Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

FAMOTIDINE







Disusun oleh :
1. Audin Imron Rimar Riqlika
NIM. J1E114048
2. Rizky Nanda Amelia
NIM. JIE114079

Asisten :
1. M. Irfan Rosyadi
NIM.J1E113024
2. Nasrullah
NIM. JIE112025


PROGRAM STUDI S-1 FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2014


LEMBAR PENGESAHAN
Makalah ini dibuat dan telah disetujui sebagai tugas asistensi mahasiswa baru
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi S-1 Farmasi
Tahun 2014.
Judul :Famotidine





1. AudinImronRimar R 2. Rizky Nanda Amelia
NIM. J1E114048 NIM. J1E114079









Banjarbaru, 16 September 2014
Penulis



( M. IrfanRosyadi ) ( Nasrullah)
NIM. J1E113024 NIM. J1E112205

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Famotidine.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas asistens imahasiswa baru.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
khususnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, Orangtua, M.IrfanRosyadi serta
Nasrullah selaku kakak pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan,
petunjuk dan motivasi sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis
menerima kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya, penulis
berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.






Banjarbaru, 16 September 2014


Penulis



DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
I.1 LATAR BELAKANG .......................................................................................... 1
I.2 TUJUAN ............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 3
II.1 PROFIL OBAT ................................................................................................... 3
II.2 INDIKASI .......................................................................................................... 4
II.3 MEKANISME KERJA ....................................................................................... 4
II.4 EFEK SAMPING ................................................................................................ 5
II.5 DOSIS ................................................................................................................ 5
II.6 KONTRA INDIKASI ......................................................................................... 6
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 7
III.1 KESIMPULAN .................................................................................................. 7
III.2 SARAN .............................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 8
LAMPIRAN ............................................................................................................... 10









BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan zaman sekarang yang semakin sibuk dan banyaknya
kegiatan menjadikan masyarakat, khususnya mahasiswa dan orang kantoran
melupakan kesehatan mereka. Pola makan yang tidak teratur dan sembarangan
bisa mengakibatkan penyakit yang dapat mengganggu aktivitas mereka. Maag
merupakan salah satu penyakit yang disebabkan karena pola makan yang tidak
teratur.
Maag adalah penyakit yang sering kita dengar dan salah satu gangguan
pada sistem pencernaan kita yang menimbulkan rasa perih di lambung. Maag
yang di istilah bidang medis di kenal gastritis memiliki gejala utama yaitu nyeri
pada ulu hati. Gejala lainnya yang timbul pada penyakit maag adalah rasa tidak
enak pada perut, perut kembung, sakit kepala, mual, lidah berlapis
(Maulidiyah,2006).
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Arif,1999). Sakit maag
merupakan istilah awam untuk sindrom dispepsia. Sindrom dispepsia merupakan
kumpulan gejala dari penyakit saluran cerna atas yang terdiri dari rasa sakit di ulu
hati dan rasa tidak nyaman di ulu hati (Marcellus,2013). Meskipun begitu
masyarakat Indonesia masih menganggap remeh dan sering mengabaikan
penyakit maag.
Berdasarkan hasil riset dari BrainCo dengan PT. Kalbe Farma tahun 2010,
1.645 responden di Medan, Jakarta, Surabaya dan Denpasar mengungkapkan 60%
dari jumlah responden menderita sakit maag. Bahkan secara mengejutkan lima
dari sepuluh pekerja di Indonesia mengangalami gangguan pada maagnya.
Penderita sakit maag setiap tahun terus meningkat.Peningkatan yang paling
banyak diderita para profesional muda yang dikarenakan akibat
stress(Widjanarko,2010).
Rendahnya kesadaran masyarakat kitadalam menjaga kesehatan
lambungnya, menyebabkan jumlah penderita menderita penyakit maag mengalami
grafik kenaikan. Di penjuru dunia saat ini penderita maag mencapai 1,7 miliar
penduduk (WHO, 2011).Salah satu obat yang dapat membantu kita pada saat
mengalami penyakit maag adalah famotidine. Famotidine merupakan salah satu
golongan obat tukak lambung (antasida) yakni antagonis H
2
yang dapat membantu
mengatasi penyakit maag. Famotidine bekerja dengan cara menghambat sekresi
asam lambung pada keadaan basal dan akibat adanya stimulasi oleh
pentagastrin(Malau,2014).
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk membahas famotidin.
Penulis bertujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang informasi obat tersebut.
Yang nantinya berguna ketika penulis maupun pembaca mengalami penyakit
maag.

I.2 TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui tentang obat famotidine.
2. Untuk mengetahui cara mengatasi penyakit maag.
3. Sebagai bahan pembelajaran.
























BAB II
PEMBAHASAN

II.1 PROFIL OBAT
Menurut Nurmazidah (2014) Famotidine adalah obat golongan pemblok
reseptorH
2
. Absorpsi famotidine oral berlangsung cepat, namun dapat terdegradasi
olehasam lambung sehingga dosis oral yang masuk dapat berkurang hingga
35,8%setelah 50 menit. Famotidine dikatakan H
2
bloker karena bekerja pada sel-
selparietal mukosa lambung secara selektif dan reversible menghambat sekresi
asamlambung (Selvi,2012). Famotidine memiliki struktur thiazole yaitu cincin-
5dengan N dan S, serupa dengan ranitidin. Namun daya menekan sekresinya
lebihkuat daripada ranitidin (Tjay & Rahardja, 2002).
Bentuk utama famotidine adalah tablet, kapsul, suntikan dan sejenisnya.
Famotidine memiliki ciri Putih atau agak kekuningan, tidak berbau, sedikit rasa
pahit. Larut dalam asam asetat atau dimetilformamida, larut dalam metanol,
sangat sedikit larut dalam air, asetonitril, etanol atau aseton. Dalam kloroform
atau eter hampir tidak larut. Famotidine mempunyai titik lebur 163-164
(KomisiPharmacopoeiaCina, 2010).
Famotidine menghambat kerja histamin untuk menghasilkan asam
lambung pada sel parenkim dengan menempati reseptor H
2
, mengurangi kadar
asam dan pepsin baik pada volume basal ataupun nokturnal (Saeful,2013). Di
Indonesia, famotidine diproduksi di bawah merek dagang Mylanta, Promag, dan
Neosanmag Fast dengan kombinasi antasida tradisional, seperti
Mg(OH)
2
,Al(OH)
3
, dan CaCO
3
. Tidak seperti simetidine, obat antagonis reseptor
histamin H
2
yang pertama diproduksi, famotidine tidak mempunyai efek pada
sistem enzim sitokrom P450 dan terbukti tidak berinteraksi dengan obat-obatan
lain (Rocky,2011).
Famotidine digunakan untuk pengobatan tukak lambung atau usus dan
keadaanhipersekresi yang patologis, misalnya sindrom ZollingerEllison,
meskipun dalam keadaan ini Imperazol merupakan obat yang dipilih. Famotidine
juga mengurangi kekambuhan tukak duodenum. Efektivitas famotidine untuk
profilaksis tukak lambung, refluks esofagitis dan pencegahan tukak setres hampir
sama dengan antagonis histamin reseptor H
2
lainnya (Hardjono, 2000).
Kadar plasma tertinggi dicapai kirakira 2 jam setelah penggunaan secara
oral. Masa paruh eliminasi 38 jam dan bioavailabilitas 4050%. Setelah dosis
oral tunggal, sekitar 25% dari dosis ditemukan dalam bentuk asal di urin. Pada
pasien gagal ginjal berat waktu paruh eliminasi dapat melebihi 20 jam (Dewoto,
2009). Efektivitas obat ini untuk tukak duodenum dan tukak lambung setelah 8
minggu pengobatan. Famotidine 3 kali lebih poten daripada ranitidin dan 20 kali
lebih poten daripada simetidin (Syarif &Estuningtyas dkk, 2012).

II.2 INDIKASI
Famotidine diindikasikan untuk:
Terapi jangka pendek pengobatan ulkus duodenum akut.
Pemeliharaan pasien ulkus duodenum pada dosis yang dikurangi sesudah
sembuh dari tukak aktif.
Pengobatan pada kondisi hipersekresi patologis (misal: Zollinger-Ellison
Syndrome, multiple endocrine adenomas).(Syarif & Estuningtyas dkk, 2012).
Pada tukak lambung (Sukandar & Andrajati dkk, 2009).

II.3 MEKANISME KERJA
Obat famotidine bekerja dengan menekan produksi asam lambung normal
oleh sel-sel parietal dan produksi asam yang distimulasi oleh zat makanan. Obat
ini dapat bekerja demikian lewat dua mekanisme berikut: Histamin yang
dikeluarkan oleh sel-sel ECL (Enterochromaffin-like), yaitu sel-sel yang terdapat
dalam mukosa lambung di bawah epitelium yang mensekresikan histamin di
bawah rangsangan hormon gastrin terhalang untuk berikatan secara normal
dengan reseptornya. Yaitu reseptor H
2
karena mengikatnya famotidine dengan
reseptor tersebut (berikatan secara kompetitif). Sehingga produksi asam lambung
pun menurun (Rocky,2011).
Famotidine bekerja dengan cara menghambat sekresi asam lambung pada
keadaan basal dan akibat adanya stimulasi oleh pentagastrin (Febrin,2014). Lebih
jauh, zat-zat lain yang meningkatkan sekresi asam lambung (seperti hormon
gastrin dan asetilkolin) juga berkurang efek kerjanya dengan terblokirnya reseptor
H
2
. Famotidine bekerja dengan menghambat secara kompetitif reseptor histamin
H
2
. Aktivitas farmakologi yang penting dan famotidine adalah menghambat
sekresi gastrik, sehingga volume sekresi gastrik dan konsentrasi asam menurun
(Rocky,2011).
Sampai saat ini interaksi yang bermakna dengan obat lain belum di
laporkan. Meskipun baru diteliti terhadap sejumlah kecil obat saja. Famotidin
tidak menggangu oksidasi obat-obat yang dimetabolime di hati seperti warfarin,
fenitoin, propranolol, diazepam, klordiazepoksida (Syarif & Estuningtyas dkk,
2012).

II.4 EFEK SAMPING
Famotidine memiliki beberapa efek samping, diantaranya :
Pusing
Rasa tidak enak badan
Somnolen
Diare
Anoreksia
Merasakan nyeri pada perut
Famotidine nampaknya lebih baik dari simetidin karena belum pernah di
laporkan terjadinya efek androgenik (Syarif & Estuningtyas dkk, 2012).

II.5 DOSIS
Berikut dosis yang di anjurkan untuk obat famotidine :
Dosis Pada tukak duodenum atau tukak lambung aktif:
40mg 1xsehari pada saat akan tidur. Umumnya 90% tukak sembuh setelah
8 minggu pengobatan.
Dosis Pada pasien tukak peptik tanpa komplikasi dan bersihan kreatinin :
<10ml/menit, dengan dosis awal 20 mg pada saat akan tidur.
Dosis pemeliharaan untuk pasien tukak duodenum 20 mg
Dosis Pada pasien sindrom Zollinger-Ellison dan keadaan hipersekresi asam
lambung, dosis harus di individualisasi. Dosis awal peroral yang dianjurkan
untuk pasien ini adalah harus 20 mg setiap 6 jam sekali (Syarif & Estuningtyas
dkk, 2012).

II.6 KONTRA INDIKASI
Famotidine sangat tidak di anjurkan untuk :
Penderita yangalergi terhadap Famotidin
Penderita mengalami gagal ginjal
Wanita hamil dan menyusui
Anak- anak (belum ditetapkan)
Penderita Tumor ( Sebelum di berikan obat famotidin, tumor harus
dikeluarkan terlebih dahulu) (Rozi, 2012).





















BAB III
PENUTUP
III. 1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat
menyimpulkan sesuai dengan makalah yang berjudul Famotidine
1. Famotidine adalah sebuah obat antagonis pada reseptor histamin H2 yang
mengurangi produksi asam lambung dan sering digunakan untuk mengobati
maag, penyakit ulkus peptikum, dan penyakit refluks gastroesofageal.
2. Famotidine memiliki struktur thiazole (cincin-5 dengan N dan S), serupa
dengan Ranitidin pada aksi farmakologi dan Famotidine dimetabolisme dalam
hati.
3. Famotidine bekerja dengan cara menghambat sekresi asam lambung pada
keadaan basal dan akibat adanya stimulasi oleh pentagastrin.
4. Famotidine memiliki beberapa efek samping seperti pusing, diare, anoreksia,
somnolen, dan lain lain. Famotidine dilarang digunakan untuk penderita yang
alergi terhadap famotidine, ibu hamil dan menyusui, dan penderita gagal ginjal.
5. Famotidine 3 kali lebih poten daripada ranitidin dan 20 kali lebih poten
daripada simetidin

III. 2 SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentu nya dapat di
pertanggungjawabkan. Apabila terdapat kesalahan kata dan penulisan, kami
mohon dapat mema'afkan dan memakluminya

.




DAFTAR PUSTAKA
Abdullah,Rozi.2012.Famotidine.
http://bukusakudokter.org/2012/12/20/famotidine/
Di akses tanggal 16 september 2014.
Andri. 2010. Obat Maag Paling Ampuh.
http://obatmaag.my.id/
Di akses tanggal 15 september 2014.
Eko.2012. Kenali Penyakit Maag/Gastritis.
http://www.eramuslim.com/konsultasi/thibbun-nabawi/kenali-penyakit
maaggastritis.htm#.VBqN_ldMEwp
Di akses tanggal 15 september 2014.
Febriani, selvi. 2012. Pengembangan Formula Tablet Mengapung Famotidin
Dengan Menggunakan Kombinasi Matriks Hidroksipropil Metil Selulosa
Dan Kitosan.
Sarjana Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Pancasila. Jakarta.
Fulan. 2011. Dari Stress Ke Maag, Dari Maag Ke Kanker Lambung.
Http://bloghidayah.wordpress.com/2011/12/03/dari-stress-ke-maag-dari
maag-ke-kanker-lambung/
Di akses tanggal 16 september 2014.
Malau,F.B. 2014. Pemeriksaan Mutu Tablet Kunyah Antasida Yang Mengandung
Famotidin Yang Beredar Di Apotek Kota Medan. Program Ekstensi
Sarjana Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Medan.
Mansjoer, Arif dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculaptus.
Jakarta.
Nurmazidah. 2014. Formulasi Solid Lipid Nanopartikel (SLN) Famotidin :
Produksi, Evaluasi dan Pelepasan Zat Aktif. Program Undergraduate
Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Rocky. 2011. Informasi Obat-obatan Famotidine.
http://rockybulldog.blogspot.com/2011/08/informasi-obat-obatan
famotidine.html
Di akses tanggal 16 september 2014.
Sukandar,E.Y&Andrajati,R.dkk. 2009. ISO Farmakoterapi.PT. ISFI Penerbitan.
Jakarta.
Syarif,A&Estuningtyas,A.dkk. 2007. Farmakologi dan Terapi. Badan penerbit
FKUI. Jakarta.
Tjay, T.H & Kirana P. 2002. Obat Obat Penting .PT Elex Media Komputindo.
Jakarta.
Wahyu. 2013. FAMOTIDINE-20MG-TAB.
http://www.apotiktambakrejo.com/product/34/607/FAMOTIDINE-20MG-
TAB
Di akses tanggal 15 september 2014.

.

Anda mungkin juga menyukai