Anda di halaman 1dari 4

Sholat adalah Tiang Agama

May 5, 2011

,
Sholat itu adalah tiang agama (I slam), maka barangsiapa mendirikannya maka sungguh ia
telah mendirikan agama (Islam) itu dan barangsiapa merobohkannya maka sungguh ia telah
merobohkan agama (Islam) itu. baihaqi
Kalimat itu adalah ash sholaatu imaadu ad diin yang berarti sholat itu adalah tiang agama.
Kelanjutan dari kalimat tersebut adalah faman aqoomahaa faqod aqoomaddin waman
hadaamaha faqod hadaamaddin; maka barangsiapa yang mendirikannya berarti ia telah
mendirikan agama itu (Islam) dan barang siapa meninggalkannya maka ia telah merobohkan
agama (Islam) itu.
Sebuah bangunan, setelah adanya pondasi yang merupakan asas sebuah bangunan berdiri,
kebutuhan pokok setelah pondasi adalah tiang penyangga, penyokong, soko guru, yang akan
menguatkan bangunan tersebut. Apabila sebuah bangunan memiliki 5 buah pilar penyangga,
maka jika salah satu dari tiang tersebut roboh maka kekuatan atau kekokohan bangunan
tersebut akan berkurang. Demikian seterusnya kekokohan suatu bangunan akan terus
berkurang seiring dengan hilangnya pilar-pilar penyangganya satu persatu.
Demikian pula Islam, yang ibaratnya adalah sebuah bangunan dengan syahadat sebagai
pondasinya, dakwah dan jihad sebagai atap pelindungnya, dan sholat yang merupakan
cerminan syariat Islam sebagai pilar penyangganya. Bila kaum muslimin rajin mendirikan
sholat yang 5 waktu secara berjamaah di masjid maka berarti mereka telah mengokohkan
pilar-pilar Islam. Sebaliknya, apabila kaum muslimin malas, ogah-ogahan mendirikan sholat
fardhu yang 5 waktu secara berjamaah di masjid, maka berarti mereka telah melemahkan
Islam itu sendiri dengan merobohkan pilar-pilarnya. Mungkin ini salah satu maksud Islam
itu terhalang oleh orang Islam sendiri, Allohu alam. Bila kita pandang dalam lingkup yang
lebih kecil, dalam diri seseorang bisa kita lihat parameter kekuatan Islamnya. Apakah ia
rajin mendirikan sholat fardhu yang 5 waktu secara berjamaah di masjid, menambahi dengan
mendirikan sholat sunnah, atau sebaliknya ia mengerjakan sholat fardhu 5 waktu namun tidak
berjamaah dan hanya sholat sendirian di rumah, atau bahkan ia jarang melaksanakan sholat
fardhu yang 5 waktu, atau bahkan yang paling parah ia tidak mengerjakannya sama
sekali.Naudzuu billahi min dzalik. Bahkan secara tegas dalam sebuah
hadist Rasulullahdisebutkan bahwa pembeda antara seorang mukmin dan kafir adalah
seorang tersebut meninggalkan sholat atau tidak, yang bisa kita maknai bahwa agama Islam
telah roboh dari diri seseorang tersebut bisa seorang tersebut meninggalkan sholat, terlepas
dari perbedaan pendapat tentang kafir tidaknya orang tersebut.
Oleh karena itu, ulama bersepakat bahwa hukuman seseorang yang meninggalkan sholat
selama hidupnya adalah dipenggal. Sungguh amatlah berat hukuman ini tentunya sebanding
dengan beratnya pelanggaran yang dilakukan seseorang tersebut.
Pemilihan kata tersebut adalah untuk menegaskan bahwa sholat memang benar-benar sebagai
pilar penyokong Islam yang dalam pelaksanaannya dihukumi wajib, 5 kali dalam sehari
semalam, dan dilaksanakan secara bersama-sama (berjamaah) di tempat yang tertentu yaitu
masjid. Kita masih ingat kisah isra miraj Nabi Muhammad SAW yang mendapatkan
perintah sholat secara langsung dari Allah Azza wa Jalla yang pada awalnya dibebankan 50
kali dalam sehari semalam. Tentunya ada maksud dari Allah Yang Maha Mengetahui
mengenai jumlah sholat yang awalnya 50 waktu menjadi hanya 5 waktu dalam sehari
semalam dalam waktu yang tertentu. Firman Allah Azza wa Jalla:
Satu lagi alasan sholat merupakan tiang agama Islam adalah bahwa sholat itu bisa mencegah
dari perbuatan keji dan mungkar seperti yang difirmankan Alloh:

)
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar,
dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-
ibadat yang lain), dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. Al Ankabuut: 45
Maka barangsiapa yang benar dalam sholatnya akan membentengi dirinya dari berbuat keji
dan kemungkaran.
Maka sholat yang merupakan salah satu komponen utama dalam bangunan Islam, hendaknya
kita kuatkan, kokohkan, agar bangunan Islam yang kita bernaung di dalamnya tidak mudah
roboh dan dirobohkan. Mari kita tingkatkan kebaikan-kebaikan dalam sholat kita dengan
melaksanakannya secara khusyu, berjamaah di masjid bagi laki-laki, dan tepat waktu.
Mudah-mudahan dengan ini kita menjadi bagian dari penolong-penolong agama Alloh Azza
wa Jalla yang akan diberikan ganjaran sesuai dengan apa yang dijanjikan-Nya, aamiin.

)
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. Muhammad: 7



Firman Allah SWT :

14
. dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku. [QS. Thaahaa : 14]

103
Maka dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang telah ditentukan
waktunya atas orang-orang yang beriman. [QS. An-Nisaa' : 103]




PERINTAH MENDIRIKAN SHOLAT. "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca
kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami
anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu
mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi." (QS. Faathir [35]: 29)

Shalat adalah tiangnya Agama Islam
Rosul amrilislaamu wa amuudhush sholaatu wanirwatu sanaamihil jihaadu fiisabiilillaahi
Artinya : Pokok perkara adalah Islam, tiangnya shalat dan puncaknya jihad fii sabiilillah.
(HR. Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Melaksanakan Shalat 5 waktu seperti halnya mandi 5kali dalam sehari
Matsalush sholawatilkhomsi kamatsali naharin jaarin ghomrin alaabaabi ahadikum
yaghtatsilu minhu kulla yaumin khomsa marrootin
Artinya : Perumpamaan Shalat yang lima waktu adalah seperti sebuah sungai yang dalam
dan mengalir; yang berada di depan pintu rumah salah seorang di antara kamu, ia mandi di
sana setiap hari lima kali. (HR. Muslim)
Shalat adalah amal yang pertama kali akan dihisab di hari pembalasan
Awwalumaa yuhaasabu alaihilabdu yaumalqiyamatish sholaatu faingsholuhat sholuha saa iru
amalihi waingfasadat fasada saa iru amalihi
Artinya : Pertama kali yang dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat.
Jika baik shalatnya, maka baiklah seluruh amalnya dan jika buruk, maka buruklah seluruh
amalnya. (HR. Thabrani, lih. Shahihul Jami no. 2573)
Shalatlah sesauai dengan kemampuan
, ,
Sholli qoo iman fain lam tastathi faqoo idan fain lam tastathi fa ala dzanbin
Artinya : Shalatlah sambil berdiri! Jika tidak bisa, maka sambil duduk, jika tidak bisa, maka
sambil berbaring. (HR. Bukhari)
Anak pun diperintahkan untuk Shalat
Muruu aulaadakum bishsholaati idzaa balaghuu saban wadribuuhum alaihaa idza balaghuu
asyron wafarriquu bainahum filmadhooji
Artinya : Suruhlah anak-anakmu mengerjakan Shalat ketika mereka berusia tujuh tahun.
Pukullah mereka (ketika meninggalkannya) saat berusia sepuluh tahun dan pisahkanlah
tempat tidurnya. (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Hakim, Hakim berkata, Shahih sesuai syarat
Muslim)
Yang membedakan antara Muslim dan kafir adalah Shalat
Bainarrojuli wabainalkufri tarkushsholaati
Artinya : Batas pemisah antara seseorang dengan kekufuran adalah meninggalkan shalat.
(HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Jika meninggalkan Shalat dengan sengaja maka dia telah kafir
Alhadulladzii bainanaa wabainahumushsholaatu famangtarokahaa faqod kafaro
Artinya : Perjanjian yang mengikat kami dengan mereka adalah shalat. Barang siapa yang
meninggalkannya maka dia telah kafir. (HR. Ahmad dan para pemilik kitab Sunan)
Allah Azza Wa Jalla menjanjikan Surga bagi mereka yang istiqamah mendirikan
Shalat Fardhu 5 waktu
Khomsu sholawaatin katabahunnalloohu ajja wajalla alalibaadi famangjaa a bihinna
lamyudoyyi minhunna syaians tikhfaafan bihaqqihinna kaanalahu ingdalloohi ahdun an
yudkhilahuljannah waman lam yati bihinna falaisalahu ingdalloohi ahdun inn syaa a
adzabahu wainsyaaa adkholahuljannah
Artinya : Lima shalat yang Allah Azza wa Jalla wajibkan kepada hamba-hamba-Nya. Barang
siapa yang mengerjakannya dan tidak mennyia-nyiakannya sedikit pun karena meremehkan
haknya, maka di sisi Allah ia mempunyai janji untuk dimasukkan-Nya ke dalam surga.
Namun barang siapa yang tidak mengerjakannya, maka tidak ada perjanjian (masuk surga)
di sisi Allah. Jika Allah menghendaki diazab-Nya dan jika Dia menghendaki, maka akan
dimasukkan-Nya ke dalam surga. (Shahih, HR. Malik, Ahmad, Ibnu Majah, Abu Dawud dan
Nasai)


Ali bin Abi Talib ra berkata, Sewaktu Rasullullah saw duduk bersama para sahabat Muhajirin dan
Anshar, maka dengan tiba-tiba datanglah satu rombongan orang-orang Yahudi lalu berkata, Ya
Muhammad, kami hendak bertanya kepada kamu kalimat-kalimat yang telah diberikan oleh Allah
kepada Nabi Musa as yang tidak diberikan kecuali kepada para Nabi utusan Allah atau malaikat
muqarrab.
Kemudian Rasullullah saw bersabda, Silahkan bertanya.
Lalu berkatalah orang Yahudi tersebut, Coba terangkan kepada kami mengenai lima waktu yang
diwajibkan oleh Allah kepada umatmu.
Sabda Rasullullah saw, Mendirikan Sholat Zuhur jika tergelincir matahari, maka bertasbihlah
segala sesuatu kepada Tuhannya. Mendirikan Sholat Asar itu ialah saat ketika Nabi Adam as
memakan buah khuldi.
Mendirikan Sholat Maghrib itu adalah saat Allah menerima taubat Nabi Adam as Maka setiap
mukmin yang mendirikan sholat Maghrib dengan ikhlas dan kemudian dia berdoa meminta sesuatu
pada Allah maka pasti Allah akan mengkabulkan permintaannya. Mendirikan Sholat Isya ialah
sholat yang dikerjakan oleh para Rasul sebelumku. Mendirikan Sholat Subuh adalah sebelum terbit
matahari. Ini kerana apabila matahari terbit, terbitnya di antara dua tanduk syaitan dan di situ
sujudnya setiap orang kafir.
Mendengar penjelasan dari Rasullullah saw, lalu orang Yahudi itu berkata, Memang benar apa
yang kamu katakan itu Muhammad. Katakanlah kepada kami apakah pahala yang akan diperoleh
oleh orang yang mendirikan sholat.
Rasullullah saw menjawab, Jagalah waktu-waktu sholat terutama sholat yang pertengahan.
Sholat Zuhur, pada saat itu nyalanya neraka Jahanam. Orang-orang mukmin yang mendirikan
sholat pada ketika itu akan diharamkan ke atasnya uap api neraka Jahanam pada hari Kiamat.
Rasulullah saw pun kembali bersabda, Manakala sholat Asar, adalah saat di mana Nabi Adam as
memakan buah khuldi. Orang-orang mukmin yang mendirikan sholat Asar akan diampunkan
dosanya seperti bayi yang baru lahir.
Kemudian Rasullullah saw membaca ayat yang artinya, Jagalah waktu-waktu sholat terutama
sekali sholat yang pertengahan. Sholat Maghrib itu adalah saat di mana taubat Nabi Adam as
diterima. Seorang mukmin yang ikhlas mendirikan sholat Maghrib kemudian meminta sesuatu
daripada Allah, maka Allah akan perkenankan.
Sabda Rasullullah saw, Sholat Isya (atamah). Katakan kubur itu adalah sangat gelap dan begitu
juga pada hari Kiamat, maka seorang mukmin yang berjalan dalam malam yang gelap untuk
mendirikan sholat Isya berjamaah, Allah swt mengharamkan dirinya dari terkena nyala api neraka
dan diberikan kepadanya cahaya untuk menyeberangi Titian Sirath.
Sabda Rasulullah saw lagi, Sholat Subuh pula, seseorang mukmin yang mendirikan sholat Subuh
selama 40 hari secara berjamaah, diberikan kepadanya oleh Allah swt dua kebebasan yaitu:
dibebaskan daripada api neraka, dan dibebaskan dari nifaq.

Anda mungkin juga menyukai