macam kata yang tidak memiliki padanan
langsung.
b. -enerjemahan dengan menggunakan kata yang lebih netral.
Strategi ini digunakan untuk mengurangi kesan negatif yang ditimbulkan oleh
kata dalam bahasa sumber, yang dikarenakan oleh makna yang dimiliki oleh kata
dalam bahasa sumber tersebut.
c. -enerjemahan dengan menggunakan pengganti kebudayaan.
11
Strategi penerjemahan ini adalah dengan mengganti konsep kebudayaan pada
bahasa sumber dengan konsep kebudayaan bahasa penerima yang setidaknya
memiliki makna yang menyerupai dalam bahasa sumber tersebut.
d. -enerjemahan dengan menggunakan kata serapan atau kata serapan yang disertai
dengan penjelasan.
Strategi ini sering digunakan dalam menerjemahkan kata yang berhubungan
dengan kebudayaan, konsep moderen dan kata yang tidak jelas maknanya.
e. -enerjemahan dengan parafrase
Strategi ini digunakan ketika konsep yang diungkapkan dalam bahasa sumber
memiliki makna kamus dalam bahasa penerima tetapi memiliki bentuk yang
berbeda, dan frek(ensi kemunculan kata tersebut lebih sering dalam bahasa
sumber. -enerjemahan dengan parafrase ini dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu dengan menggunakan kata'kata yang berbeda atau menggunakan kalimat
untuk mengungkapkan makna kata yang terdapat dalam bahasa sumber.
/+1 Kata Yang Ti&a' Me!i(i'i Pa&anan &an Bebea$a Stategi U!u! Untu'
Mengata#in%a
Kata yang tidak berpadan adalah apabila kata tersebut dalam bahasa sumber
tidak memiliki padanan langsung dalam bahasa target. &enis dan tingkat kesulitan
dalam mencari padanan langsung dari kata tersebut tergantung pada sifat, konteks
dan tujuan penerjemahan kata tersebut. Setiap kata yang tidak memiliki padanan
langsung memiliki strategi penerjemahan yang berbeda pula.
1%
Berikut ini adalah beberapa jenis permasalahan secara umum mengapa suatu kata
dalam bahasa sumber tidak memiliki padanan langsung dalam bahasa penerima.
a. &ika kata tersebut berhubungan dengan kebudayaan.
Kata dalam bahasa sumber kemungkinan akan mengungkapkan sebuah konsep
yang sama sekali tidak dikenal dalam kebudayaan bahasa penerima. Konsep
tersebut bersifat abstrak atau kongkret, misalnya konsep yang berhubungan
dengan kepercayaan keagamaan, adat istiadat dalam masyarakat, jenis makanan,
dan sebagainya. Konsep'konsep tersebut digolongkan dalam spesifik'
kebudayaan.
b. &ika susunan kata dalam bahasa sumber secara semantik sangat kompleks.
al ini sangat umum dalam penerjemahan, dimana kata tunggal yang terdiri dari
beberapa morfem yang tunggal kadang'kadang memiliki beberapa makna yang
lebih kompleks dibandingkan dengan sebuah kalimat.
c. &ika bahasa penerima tidak memiliki kata yang umum.
d. &ika bahasa penerima tidak memiliki kata yang khusus.
e. &ika terdapat perbedaan perspektif fisik.
-erspektif fisik adalah a* segala sesuatu apakah itu benda atau orang yang
berhubungan dengan orang lain atau tempat yang diungkapkan dalam sebuah
kataF b* hubungan antara penutur dalam (acana )tenor*.
f. &ika terdapat perbedaan dalam mengungkapkan makna.
Mungkin ada beberapa kata dalam bahasa penerima yang memiliki makna yang
sama seperti pada bahasa sumber, namun kata tersebut menggunakan ungkapan
yang berbeda.
1,
g. &ika terdapat perbedaan dalam bentuk kata.
"alam bahasa penerima seringkali tidak ditemukan padanan untuk bentuk kata
tertentu dalam bahasa sumber. Misalnya a(alan atau akhiran tertentu yang
meyertai kata yang membentuk suatu bentuk kata tidak memiliki padanan
langsung dalam bahasa penerima.
h. &ika bahasa sumber menggunakan kata serapan.
-enggunaan kata serapan dalam bahasa sumber akan menimbulkan permasalahan
dalam penerjemahan, karena mungkin dalam bahasa penerima belum tentu
memiliki kata serapan yang bermakna sama.
11
III+ TUJUAN DAN MAN4AAT HASIL PENLITIAN
1+2 Tujuan Pene(itian
!ujuan penelitian ini adalah.
1. +ntuk menemukan kata atau frasa yang tidak dikenal dalam bahasa
penerima.
%. +ntuk mendeskripsikan strategi penerjemahan yang ditempuh oleh
penerjemah profesional dalam menerjemahkan kata atau ungkapan yang
tidak memiliki padanan langsung dalam bahasa penerima, dalam hal ini
dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris.
1+/ Man5aat Ha#i( Pene(itian
asil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan terhadap
pengembangan teori penerjemahan dan bagi praktisi penerjemahan.
a* Bagi pengembangan teori penerjemahan, hasil penelitian ini memberikan
informasi mengenai strategi penerjemahan konsep yang tidak dikenal dalam
bahasa penerima, khususnya dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris secara lebih
cermat dan rinci.
b* Bagi praktisi penerjemah, hasil penelitian ini, yaitu berupa strategi penerjemahan
konsep yang tidak dikenal dalam bahasa penerima, khususnya dari bahasa
Indonesia ke bahasa Inggris dapat dijadikan sebagai pedoman dalam praktek
penerjemahan.
18
I.+ METODE PENELITIAN
6+2 Ran7angan Pene(itian
-enelitian ini menggunakan rancangan kualitatif. Baik data maupun hasil
yang diperoleh dari penelitian ini adalah data verbal yang berupa kata atau frasa
yang mengandung konsep yang tidak dikenal dalam bahasa penerima )bahasa
Inggris*. !idak ada manipulasi data dalam penelitian ini. "ata diperoleh dari latar
alami berupa naskah puisi yang berbahasa Indonesia dan terjemahannya dalam
bahasa Inggris.
-engumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode komparatif, yaitu
membandingkan naskah sumber dengan naskah sasaran )hasil terjemahan*. asil
pembandingan diharapkan diperoleh model pemadanan yang digunakan oleh
penerjemah dalam menerjemahkan puisi serta alasan mengapa penerjemah
menggunakan model tertentu untuk kata atau frasa tertentu. -erhatian peneliti
diarahkan pada konsep yang khas dalam kebudayaan Indonesia yang kemungkinan
besar tidak ditemukan dalam kebudayaan Inggris. Konsep yang khas itu berupa kata
atau frasa yang terkait erat dengan budaya bahasa sumber. "engan kata lain, inti
unsur kebahasaan yang diambil adalah suatu kata atau frasa yang dianggap memiliki
unsur kebahasaan yang mengungkapkan konsep khas dalam kebudayaan Indonesia
yang tidak dikenal dalam bahasa Inggris )7Sa*.
6+/ Su!be Data
Sumber data penelitian ini adalah.
19
1. =n $oreign Shores. Kumpulan puisi bahasa Indonesia dan terjemahannya dalam
bahasa Inggris. 2da 9> puisi yang dijadikan sebagai sumber data yang ditulis
oleh %1 penyair Indonesia. Ke 9> puisi itu diterjemahkan oleh &ohn Mc 0lynn
dan diterbitkan dalam rangka $estival Indonesia 1>>4'1>>1 di 2merika Serikat
yang diberi judul Di egeri Asing )=n $oreign Shores*.
%. !rouser "oll terjemahan dari Belana yang ditulis oleh &oko -inurbo, terjemahan
oleh #inda =(ens dan arry 2veling pada tahun %44%.
,. !he /ape of Sukreni terjemahan dari Sukreni 0adis Bali yang ditulis oleh 2nak
2gung -andji !isna, terjemahan oleh 0eorge Guinn tahun 1>>;.
1. !he Barber terjemahan dari Buku kumpulan cerpen oleh 0us tf Sakai yang
berjudul Kemilau Bahaya dan -erempuan Buta, terjemahan oleh &ustine $itDrald,
2nna 7etheim, dan #inda =(ens tahun %44%.
2dapun dasar pemilihan sumber data itu adalah 1* naskah itu sarat dengan
kata atau ungkapan budaya Indonesia yang diduga tidak memiliki padanan langsung
dalam bahasa InggrisF %* 7askah itu telah diterjemahkan oleh penerjemah
profesionalF ,* Sebagian dari hasil terjemahan itu telah diikutsertakan dalam festival
kebudayaan di 7e( Hork yang mencerminkan kebudayaan Indonesia melalui karya
sastra.
6+1 Data &an Jeni# Data
"ata penelitian ini berupa ungkapan verbal dari karya sastra berbahasa
Indonesia dan terjemahannya dalam bahasa Inggris, yaitu satu kata atau frasa yang
1:
dianggap mengandung unsur yang mengungkap konsep kebudayaan yang tidak
dikenal dalam naskah sasaran )7sa*.
6+6 Pengu!$u(an Data
2dapun langkah'langkah untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut.
a* -engumpulan data dimulai dengan mengidentifikasi kata atau frasa yang
mengandung konsep yang kemungkinan besar tidak dikenal dalam
kebudayaan Inggris dan tidak memiliki padanan langsung dalam bahasa
Inggris.
b* Kata atau frasa yang diidentifikasi mengandung konsep yang tidak dikenal
dalam bahasa Inggris ditandai dengan menggunakan marker, lalu dicatat
dalam kartu.
c* #angkah ketiga adalah mencari padanan kata atau frasa yang diidentifikasi
pada langkah )b* dalam karya sastra terjemahan dalam bahasa Inggris dan
mencatatnya pada kartu yang sama dengan kata atau frasa bahasa Indonesia.

6+8 Ana(i#i# Data
!erjemahan bahasa Inggris dalam karya sastra yang sama )7sa* dianalisis
dengan menggunakan model interaktif yang disarankan oleh Miles and uberman
)1>;1.%,*. "alam analisis, ditempuh langkah reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan dan verifikasi.
/eduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari
1;
naskah sumber berupa karya sastra Indonesia dan naskah sasaran berupa terjemahan
dalam bahasa Inggris
IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
-enyajian data dimaksudkan sebagai sajian data dalam bentuk bagan'bagan dari
hasil abstraksi. !erakhir, penarikan kesimpulan dan verifikasi, sebagai bagian dari
suatu kegiatan dari konfigurasi yang utuh, dimaksudkan sebagai usaha untuk
menentukan ?makna@. Kesimpulan itu diverifikasi selama penelitian berlangsung.
"alam kegiatan verifikasi, makna yang muncul dari data diuji kebenarannya dan
kekokohannya yang sekaligus merupakan proses validasinya.
/eduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi adalah
sesuatu yang jalin menjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan
data dalam bentuk yang sejajar untuk membangun (a(asan umum terhadap objek
penelitian. "alam pengertian ini, analisis data merupakan upaya yang berlanjut,
berulang'ulang dan terus'menerus. Kegiatan analisis dan kegiatan pengumpulan data
itu sendiri merupakan siklus dan bersifat interaktif )lihat diagram*.
1>
-engumpul
an "ata
-enyajia
n "ata
/eduksi
"ata
Kesimpulan.
-enarikanE<erifik
asi
2dapun langkah'langkah praktis yang ditempuh dalam analisis data adalah
sebagai berikut.
a! "ata penelitian ini adalah ungkapan verbal )verbal eJpressions* berupa suatu
kata atau frasa yang mengungkapkan konsep yang tidak dikenal dalam
bahasa Inggris. Kata dan ungkapan itu kemudian direduksi dengan cara
mengatagorisasikan kataEungkapan yang mengandung konsep kebudayaan
khas Indonesia ke dalam kategori budaya yang meliputi ide'ide, kebiasaan,
dan artifak. "engan kata lain, kata yang telah diidentifikasi tidak memiliki
padanan langsung dalam bahasa Inggris dikategorisasi menurut (ujud
kebudayaan.
b! Selanjutnya, data berupa terjemahan kataEungkapan yang tidak dikenal dalam
bahasa penerima dikategorisasi menurut strategi penerjemahan yang
digunakan oleh para penerjemah. al ini dilakukan dengan mengunakan teori
yang dikemukakan oleh #arson, 7e(mark, dan Baker.
c! asil dari kategorisasi'kategorisasi di atas dimasukkan ke dalam matrik yang
meliputi matrik mengenai kataEungkapan yang tidak dikenal dalam bahasa
penerima dan matrik mengenai strategi penerjemahan yang digunakan oleh
penerjemah profesional dalam menangani ketidaksepadanan.
d! #angkah selanjutnya adalah mengukuhkan kesimpulan yang telah ditarik
sejak pengumpulan dan yang sebelumnya dipegangi secara longgar, terbuka,
dan skeptis. -engukuhan kesimpulan )verifikasi* dilakukan dengan
melakukan diskusi dengan teman seja(at. "iskusi dilakukan secara intensif
dengan memeriksa kembali setiap data dan kesesuaian kategorisasi'
%4
kategorisasi yang telah dilakukan. #angkah ini dimaksudkan untuk
mengembangkan kesepakatan intersubjektif yang selanjutnya makna'makna
yang muncul dari data diuji kebenarannya, kekokohannya yang sekaligus
merupakan kevalidannya.
%1
.+ HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
8+ 2 HASIL PENELITIAN
8+2+2 Kata9Ung'a$an %ang ti&a' Me!i(i'i Pa&anan Lang#ung
"ari sumber data, diidentifikasi ;9 kataEungkapan yang tidak memiliki
padanan langsung dalam bahasa sasaran. Kata atau ungkapan itu dapat digolongkan
ke dalam kategori kebudayaan sebagai berikut+
8+2+2+2 I&e &an Gaga#an
3ujud kebudayaan ini terdapat dalam alam pikiran manusia. Ide dan gagasan
manusia yang hidup bersama dalam suatu masyarakat memberi ji(a kepada
masyarakat itu )lampian 1*.
a+ Si#te! Re(igi
Kata atau ungkapan yang termasuk dalam kategori ini adalah sebagai berikut.
tawakal, toya tirta, saptagangg, batara sri, dewa, mantera, palasik, ilmu pelintuh,
dan widi
b+ Si#te! $e(a$i#an #"#ia(
Kata atau ungkapan yang termasuk dalam kategori ini adalah sebagai berikut.
"esia, #ateria, $aba, #engguhu, %rang $aba!
7+ Si#te! "gani#a#i
anya ada satu kata yang ditemukan dalam kategori ini yaitu arisan
%%
&+ Ke#enian
Kata atau ungkapan yang termasuk dalam kategori ini adalah sebagai berikut.
bapak pocung, dandanggul, megatruh blues, dangdut, kuda lumping, sabung ayam,
megatruh!
e+ Sa$aan
Kata atau ungkapan yang termasuk dalam kategori ini adalah sebagai berikut.
$unjungan, emak, laki
5+ Pe'ejaan9!ata $en7ahaian
Kata atau ungkapan yang termasuk dalam kategori ini adalah sebagai berikut.
tukang becak, kernet, peronda, ustad, pencari beling, kerama desa, punggawa,
tukang panjat, kaki tangan, penggawa kota, satpam, juru tulis!
8+2+2+/ Kebia#aan9A'ti:ita#
2ktivitas adalah tindakan berpola, digolongkan dalam (ujud sistem sosial,
terdiri atas aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan serta bergaul dengan
sesamanya dari (aktu ke (aktu menurut pola'pola tertentu )lampiran %*.
a+ U$a7aa
Kata atau ungkapan yang termasuk dalam kategori ini adalah aben dan palebuhan
b+ T"("ng !en"("ng anta ;aga
Kata atau ungkapan yang termasuk dalam kategori ini adalah bekerja rodi
7+ Kebia#aan atau Tin&a'an
%,
Kata atau ungkapan yang termasuk dalam kategori ini adalah berpupur, gengsot, dan
bersila
8+2+2+1 Ate5a'
2rtefak adalah benda'benda hasil karya manusia )lampiran ,*.
a+ Pea(atan
Kata atau ungkapan yang termasuk dalam kategori ini adalah guci tuak, lampu
minyak tanah, tepak sirih, jimat, keris, belati, sembilu, tungku, lampu sentir,
sanggul, gamelan, getek, badik, becak, pusaka
b+ Ma'anan9!inu!an9#e(ingan
Kata atau ungkapan yang termasuk dalam kategori ini adalah kerupuk, bayuan, arak,
rokok kretek, dan kapur sirih!
7+ Pa'aian
Kata atau ungkapan yang termasuk dalam kategori ini adalah senteng, bulang,
kain lepas, kebaya, kerudung, kain ka&an, ikat kepala cara buleleng, dan telengkung
&+ Bangunan
Kata atau ungkapan yang termasuk dalam kategori ini adalah balai-balai, balai
lumbung, lumbung, dan kedai!
8+2+2+6 Ling'ungan9E'"("gi
KataEungkapan yang mengandung konsep lingkunganEekologi meliputi flora
dan fauna. )lampiran 1*.
a+ Tu!buhan
%1
Kata atau ungkapan yang termasuk dalam kategori ini adalah daun ketapang,
manggis
gayam, kangkung, dan rotan
b+ He;an
Kata atau ungkapan yang termasuk dalam kategori ini adalah bengkarung dan
kutu busuk
7+ Ling'ungan9te!$at
Kata atau ungkapan yang termasuk dalam kategori ini adalah "onosari
&+ Kea&aan9#i5at a(a!
Kata atau ungkapan yang termasuk dalam kategori ini adalah sundari.
8+2+/ Stategi Peneje!ahan Untu' K"n#e$ %ang Ti&a' Di'ena(
Strategi yang digunakan oleh penerjemah profesional untuk menerjemahkan
kataEungkapan spesifik dalam kebudayaan Indonesia meliputi 14 strategi, yaitu
padanan deskriptif, padanan budaya, pola khusus'umum, kata serapan )dengan dan
tanpa modifikasi*, modifikasi dengan ciri dan bentuk, penerjemahan harfiah,
modifikasi dengan pernyataan fungsi, pentransferan, modifikasi dengan bentuk dan
fungsi, dan pola umum'khusus.
8+2+/+2 Stategi $eneje!ahan &engan !engguna'an $a&anan &e#'i$ti5
Strategi padanan deskriptif adalah strategi yang paling sering digunakan oleh
penerjemah profesional untuk menangani kataEungkapan yang tidak dikenal dalam
bahasa sasaran. "ari ;9 kata yang teridentifikasi tidak memiliki padanan langsung
dalam bahasa Inggris, penerjemah menggunakan pola tersebut terhadap ,1 ),9.41K*
%8
kataEungkapan untuk mengungkapkan padanannya dalam bahasa Inggris. Ke',1
kataEungkapan yang menggunakan strategi tersebut dapat dilihat pada lampiran 8.
Bontoh.
1. Tukang panjat kelapa
!eks sumber. Tukang panjat kelapa itulah yang selalu datang makan ke kedai
kecil itu.
!eks sasaran . !hroughout the area the (ork of harvesting coconuts (ent on
ceaselessly, and the men who climbed the trees took their meals at the food
stall.
2. Bayuan
!eks sumber. ? 2da bayuan, 5makA@ tanya seorang dengan membau'baui guci
tuak.
!eks sasaran. ? Still got some of that wine from last nightA@ one of them asked
Men 7egara (hile sniffing at the (ine jar.
3. Pelebuan
!eks sumber. "ari situ keduanya pun berangkat ke Karangasem akan
menyaksikan <$e(ebuan= yang hebat itu.
!eks sasaran. $rom "enpasar they set off together from Karangasem to become
spectators at the imposing spectacle of the "%a( 7e!ati"n 7ee!"n%.
KataEungkapan di atas diterjemahkan secara deskriptif untuk
mengkomunikasikan makna secara akurat. 'ukang panjat tidak memiliki padanan
%9
langsung dalam bahasa Inggris sehingga diterjemahkan dengan the men who climbed
the trees. (ayuan adalah tuak yang didiamkan selama semalam diterjemahkan
dengan wine &rom last night. Pelebuan adalah upacara pembakaran mayat khusus
untuk orang'orang berkasta tinggi diterjemahkan dengan royal cremation ceremony,
demikian seterusnya.
8+2+/+/ Stategi Peneje!ahan &engan Mengguna'an Pa&anan Bu&a%a
Strategi padanan budaya adalah strategi yang juga sering digunakan oleh
penerjemah profesional untuk menangani kataEungkapan yang tidak dikenal dalam
bahasa sasaran. "ari ;9 kata yang teridentifikasi tidak memiliki padanan langsung
dalam bahasa Inggris, penerjemah menggunakan pola tersebut terhadap 1: )1>.:9K*
kataEungkapan untuk mengungkapkan padanannya dalam bahasa Inggris. Ke'1:
kataEungkapan yang menggunakan strategi tersebut dapat dilihat pada lampiran 9.
Bontoh.
1. satpam
!eks Sumber. Seorang #at$a!, sejenak, seperti tertegun menatap Santi.
!eks Sasaran. 2 #e7uit% gua& glanced at her6
2. aben (mengaben
!eks Sumber. Ia disuruh bapaknya mengundang Ida 0de, karena beberapa
hari lagi bapaknya akan !engaben+
!eks Sasaran. ?er father is going to be holding a 7e!ati"n, and he asked
her to bring Ida 0de back to Manggis for the ceremony.
%:
!. tungku
!eks Sumber. 6,seperti tung'u>tung'u yang menjengkelkan.
!eks sasaran. 6, like sputtering 7a!$ 5ie#.
"alam bahasa sumber, satpam adalah singkatan dari Satuan -engamanan,
dalam bahasa Inggris padanan yang menyerupai Satpam adalah #ecurity )uard.
Aben termasuk dalam upacara pembakaran mayat di Bali. -enerjemah menggunakan
cremation sebagai padanan untuk kata itu karena kata cremation maknanya hampir
sama dalam kebudayaan Inggris. 'ungku adalah salah satu sarana dapur yang
menggunakan kayu sebagai bahan bakarnya dan berfungsi sebagai perapian untuk
memasak, sehingga diterjemahkan dengan camp&ire yang bentuknya mirip dengan
tungku.
8+2+/+1 Stategi Peneje!ahan &engan Mengguna'an P"(a Khu#u#>U!u!
Strategi pola khusus'umum digunakan oleh penerjemah profesional untuk
menangani kataEungkapan yang tidak dikenal dalam bahasa sasaran terhadap 14
)11.9%K* kataEungkapan. Kedelapan kataEungkapan yang menggunakan strategi
penerjemahan itu dapat dilihat pada lampiran :.
Bontoh.
1. belati
!eks Sumber. 6"i mana subuh hari
di muka gedung komedi bisa bertemu
tubuh lelaki diam terbaring dengan be(ati
%;
di dada.
!eks sasaran. 63here da(n outside the opera
might reveal
the outstretched body of a man, a 'ni5e
in his chest
2. "aun
!eks Sumber. 6&aun 'eta$ang makin lebat berguguran6
!eks sasaran. 6(ea:e# fall more thickly6
Belati merupakan sejenis senjata tajam yang digunakan untuk membela diri
atau menyerang orang lain. ?Belati@ adalah salah satu senjata khas dari Indonesia
yang mungkin karena bentuk dan ukurannya, belati tidak ada padanannya dalam
bahasa Inggris, sehingga untuk kata belati, kni&e lebih sesuai karena kni&e )pisau*
adalah kata yang lebih umum dari belati. ?"aun ketapang@ merupakan salah satu
jenis daun yang tidak dijumpai pada lingkungan Inggris. Karena kata ini tidak
mempunyai padanan dalam bahasa Inggris, maka cara untuk menerjemahkannya
adalah dengan menggunakan kata generik yaitu leaves yang berarti daun secara
umum.
8+2+/+6 Stategi $eneje!ahan &engan !engguna'an 'ata #ea$an
Strategi penerjemahan dengan kata serapan dilakukan oleh penerjemah
profesional dengan dua cara yaitu 1* dengan modifikasi dan %* tanpa modifikasi.
%>
KataEungkapan yang menggunakan strategi penerjemahan itu dapat dilihat pada
lampiran ;.
8+2+/+6+2 Kata Sea$an &engan M"&i5i'a#i
Strategi ini hanya digunakan untuk % kata )%.,%K*, yaitu wolon dan (atara #ri.
Bontoh.
wolon
!eks Sumber. Mereka menyebutnya ;"("n,6
!eks sasaran. !hey call ;"("n, the resting period6
Kata ?(olon@ diserap ke dalam bahasa Inggris sebagai bahasa sasaran,
kemudian diberi penjelasan sebagai modifikasi kata (olon.
8+2+/+6+/ Kata Sea$an tan$a M"&i5i'a#i
Strategi ini digunakan untuk ; kataEungkapan )>.,4K*.
Bontoh.
#egguhu, dangdut, gamelan
!eks Sumber. "an #engguhu adalah pangkat upacara agama 3isnu.
!eks sasaran. In <isnuite ritual there is the rank of sengguhu.
!eks Sumber. ?2h, ia sedang nonton &ang&ut di kuburan,@ monyet berkata.
!eks Sasaran. ?e is probably (atching a &ang&ut sho( at the cemetery,@
said the monkey.
!eks Sumber. Kaudengarkah suara ga!e(an
,4
tak putus'putusnya dilantunkan6
!eks Sasaran. Ban you hear the sound of the ga!e(an
endlessly rolling out6
-enerjemah menyerap kataEungkapan yang tidak memiliki padanan langsung
itu secara langsung tanpa memberikan suatu penjelasan. Kata sengguhu, dangdut,
gamelan langsung diserap ke dalam naskah sasaran tanpa modifikasi.
8+2+/+8 Di!"&i5i'a#i &engan 7ii &an bentu'
Strategi penerjemahan dengan menjelaskan ciri dan bentuk kataEungkapan
digunakan oleh penerjemah profesional untuk 1 )1.98K* kataEungkapan.
KataEungkapan yang menggunakan strategi penerjemahan itu dapat dilihat pada
lampiran >.
Bontoh.
#apur sirih (mengapur sirih
!eks Sumber. Men 7egara duduk di balai, lalu !enga$u #iih+
!eks Sasaran. Men 7egara sat do(n on the sleeping platform and prepared a
;a& "5 bete(+
Kapur sirih diterjemahkan sesuai dengan ciri dan bentuknya. "emikian pula
kata lumbung, ikat kepala cara (uleleng dan sundari.
8+2+/+? Stategi Peneje!ahan Tan#$"#i#i
Strategi penerjemahan transposisi digunakan oleh penerjemah profesional
untuk 1 )1.98K* kataEungkapan. KataEungkapan yang menggunakan strategi
penerjemahan itu dapat dilihat pada lampiran 14.
,1
Bontoh.
1. tepak sirih
!eks Sumber. 7i Sukreni duduk di sebelah bapaknya sambil memangku
te$a' #iih+
!eks Sasaran. 7i Sukreni sat beside her father holding his bete( b"@ on her
lap.
2. kuda lumping
!eks Sumber. "i dalam rumah banyak tamu asing
lagi asyik main 'u&a (u!$ing+
!eks Sasaran. !here (ere many foreign guests dancing,
trancelike, on #ta; h"#e#+
'epak sirih, kerama desa, dan sabung ayam diterjemahkan langsung secara kata per
kata dengan menyesuaikan struktur bahasa Inggris dalam bahasa sasaran.
tepak ' boJ F sirih ' betel
"ahulu, kuda lumping terbuat dari kulit sapi atau kulit kerbau yang keras dan
telah dikeringkan. Seiring dengan perkembangan Daman, kulit sapi dan kerbau keras
itu semakin mahal untuk dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan kuda lumping,
sehingga masyarakat menggunakan ?jerami@ sebagai gantinya, tetapi Kuda #umping
tetap dinamakan Kuda #umping, bukan Kuda &erami. al inilah yang mendasari
penerjemah untuk menerjemahkan kata lumping menjadi ?stra(@.
,%
8+2+/+A Di!"&i5i'a#i &engan Pen%ataan 4ung#i
Strategi penerjemahan dengan modifikasi pernyataan fungsi digunakan oleh
penerjemah profesional untuk 1 )1.98K* KataEungkapan. kataEungkapan yang
menggunakan strategi penerjemahan itu dapat dilihat pada lampiran 11.
Bontoh.
1. $uci Tuak
!eks Sumber. "i sebelah kanan meja itu, ada meja kecil sebuah lagi, tempat
beberapa gu7i tua' dan beberapa botol arak.
!eks Sasaran. !o its right (as a smaller table, this one bearing ja# "5
7"7"nut ;ine and bottles of rice beer.
2. #ain kafan
!eks Sumber. 1. anya ada seorang perempuan sedang sembahyang
berkerudung 'ain 'a5an
%. 6, para serdadu berebutan 'ain 'a5an,6
!eks Sasaran. 1. !here (as only a (oman, praying,
her head covered in 5unea( 7("th,
%. 6, soldiers fought for is buia( 7("th,6
)uci tuak adalah guci atau kendi yang digunakan untuk menyimpan tuak,
sehingga diterjemahkan dengan %ars o& coconut wine . Kain ka&an adalah sejenis
kain yang digunakan untuk pemakaman sehingga diterjemahkan dengan
&uneral*burial clothe.
,,
8+2+/+B+ Stategi Peneje!ahan &engan Pentan#5ean
Strategi penerjemahan dengan pentransferan digunakan oleh penerjemah
profesional untuk , ),.1;K* kataEungkapan. kataEungkapan yang menggunakan
strategi penerjemahan itu dapat dilihat pada lampiran 1%.
Bontoh.
Keris
!eks Sumber. ?Kei# dan kain'kain ituA@ tanya ka(annya sambil
memperbaiki kedudukannya.
!eks Sasaran. =ne of the other t(o men shifted himself on his haunches.
?3hat about the krisA e asked ,@and all the pieces of
clothesA 3hat happened to themA@
Kata ?keris@, umpamanya, ditransfer ke dalam bahasa Inggris dengan
menyesuaikan pelafalan dalam bahasa Inggris, yaitu ?kris@.
8+2+/+C Di!"&i5i'a#i &engan Bentu' &an 4ung#i
Strategi penerjemahan dengan modifikasi bentuk dan fungsi digunakan oleh
penerjemah profesional hanya untuk 1 )1.19K* kataEungkapan. KataEungkapan yang
menggunakan strategi penerjemahan itu dapat dilihat pada lampiran 1,.
Bontoh.
(alai-balai
,1
!eks Sumber. ?&adi apa gunanya kita memotong hari ini, bila takkan ada
orang datang membeliA@ kata Men 7egara dengan cemasnya,
lalu duduk di atas ba(ai>ba(ai di sebelah meja itu.
!eks sasaran. Men 7egara looked anJious. ?3e shouldnLt have killed that
pig,@ she mumbled, ?not if no one is going to eat here today.@
She sat do(n on the #(ee$ing $(at5"! but once stood up
again.
(alai'balai adalah sejenis bangku yang berbentuk seperti panggung dan
digunakan untuk istirahat atau tidur, sehingga diterjemahkan dengan the sleeping
plat&orm!
8+2+/+20 Stategi Peneje!ahan &engan Mengguna'an P"(a U!u!>Khu#u#
Strategi penerjemahan dengan pola umum'khusus digunakan oleh
penerjemah profesional hanya untuk % )%.,%K* kataEungkapan. KataEungkapan yang
menggunakan strategi penerjemahan itu dapat dilihat pada lampiran 11.
Bontoh.
Pencari beling
!eks Sumber. 6mengajakmu mengenang keluarga tukang beca,
gelandangan, stasiun Senen dan $en7ai be(ing
!eks sasaran. 6 inveigling you to remember the families of pedicab drivers,
itinerants, Senen station and u#e& b"tt(e 7"((e7t"#
,8
(eling mengandung makna yang lebih umum. (eling mencakup botol,
keramik, dan sejenisnya. -enerjemah hanya memilih salah satu cakupan makna
beling, yaitu botol, sehingga padanan untuk pencari beling adalah used bottle
collector.
8+2+1 P"$"#i Penggunaan Stategi Peneje!ahan
Menangani kataEungkapan yang tidak dikenal dalam bahasa sasaran, dalam
hal ini dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris memiliki proporsi penggunaan yang
sangat bervariasi. 7amun demikian, ada , strategi yang paling umum digunakan,
yaitu padanan deskriptif, padanan budaya, dan pola khusus'umum. Strategi
penerjemahan lainnya memiliki bobot kurang dari 14K.
-roporsi penggunaan dari kesebelas strategi tersebut dalam dilihat pada
bagan berikut.
,9
,:
8+/ PEMBAHASAN
-embahasan terhadap temuan'temuan penelitian dibedakan ke dalam % hal,
yaitu )1* mengenai kataEungkapan yang tidak memiliki padanan langsung dalam
bahasa sasaran dalam hal ini dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dan )%*
mengenai strategi penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah profesional dalam
menangani ketidaksepadanan dalam penerjemahan kataEungkapan Indonesia ke
dalam bahasa Inggris. Kedua hal tersebut dikemukakan sebagai berikut.
8+/+2 Kata9Ung'a$an Yang Ti&a' Me!i(i'i Pa&anan Lang#ung Da(a! Baha#a
Sa#aan
Sebagaimana disajikan di depan bah(a kataEungkapan yang tidak memiliki
padanan langsung dalam bahasa sasaran, dalam hal ini dari bahasa Indonesia ke
bahasa Inggris dikategorikan berdasarkan kategori kebudayaan yang terdiri atas tiga
(ujud, yaitu (ujud kebudayaan berupa ide'ide, (ujud kebudayaan berupa perilaku
atau kebiasaan, dan (ujud kebudayaan berupa benda'benda atau produk )artefak*.
+ntuk melacak kataEungkapan yang tidak memiliki padanan langsung dalam bahasa
sasaran, 7e(mark )1>;;.>8* menambahkan unsur ekologi yang meliputi flora dan
fauna.
!emuan penelitian, berdasarkan sumber data yang telah ditentukan,
menunjukkan bah(a kataEungkapan yang tidak memiliki padanan langsung dalam
bahasa sasaran, dalam hal ini dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris meliputi
keempat kategori yang dikemukakan di atas. Kenyataan itu diyakini karena karya
,;
yang diteliti meliputi karya sastra )fiksi* yang latarnya adalah kebudayaan dan
ekologi Indonesia.
KataEungkapan kebudayaan Indonesia yang tidak dikenal dalam bahasa
Inggris dalam kategori ide dan gagasan meliputi sub kategori sistem religi, sistem
pelapisan sosial, sistem organisasi, kesenian, sapaan, dan pekerjaanEmata
pencaharian. "ari 9 sub kategori itu, tiga di antaranya menempati porsi yang cukup
tinggi yaitu sistem religi, kesenian, dan pekerjaanEmata pencahaian. al ini
diperkirakan karena )1* di Indonesia terdapat berbagai macam agama yang dianut
oleh bangsa Indonesia tidak terdapat pada kebudayaan Inggris, seperti agama indu,
budha, dan Islam, )%* aneka ragam kesenian rakyat yang tumbuh subur di Indonesia
ikut serta memperkaya khasanah kebudayaan Indonesia sekaligus terhadap kosa
katanya, ),* mata pencaharian masyarakat di desa Daman dahulu yang masih sangat
tradisional dan bergantung kepada alam, seperti tukang panjat, pencari beling, dan
tukang becak sangat khas bagi masyarakat Indonesia.
KataEungkapan yang termasuk dalam kategori kebiasaanEaktivitas, yang
meliputi sub kategori upacara, tolong menolong, dan kebiasaan atau tindakan, tidak
banyak menjadi permasalahan dalam kategori ketidaksepadanan. -ada sub'kateori
kategori ini hanya ada 9 kataEungkapan seperti aben, bekerja rodi, berpupur, gengsot,
dan bersila.
KataEungkapan yang termasuk dalam kategori artefak meliputi 1 sub'kategori
yaitu peralatan, makananEminumanEselingan, pakaian, dan bangunan. Sub'kategori
yang menempati porsi yang paling tinggi adalah peralatan dan pakaian. -adanan kata
seperti guci tuak, lampu minyak tanah, tepak sirih, jimat, keris, belati, sembilu,
,>
gamelan, getek, badik, becak, senteng, bulang, kain lepas, kebaya, kerudung, ikat
kepala cara buleleng, dan telengkung tidak ditemukan dalam bahasa Inggris. al ini
disebabkan karena benda'benda kebudayaan itu sangat khas bagi kebudayaan
Indonesia.
asil penelitian ini menunjukkan bah(a adanya ketidaksepadanan
disebabkan karena karya sastra dalam hal ini fiksi Indonesia yang menjadi sumber
data penelitian ini sarat dengan ungkapan kebudayaan khas Indonesia. Karya sastra
yang menjadi sumber data menceriterakan tentang berbagai permasalahan kehidupan
di Indonesia. Sukreni 0adis Bali, umpamanya menceriterakan tentang kehidupan
seorang gadis Bali bernama Sukreni yang bernasib kurang beruntung. Mula'mula
diperkosa oleh seorang bangsa(an hidung belang yang sekaligus menjabat sebagai
Mantri -olisi. Setelah itu, Sukreni masih terus menemui kepapaan sehingga akhirnya
ia hanya rela menerima nasibnya seperti yang telah ditakdirkan oleh yang 3idhi
3asa. Karena latar penceritaannya adalah Bali dan kebudayaan Bali, maka sudah
pasti ungkapan'ungkapan yang digunakan dalam karya fiksi ini adalah ungkapan'
ungkapan khas Bali yang kemungkinan besar tidak dimiliki oleh masyarakat di luar
Bali, khususnya dalam kebudayaan Inggris.
!emuan penelitian yang dikemukakan di depan didukung oleh teori
penerjemahan seperti yang dikemukakan oleh Baker )1>>%* bah(a masalah umum
yang dijumpai oleh penerjemah dalam menerjemahkan karya sastra adalah adanya
konsep yang sama sekali tidak dikenal dalam kebudayaan bahasa sasaran. Konsep
yang sama sekali tidak dikenal dalam bahasa sasaran merupakan konsep yang
menggambarkan kebudayaan khas masyarakat tertentu. al tersebut dperkuat pula
14
oleh 7e(mark )1>;;* bah(a salah satu hal yang menyebabkan terjadinya
ketidaksepadanan adalah karena teks bahasa sumber mengungkapkan unsur ekologi
yang khas pada daerah tertentu, seperti tergambar dalam data penelitian seperti daun
ketapang, manggis, bengkarung, dan kutu busuk!
8+/+1 Stategi Peneje!ahan Yang Diguna'an O(eh Peneje!ah P"5e#i"na(
Da(a! Meneje!ah'an Kata9Ung'a$an %ang Ti&a' Me!i(i'i Pa&anan
Lang#ung
&ika konsep yang diterjemahkan merujuk ke sesuatu yang tidak dikenal
dalam bahasa sasaran, maka tugas penerjemah manjadi lebih berat. -enerjemah tidak
hanya harus mencari cara terbaik untuk merujuk ke sesuatu yang sudah merupakan
bagian dari pengalaman pembaca sasaran, tetapi juga harus mencari cara terbaik
untuk mengungkapkan konsep yang sama sekali baru kepada penutur bahasa sasaran,
demikian ungkapan #arson )1>;1.19,*.
Berdasarkan analisis data, ada 14 strategi penerjemahan yang digunakan oleh
penerjemah profesional dalam menangani konsep yang tidak dikenal dalam bahasa
sasaran yaitu, padanan deskriptif, padanan budaya, pola khusus'umum, kata serapan
)dengan dan tanpa modifikasi*, modifikasi dengan ciri dan bentuk, penerjemahan
harfiah, modifikasi dengan pernyataan fungsi, pentransferan, modifikasi dengan
bentuk dan fungsi, dan pola umum'khusus.
Menentukan strategi terjemahan mana yang digunakan oleh penerjemah
dalam konteks tertentu mempunyai masalah tersendiri. "alam setiap konteks,
penerjemah dihadapkan pada strategi penerjemahan mana yang paling tepat
11
digunakan untuk konsep tertentu. "alam menerjemahkan konsep yang tidak dikenal
dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, penerjemah menggunakan , strategi utama,
yaitu )1* padanan deskriptif ),9.41K*, )%* padanan budaya )1>.:9K*, dan ),* pola
khusus'umum )11.9%K*.
+ngkapan ?tukang panjat kelapa@ umpamanya, yang dianggap tidak
memiliki padanan langsung dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan ?the men
(ho climbed the trees+. !erjemahan ?the men (ho climbed the trees@ merupakan
deskripsi mengenai ?tukang panjat kelapa@. "alam hal ini penerjemah berusaha
mengungkap makna ungkapan ?tukang panjat kelapa@ dengan sebuah penjelasan.
"alam ungkapan yang sama, penerjemah menerjemahkan ?kelapa@ dengan ungkapan
generik, yaitu ?trees@. Mungkin dalam pikiran penerjemah, tukang panjat kelapa,
pekerjaannya bukan hanya memanjat kelapa, tetapi juga buah'buahan lain, seperti
cempedak, atau pinang, langsat, dan pohon'pohon buah'buahan, sehingga ungkapan
?kelapa@ diterjemahkan dengan ?trees@. "alam contoh lain ungkapan ?pelebuan@
diterjemahakan dengan ?the royal cremation ceremony@.
"ari dua contoh di atas, dapat dijelaskan bah(a dalam menemukan padanan
bagi konsep yang tidak dikenal, penerjemah berusaha menemukan komponen makna
bahasa sumber. Setelah itu penerjemah menggunakan kata generik dan modifikasi
deskriptif.
Strategi ?padanan budaya@ digunakan oleh penerjemah profesional dalam
porsi yang cukup tinggi untuk menangani kataEungkapan yang tidak dikenal dari
bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. "ari ;9 kata yang teridentifikasi tidak memiliki
padanan langsung dalam bahasa Inggris, penerjemah menggunakan pola tersebut
1%
terhadap 1: )1>.:9K* kataEungkapan. Bontoh ungkapan ? satpam@, yaitu satuan
pengaman dalam budaya Indonesia diterjemahkan dengan ?security guard@,
ungkapan ?tungku@ diterjemahkan dengan ?camp fires@. "alam budaya Indonesia,
satpam adalah singkatan dari Satuan -engaman )=ne (ho keeps guard*. "alam
bahasa Inggris ungkapan #ecurity )uard digunakan karena pembaca orang Inggris
lebih mengenal ungkapan security guard untuk kungkapan satuan pengaman..
?!ungku@ adalah salah satu sarana dapur berupa batu atau terbuat dari tanah liat yang
digunakan sebagai penyanggah periuk atau kuali untuk memasak. Berbeda dengan
makna camp&ire )unggun* yang biasanya digunakan oleh anggota pramuka
menyalakan di perkehaman. -enggunaan ungkapan ?campfire@ adalah usaha
penerjemah untuk memberikan pemahaman kepada pembaca karena ?campfire@
sudah tidak asing lagi bagi pembaca penutur bahasa Inggris.
Strategi dengan padanan budaya yang oleh #arson memiliki kekurangan
karena bisa mengakibatkan penyimpangan makna tertentu. 7amun, padanan
kebudayaan juga memiliki kelebihan karena dapat membangun padanan dinamis.
"alam menangani konsep yang tidak dikenal dalam bahasa sasaran,
penerjemah menggunakan pola khusus'umum pada 14 )11.9%K* ungkapan.
-enggunaan pola khusus'umum diberlakukan pada ungkapan seperti belati, sembilu,
daun ketapang, wonosari, lampu sentir, sanggul, kebaya, gayam, bengkarung, dan
kerudung! Strategi ini merupakan strategi yang paling umum digunakan oleh
penerjemah profesional, yang oleh Baker )1>>%.%9* disebutkan sebagai
penerjemahan dengan penggunaan kata yang lebih umum )superordinat*. Salah satu
1,
strategi umum ini digunakan untuk menangani berbagai jenis ketidaksepadanan,
khususnya pada bidang makna proposisional.
Selain dari tiga strategi umum yang digunakan oleh penerjemah profesional
dalam penelitian ini yang disebutkan didepan, penerjemah, dalam penelitian ini, juga
menggunakan strategi kata serapan tanpa dan dengan modifikasi, modifikasi dengan
ciri dan bentuk, transposisi, modifikasi dengan pernyataan fungsi, pentransferan,
modifikasi dengan bentuk dan fungsi, dan pola umum'khusus.
Strategi dengan kata serapan tanpa modifikasi digunakan oleh penerjemah
profesional dalam penelitian ini pada ungkapan seperti manggis, sapta gangga, jaba,
wesia, sateria, sengguhu, gamelan, dan dangdut! Strategi ini dipilih oleh penerjemah
profesional untuk menangani ungkapan yang menyatakan benda seni, konsep
mengenai kepercayaanEkeyakinan, dan istilah lingkungan yang khas pada
kebudayaan tertentu.
Strategi dengan kata serapan disertai modifikasi dipilih oleh penerjemah
untuk menangani ungkapan seperti wolon dan batara sri! +ngkapan wolon
diterjemahkan dengan wolon, the resting period, ungakapan batara sri
diterjemahkan dengan lady sri the goddess o& rice! -enerjemah menggunakan istilah
generik, kemudian menambahkan penjelasan dengan deskripsi mengenai kata
generik tersebut.
Strategi penerjemahan dengan modifikasi ciri dan bentuk dipilih oleh
penerjemah untuk menangani ungkapan seperti kapur sirih, lumbung, ikat kepala
cara buleleng, dan sundari! +ngkapan kapur sirih diterjemahkan dengan a wad o&
betel, ungkapan lumbung diterjemahkan dengan the raised rice barn, ungkapan ikat
11
kepala cara buleleng diterjemahkan dengan a head cloth! "alam penelitian ini
penerjemah menggunakan modifikasi ciri dan bentuk. !erjemahan the raised rice
barn menunjukkan tempat untuk menyimpan padi yang masih disertai dengan
tangkai yang biasanya diikat dalam jumlah tertentu, lalu ditempatkan di lumbung
dengan cara bersusun. Inilah yang dimaksudkan oleh penerjemah dengan raised rice.
-enerjemahan kataEungkapan yang menggunakan strategi transposisi
digunakan oleh penerjemah untuk menangani kataEungkapan seperti tepak sirih,
kerama desa, sabung ayam, dan kuda lumping! Menurut 7e(mark )1>;;.;8*,
penggunaan transposisi disarankan oleh <inay dan "arbeltnet yaitu prosedur
penerjemahan yang melibatkan perubahan posisi kata sifat. "alam penelitian ini
ungkapan kerama desa diterjemahkan dengan village elder dimana kerama sebagai
orang yang dituakan di desa dan desa merupakan keterangan bagi kerama. "alam
terjemahan village elder, kata elder dan village berubah posisinya mengikuti urutan
kata pemodifikasi dan yang dimodifikasi.
Strategi penerjemahan modifikasi dengan pernyataan fungsi dipilih oleh
penerjemah untuk menerjemahkan guci tuak, kain ka&an, bulang, dan senteng.
Keempat ungkapan itu masing'masing dengan jars o& coconut wine, &uneral*burial
clothe, breast clothe, waist cloth. +ngkapan guci tuak adalah sebuah bejana untuk
menyimpan arak. -enerjemah menggunakan ungkapan deskripsi fungsi bejana
tersebut untuk menyatakan makna guci tuak kepada pembaca.
"i samping strategi yang disebutkan di depan, penerjemah juga
menggunakan strategi pentransferan untuk menerjemahkan ungkapan keris, mantera,
dan rotan. +ntuk menyampaikan makna kata'kata tersebut, penerjemah
18
mengkonversinya dengan menggunakan ejaan yang berbeda seperti keris menjadi
kris, mantera menjadi mantra, dan rotan menjadi rattan.
Strategi lain yang dipilih oleh penerjemah untuk menangani kataEungkapan
khas kebudayaan Indonesia adalah modifikasi dengan bentuk dan fungsi. Kata balai-
balai diterjemahkan dengan the sleeping &lat&orm karena balai'balai digunakan untuk
tidur'tiduran atau istirahat yang bentuknya seperti bangku yang permukaannya rata
dan selebar dengan tempat tidur, terbuat dari papan atau bambu.
"alam penelitian ini ditemukan 14 jenis strategi yang digunakan oleh
penerjemah dalam menangani kataEungkapan yang tidak memiliki padanan langsung
dalam bahasa sasaran. 7amun, ada 1 strategi yang belum dipernah disebutkan dalam
penelitian'penelitian terdahulu, yaitu strategi penerjemahan dengan ?pola umum'
khusus@. Sejauh ini strategi yang paling umum digunakan oleh penerjemah adalah
strategi dengan pola ?khusus'umum@ seperti ?daun ketapang@ diterjemahkan dengan
?leaves@ dan ?belati@ diterjemahkan dengan ?knife@. 7amun, dalam penelitian ini
pola umum'khusus juga ditemukan seperti tergambar dalam penerjemahan berikut.
!eks Sumber. 6mengajakmu mengenang keluarga tukang beca,
gelandangan, stasiun Senen dan $en7ai be(ing+
!eks sasaran. 6 inveigling you to remember the &amilies o& pedicab drivers,
itinerants, #enen station and used bottle collectors
(eling mengandung makna yang lebih umum. (eling mencakup botol,
keramik, dan sejenisnya. -enerjemah hanya memilih salah satu cakupan makna
beling, yaitu botol, sehingga padanan untuk pencari beling adalah used bottle
collector. -enerjemah mungkin berpikir bah(a para pencari beling pada dasarnya
19
hanya mengumpulkan botol'botol bekas yang berserakan di tempat sampah. Botol'
botol bekas itu dikumpulkan untuk dijual kembali ke pabrik'pabrik minuman yang
menggunakan botol sebagai kemasannya.
Bara menemukan padanan untuk kataEungkapan yang tidak dikenal dalam
bahasa sasaran pada dasarnya amat bergantung pada konteks. -enerjemah harus
memikirkan kemungkinan alternatif strategi untuk menentukan strategi yang paling
tepat untuk konsep tertentu.
1:

.I+ Si!$u(an &an Saan

?+2 Si!$u(an
a. "alam menangani kataEungkapan yang tidak memiliki padanan langsung dalam
bahasa sasaran )dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris*, penerjemah
profesional menggunakan strategi a* padanan deskriptif, b* padanan budaya, c*
pola khusus'umum, d* serapan, e* modifikasi dengan ciri dan bentuk, f*
transposisi, g* modifikasi dengan pernyataan fungsi, h* pentransferan, i*
modifikasi dengan bentuk dan fungsi, dan j* pola umum'khusus.
b. +ntuk memilih strategi yang paling tepat untuk menemukan padanan
kataEungkapan yang tidak dikenal dalam bahasa sasaran, penerjemah tidak
terlepas dari konteks. Konteks merupakan pertimbangan utama dalam memilih
strategi yang tepat. 7amun, tujuan utama penerjemah adalah bagaimana makna
dalam bahasa sumber dapat disampaikan kepada pembaca bahasa sasaran tanpa
mengenyampingkan perinsip kejelasan dan ke(ajaran.
?+/ Saan
-enelitian ini belum mengungkapkan secara rinci mengenai apa saja
pertimbangan penerjemah atau dalam konteks apa saja yang menjadi bahan
1;
pertimbangan bagi penerjemah dalam memilih strategi untuk kataEungkapan tertentu.
Karena itu diperlukan penelitian lanjutan mengenai hal tersebut.

1>

DA4TAR PUSTAKA
Baker, Mona )5d.* 1>>;. Routlegde ,ncyclopedia o& 'ranslation #tudies! #ondon. !&
International #td.
Baker, Mona. 1>>%. In %ther "ords. 7e( Hork. /outledge.
Bell, /oger !. 1>>1. 'ranslation and 'ranslating- 'heory and Practice! 5ngland.
#ongman 0roup +K #td.
Budick, Sanford and 3olfgang Iser. 1>>9.'he 'ranslatability o& .ultures! +S2.
Stanford +niversity -ress.
"uff, 2lan. 1>;1. 'he 'hird /anguage- Recurrent Problems o& 'ranslation into
,nglish. 5ngland. -ergamon -ress.
atim, Basil. %441.'eaching and Researching 'ranslation! #ondon. -earson
5ducation #td.
#arson, 0ildred. 1>;1. 0eaning-(ased 'ranslation. A )uide to .ross /anguage
,1uivalence. #anham. +niversity -ress of 2merica.
7e(mark, -eter. 1>;;. A 'e2tbook o& 'ranslation. ertfordshire. -rentice all
International #td.
7e(mark, -eter. 1>;1. Approaches to 'ranslation! 5ngland. -egamon -ress.
Said, Mashadi. 1>;1. #ociocultural Problems in the 'ranslation o& Indonesian
Poems into ,nglish- A .ase #tudy on 3%n 4oreign #hores@, +npublished
MasterLs !hesis. $akultas -ascasarjana IKI- Malang.
84
LAMPIRAN 2* Kata9Ung'a$an Yang Ti&a' Di'ena( Da(a! Baha#a Sa#aan
&a(a! Kateg"i Bu&a%a (I&e &an Gaga#an)
Si#te!
Re(igi
Si#te!
Pe(a$i#an
S"#ia(
Si#te!
Ogani#a#i
Ke#enian
Sapaan
Pe'ejaan9Mata
Pen7ahaian
ta(akal
toya tirta
saptagangga
batara sri
de(a
mantera
palasik
ilmu pelintuh
(idi
(esia
sateria
jaba
sengguhu
orang jaba.
arisan bapak po'
cung
dandanggula
megatruh
blues
dangdut
kuda lum'
ping
sabung ayam
megatruh
junjungan
emak
laki
tukang becak
kernet
peronda
ustad
pencari beling
kerama desa
pungga(a
tukang panjat
kaki tangan
pungga(a kota
satpam
juru tulis
81
LAMPIRAN /* Kata9Ung'a$an Yang Ti&a' Di'ena( Da(a! Baha#a Sa#aan
&a(a! Kateg"i Bu&a%a (Kebia#aan9A'ti:ita#)
U$a7aa T"("ng Men"("ng Anta
3aga
Kebia#aan9Tin&a'an
aben palebuhan bekerja rodi berpupur
gengsot
bersila
8%
#2M-I/27 ,. KataE+ngkapan Hang !idak "ikenal "alam Bahasa Sasaran dalam
Kategori Budaya )2rte5a'*
Pea(atan Ma'anan9Minu!an9
Se(ingan
Pa'aian Bangunan
guci tuak
lampu minyak tanah
tepak sirih
jimat
keris
belati
sembilu
tungku
lampu sentir
sanggul
gamelan
getek
badik
becak
pusaka
kerupuk
bayuan
arak
rokok kretek
kapur sirih
senteng
bulang
kain lepas
kebaya
kerudung
kain kafan
ikat kepala ca'
ra buleleng
telengkung
balai'balai
lumbung
kedai
8,
LAMPIRAN 6 * Kata9Ung'a$an Yang Ti&a' Di'ena( Da(a! Baha#a Sa#aan
&a(a! Kateg"i Bu&a%a (Ling'ungan9E'"("gi)
Tu!buhan He;an Ling'ungan9
Te!$at
Kea&aan9
Si5at A(a!
daun ketapang
manggis
gayam
kangkung
toge
rotan
bengkarung
kutu busuk
3"n"#ai Sun&ai
81
#2M-I/27 8. Strategi -enerjemahan )Strategi -enerjemahan "engan
Menggunakan -adanan "eskriptif*
Baha#a Su!be Baha#a Sa#aan Baha#a Su!be Baha#a Sa#aan
8. tukang panjat
9. bayuan
:. pelebuan
;. kernet
>. bersila
14. megatruh
11. bapak pocung
1%. dandanggula
1,. bekerja rodi
11. lampu minyak
tanah
18. panaka(an
19. juru tulis
1:. kaki tangan
1;. ilmu pelintuh
1>. telengkung
%4. ta(akal
the men (ho climbed the
trees
(ine from last night
royal cremation
ceremony
driverLs assistant
cross leggedEsit in lotus
position
traditional javanese blues
ancient verses
ancient song
collective task
ancient kerosene lamp
pack of clo(n
one (ho (orks in office
faithful servant
type of (itching po(er
girlLs prayer robes
prepared to follo( (ill of
0od
%1. toya tirta
%%. orang jaba
%,. rokok kretek
%1. kerupuk
%8. balai lumbung
%9. berpupur
%:. toge
%;. ustad
%>. palasik
,4. tukang becak
,1. gengsot
,%. pusaka
,,. arak
,1. pungga(a
kota
,8. kutu busuk
holy (ater
=uter commoner caste
clove cigarette
shrimp crackers
storeroom floor
thi7' ;ith 5a7e $";&e
bean sprout
prayer teacher
the devil (orshipper
pedicab driver
chug a legs
goods and heirlooms
rice beer
to(n authorities
rotten parasite
88
LAMPIRAN ?* Stategi Peneje!ahan (Stategi Peneje!ahan &engan
Mengguna'an Pa&anan Bu&a%a)
Baha#a
Su!be
Baha#a
Sa#aan
Baha#a Su!be Baha#a Sa#aan
1. satpam
%. aben
,. tungku
1. getek
8. becak
9. junjungan
:. kangkung
;. jimat
>. de(a

Security guard
Bremation
Bampfires
!he raft
-edicab
usband
spinach
amulets
god
14. samadi pasifik
11. peronda
1%. arisan
1,. kanda
11. peronda
18. pungga(a
19. pengga(a kota
1:. kedai
the pacific ocean
patrolman
playing cards
dearest
patrolman
officer
to(n authorities
food stall
89
LAMPIRAN A* Stategi Peneje!ahan (Stategi Peneje!ahan &engan
Mengguna'an P"(a Khu#u#>U!u!)
Baha#a
Su!be
Baha#a
#a#aan
Baha#a
Su!be
Baha#a
#a#aan
1. belati
%. sembilu
,. daun ketapang
1. (onosari
8. lampu sentir
knife
knife
leaves
indonesia
lamp
9. sanggul
:. kebaya
;. gayam
>. bengkarung
14. kerudung
hair
blouse
5uit
liDard
cover
8:
LAMPIRAN B* Stategi Peneje!ahan (Stategi Peneje!ahan Dengan
Mengguna'an Kata Sea$an)
Ba* Kata Sea$an Dengan M"&i5i'a#i
Baha#a
Su!be
Baha#a Sa#aan
1. (olon
%. batara sri
3"("n, the e#ting $ei"&
lady sri, the goddess of rice
Bb* Kata Sea$an Tan$a M"&i5i'a#i
Baha#a Su!be Baha#a
Sa#aan
Baha#a
Su!be
Baha#a
Sa#aan
1. manggis
%. saptagangga
,. jaba
1. (esia
manggis
saptagangga
jaba
(esia
8. sateria
9. sengguhu
:. gamelan
;. dangdut
sateria
sengguhu
gamelan
dangdut
8;
LAMPIRAN C* Stategi Peneje!ahan (Di!"&i5i'a#i Dengan -ii &an Bentu')
Baha#a Su!be Baha#a Sa#aan
'a$u #iih
%. lumbung
,. ikat kepala cara buleleng
1. sundari
a (ad of bete(
the raised i7e ban
a head 7("th
a magic of ba!b"" #inging
8>
LAMPIRAN 20* Stategi Peneje!ahan )Tan#$"#i#i)
Baha#a Su!be Baha#a Sa#aan
1. tepak sirih
%. kerama desa
,. sabung ayam
1. kuda lumping
betel boJ
village elder
cockfight
stra( horse
94
LAMPIRAN 22* Stategi Peneje!ahan )Di!"&i5i'a#i &engan Pen%ataan
4ung#i)
Baha#a Su!be Baha#a Sa#aan
1. guci tuak
%. kain kafan
,. bulang
1. senteng
ja# of coconut (ine
funeralEburial 7("the
breast 7("the
(aist 7("th
91
LAMPIRAN 2/* Stategi Peneje!ahan (Pentan#5ean)
Baha#a Su!be Baha#a Sa#aan
1. keris
%. mantera
,. rotan
kris
mantra
rattan
9%
LAMPIRAN 21* Stategi Peneje!ahan (Di!"&i5i'a#i Dengan Bentu' &an
5ung#i)
Baha#a Su!be Baha#a Sa#aan
balai'balai the sleeping platform
LAMPIRAN 26* Stategi Peneje!ahan (P"(a U!u!>Khu#u#)
Baha#a Su!be Baha#a Sa#aan
1. )pencari* beling
%. kain lepas
bottle )collector*
sarong


9,
91
98

Anda mungkin juga menyukai